Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

1. World Gastroenterology Organisation (WGO). Acute Diarrhea. In:Adults and


Children: A Global Perspective. WGO; 2012. h.3-19.
2. Marcellus SK dan Dadiyono. Diare Akut. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S (ed). Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid 1.
Jakarta: Interna Publishing; 2010. h.548-556.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Diare di Indonesia.
Dalam: Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Bakti
Husada; 2011. h.5.
4. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. Kasus Diare yang Ditangani menurut
Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Tahun 2011. Pontianak: Dinas Kesehatan
Kalimantan Barat; 2012. h.53.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara. Profil Kesehatan Kabupaten
Kayong Utara 2012. Kayong Utara: Bhakti Husada; 2012. h.36-37.
6. Bakti Husada. Profil Kesehatan Puskesmas Tanjung Satai tahun 2012
Kecamatan Pulau Maya; 2012. h.16.
7. Adisasmito W. Faktor Risiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia.
Dalam: Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan
Masyarakat Makara Kesehatan. Jakarta: FKUI; 2007. 11(1): 1-10.
8. Mubarak WI dan Nurul C. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika; 2009. h.17-23.
9. World Health Organization (WHO). Infant and Young Child Health and
Nutrition. Geneva: WHO; 2009. h.19-37.
10. Nasar SS. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Dalam: Indonesia
Menyusui. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010. h.267-279.
11. Kumboyono, Setyoadi dan Dyaksa PW. Hubungan Pemberian Makanan
Pendamping ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan di
Puskesmas Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang [skripsi]; 2013. h.1-
13.
12. Ariani, Nanik S dan Ria MR. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping
ASI dengan Kejadian Kesakitan Anak Usia 1-3 Tahun [skripsi]. 2012. h. 1-7.
13. Asrar M, Hamam H dan Dradjat B. Pola Asuh, Pola Makan, Asupan Zat Gizi
dan Hubungannya dengan Status Gizi Anak Balita Masyarakat Suku Nuaulu
Kecamatan Amhai kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku [serial
online]. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2009 [16 September 2013]; 6(2):h.84-
94. Dakses dari: http://i-lib.ugm.ac.id.
14. Bahri RM. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian MP-ASI
di Kelurahan PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011 [serial

45
46

online]. Medan: FKM USU; 2011 [20 November 2013]; Diakses dari:
http://repository.usu.ac.id.
15. Rajagukguk GR, Hubungan Perilaku Gizi Ibu dengan Kejadian Diare pada
Balita di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun
2002 [serialonline]. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatra Utara; 2002 [22 Agustus 2013]; h.1-52. Diakses dari:
http://repository.usu.ac.id.
16. Nasution E. Pengaruh Perilaku Ibu tentang Pola Makan Anak Balita terhadap
Kejadian Diare Di Kecamatan Tanjung Morawa [serial online]. 2012 [15
Desember 2013] h.91. diakses dari: http://repository.usu.ac.id.
17. Khairunnisa WS. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu
dengan Pemberian MP-ASI pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Siantan
Tengah [skripsi]. Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura;
2013. h.3.
18. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta; 2011. h.147-153.
19. Kodiyah N. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo pada
Tahun 2009. Surakarta: FK Universitas Sebelas Maret; 2009. h.28-38.
20. Saryono MDA. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Praktek Ibu dalam
Melaksanakan Stimulasi Bermain pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas
Umbul Harjo I Yogyakarta dalam Jurnal Mandala of Health. Purwokerto:
Universitas Jendral Soedirman; 2003. 2(2).
21. Wawan A dan Dewi M, Teori Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. h.17-18;35-36.
22. Murniningsih dan Sulastri. Hubungan antara Pemberian Makanan Tambahan
pada Usia Dini dengan Tingkat Kunjungan ke Pelayanan Kesehatan di
Kelurahan Sine Sragen dalam Berita Ilmu Keperawatan [serial online]. 2008
[3 November 2013]; 1(3):113-118. Diakses dari: http://eprints.ums.ac.id.
23. Suraya R, Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Leaflet
terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pola Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) pada Anak 6-24 Bulan di Desa Pantai Gemi
Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2011 [serial online]. 2011 [21
Januari 2013]; h.28-47. Diakses dari: http://repository.usu.ac.id.
24. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Eksklusif. Jakarta; 2012. h.2.
25. World Health Organization (WHO), Essential Nutrition Actions: improvinf
maternal, newborn, infan and young child health and nutrition. Geneva:
WHO; 2013. p.20-34.
47

26. Hegar B. Nilai Menyusui. Dalam: Indonesia Menyusui. Jakarta: Ikatan


Dokter Anak Indonesia; 2010. h.1-10.
27. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Pemberian Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal Tahun 2006 [serial online]. 2006.
[3 Desember 2011]; Diakses dari: http://gizi.depkes.go.id.
28. Aryani W. Aneka Menu Sehat Bayi. Yogyakarta: Insania; 2010. h.59-
70:79:85.
29. Barasi ME. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: EMS; 2009. h.22:23:82.
30. Marimbi H. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. h.26-27:59:77:97-102.
31. Yuliarti N. Keajaiban ASI: Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan,
dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: ANDI; 2010. h.69-72.
32. Kementerian Kesehatan RI. Strategi Peningkatan Makanan Bayi dan Anak
(PMBA). Jakarta; 2010. h.1-14.
33. World Health Organization (WHO). Infant and Young Child Health and
Nutrition. Geneva: WHO; 2009. h.19-37.
34. UNICEF, WHO dan IDAI. Rekomendasi tentang Pemberian Makan Bayi
pada Situasi Darurat Pernyataan Bersama UNICEF WHO IDAI Jakarta –
Indonesia 7 Januari 2005 [serial online]. 2005. [3 Desember 2013]
http://www.who.or.id.
35. Arisman. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC;
2009. h. 35:53-62.
36. Anggareni D. Fast Food for Baby 6-24 Bulan. Jakarta: Tugu Publisher; 2011.
h.21-37.
37. Indiarti, MT dan Sukaca. Nutrisi Bayi Sejak dalam Kandungan sampai Usia 1
Tahun.Yogyakarta: Cahaya Ilmu; 2009. h.59-60:69-72.
38. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pengenalan MP-ASI [serial online].
2004. [2 Maret 2013]. Diakses dari: http://gizi.depkes.go.id.
39. Prabantini D. A to Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: ANDI; 2010.
h.7-9:16-19:87-89:130-131.
40. Kementrian Kesehatan RI. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Balita.
Jakarta: Bakti Husada; 2011. h.15-25.
41. Subagyo B dan Nurtjahjo BS. Diare Akut. Dalam: Buku Ajar
Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia;
2010. h.122.
42. Soenarto Y. Diare Kronis dan Diare Persisten. Dalam: Buku Ajar
Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia;
2010. h.88- 116.
48

43. Sood MR. Disoders of Malabsorption, dalam Nelson Text Book of Pediatrics.
18th ed. Philadelphia: Salinders; 2007. Chapters: 335.
44. Syam AF. Malabsorbsi. Dalam: Buku Ajar Gastroenterologi Edisi I. Jakarta:
Internal Publishing; 2011. h.184.
45. Arisman. Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan. Jakarta: EGC; 2009.
h.2-3.
46. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2012. h.25-27:37-44:176-183.
47. Dahlan S. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba
Medika; 2010. h.1-59.
48. Sastroasmoro S et al. Variabel dan Hubungan Antar-variabel. Dalam: Dasar-
dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta: Segong Seto; 2011.
h.254-263.
49. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008 [serial
online]. 2009. [10 April 2013]; Diakses dari: http://www.depkes.go.id.
50. Badan Pusat Statistik (BPS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
[serial online]. 2007. [2 Maret 2013]; Diakses dari: http://www.rand.org.
51. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 5. Jakarta:
Salemba Medika; 2011. h. 98-100.
52. Badan Pusat Statistik (BPS). Kecamatan Pulau Maya dalam Angka 2013.
Jakarta: BPS Provinsi Kalimantan Barat. 2013. h. 57-59.
53. Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per
Kecamatan, BPS Kota Magelang [serial online]. 2010. [28 Maret 2013];
Diakses dari: http://www.bps.go.id.
54. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia [serial online]. 2008. [ 29 Januari
2014]; Diakses dari: http://fkip.unila.ac.id.
55. Rahajeng U. Analisis Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perbedaan
Kesejahteraan Keluarga di Desa Banaran dan Desa Krikilan Kecamatan
Kalijambe Kabupaten Sragen [serial online]. 2006. [28 Februari 2014];
Diakses dari: http://etd.eprints.ums.ac.id.
56. Bumulo S. Hubungan Sarana Penyediaan Air Bersih dan Jenis Jamban
Keluarga Dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di wilayah kerja
Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo [skripsi].
Jurusan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan
Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. 2012.
57. Wulandari AP. Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor
Sosiodemografi dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Blimbing
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun 2009 [skripsi]. Surakarta.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.2009.
49

58. Malikhah, Lina, Sari F dan Bangun S. Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Secara Dini Kejadian Diare pada Balita di
Desa Hegarmanah Jatinagor [serial online]. 2012. [20 Februari 2014];
Diakses dari: http://jurnal.unpad.ac.id/ejoural/article/view/783/829.

Anda mungkin juga menyukai