Anda di halaman 1dari 8

NAMA : PUTRI

KELAS :A
STAMBUK : A22119045
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
TUGAS MK : BIOKIMIA

RINGKASAN MATERI SEL, ASAM AMINO DAN PROTEIN


A. Sel
Sel merupakan unit fungsional dari structural dalam kehidupan. Sebagai unit fungsional didalam sel
berlangsung berbagai reaksi kimia kehidupan. Sementara itu, sel disebut sebagai unit structural karena sel
merupakan bagian dari komponen penyusun jaringan makhluk hidup.
Sel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel priokariotik merupakan sel yang
tidak memiliki membran inti. Sementara itu, sel eukariotik merupakan sel yg memiliki membran inti dan
system indomembran.
1. Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya
Sel terdiri atas berbagai macam bagian. Bagian penyusun sel sebagai berikut.
a. Dinding sel
Dinding sel merupakan organel yang tersusun dari lipid, peptidoglikan, dan prote. Fungsi dinding sel adalah
sebagai pelindung dan memberi bentuk tubuh sel
b. Membran Plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang tersusun dari lapisan lipid dan lapisan protein.
Membran sel memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pengatur pertukaran zat dari dalam sitoplasma dan
lingkungan luar, sebagai penerima rangsang dari luar sel, serta sebagai pelindung isi sel
c. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan protoplasma yang terdapat di luar membran inti. Cairan ini berfungsi sebagai
tempat terjadinya reaksi kimia serta penyuplai bahan kimia untuk reaksi tersebut. Pada sitoplasma terdapat
organel-organel yang menyusun, di antaranya sebagai berikut.
- Nukleus, berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel. Selain itu, di dalam nukleus mengandung
informasi genetik yang berfungsi dalam pewarisan sifat.
- Mitokondria, berperan sebagai penghasil energi. Mitokondria dapat menghasilkan energi melalui proses
respirasi sel yang berlangsung di dalamnya
- Plastida, plastida dibedakan menjadi tiga macam sesuai dengan pigmen yang dikandungnya yaitu
kloroplas, kromoplas, dan leukoplas
- Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein
- Retikulum endoplasma, ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma berperan dalam transportasi intra sel.
- Badan Golgi, berperan dalam sekresi dan ekskresi sel
- Lisosom, berperan dalam pencernaan intra sel
- Vakuola, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan cadangan
- Sentriol, berperan dalam proses pembelahan sel
- Badan mikro, dibedakan menjadi dua, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom berperan dalam
oksidasi senyawa hidrogen peroksida (H202). Sedangkan glioksisom mengandung enzim yang mampu
mengubah lemak menjadi gula
2. Transpor Melalui Membran
Pertukaran zat masuk dan keluar sel dapat dilakukan melalui membran. Transpor melalui membran
dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif dan transpor pasif
a. Transpor Aktif
Transport aktif merupakan transpor melalui membran dari gradien konsentrasi rendah ke tinggi
sehingga memerlukan energi. Trasnpor aktif dibedakan menjadi pompa natrium-kalium, endositosis,
dan eksositosis. Pompa natrium-kalium memompa iorn Na' keluar dari dalam sel dan memompa ion K
masuk ke dalam sel. Endositosis merupakan pemasukan zat melalui membran dengan mekanisme
fagositosis dan pinositosis. Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat ke luar sel
b. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan molekul yang tidak memerlukan energi karena berlangsung dari
konsentrasi tingei ke rendah. Trasnspor pasif dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Difusi merupakan
proses perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran
atau tidak. Sementara itu, osmosis merupakan perpindahan pelarut dari konsentrasi rendah ke tinggi

