PERBETONAN
PENGERTIAN
• Menurut SNI-03-2847-2002, pengertian beton adalah campuran antara
semen Portland atau semen hidraulik lainnya, agregat halus, agregat
kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk
masa padat.
• Simpelnya :
KEUNGGULAN
• Bahan relatif mudah didapat
• Harga relatif murah
• Fleksibel → beton segar
• Pemeliharaan mudah
• Kekuatan semakin bertambah
• Termasuk teknik konvensional
• “Renewable resources” → masih diteliti
• Alternatifnya banyak
KELEMAHAN
• Berat
• Tidak menahan tarik
• Getas
• Tidak homogen
• Tidak portable
• Isu lingkungan
Penyusun Beton
• Agregat kasar (kerikil) → 50 – 70%
• Agregat halus (pasir) → 30 – 50%
• Semen → 20 – 30%
• Air → 10 -20%
• aditif → 0 – 5%
Seiring berkembangnya teknologi, semen semakin tergantikan
dengan bahan perekat lain yang disebut binder. Perekat tsb biasa
juga disebut cementitious, karena sifatnya yang menyerupai
semen, misalnya : fly ash, bottom ash, silica fume, dll. Begitupun
dengan aditif, jenisnya juga semakin banyak. Bahkan, agregat pun
mulai diteliti penggantinya, yang disebut artificial aggregate.
Batuan (agregat)
Definisi Batuan :
1. Geologist → mineral dan bahan organis yang bersatu
membentuk kulit bumi.
2. Ahli Geoteknik (Sipil) →suatu bahan yang keras dan
koheren/terkonsolidasi dan tidak dapat digali dengan cara
biasa.
3. Talobre → material yang membentuk kulit bumi termasuk
fluida yang berada didalamnya
4. ASTM → suatu bahan yang terdiri dari mineral padat
berupa massa yang berukuran besar ataupun berupa
fragmen-fragmen
Komposisi batuan :
Kulit bumi, 99 % dari beratnya terdiri dari 8 unsur : O, Si, Al,
Fe, Ca, Na, Mg dan H.
Komposisi dominan dari kulit bumi :
SiO2 = 59.8 % Na2O = 3.25 %
Al2O3 = 14.9 % K 2O = 2.98 %
CaO = 4.9 % Fe2O3 = 2.69 %
MgO = 3.7 % H 2O = 2.02 %
Fe = 3.39 %
Jenis Batuan
Batu sedimen, yaitu Batu metamorf, yaitu
Batu beku, yaitu batu
batu dari hasil batu yang mengalami
dari magma yang
pelapukan yang proses perubahan suhu
membeku
mengendap dan tekanan yang lama
Penggunaan Batuan Pada Bangunan
• Pada bangunan, batuan
digunakan untuk membuat
beton.
• Tugas utama batuan pada
beton adalah sebagai
material pengisi (filler).
• Batuan juga menyumbang
kekuatan beton, namun
tidak begitu signifikan.
• Batuan yang menyusun
beton dibedakan menjadi 2
jenis berdasar ukurannya,
yaitu pasir dan kerikil.
• Kerikil dan pasir biasa disebut Ukuran agregat yang besar lebih diutamakan pada struktur beton
agregat. yang tebal, karena :
• Agregat memberikan bentuk pada • Mengurangi kebutuhan semen
beton, dan juga mengurangi • Mengurangi kebutuhan air
rangkak, sehingga berdampak
ekonomis pada beton. Harga agregat • Mengurangi rangkak beton
juga lebih murah daripada semen, Namun, ada faktor lain yang membatasi ukuran agregat, seperti :
sehingga kita bisa menggunakan • Ketebalannya tidak boleh melebihi ¼ dari ketebalan beton
agregat lebih bebas. • Jika ada tulangan baja, maka ukurannya tidak boleh melebihi
• Jumlah agregat yang optimal juga 5 mm.
membentuk beton yang lebih stabil.
Umumnya, beton terdiri dari 60 – 70
% agregat.
• Agregat yang lemah bisa
mempengaruhi kekuatan beton,
sehingga kita tidak bisa sembarangan
memilih jenis agregat.
Perbedaan Ukuran Agregat
Secara teori, ukuran agregat yang a. Bulat & mulus
seragam lebih diutamakan agar kita bisa b. Serpihan kecil
mengontrol penggunaannya. Namun
kenyataannya, sering terbentuk rongga- c. Serpihan
rongga udara dalam beton yang lonjong
berukuran kecil sampai besar. Itulah d. Serpihan pipih
kenapa diperlukan perbedaan ukuran
yang cukup besar untuk mengisi rongga- e. Serpihan kasar
rongga tersebut. Berikut, keunggulan f. Serpihan bulat
membuat beton dengan perbedaan
agregat yang besar :
• Kebutuhan pasir berkurang sampai
dengan 40%.
• Kebutuhan semen berkurang karena
rongga udara terpenuhi.
• Terjadi interlocking antar butiran
kerikil.
Klasifikasi Jenis Agregat
Sumber : https://lauwtjunnji.weebly.com/gradasi--agregat-halus.html
Beberapa Persyaratan Agregat
Syarat Agg. Kasar Agg. Halus
Modulus
6 – 7,1 1,5 – 3,8
kehalusan
Kadar air ± 2% ± 7%
Masukkan agregat pada mold Isi dengan tuang, tumbuk, dan goyang Timbang mold dalam keadaan
penuh agregat dan air
Masukkan pasir pada wadah, lalu tambahkan Ukur ketinggian larutan Amati perubahan warna larutan
larutan NaOH
Keausan agregat kasar
Timbang sejumlah kerikil Masukkan ke mesin Log Angeles, kemudian Saring kerikil setelah
putar bersama bola-bola besi dikeluarkan dari mesin
Timbang sejumlah kerikil Masukkan ke mold dengan ditumbuk Tekan dengan mesin
Oven agregat sampai kering Ayak dengan mesin disel Timbang agregat yang
tertahan
Grafik agregat kasar ukuran 10 & 20 mm
Grafik agregat kasar ukuran 40 mm
Grafik agregat halus zona 1
Dalam SK SNI T-15 1990-
03, kekasaran pasir
dibagi menjadi 4 zona,
yaitu :
Zona 1 : Pasir kasar
Zona 2 : Pasir agak kasar
Zona 3 : Pasir agak halus
Zona 4 : Pasir halus
Grafik agregat halus zona 2 & 3
Grafik agregat halus zona 4
Contoh soal gradasi pasir & kerikil
AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS Tentukan jenis gradasi kedua agregat di samping!
Lubang Lubang
Tinggal Tinggal
Saringan Saringan
no mm gram no mm gram
3" 76.2 0 3/8" 9.5 0.0
2.5" 63.5 0 4 4.76 45.0
2" 50.8 0 8 2.38 87.0
1.5" 38.1 0 16 1.19 121.0
1" 25.4 54 30 0.59 267.0
3/4" 19 87 50 0.297 886.0
1/2" 12.7 845 100 0.149 221.0
3/8" 9.6 875 200 0.075 65.0
4 4.8 1256 Pan 32.0
TOTAL 3117 TOTAL 1724