METODE PENELITIAN
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2016-2018. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
28
29
Tabel 3.1
3.2.2 Sampel
sebagai berikut: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Dari penjelasan diatas dan sesuai dengan sampel yang telah peneliti
berikut :
dengan masalah yang ingin dipecahkan. Selain itu pengumpulan data untuk
penelitian ini juga degan metode pengumpulan data sekunder yang berasal dari
berbagai sumber informasi antara lain, artikel, laporan keuangan, jurnal atau
dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas,
apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko & Soebiantoro,
Tobin’s Q measures the relationship of the firm stock market value to the
the best predictor of market correction (Pett, 2013) and it can also explain the
majority of the investment variability (Cooper and Ejarque, 2003). It can also
be applied in the financial condition analysis of the company which means that
the investors who acquire the firm stock would first calculate the Tobin’s Q.
Pillai, 2009). Ini dianggap sebagai prediktor terbaik koreksi pasar (Pett, 2013)
dan juga dapat menjelaskan sebagian besar variabilitas investasi (Cooper dan
Ejarque, 2003). Ini juga dapat diterapkan dalam analisis kondisi keuangan
Pruitt (1994) dari rumus yang dibuat oleh Lindenberg & Ross (1981) dalam
EMV +D
Tobins’ Q =
Total Aset
Keterangan:
Q : Nilai Perusahaan
EMV : Nilai pasar ekuitas ( Equity Market Value ) Diperoleh
dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing
price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar
pada akhir tahun.
Total Aset : Total aktiva (Asset Value) diperoleh dari total aset
perusahaan.
D : Nilai buku dari total hutang
aset, dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu :
profit margin, return on total asset (ROA), dan return on equity (ROE)
(Hanafi,2016 ; 81). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan skala rasio
35
tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang
modalnya pada perusahaan dan dengan ROE yang tinggi akan meningkatkan
Total Ekuitas
sebagai berikut:
DK Luar
PDKI = X 100%
UDK
DK = Dewan Komisaris
36
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
kepemilikan saham
dan/atau hubungan
keluarga dengan
anggota dewan
Komisaris lainnya,
Direksi dan/atau
pemegang saham
pengendali atau
hubungan lain yang
dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk
bertindak independen.
tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini pun disebut
konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Dan disebut juga dengan
penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis linier
regresi berganda.
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum,
analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah
model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi
terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji
heterokesdasitas.
Smirnov. Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah (two tailed
signifikasi (α ) 0,05. Jika p-value > 0,05 maka data berdistribusi normal.
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2018 ; 98). Untuk mendeteksi ada
tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai
lainnya. Jadi nilai tolerance yang tinggi sama dengan nilai VIF tinggi (karena
adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini
timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
nilai batas atas (du) maka diperkirakan tidak terjadi autokorelasi. Dasar
a. Apabila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan
(4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi.
d. Apabila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah
(dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak
3.5.3.2 Uji F
bersama-sama dengan nol. Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikansi
3.5.3.3 Uji t
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis nol ditolak (koefisien
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai
adjusted R2 dapat naik atau turun apabila ada suatu variabel independen yang