B. Asam amino
1) Pengertian Asam Amino
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina
(biasanya –NH2). Gugus karboksil ini memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Asam
amino pembentuk protein akan saling berikatan dengan ikatan peptida, sehingga dalam satu molekul dipeptida
mengandung satu ikatan peptida.
Asam amino merupakan unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai
protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan
semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa
diibaratkan sebagai asam amino.
2. Struktur Asam Amino
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2),
gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus
atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα (“C-alfa”) sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa
tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai
samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah,
basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. Struktur asam α-amino, dengan gugus amina
di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan.
3. Kelompok Asam Amino
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino
esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino
esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Asam amino essensial adalah asam amino yang harus
didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel – sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Sebagian besar asam
amino ini hanya dapat disintesis oleh sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya memerlukan senyawa nitrat
anorganik. Contoh : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin dan Triptofan. Sedangkan
Asam amino nonessensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia dengan bahan baku
asam amino lainnya. Contoh : Alanin, Asparagin, Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin, Prolin, Arginin,
Histidin, Sistin, Glisin, Serin dan Triosin.
Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti
setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan
sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein. Arginin, Histidin, Sistin, Glisin, Serin dan
Triosin.
4. Reaksi Asam Amino
Asam amino dapat menjalin reaksi pada gugus asam karboksilat atau amino.
a) Reaksi esterifikasi pada gugus karboksilat, dapat dituliskan seperti berikut.
Reaksi esterifikasi pada gugus karboksilat
b) Reaksi diasilasi gugus amino menjadi amida.
Reaksi diasilasi gugus amino menjadi amida
Kedua jenis reaksi ini bermanfaat dalam modifikasi atau pelindung sementara bagi kedua gugus tersebut,
terutama sewaktu mengendalikan penautan asam amino untuk membentuk peptida atau protein.
c) Reaksi Ninhidrin
Ninhidrin adalah reagen yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya
dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik. Bila bereaksi dengan asam amino akan
menghasilkan zat warna ungu. Perhatikan reaksi seperti berikut.
Reaksi Ninhidrin
Hanya atom nitrogen dari zat ungu yang berasal dari asam amino, selebihnya terkonversi menjadi aldehida
dan karbondioksida. Jadi, zat warna ungu yang dihasilkan dari asam amino α dengan gugus amino primer,
intensitas warnanya berbanding lurus dengan konsentrasi asam amino yang ada. Adapun prolina yang
mempunyai gugus amino sekunder bereaksi dengan ninhidrin menghasilkan warna kuning.
5. Fungsi Asam Amino
Fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein.
Namun, asam-asam amino juga merupakan prekursor bagi banyak bahan fisiologis dan sumber energi. Fungsi
lain dari asam amino adalah :
1. Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.
2. Pertumbuhan, perbaikan dan regenerasi sel.
3. Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh
5. Penyusun protein, termasuk enzim.
6. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme terutama vitamin, hormon,dan asam nukleat.
7. Pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Selain pada manusia Asam-asam amino berperanan penting untuk pertumbuhan dan diferensiasi kalus.
Kebutuhan asam amino untuk setiap tanaman berbeda-beda. Aspargin dan glutamin berperan dalam
metabolisme asam amino, karena dapat menjadi pembawa dan sumber ammonia untuk sintesis asam-asam
amino baru dalam jaringan.

C. Protein
1. Pengertian Protein
Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi dari asam amino-asam
amino yang berbeda. Jadi, protein dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer.
Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi
ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta
ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada
protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan
koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.
2. Struktur Protein
 Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino pembentuk protein
tersebut.
 Struktur sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom
hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga membentuk lipatan-lipatan, misalnya membentuk
α-heliks.
 Struktur tersier. Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain melalui
ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-),misalnya terbentuk rantai dobell-heliks.
 Struktur kuartener. Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu
protein.Pada peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan asam
amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya terselip ion Fe 3+.
3. Sifat-sifat protein
 Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
 Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
 Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi
sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
 Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami
kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
4. Protein Konjugasi
Protein konjugasi merupakan senyawa protein yang mengikat (terikat dengan) molekul lain yang bukan
protein. Protein konjugasi terdiri atas :
 Nukleoprotein, merupakan protein yang terikat pada asam nukleat, terdapat pada inti sel dan kecambah
biji-bijian.
 Glikoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan karbohidrat, terdapat pada musin kelenjar
ludah, hati dan tendon.
 Posfoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung lesitin, terdapat pada
susu atau kuning telur.
 Lipoprotein, merupakan protein yang terikat pada lipid (lemak), misalnya serum darah, kuning telur
atau susu.
 Kromoprotein (metaloprotein), merupakan protein yang mengikat pigmen atau ion logam, misalnya
hemoglobin.
5. Fungsi Protein
Protein sangat besar peranannya dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam pembentukan sel-sel
baru untuk menggantikan sel yang rusak. Selain itu, fungsi protein lainnya adalah:
 Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim
merupakan molekul protein.
 Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen
dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah
yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
 Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling
bergeseran.
 Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya, misalnya
keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
 Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya kecambah
dan ovalbumin.
 Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen.
 Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh, misalnya insulin
yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
 Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat memengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA.
SOAL DAN JAWABAN

1) Manakah yg lebih kompleks aktivitas biokimia yg berlangsung didalam sebuah sel Amoeba dibandingkan
dengan sel-sel didalam tubuh kita?
Jawab:
Aktivitas biokimia yg lebih kompleks adalah pada manusia. karena, seperti yg kita ketahui bahwa Amoeba
merupakan organisme uniseluler dimana organisme ini hanya memiliki satu sel yang dapat menjalankan
seluruh aktivitas biokimia. Berbeda dengan yg ada didalam tubuh kita, karena manusia merupakan organisme
multiseluler dimana organisme ini memiliki banyak sel sehingga aktivitas biokimia yang berlangsung di tubuh
kita lebih kompleks dibandingkan dengan aktivitas biokimia yang berlangsung pada Amoeba.

2) Mengapa badan golgi berperan penting dalam pembentukan sel?


