Anda di halaman 1dari 8

FUNDAMENTAL EKONOMI 2.

FUNDAMENTAL EKONOMI MIKRO (FE


(FE) MIKRO)

 Kata ini sering terdengar setelah Adalah fundamental yang tidak kalah
krisis ekonomi 97-98 yang lalu. penting, namun memiliki skala yang
Kondisi ini terjadi di Mexico awal lebih kecil daripada FE makro.
90an lalu. Contoh:
 Mexico  USA  Jepang  Asia 
Indonesia - Wirausaha dan dunia usaha lain
 Para pengamat ekonomi - Daya beli masyarakat (dlm arti
mengatakan krisis tdk akan terjadi sempit)
di Indonesia karena fundamental - Properti
ekonominya lebih kuat. - Bank dlm arti sempit  hanya sbg
 Namun pada akhirnya, terjadi juga media simpan pinjam, dll
krisis ekonomi karena kondisi ek - Industri, pertanian, kehutanan 
dalam negeri tidak kondusif. dalam arti sempit; per wilayah,
 Kondisi ekonomi dasar yang harus produk, dsb
dalam keadaan baik agar stabilitas
ekonomi terjamin.
 FE dibagi menjadi 2 bagian, yaitu FE  Ada juga yang menyebutkan bahwa
mikro dan FE makro fundamental ekonomi adalah:
 FE lain yang tidak kalah penting 1. Pendapatan (GDP, Income/ kapita)
adalah Debt Service Ratio (DSR),
APBN/ RAPBN, utang luar negeri, 2. Pertumbuhan ekonomi (% growth)
dan pembiayaan pembangunan.
3. Inflasi
1. FUNDAMENTAL EKONOMI MAKRO (FE
MAKRO) 4. Pengangguran dan angkatan kerja

Adalah fundamental ekonomi yang 5. Keseimbangan eksternal (neraca


menyeluruh dalam satu negara, dan pembayaran)
yang secara langsung atau tidak terkait
6. Cadangan devisa
dengan perekonomian.
7. Export dan import
Contohnya:
8. Dan sejulah variabel kesejahteraan non-
- Indikator Moneter income/
moneter (seperti pendidikan dan
pendapatan nasional, growth,
kesehatan) *
inflasi, labour force, nercara
pembayaran, cadangan devisa, Debt Service Ratio (DSR)
pengangguran dsb
- Indikator fiskal  pajak Adalah rasio pembayaran cicilan utang
- Indikator non-moneter  luar negeri terhadap ekspor negara
kesehatan, pendidikan, lingkungan, tersebut selama 1 th.
HDI
Angka yang aman adalah 20%, yang penduduk (akan ada 1 pertemuan
berarti 20 persen dari income bisa membahas khusus APBN)
dipakai untuk membayar utang luar  Dasar APBN adalah ABPN tahun
negeri. lalu, kondisi perekonomian
Indonesia dan dunia, iklim investasi,
Ketika menjelang krisis, Indonesia
dengan pertimbangan angka
hanya 15 % dan net-ekspor malah
indikator di atas.
dipakai untuk impor barang.
 APBN tahun 2018 disusun dengan
Sumber Pembiayaan Pembangunan mempertimbangkan dinamika
perekonomian global maupun
 Bagaimana sumber funding dapat domestik, yang tercermin dari
diperoleh dan dikelola dengan baik asumsi dasar ekonomi makro
untuk menjaga stabilitas politik sebagai berikut:
ekonomi dalam negeri.
 Sumbernya dari pajak, devisa, - Pertumbuhan ekonomi
pinjaman, sisa anggaran tahun yang diperkirakan mencapai 5,4
lalu, laba pembelian BBM, hibah, dll persen;
yang sah.
- Inflasi dapat terkendali dalam
Utang Luar Negeri kisaran 3,5 persen;

Adalah sejumlah dana yang diberikan oleh - Nilai tukar Rupiah terhadap
negara/ lembaga donor untuk proses dolar Amerika Serikat
pembiayaan pembangunan. (IMF, ADB, IDB, diperkirakan berada pada
negara donor tertentu, dll) Rp13.400 per dolar Amerika
Serikat; (sekarang Rp.14600an)
 Tujuan Indonesia adalah bagaimana
bisa lepas dari jeratan utang luar - Tingkat suku bunga SPN 3 bulan
negeri dan lembaga-lembaga sebesar 5,2 persen
donor.
- Indonesia Crude Price (ICP)
 Namun tampaknya masih
diperkirakan rata-rata
mengalami kesulitan dan
mencapai USD48,0 per barel;
kecenderungannya akan kembali
mencari mitra untuk membantu - Lifting minyak dan gas bumi
mendanai pembangunan Indonesia. tahun 2018 diperkirakan
masing-masing mencapai 800
APBN
ribu barel per hari  dan 1.200
 Bagaimana APBN dapat ribu barel setara minyak per
dipersiapkan agar dapat dipakai hari
sebagai landasan untuk - Silakan buka
pembiayaan negara. https://www.kemenkeu.go.id/a
 Yang sering menjadi indikator pbn2018
utama adalah kurs, harga minyak
bumi dunia, inflasi, tingkat
pertumbuhan, dan pertumbuhan
Human Development Index
(HDI)
3. Standard Living
 HDI pd dasarnya adalah gabungan
dari indikator kemakmuran bangsa  Kualitas standar hidup ini diukur
berdasarkan Pendapatan Perkapita berdasarkan pendapatan perkapita
dan United Nations Research riil yang disesuaikan dengan
Institute on Social Development Purchasing Power Parity (PPP/
(UNRISD), hanya lebih paritas daya beli).
disempurnakan dengan berbagai  Contoh Indikator adalah:
penyederhanaan. (lihat pada berdasarkan pendapatan per
Michael P. Todaro, Development kapita; perumahan, sandang,
Economics, Mc Graw Hill, 2003) pangan, kalori, sayur, dll yang dapat
 HDI ini mulai diperkenalkan pada dibeli dengan income yang dia
awal 1990an dan sampai saat ini dapatkan selama satu periode.
menjadi indikator indeks yang HDI di Indonesia
paling terkenal dan sering dipakai.
 HDI dikembangkan oleh UNDP dan  Selama beberapa tahun terakhir,
telah memiliki data dari semua HDI Indonesia menunjukkan hasil
negara di dunia. yang baik (peringkat 2010 pada 108,
 Data semua negara bisa dilihat pada pada 2015 no 113) namun tidak
http://www.undp.org/ dan bisa secepat negara-negara berkembang
melihat data HDI semua negara, lain.
termasuk Indonesia.  Dengan kata lain, percepatan
petumbuhan negara kita tidak
1. Longitivity secepat negara-negara berkembang
 Di sini, longitivity atau ketahanan lain.
hidup akan mengukur dan melihat  Namun, detailnya bagaimana?
ekspektasi kelahiran (usia bayi) dan
kemungkinan panjangnya umur
manusia dewasa dalam satu negara
atau wilayah.

2. Knowledge

 Ilmu pengetahuan yang didapat


dalam suatu negara menjadi
indikator penting, dengan melihat:

- Tingkat buta huruf/ 1000


penduduk

- Rata-rata lamanya seseorang


mengenyam pendidikan
 Indikator rasio nilai output industri
INDUSTRIALISASI DAN manufaktur thp sektor pertanian cukup
PERTUMBUHAN STRUKTUR tinggi
 Nilai tambah (NT) dan nilai output (NO)
EKONOMI industri manufaktur di Indonesia cukup
tinggi. Hanya saja berteknologi
KONSEP DAN TINJAUAN INDUSTRIALISASI
sederhana.
 Sejarah industrialisasi diawali dengan  Konsentrasi industri di Indonesia:
revolusi industri di Inggris (abad 18) 
- Makanan
Arahnya adalah adanya spesialisasi
dalam produksi dan peningkatan - Minuman
produktivitas dari faktor produksi yang
digunakan. - Rokok
 Pada akhirnya, industrialisasi mrp - Tekstil
interaksi antara pengembangan
teknologi, inovasi, spesialiasi, dan - Pakaian jadi
perdagangan antar negara  - Alas kaki
mendorong perubahan struktur
ekonomi dalam suatu negara. - Barang-barang dari kulit
 Michael Reidel (1992), industrialiasi
- Rotan
bukan mrp tujuan akhir, tetapi hanya
merupakan salah satu strategi yang - Kayu
harus ditempuh untuk mendukung
Permasalah industri manufaktur
proses pembangunan untuk mencapai Y
per kapita yang lebih tinggi.  Secara umum, industrialiasi di LDC’s
 Hollis Chennery (1992), proses masih lebih rendah dibandingkan
industrialiasasi antar negera berbeda- dengan LDCs yang sudah masuk NICs.
beda, namun periode industrialiasasi  Kesenjangan utama terletak pada
mrp tahapan logis dalam proses keterbatasan teknologi dan sumber
perubahan struktur ekonomi. daya manusia (67% petani).
 Secara historis melalui kenaikan  Indikator keterbatasan tersebut adalah
kontribusi sektor indus manufaktur tingkat produktivitas, baik secara parsial
dalam permintaan konsumen, produksi, (masing-masing faktor produksi)
ekspor, dan kesempatan kerja. maupun secara bersama-sama (Total
Factor Productivity/ TFP).
Di Indonesia…
Kelemahan struktural industrialisasi nasional
 Secara garis besar, selama masa Orde
Baru, proses indusrtialisasi mengalami  Basis Ekspor dan Pasar yang Sempit
kemajuan pesat. (lihat makroeconomic (2001, skrg ?????).
statistics BPS, 2005)
- 4 produk (kayu lapis, pakaian jadi,
 Indonesia pernah masuk dalam
tekstil dan alas kaki) memiliki 50%
kelompok Asian Miracle, Asian Tiger,
pasar dari TFP
NICs
- Tekstil dan pakaian jadi hanya - Pola industrialisasi di Indonesia
berdasarkan kuota, a.l. ke Eropa, berbeda dgn negara-negara lain
Amerika, Turki, Kanada, dan yang derajad industrialisasinya
Norwegia sama.
- Hanya 3 negara (Sing, Japang, AS)
a) Kontribusi industri teknologi
yang menyerap 50% produk TFP
menengah turun (‘85-’97),
kita  sejak awal 20013 turun
padahal negara lain dan Asia
>45% volume perdagangannya.
masih mempertahankannya
- Produk dari negara pesaing lebih
dalam TFP manufaktur utama
unggul, terutama dari Cina, India,
mereka (karet & plastik, semen,
dan Taiwan kini tambah Vietnam
logam dasar, dan barang
n Thailand
sederhana dari logam)
- Produk padat karya mengalami
penurunan harga intrns’l b) Kontribusi produk-produk padat
- Penurunan daya saing produk modal terhadap total ekspor
manufaktur yg merupakan ekspor juga turun pada periode yang
produk tradisional. sama
 Ketergantungan pada impor yang tinggi.
- Proses PMA industri berteknologi c) Sedangkan, industri yang
tinggi sebenarnya hanya berteknologi rendah justru
merupakan penggabungan, malah tumbuh subur.  padat
pengepakan, dan perakitan dari karya, banyak SDM daripada
yang sudah ada di luar negeri. uangnya  upah rendah
Bukan penciptaan industri baru di  Konsentrasi Regional
Indonesia.  coba cari merek - Industri skala menengah dan besar
Indonesia sesungguhnya. terkonsentrasi di P. Jawa, terutama
- Impor bahan baku untuk industri di Jabotabek/ Jawa Barat. Alasan:
kimia, industri mesin, industri 1. Industri pendukung dan
transportasi, dan elektronik bisa pemasok cukup banyak
mencapai lebih dari 50% dari hasil 2. Pasar produk besar dan
produk itu sendiri. berkembang di P Jawa
- Industri padat karya juga 3. Kedekatan pada Infrastruktur
tergantung pada impor bahan baku. fisik baik  jalan, listrik, air,
Karena tidak ada industri pelabuhan, dsb
pendukung dalam negeri yang bisa 4. Kedekatan dengan kantor
mencukupi kebutuhannya. pemerintah dan pusat kegiatan
- Karena ketergantungan pada PMA bisnis
tinggi, menghambat proses
peningkatan kemampuan jaringan
pemasaran sendiri.

 Tidak ada industri yang berteknologi


menengah
Kelemahan organisasi industrialisasi di
Indonesia

1. Industri skala kecil dan menengah


(UKM) masih underdeveloped

2. Konsentrasi pasar tinggi masih pada


sub-sektor manufaktur. 4 perusahaan
terbesar memiliki CR4 lebih dari 70%
(2008).

3. Lemahnya kapasitas untuk menyerap


dan mengembangkan teknologi yang
tinggi

4. Lemahnya sumber daya manusia

5. Rendahnya penyebaran pusat industri


di IBT*

Daya saing yang lemah

 Sialnya juga, strategi promosi ekspor


kita masih belum menunjukkan hasil
yang signifikan. Bahkan, daya saing kita
melemah.
 Sejak 2005 ekspor kita turun sebesar
26% tp sudah naik kembali di era jokowi
(deperindag.go.id), namum jumlah
impor kita dari Cina dalam kurun waktu
yang sama meningkat sebesar 41%. Ini
berarti, pasar domestik kita dipenuhi
dengan produk Cina. Perkara
kualitas????
GLOBALISASI DAN
Yang terjadi pd 60 negara terbesar di dunia:
LIBERALISASI EKONOMI
1. Openness to trade
Difinisi globalisasi
2. Capital movements
• Secara harafiah, globalisasi diartikan
sebagai hilangnya segala rintangan dan 3. Exchange of technology and ideas
halangan (barriers to entry) arus 4. Labor movements
informasi masuk ke dalam suatu
negara. 5. Curtural integration

• Dalam perjalanannya, globalisasi lebih  Peningkatan kejadian seperti di atas


dikonotasikan sebagai suatu arus terus terjadi baik dalam negara yang
ekonomi. Padahal dalam aplikasi sudah maju, dan terlebih pada negara
sesungguhnya, aspek politik dan hukum yang sedang berkembang.
juga termasuk di dalamnya.
Globalisasi yang diawali pada 1980an akhir lalu,
• Dalam perjalanannya, globalisasi dapat perlu ditanggapi secara positif dan harus secara
membubarkan suatu negara. hati-hati karena:

• Contoh: 1. Free information

• Rusia(USSR): perestroika/ 2. Arahnya free market


glasnot 1990an
3. Bisa terjadi social gap (terutama di
• Jerman timur negara berkembang  Indonesia)

• Yugoslavia: menjadi Yogo, 4. Produk baru dari luar negeri bisa


Slovakia, Bosnia-Herzsogivina, didapat
Serbia-Montenegro
5. SDM yang tidak siap bisa menjadi
• Globalisasi juga dapat mempersatukan bumerang bagi negara itu.
beberapa negara:
The Cons…
• Sebagai contoh:
1. Pertumbuhan negara yang dimotori
• Uni eropa (MEE) oleh peningkatan ekspor dengan dalih
globalisasi tidak dirasakan di negara-
• Asean
negara Amerika Latin dan Afrika. Atau
• Kurs Euro tidak merata dan adil.  anti global
paradox
• Negara-negara Timur Tengah
2. memunculkan kesenjangan yang cukup
lebar antara pengusaha dan lapisan di
• World Trade Organization bawahnya dengan masyarakat yang
• Product MNC dsb bekerja di sektor barang primer. Seperti
pendidikan, teknologi, dan arus
investasi vs petani, buruh, dsb.
3. Lingkungan biasanya cepat rusak karena 3. Supremasi hukum  muncul KPK
eksploitasi yang berlebihan muncul
4. Jadikan Indonesia yang low risk country
CSR
untuk tujuan investasi (sempat C++
4. Persaingan pasar yang tidak sempurna pasca krisis 1998, sama dgn Vietnam
dan imperfect information ketika perang dgn AS tahun ‘70-an)

5. Sering kali negara berkembang 5. Persiapan infrastruktur yang lebih


terhimpit pada kebijakan-kebijakan luar merata terutama pada pulau-pulau
negeri dalam hal ekonomi-politik besar.

Di negara berkembang Pemenang hadiah Nobel ekonomi 2006

Menurut Mahatir Mohamad (2003), sebuah  Berasal dari Bangladesh Mohamad


negara berkembang dihadapkan pada berbagai Yunus
pilihan dan harus bisa memilih dan berstrategi  Adalah orang yang sangat kaya karena
dalam integrasi ekonominya. Negara di sini memiliki lahan minyak dan terpelajar
harus memilih:  Memiliki keprihatinan pada masyarakat
di negaranya  membentuk bank
1. cara dan tingkat akan membuka
petani.
ekonominya
 Membentuk APBN Bangladesh lebih
2. waktu dan keseringan (frekuensi) bersahabat kepada masyarakat
membuka diri dengan pasar global menengah ke bawah.  untuk
pendidikan, perumahan, santunan, dan
3. bagaimana kerjasama dan persaingan
kesehatan.
antara perusahaan asing dan lokal
 Terjadi pengurangan tingkat kemiskinan
4. sektor mana yang akan diliberalisasi. secara signifikan.

5. sektor mana yang justru harus


diproteksi, demi kebaikan negara
berkembang tersebut.

6. peraturan atau regulasi harus


ditentukan oleh pemerintah dan bukan
oleh institusi global seperti WTO atau
didikte negara lain.

 Yang berhasil CHINA

Di Indonesia…

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan:

1. Pemerintahan yang efisien, efektif, dan


memahami kondisi masing-masing
propinsi (SDM, SDA, APBD dll)

2. Mutu SDM harus ditingkatkan di semua


level.

Anda mungkin juga menyukai