, Infeksi dengan
non-tuberkulosis mycobacteria, vaksinasi BCG sebelumnya, metode yang salah
administrasi, interpretasi reaksi yang salah, botol antigen yang digunakan salah).
Demikian juga dengan dokter harus mendeteksi penyebab reaksi PPD palsu-negatif
(mis. kekebalan rendah, infeksi TB baru atau kuno, masa bayi awal ≤ enam bulan,
vaksinasi virus hidup saat ini atau penyakit, metode pemberian PPD yang salah, dan
interpretasi reaksi yang salah) [16,17]
PPD dikontraindikasikan hanya untuk orang yang memiliki reaksi parah sebelumnya
(mis., nekrosis akut, lepuh, syok anafilaksis, atau ulserasi) ke TST sebelumnya [18]
Temuan X-ray minor yang tidak menunjukkan TB penyakit tidak memerlukan evaluasi tindak
lanjut (mis., Pleural penebalan, tenda diafragma, menumpulkan costophrenic
sudut, nodul kalsifikasi soliter atau granuloma, Temuan muskuloskeletal minor, dan temuan
jantung minor) [20-26].
Kesimpulan
Mengatur program skrining TB berstandar nasional sangat penting untuk deteksi
dini paru aktif TB. Metode terbaik untuk skrining TB adalah paralel baik penyelidikan
gejala dan radiografi dada (CXR). Dokter harus dilatih untuk diagnosis dini TB aktif;
mereka harus membedakan antara yang aktif dan tanda-tanda radiologis yang tidak
aktif. Dokter harus berikan diagnosis infeksi TB laten dan berikan manajemen yang
tepat. Algoritma TB harus disederhanakan dan diperbarui secara berkala.