Pedum DKP Provsu
Pedum DKP Provsu
DEWAN
KETAHANAN
PANGAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
A. LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan
pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam
UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
mengamanatkan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu,
dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga
perseorangan secara merata di seluruh wilayah NKRI sepanjang waktu dengan
memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk yang besar menjadi tantangan
tersendiri bagi Provinsi Sumatera Utara dalam pemenuhan kebutuhan pangan
rakyatnya, namun di sisi lain dengan sumber daya alam dan sumber pangan yang
beragam, Provinsi Sumatera Utara harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya
secara mandiri.
Dewasa ini pembangunan ketahanan pangan dan gizi difokuskan pada
penguatan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan diyakini dapat diwujudkan
dengan melaksanakan program swasembada pangan berkelanjutan, peningkatan
nilai tambah produk pangan dan ekspor pangan, pengendalian impor, diversifikasi
pangan, penguatan kelembagaan petani, pembangunan sumber daya manusia, dan
lain sebagainya.
Untuk membantu Gubernur Sumatera Utara dalam merumuskan
kebijakan, melaksanakan evaluasi, dan melakukan pengendalian dalam
mewujudkan ketahanan pangan nasional, telah dibentuk Dewan Ketahanan
Pangan melalui Perpres No. 83 Tahun 2006 sebagai penyempurnaan dari Keppres
Nomor 132 Tahun 2001 dan yang disambut dengan Peraturan Gubernur Sumatera
Utara Nomor 79 Tahun 2017 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera
Utara. Tugas utama Dewan Ketahanan Pangan (DKP) adalah mendukung
1
pemerintah dalam mewujudkan cita-cita pembangunan pangan dan gizi yang
meliputi penyediaan, distribusi, cadangan, penganekaragaman konsumsi,
pencegahan, serta penanggulangan masalah pangan dan gizi baik di tingkat
provinsi maupun kabuapten/kota.
Mengingat pentingnya peran DKP sebagai lembaga koordinasi lintas
sektor, maka disusun buku ”Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan”
sebagai acuan pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sesuai dengan
prinsip tata kepemerintahan yang baik.
C. SASARAN
Pedoman Koordinasi DKP diperuntukan bagi Ketua dan Anggota DKP, Pokja DKP,
dan Pengelola Sekretariat DKP, serta Sekretariat DKP Kabupaten/Kota.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Koordinasi DKP mencakup Kelembagaan DKP, Koordinasi
DKP, dan Rencana Kerja DKP Tahun Anggaran 2020.
E. PENGERTIAN
Pangan : Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman.
2
Kedaulatan : Hak negara dan bangsa yang secara mandiri
Pangan menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas
pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang
sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
Kemandirian : Kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi
Pangan pangan yang beranekaragam dari dalam negeri yang
dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang
cukup sampai di tingkat perseorangan dengan
memanfaatkan potensi SDA, SDM, sosial, ekonomi, dan
kearifan lokal secara bermartabat.
Ketahanan : Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
Pangan dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta
tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan.
3
BAB II
DEWAN KETAHANAN PANGAN
4
9. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Provsu
10. Kepala Badan Pusat Statistik Provsu
11. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provsu
12. Kepala Balai Besar Metereologi, Klimatologi
dan Geofisika Provsu
13. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provsu
14. Kepala Dinas Perkebunan Provsu
15. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan Provsu
16. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
17. Kepala DinasKoperasi dan UKM Provsu
18. Kepala Dinas Perhubungan Provsu
19. Kepala Dinas Sosial Provsu
20. Kepala Dinas Sumberdaya Air, Cipta Karya
dan Tata Ruang Provsu
21. Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
Provsu
22. Kepala Dinas Pendidikan Provsu
23. Kepala Bulog Divisi Regional Sumatera Utara
24. Kepala Biro Sosial dan Kesejahteraan Provsu
25. Kepala Biro Hukum Setdprovsu
26. Koordinator Wilayah I PTPN
27. Pimpinan Wilayah Bank Indonesia Sumatera
Utara
28. Pimpinan Wilayah Bank Mandiri Sumatera
Utara
29. Pimpinan Wilayah BNI Sumatera Utara
30. Pimpinan Wilayah BRI Sumatera Utara
31. Dirut PT. Bank Sumut
32. Pimpinan Wilayah BUKOPIN Sumatera Utara
33. Pimpinan Wilayah BCA Sumatera Utara
34. Kepala Balai Besar POM di Medan
35. Kepala Balai Besar Karantina Tumbuhan
Belawan
36. Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sumut
5
37. Kepala Balai Karantina Hewan Provsu
38. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan Provsu
39. Kepala Bidang Ketersediaan dan Distrubisi
Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan Provsu
40. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan Provsu
41. Kepala Bidang Kesehatan Gewan Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu
42. Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan
Pangan dan Peternakan Provsu
43. Kepala Pelindo Sumatera Utara
44. Kepala UPT. Balai Pengawasan Mutu dan
Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan
dan Peternakan Provsu
45. Kepala UPT. IB Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan Provsu
46. Kepala UPT. Kesmavet Dinas Ketahanan
Pangan dan Peternakan Provsu
47. Dirut PTPN II Tanjung Morawa
48. Ketua KTNA Sumatera Utara
49. Ketua HKTI Sumatera Utara
50. Ketua HNSI Sumatera Utara
51. Ketua Perpadi Sumatera Utara
52. Ketua Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu
(APEGTI) Provsu
53. Ketua Gabungan Industri Minyak Nabati
Indonesia (GIMNI) Provsu
54. Ketua Forum Unggas (FORGAS) Provsu
55. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
56. Pimpinan Pabrik Gula Sei Semayang
57. Pimpinan Pabrik Gula Kuala Madu
58. Tim Teknis Dewan Ketahanan Pangan Provsu
6
A. TUGAS DKP PROVINSI SUMATERA UTARA
wilayahnya.
7
4) pelaksanaan koordinasi pelaporan dan evaluasi program ketahanan pangan
yang meliputi aspek ketersediaan dan distribusi pangan dan konsumsi dan
keamanan pangan.
8
Utara sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya masing-masing. Tugas Sekretariat
DKP antara lain:
1) Menyusun Program Kerja DKP Provinsi Sumatera Utara;
9
BAB III
KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN
A. RAPAT PLENO
Rapat Pleno merupakan forum yang diselenggarakan untuk menentukan
kebijakan pangan regional Provinsi Sumatera Utara dan membahas laporan
pelaksanaan tugas DKP. Rapat Pleno dipimpin oleh Gubernur Sumatera Utara
selaku Ketua DKP serta dihadiri oleh Anggota DKP dan pihak-pihak terkait lainnya.
Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun.
10
menangani ketahanan pangan tingkat provinsi; dan (2) Sidang Pleno dipimpin oleh
Presiden selaku Ketua DKP dan diikuti oleh Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi.
Konferensi DKP sebagai forum tertinggi DKP juga merupakan bentuk
evaluasi kinerja bagi para pemangku kepentingan ketahanan pangan di daerah.
Melalui forum ini, sejumlah program yang disepakati menjadi kesepakatan
bersama sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab akan pentingnya
pembangunan ketahanan pangan. Kesepakatan tersebut kemudian akan
diimplementasikan di masing-masing daerah sebagai bentuk komitmen bersama
bahwa pembangunan ketahanan pangan sebagai prioritas utama pembangunan
didaerah.
11
E. RAPAT KELOMPOK KERJA (POKJA)
Rapat Pokja DKP dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
Materi yang dibahas dalam Rapat Pokja antara lain mengenai hal-hal aktual yang
membutuhkan tanggapan atau penyelesaian segera. Hasil yang diperoleh
merupakan salah satu bentuk kontribusi Pokja dalam penyusunan rancangan
pembangunan ketahanan pangan. Forum ini juga bermanfaat untuk memberikan
pencerahan kepada seluruh anggota Pokja terhadap program dan kegiatan
pembangunan ketahanan nasional, daerah, maupun internasional. Rapat Pokja
dapat dilakukan beberapa kali, minimal satu kali dalam dua tahun. Apabila
dipandang perlu, Pokja dapat mengundang pihak-pihak terkait sesuai dengan
kebutuhan rapat.
12
BAB IV
RENCANA KERJA DEWAN KETAHANAN PANGAN
Masyarakat
13
d. Pengaturan Ekspor dan Impor Pangan
a. Efisiensi Pemasaran
14
Sekretariat DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota mendorong fasilitasi program aksi
ketahanan pangan daerah.
keamanan pangan;
3) Pengkajian, pemantauan dan evaluasi, serta pengoordinasian pelaksanaan
15
7) Pengembangan, pemantauan, serta evaluasi sistem kewaspadaan pangan dan
gizi;
8) Pengembangan, fasilitasi, pemantauan, dan evaluasi peningkatan akses
16
E. SOSIALISASI DAN PUBLIKASI DKP
Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan sosialisasi dan publikasi terkait
dengan kegiatan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sosialisasi dan publikasi
kegiatan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota dilaksanakan untuk menyebarluaskan
informasi, mempengaruhi, dan menggerakan para pemangku kepentingan dalam
melakukan sinergi dengan program pembangunan yang telah ditetapkan.
Sosialisasi dan publikasi DKP di daerah dilaksanakan melalui media cetak dan
elektronik dengan melibatkan Anggota Pokja di masing-masing tingkatan.
17
tingkat nasional. Sekretariat DKP Kabupaten/Kota menyiapkan dan memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan rapat dan koordinasi DKP Kabupaten/Kota.
Hasil rapat yang telah disepakati wajib didokumentasikan dan
ditindaklanjauti dengan rekomendasi kebijakan yang harus dilaksanakan oleh
seluruh pihak terkait.
DKP Provinsi menyampaikan laporan kepada DKP secara berkala minimal
sekali dalam setahun. DKP Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kepada DKP
Provinsi secara berkala minimal setiap 6 bulan.
18
BAB V
PENUTUP
19