Jawab:
Badan golgi sangat berperan dalam pembentukan papan sel dan dinding sel. Papan sel dan dinding sel
terbentuk selama anaphase dan telofase mitosis dan miosis kedua. Sebelum anafase, kompleks golgi berada di
luar kumparan. Selama anafase, kompleks golgi melepaskan vesikula-vesikula menuju pusat kumparan dan
menimbun disekitar benang-benang kumparan. Vesikula berisi senyawa pembentuk papan sel dan dinding sel.
Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berisi bahan untuk pembentukan papan sel dan dinding sel.

3) Berdasarkan fungsi sitoskeleton yang dapat mempertahankan dan merombak bentuk sel, kapankah sel dapat
dipertahankan dan tidak dipertahankan bentuknya?
Jawab:
Berdasarkan fungsi sitoskeleton bentuk sel dapat dipertahankan yaitu pada saat terjadi gerakan, tekanan
dari luar bahkan jika ada rangsangan spontan maupun lambat. Sedangkan sel yang sudah tidak mampu
mempertahankan bentuknya ketika sel itu mengalami penuaan dengan kata lain sudah tidak aktif membelah,
maka sel-sel itu akan mati dan akan digantikan oleh sel-sel lain.

4) Mengapa replikasi pada sel eukariot waktunya lebih lama disbanding sel prokariot? Berikan bukti-bukti yang
mendukung!
Jawab:
Karena genom pada sel eukariot disbanding dengan genom yang ada pada sel prokariot. Replikasi pada
eukariot sangat cepat yaitu 1000 nukleotida tiap detik (Albert, 2002). Pada eukariot memiliki banyak segmen
noncoding yang disebut intron sedangkan pada prokariot hanya sedikit.

5) Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsi biologisnya?


Jawab:
Denaturasi protein kehilangan fungsi biologisnya karena protein mengalami perubahan struktur sehingga
menyebabkan terdapat gangguan terhadap aktivitas sel dan kemungkinan kematian sel.

6) Mengapa dapat dikatakan bahwa sel tumbuhan memiliki daya hidup yang lebih kuat dibanding sel hewan?
Jawab:
Sel tumbuhan lebih kuat daya hidupnya dibandingkan sel hewan, ini disebabkan karena perbedaan
organel-organel sel yang berada disetiap sel. Pada umumnya sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola
dan plastid yang meningkatkan pertahanan sel. Sedangkan sel hewan juga memiliki organel-organel sel yang
berbeda tetapi tidak terlalu berfungsi dalam perlindungan sel. Juga karena penelitian yang menyebutkan bahwa
sel induk tumbuhan lebih berperan aktif ketika terjadi kerusakan sel supaya kerusakan sel tidak menyebar dan
membahayakan sel-sel lain.

7) Mengapa asam essensial tidak dapat disintesis oleh tubuh sedangkan asam amino nonessensial dapat disintesis
oleh tubuh? Jelaskan!
Jawab:
Asam amino essensial tidak dapat disintesis oleh tubuh karena sel-sel tubuh tidak dapat mensintesisnya,
sebagian besar asam amino ini hanya dapat disintesis oleh sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya memerlukan
senyawa nitrat organik. Asam amino essensial tidak dapat disintesis secara de novo (dari awal) oleh organisme
pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhannya, dan demikian harus disediakan dalam makanannya. Sedangkan
asam amino nonessensial adalah jenis asam amino yang bias disintesis didalam tubuh melalui proses
transminasi. Beberapa makanan tertentu juga mengandung asam amino nonessensial.

8) Mengapa protein yang terdapat dialam darah dapat menjaga keseimbangan ph?
Jawab?
Protein dalam darah dapat menjaga keseimbangan pH karena protein-protein dalam tubuh juga berfungsi
sebagai basa. Dalam hal ini, beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negative
siap menerima ion-ion hydrogen. Pengaturan ion hydrogen yang tepat bersifat penting karena hampir semua
aktivitas system enzim dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi ion hydrogen. Oleh karena itu perubahan
konsentrasi hydrogen sesungguhnya merubah fungsi seluruh sel dan tubuh. Konsentrasi iom hydrogen dalam
cairan tubuh normalnya dipertahankan pada tingkat yang rendah, dibandingkan dengan ion-ion yang lain,
konsentrasi ion hydrogen darah secara normal dipertahankan dalam batas ketat suatu nilai normal sekitarn
0,00004 mEq/liter.

9) Jelaskan mengapa pada asam amino, gugus karboksil memberikan sifat asam sedangkan gugus amina
memberikan sifat basa?
Jawab:
Karena asam amino dalam bentuk larutan bersifat amfoterik yakni cenderung menjadi asam pada larutan
basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion.

10) Mengapa protein sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh?


Jawab:
Protein merupakan zat yang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Sebab, setiap sell yang ada didalam
tubuh manusia memiliki struktur protein, termasuk sel-sel otot, hormone, enzim dan anti bodi. Itulah mengapa,
kebutuhan protein sangat essensial dan wajib dicukupi demi perkembangan dan pemeliharaan jaringan tubuh
yang lebih baik, seperti proses pembekuan darah, mengatur keseimbangan cairan tubuh, serta penyaluran
nutrisi ke seluruh bagian tubuh.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai