Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia globalisasi, negara-negara akan bekerja sama untuk

menciptakan komunitas ekonomi yang lebih besar yang kemudian

menimbulkan pertanyaan mengenai karakteristik apa yang menentukan

kesusksesan suatu perusahaan di pasar. Mengingat bahwa banyak negara

memiliki latar belakang budaya dan kerangka kerja hukum yang berbeda,

yang tidak selalu menjamin kesuksesan di suatu pasar akan menjadi

kesuksesan di pasar lain yang berbeda.

Karakteristik umum perusahaan bisa tercermin dari keberadaan

dewan direksi. Komposisi dewan direksi dianggap penting karena merupakan

integral dari kerangka kerja tata kelola perusahaan (Shamil et al, 2014). Teori

agensi, kerangka teori dominan dalam literatur tata kelola perusahaan

menunjukkan bahwa peran pengawasan dewan mempengaruhi perusahaan

untuk mengungkapkan informasi untuk mengurangi biaya agensi dan

informasi yang kurang sesuai (Shamil et al, 2014).

Salah satu isi tata kelola perusahaan yang berkembang beberapa

tahun terakhir adalah isu diversitas jenis kelamin (gender diversity). Dasar

yang menjadi pembeda pola fikir berasal dari perbedaan gender yaitu pria

dan wanita memiliki peran emosional dan intelektual. Pria mempunyai ciri

sifat mandiri, pertimbangan penuh, rasional dan kompetitif, sementara wanita

1
2

mempuyai ciri mengayomi, penuh perhatian, sensitif dan mengandalkan

instuisi (Unger, 1979). Hal ini menyebabkan perbedaan pendekatan setiap

keputusan yang diambil antara pria dan wanita, dan menjadi suatu kendala

dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota direksi tentang

bagaimana memandang suatu masalah dan bagaimana cara

menyelesaikannya. Ukuran pengaruh nilai suatu perusahaan juga dapat

dilihat dari perbedaan kepemimpinan pria dan wanita. Diversitas gender

dalam anggotan dewan direksi bukan sebagai ancaman, melainkan dapat

mendorong kinerja, meningkatkan invoasi termasuk dalam hal

pengungkapan Sustainability reporting dan nilai perusahaan. Perusahaan

yang memiliki tingkat diversitas gender yang tinggi, cenderung dapat memiliki

pandangan yang luas dalam pengambilan keputusan (Unger, 1979).

Banyak cara perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja dengan

memberikan kesempatan yang sama bagi jajaran manajemen puncak

khususnya direksi untuk bekerja secara optimal bagi perusahaan baik untuk

laki-laki maupun perempuan. Perbedaan gaya kepemimpinan laki-laki dan

perempuan merupakan faktor yang dapat kita lihat sebagai ukuran pengaruh

kinerja suatu perusahaan. Isu diversitas gender mencuat ke permukaan

dikarenakan keberadaan perempuan yang sering mendapat perhatian dalam

dunia kerja. Namun sebaliknya kebergaman gender atau keberadaan

perempuan dalam manajamen puncak bukan sebagai ancaman melainkan

dapat mendorong kinerja dan meningkatkan inovasi perusahaan.


3

Perusahaan yang memilikit tingkat diversitas gender yang tinggi cenderung

dapat memiliki pandangan yang luas dalam mengambil keputusan.

Selain diversitas gender dewan direksi, kehadiran dewan direksi dari

berbagai etnik, latar belakang pendidikan, dan latar belakang usia akan

digabungkan dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini mengadopsi

pendekatan multi teori untuk menjelaskan hubungan antara karakteristik

dewan direksi dan sustainability reporting (Cormier et al., 2005). Terlepas

dari bukti empiris tentang tata kelola perusahaan hanya beberapa penelitian

yang menguji secara empiris hubungan antara tata kelola perusahaan

dengan environmental disclosure (Hahn and Kuhnen, 2013). Selain itu, studi

ini telah mengadopsi teori legitimasi untuk menjelaskan temuan empiris

mereka. Teori ini menunjukkan bahwa perusahaan terlibat dalam

sustainability reporting untuk mencari stategi perusahaan di masa

mendatang (Adams et al, 2010). Pembangunan berkelanjutan menjadi

konsep penting strategis setelah publikasi laporan "Masa Depan Kita

Bersama" oleh Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (WCED,

1987). Tujuan dari pembangunan keberlanjutan adalah semua tentang

menjaga lingkungan sosial, melestarikan lingkungan alam dan memastikan

pembangunan ekonomi secara seimbang. Namun, dalam proses manajemen

tradisional, fokus utama hanya pada dimensi ekonomi. Dengan tumbuhnya

kepedulian sosial dan lingkungan, para pemangku kepentingan sekarang

tertarik untuk memahami pendekatan perusahaan terhadap pengelolaan


4

masalah keberlanjutan bersama dengan potensi mereka untuk penciptaan

nilai (O’Dwyer and Owen, 2005; KPMG, 2008).

Sustainability reporting merupakan bagian dari dialog antara

perusahaan dan para pemangku kepentingan yang mencerminkan rasa

hormat dan komitmen perusahaan kepada masyarakat di satu sisi (Gray et

al., 1995), dan menunjukkan pertukaran manfaat bersama di sisi lain (Bear et

al., 2010). Selain itu, investor jangka Panjang menghargai Perusahaan yang

memiliki tanggung jawab kepada sosial dan lingkungan yang tertuang dalam

Sustainability reporting yang dapat mempengaruhi keputusan investor untuk

menanamkan modal atau tidak di perusahaan tersebut (Arayssi dan Jizi,

2016). Selain itu, perusahaan dengan keterlibatan sosial dan lingkungan

yang lebih tinggi akan mengurangi systematic risk (Salma et al., 2011),

dimana resiko yang lebih rendah akan lebih menarik di mata investor.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah gender diversity dewan direksi berpengaruh terhadap

sustainability reporting?

2. Apakah latar belakang pendidikan dewan direksi berpengaruh

terhadap sustainability reporting?

3. Apakah ethnically diverse dewan direksi berpengaruh terhadap

sustainability reporting?
5

4. Apakah diversity in age dewan direksi berpengaruh terhadap

sustainability reporting?

5. Apakah sustainability reporting berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

6. Apakah gender diversity dewan direksi berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

7. Apakah latar belakang pendidikan dewan direksi berpengaruh

terhadap nilai perusahaan?

8. Apakah ethnically diverse dewan direksi berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

9. Apakah diversity in age dewan direksi berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

Dalam pemilihan data untuk melakukan penelitian ini, penulis

melakukan pembatasan masalah untuk menyaring data. Pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah

1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2016 sampai 2018.

2. Perusahaan Perbankan yang berturut-turut mengeluarkan

sustainability reporting secara terpisah dari Laporan Tahunan, tahun

2016 sampai 2018.

3. Laporan Keuangan perusahaan Perbankan tahun 2016 sampai 2018

yang menggunakan mata uang rupiah.


6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, mka tujuan

penelitian ini adalah mengetahui secara empiris:

1. Untuk menganalisis pengaruh gender diversity dewan direksi terhadap

sustainability reporting.

2. Untuk menganalisis pengaruh latar belakang pendidikan dewan

direksi terhadap sustainability reporting.

3. Untuk menganalisis pengaruh ethnically diverse dewan direksi

terhadap sustainability reporting.

4. Unuk menganalisis pengaruh diversity in age dewan direksi terhadap

sustainability reporting.

5. Untuk menganalisis pengaruh sustainability reporting terhadap nilai

perusahaan.

6. Untuk menganalis pengaruh gender diversity dewan direksi terhadap

nilai perusahaan.

7. Untuk menganalisis pengaruh latar belakang pendidikan dewan

direksi terhadap nilai perusahaan.

8. Untuk menganalisis pengaruh ethnically diverse dewan direksi

terhadap nilai perusahaan.

9. Untuk menganalisi pengaruh diversity in age dewan direksi terhadap

nilai perusahaan.
7

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, penalitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

top management mengenai keberagaman komposisi dewan direksi

terhadap sustainability reporting dan nilai perusahaan. Sustainability

Report yang dihasilkan management dapat mengkomunikasikan

komitmen dan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan

secara transparan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat

luas, yang dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pemangku

kepentingan dan masyarakat luas mengenai kegiatan pembangunan

berkelanjutan yang dilakukan perusahaan.

2. Bagi Investor dan Calon Investor

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi kepada investor

dan calon investor mengenai kinerja perusahaan dalam aspek

ekonomi, lingkungan dan sosial serta upaya perusahaan menuju

pembangunan berkelanjutan yang dapat menjadi salah satu dasar

untuk pengambila keputusan, apakah akan menanamkan modal atau

tidak di perusahaan tersebut.

3. Bagi Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan

mengenai keberagaman dewan direksi dan pengaruhnya terhadap


8

sustainability reporting dan nilai perusahaan dan dapat menjadi

informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini dibagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan Batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat pelitian, dan sistematika penulisan tesis ini.

BAB II Landasan Teoritis

Bab ini menjelaskan landasan teori yang relevan dan hsil studi

empiris yang relevan dengan penelitian, model penelitian, dan

hipotesa konseptual.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan variable penelitian, definisi operasional variabel,

populasi sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis

data.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas gambaran umum objek/data penelitian, analisis

data, dan pembahasan hasil penelitian


9

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran yang didasarkan

temuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai