MAKALAH
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Anak Usia
Dini Anak Berkebutuhan Khusus
Dosen Pengampu : Yulvia Sani, M.Pd
oleh
Ema Mawaddah Ulfa
18052031
(Konversi)
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Perkembangan
Emosi dan Sosial Anak Usia Dini”. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan atas
tugas mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini Anak Berkebutuhan Khusus, oleh
Ibu Yulvia Sani, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Penulis menyadari apa yang di tulis dan di tuangkan dalam makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari sisi materi maupun sistimatika penulisannya.
Kritiik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan
melibatkan hampir keseluruhan diri individu.Emosi juga berfungsi untuk
mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi
pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.
Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai
keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru.Peristiwa ini
merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke
kehidupan baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di
lingkungan keluarga. Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai
menempatkan diri diantara teman sebaya, guru dan orang dewasa di
sekitarnya.
Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosioemosional
pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik
sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai
bekal dalam memberikan bimbingan terhadap anak agar mereka dapat
mengembangkan kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku
yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian
darikelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk
memilikikemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka
berada.Tuntutansosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan
baik sesuai dengantahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi
anak yang mudahbergaul.
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain,baik
dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya.
Saatberhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat
bermaknadalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan
membentukperkembangannya menjadi manusia yang sempurna.
1
Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan
sosialnyasangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya.Perkembangan emosi
seorang anaksangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Suatu hal yang
sangat bijak apabilakita mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
membantu
perkembangan emosi anak.
Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini sangatlah penting, sebab
perilaku emosi-sosial ada hubungannya dengan aktivitas dalam
kehidupannya. Semakin kuat emosi memberikan tekanan, akan semakin kuat
mengguncangkan keseimbangan tubuh untuk melakukan aktivitas tertentu.
Jika kegiatan sesuai dengan emosinya maka anak akan senang
melakukannyadan secara mental akan meningkatkan konsentrsai pada
aktivitasnya dan secara psikologis akan positif memberikan sumbangan pada
peningkatan motivasi dan minat pada pembelajaran yang ditekuninya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan masalah yang berkaitan dengan
anak dengan dengan hambatan emosi dan perilaku adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan emosi dan sosial anak usia dini?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan sosial emosional?
3. Bagaimana tahapan perkembangan sosial emosional?
4. Bagaimana tahapan tugas perkembangan sosial emosional anak?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
emosional anak?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah
diatas adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perkembangan emosi dan sosial anak usia dini.
2. Mengetahui karakteristik perkembangan sosial emosional.
3. Mengetahui tahapan perkembangan sosial emosional.
4. Mengetahuitahapan tugas perkembangan sosial emosional anak.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
emosional anak.
2
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
(kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti orang
lain di dalam lingkungan sosialnya".
Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan social self
(pribadi dalam masyarakat) , yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa
dan seterusnya (Muhidin, 1999). Sedangkan Harlock (1978) menyatakan
bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku
yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain menyatakan
bahwa perkembangan sosial merupakan suatu proses di mana individu/anak
melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial, terutama
tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul
dengan bertingkah laku, seperti anak lain dalam lingkungan sosialnya.(Loree,
1970).
Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan sosial anak adalah suatu
proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai dengan norma atau
aturan dalam lingkungan kehidupan anak.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan sosioemosional meliputi
perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan hubungan interpersonal
(Papalia, 2004). Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial
emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak
mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat (Dodge,
2002).
5
menabjukkan.Berartibagi anak semua peristiwa memiliki nilai yang
sangat berarti. Makinbertambahnya usia anak, akan makin bertambah
matangnya emosianak maka anak akan semakin terampil dalam
memilah dan memilihkabar keterlibatan emosionalnya.
b. Reaksi emosi seringkali muncul pada setiap peristiwa dengan
carayang diinginkan
Kita sering melihat anak tiba-tiba menangis tanpa sebab yang jelas,
hal itu dikarenakan ia memang menginginkannya. Bagi anak usia 4
atau 5tahun hal ini tidak dapat diterima oleh lingkungannya. Semakin
emosianak berkembang menuju kematangannya, mereka akan
belajarmengontrol diri dan memperlihatkan reaksi emosi dengan cara
yangdapat diterima lingkungannya.
c. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi
lainnya
Bagi seorang anak sangat mungkin saat ini ia menangis dengan keras.
Namun ketika Ibunya mnegalihkan perhatiannya pada benda
yangdisukainya ia dapat langsung berhenti menangis dan
melupakankejadian yang baru saja membuatnya marah dan kecewa.
Artinya,reaksi emosi anak mudah teralihkan dan mudah berganti dari
satukondisi ke kondisi lainnya.
d. Reaksi emosi bersifat individual
Artinya sekalipun peristiwa pencetus emosi adalahsama, namun reaksi
setiap orang akan berbeda dalam menyikapnya. Hal ini
disebabkanoleh pengalaman yang diberikan dari lingkungan setiap
individumembuat reaksi emosi yang diperlihatkan berbeda-beda.
e. Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang
ditampilkan
Pada dasarnya semua anak lebih mudah mengekspresikan emosinya
melalui sikap dan perilaku, dibandingkan mengungkapkannya
secaraverbal.Hal ini juga tampak pada anak yang mengalami
hambatandalam dalam mengekspresikan emosinya secara
terbuka.Merekabiasanya memperlihatkan gejala tingkah laku seperti
6
melamun,gelisah, mengisap jari, menggigit kuku, kesulitan bicara
atau(stuttering).
2. Ciri Tingkah Laku Sosial
a. Periode Bayi
1-6 bulan :anak sudah mampu membedakan dan mengikuti suara,
membedakan objek dan benda, memperlihatkan tingkah laku, mulai
bereaksi dengan suara yang ramah.
6 bln-1 thn : memegang benda, mengikuti suara-suara, bisa bermain,
mengenal larangan
13 – 18 bln : memperlihatkan minat kepada orang dewasa
2 tahun : bermain bersama sebagai alat untuk hubungan sosial
b. Periode pra sekolah
1) Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah
2) Mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
3) Hubungan dengan orang dewasa
4) Hubungan dengan teman sebaya
5) Mulai bermain bersama, memilih teman untuk bermain
c. Periode usia sekolah
Pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak-kanak
1) kerja sama
2) persaingan
3) kemurahan hati
4) hasrat akan penerimaan sosial
5) simpati
6) empati
7) ketergantungan
8) sikap ramah
9) meniru
10) perilaku kelekatan
7
C. Tahapan Perkembangan Sosial Emosional
Tahapan perkembangan sosial emosional menurut Erikson
1. Tahap Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya)
Terjadi pada usia 0 s/d 18 bulan
Anak mendapat rangasangan dari lingkungan. Bila dalam merespon
rangsangan anak mendapat pengalaman yang menyenangkan maka akan
tumbuh rasa percaya, dan sebaliknya jika tidak menyenangkan maka akan
timbul rasa curiga.
2. Tahap Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shame and doubt)
Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun
Anak sudah harus mampu menguasai kegiatan meregang atau
melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya. Bila sudah merasa mampu
menguasai anggota tubuh bisa menimbulkan rasa otonom, dan sebaliknya
bila lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu banyak bertindak
untuk anak akan menumbuhkan rasa malu dan ragu-ragu.
3. Tahap Inisiatif (Initiative) vs rasa bersalah (Guilt)
Terjadi pada usia 3 s/d 5 tahun
Pada masa ini anak harus dapat menunjukkan sikap mulai lepas dari
ikatan orang tua, anak harus dapat bergerak bebas berinteraksi dengan
lingkungannya.Kondisi lepas dari orang tua menimbulkan rasa untuk
berinisiatif, sebaliknya jika tidak maka menimbulkan rasa bersalah.
4. Tahap Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)
Terjadi pada usia 6 s/d pubertas
Abak harus melaksanakan tugas-tugas perkembangan untuk menyiapkan
diri memasuki masa dewasa.Perlu memiliki suatu keterampilan tertentu.
8
anak tidak suka menyendiri, anak sudah mampu bertindak sopan. Tahap usia
6 tahun pada tahap ini anak sudah harus melaksanakan tugas-tugas
perkembangan untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa.
9
b. Memui, memberi semangat atau menolong anak lain
6. Anak usia 5 tahun 6 bulan diharapkan dapat:
a. Mencari kemandirian lebih banayk
b. Sering kali puas, menikmati berhubungan dengan anak lain meski
padasaat kris muncul
c. Menyatakan pernyataan-pernyataan positif mengenai keunikan
danketerampilan
d. Berteman secara mandiri
10
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional
Anak
Perkembangan emosional anak tidak selamanya stabil.Banyak faktor yang
mempengaruhi stabilitas emosi dan kesanggupan sosial anak, baik yang
berasal dari anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya.Berbagai faktor
yang mempengaruhi perkembangan emosi anak.
1. Keadaan di dalam individu
Keadaan individu seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks dan
lain-lain (Harlock, 1980) dapat mempengaruhi perkembangan individu.
Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang
dianggap oleh diri anak sebagai kekurangan akan sangat mempengaruhi
perkembangan emosinya.
2. Konflik-konflik dalam proses perkembangan
Di dalam menjalani fase-fase perkembangan, tiap anak harus melalui
beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan
sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan
dalam menghadapi konflik-konflik ini.Anak yang tidak dapat mengatasi
konflik-konflik tersebut biasanya mengalami gangguan emosi.
3. Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungan
Anak-anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan emosinya dan kepribadiannya. Ketiga faktor yang
berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah :
a. Lingkungan keluarga
Keluarga sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar
pengalaman emosi. Jika secara umum ekspresi emosi cenderung
ditolak oleh lingkungan keluarga maka hal tersebut memberi isyarat
bahwa emotional security yang ia dapatkan dari keluarga kurang
memadai. Dalam kondisi seperti ini anak mudah marah, cepat
menangis, dsb, sehingga ia sukar bergaul. Gaya pengasuhan yang
diperoleh anak dari keluarga akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan emosi anak.
11
b. Lingkungan sekitarnya
Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi anak antara lain
1) daerah yang terlalu padat
2) daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi
3) kurangnya fasilitas rekreasi
4) tidak adanya aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik
untuk anak.
c. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi dan
menyebabkan terjadinya tingkah laku pada anak antara lain :
1) hubungan yang kurang harmonis antara anak dan guru
2) hubungan yang kurang harmonis dengan teman-teman
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku
yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian
darikelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk
memilikikemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka
berada.Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi
dengan baiksesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung
menjadi anakyang mudah bergaul.Emosi pada masa awal kanak-kanak sangat
kuat.Padamasa ini merupakan saat ketidak seimbangan dimana anak mudah
terbawaemosi sehingga sulit dibimbing dan diarahkan.Perkembangan
emosional anaktidak selamanya stabil.Banyak faktor yang mempengaruhi
stabilitas emosidan kesanggupan sosial anak, baik yang berasal dari anak itu
sendiri maupunberasal dari luar dirinya.
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat berbagai kekurangan baik dari segi penulisan maupun muatan
pembahasan, maka dari itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang
sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah ini selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14