Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH, SEBAB, DAN JENIS – JENIS DEMOKRASI DI DUNIA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh:
Gita Intan Sari - 2019310255

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya


memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau
melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya.
Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejarah, sebab, dan jenis – jenis
demokrasi di dunia.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Demokrasi di Dunia

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara dan
hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abade ke-6
sampai abad ke-4 M. Demokrasi yang dipraktikkan pada masa itu berbentuk demokrasi
langsung. Gagasan demokrasi Yunani kuno berakhir pada abad pertenggahan. Pada
masa ini pula lahir keinginan menghidupkan demokrasi. Lahirnya Magna Charta
( piagam besar) sebagaiuis uatu piagam yang memuat perjanjain antara kaum
bangsawan dan Raja John di Inggris merupakan tonggak baru kemunculan demokrasi
empirik. Momentum lainnya yang menandai kemunculan kembali demokrasi di dunia
Barat adalah gerakan renaissance dan reformasi. Renaissance merupakan gerakan yang
menghidupkan kembali minat para sastra dan budaya Yunani kuno. Renaissance di
Eropa yang bersumber dari tradisi keilmuan Islam dan berintikan pada pemuliaan akal
pikiran untuk selalu mencipta dan mengembangkan ilmu pengetahuan telah mengilhami
munculnya gerakan demokrasi. Sejarah dan perkembangan demokrasi di Barat diawali
berbentuk demokrasi langsung yang berakhir pada abad pertengahan. Menjelang akhir
abad pertengahan lahir Magna Charta dan dilanjutkan munculnya renaissance dan
reformasi yang menekankan pada hak atas hidup, hak kebebasan dan hak memiliki. Dan
selanjutnya, pada abad ke-19 muncul gerakan demokrasi konstitusional. Dari demokrasi
konstitusional melahirkan demokrasi welfare state.
2.2 Sebab Munculnya Demokrasi di Dunia

Munculnya demokrasi di dunia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang


mempengaruhi penegakkan demokrasi itu sendiri, beberapa faktor diantaranya adalah:

1.       Faktor Ekonomi

          Fakor Ekonomi sangat mempengaruhi karena tingkat pertumbuhan ekonomi


merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan demokrasi di suatu negara.
Akan tetapi  tidak dapat menjadi alasan bahwa negara-negara yang miskin tidak mampu
menerapkan atau menggunakan sistem demokratis, dan begitu pun dengan negara-
negara kaya pasti akan menerapkan dan menggunakan sistem demokratis. Kekayaan
bukanlah tolak ukur suatu negara yang demokratis. Fakta sejarah menunjukkan bahwa
ada beberapa negara yang kuat ekonominya akan tetapi Negara tersebut tidak
menggunakan sistem pemerintahan Demokratis. Akan tetapi kesejahteraan
masyarakatlah yang menjadi faktor utama untuk menentukan suatu negara itu
demokratis atau tidak. Yang berarti apabila suatu negara ingin hidup demokratis, maka
negara tersebut harus dapat melewati dari status negara miskin dalam pertumbuhan
ekonomi.

2.       Faktor Sosial dan Politik

          Faktor yang juga tak kalah penting, yaitu berhubungan dengan pembangunan
dasar demokrasi di suatu negara, karena hal ini terkadang diabaikan, ini adalah masalah
perasaan nasionalisme sebangsa dan bernegara. Dalam factor ini, karakter dan tingkat
keretakan sosial ialah faktor utama. Sehingga suatu pemikiran penting yang perlu
diantisipasi adalah apakah batas-batas antara kelompok-kelompok etnis itu kuat atau
lemah.

3.       Faktor Budaya Kewarganegaraan dan Sejarah

          Faktor sejarah dan budaya kewarnageraan suatu bangsa dapat memberikan


kontribusi yang besar terhadap pembentukan dan pembangunan masyarakat demokrasi.
Seorang ahli melakukan penilitian di Negara Italia yang menunjukan bahwa wilayah-
wilayah yang memiliki tradisi yang kuat dalam hal nilai-nilai kewarganegaraan
menunjukkan tingkat eketifitas paling tinggi dalam usaha pembentukan demokrasi.
Wilayah yang mampu menerapkan sistem pemerintahan demokratis disebut wilayah
berkewarganegaraan atau dalam artian lain community civic. Masyarakat yang seperti
ini memiliki ciri-ciri adanya ikatan berkewargenegaraan, ikut andil secara aktif, dan
tertarik dengan masalah-masalah/konflik publik.
2.3 Jenis – Jenis Demokrasi di Dunia

Setiap negara mengartikan demokrasi berbeda-beda. Dengan atmosfer geopolitik


yang berbeda, pemerintahan demokrasi di seluruh dunia dapat dikelompokkan menjadi
delapan. Berikut ini penjelasannya:

Demokrasi langsung

Demokrasi langsung adalah ketika warga negara dapat memilih


kebijakan secara langsung tanpa perantara atau majelis parlemen. Jika
pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu,
diserahkan pada rakyat. Demokrasi langsung dapat dipraktikkan dalam negara
yang populasinya kecil, berpendidikan dan secara politik memiliki kesamaan.
Contoh Swiss yang masih mempunyai Landsgemeinde, majelis di mana orang-
orang berkumpul bersama di tempat terbuka di waktu tertentu untuk memilih
hukum yang berlaku di masyarakat. Demokrasi langsung terlalu rumit
dilaksanakan di negara dengan wilayah besar. Orang-orang lebih suka memilih
perwakilan atas nama mereka daripada membuat keputusan sendiri pada setiap
masalah.

Demokrasi tak langsung

Demokrasi tak langsung atau demokrasi representatif adalah ketika orang


memilih perwakilan untuk duduk di parlemen. Bentuk demokrasi ini paling
umum ditemukan di seluruh dunia. Kelemahan demokrasi tak langsung adalah
pemerintah yang terpilih gagal mengakomodasi kepentingan warga negara.
Sebagian besar negara yang menerapkan demokrasi perwakilan disebut juga
negara demokrasi liberal. Karena lebih menghargai kebutuhan warga negara
daripada kebutuhan seluruh negara. Contoh Amerika Serikat dan India. Tetapi
ada juga beberapa negara yang terus menerus merasa terancam oleh pihak luar
atau kerusuhan sipil sehingga lebih suka demokrasi defensif daripda liberal.
Agar pemerintah dapat mengerahkan pasukan pada saat bersamaan. Contohnya
Korea Selatan. Baca juga: Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
Demokrasi presidensial

Melalui demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki


sejumlah besar kekuasaan atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau
tidak langsung oleh warga negara. Presiden dan lembaga eksekutif pemerintah
tidak bertanggung jawab kepada legislatif tetapi tidak dapat memberhentikan
lembaga legislatif sepenuhnya. Sebaliknya lembaga legislatif tidak dapat
mengeluarkan presiden dari jabatannya kecuali jika ada kasus ekstrem. Dalam
demokrasi presidensial, kepala negara juga adalah kepala pemerintahan. Contoh
Amerika Serikat, Argentina dan Sudan.

Demokrasi parlementer

Dalam demokrasi parlementer kedudukan lembaga legislatif lebih kuat.


Lembaga eksekutif memperoleh legitimasi demokrasi hanya dari legislatif yaitu
parlemen. Legislatif terpilih (parlemen) memilih kepala pemerintahan (perdana
menteri) dan mencopot perdana menteri dengan memberikan mosi tidak
percaya. Kepala negara (presiden) berbeda dari kepala pemerintahan (perdana
menteri) dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun
dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang tidak memiliki kekuasaan
seperti di Inggris atau kepala adat istiadat seperti di India.

Demokrasi otoriter

Demokrasi otoriter terjadi ketika hanya elit yang merupakan bagian dari
proses parlementer. individu-individu tertentu diizinkan memilih kandidat tetapi
orang biasa tidak dapat. Karena itu, pada akhirnya hanya elit penguasa yang
memutuskan berbagai kepentingan populasi negara. Contoh Rusia di bawah
pimpinan Vladimir Putin. Baca juga: Sistem Demokrasi di Indonesia

Demokrasi partisipatif

Demokrasi partisipatif adalah kebalikan demokrasi otoriter. Ada


berbagai jenis demokrasi partisipatif tetapi semuanya sama yaitu untuk
menciptakan peluang bagi semua anggota populasi untuk memberikan
kontribusi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan memecah negara
menjadi jaringan kecil dan memberdayakan politik akar rumput berbasis
masyarakat. Demokrasi ini menghargai musyawarah dan diskusi bukan sekadar
memilih. Saat ini, tidak ada negara yang secara aktif mempraktikkan bentuk
demokrasi ini. Meski teori-teorinya masuk akal, penerapan nyata dengan
pendekatan ini penuh komplikasi.

Demokrasi Islam

Bentuk demokrasi ini berupaya menerapkan hukum Islam ke dalam


kebijakan publik dengan tetap mempertahankan kerangka demokrasi. Demokrasi
Islam memiliki tiga karakteristik utama yaitu: Para pemimpin dipilih oleh
rakyat. Semua orang tunduk pada hukum Syariah, termasuk para pemimpin.
Para pemimpin harus berkomitmen mempraktikkan syura. Syura menandakan
badan politik ada pada tempatnya untuk konsultasi tentang masalah apapun. Ini
adalah prinsip dasar sistem politik Islam yang direkomendasikan dalam Al-
Quran. Negara-negara yang memenuhi ketiga karakteristik ini Iran, Afghanistan
dan Pakistan. Negara Islam lain seperti Arab Saudi cenderung pada bentuk
rezim otoriter daripada negara demokasi.

Demokrasi sosial

Demokrasi sosial muncul sebagai reaksi terhadap kebijakan neoliberal


dalam ekonomi internasional. Demokrasi sosial bertujuan memberdayakan
negara atas pasar neoliberal. Pengeluaran negara untuk memberikan layanan
gratis daripada swasta yang terlalu mahal. Negara fokus pada penyediaan
pendidikan gratis atau layanan kesehatan gratis sehingga orang tidak harus
bergantung pada perusahaan.
BAB 3
KESIMPULAN

Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan yang sudah banyak digunakan
oleh beberapa negara, yang dimana demokrasi ini pertama kali ditegakkan di Athena, Yunani.
Munculnya demokrasi disebabkan oleh masyarakat di dalam negerinya itu sendiri, anggapan
bahwa demokrasi merupakan bentuk pemerintahan paling adil untuk seluruh masyarakat di
suatu negara. Ada delapan jenis demokrasi di dunia, namun penentuan jenis demokrasi mana
yang dijalankan oleh suatu negara itu kembali kepada adat, kebiasaan, dan budaya negara –
negara yang menjalankannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI%20dwi.pdf
https://brainly.co.id/tugas/900576#readmore
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/200000069/8-jenis-demokrasi-di-dunia?
page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

Anda mungkin juga menyukai