Anda di halaman 1dari 7

KASUS

An. T usia 19 bulan BB 8kg datang dengn keluhan BAB cair sejak 3 hari yang lalu
dengan fess mengandung lendir dan berwarna kemerahan. Frekuensi defekasi hari
pertama 4 kali hari keduan 5kali muntah di hari kedua sebanyak 3 kali setiap BAB
anak selalu menangis pasien somnolence, tidak mau minum, nilai GCS 2-3-4,
konjungtiva subanemis turgor kulit lambat pasien tinggal diwilayah pada penduduk
ditepi sungai sehari-hari tinggal ayah ibu dan tiga kakaknya

TERMINOLOGI MEDIS

NO ISTILAH KETERANGAN

1. Feses (1) Tinja

2. Defekasi (2) Pengeluaran isi saluran cerna melewati anus

3. Konjungtiva (3) Selaput yang melindungi sclera

4. Frekuensi (4) Ukuran jumlah pengulangan

5. Muntah (9) Reflek mengeluarkan isi perut melalui mulut

Keadaan pucat tetapi tidak sepucat anemia

Kelnturan kulit yang menandakan kekurangan


cairan
Subanemis (1)
Turgor (2) Kesadaran menurun

Somnolence 3 Tingkat kesadaran

GCS 2-3-4 (4) Cairan kental yang bersifat agak padat

Lendir (9)

BRAINSTORMING

NO RUMUSAN MASALAH JAWAB

1. Apa penyebab terjadinya diare ? (9) 1. Karena tinggal dipenduduk


yang padat mungkin
2 Faktor resiko terjadinya penyakit itu (4) penyebabnya bakteri atau
3 Terapi non farkol dari penyakit itu (3) mikroba 1
2. Faktor resiko : Umur, status
4 Patofisiologi dari penyakit itu (2) imunisasi, pemberian ASI
eksklusif dan status gizi 9
5 Terapi farkol dari penyakit itu (1)
lingkungan dan jenis kelamin
6 Monitoring dari penyakit tsb (9) 1 tingkat pengetahuan ibu,
sosial ekonomi masyarakat 2
7 Tujuan terapi dari penyakit tsb 4 3. menerapkan hidup sehat,
pemberian ASI, penegtahuan
8 Tanda dan gejala penyakit tsb 3
ortu, istirahat yang cukup 4.
9 Assesment dari penyakit tsb 2 Pemberian oralit 9 edukasi
terhadap ortu, menyediakan
10 Tanda vital nadi, rr, suhu, TD 1 minuman yang bersih 1.
11 Tanda Lab HB, HCT 2 Pmberian makan yang bergizi
3
12 Riwayat pasien penyakit, obat, alergi, 4. pasien tinggal ditepi sungai
sosial, keluarga 3 dan padat sehingga sanitasi
lingkungan buruk, ktika
Data lab CL, Na 4
sanitasi buruk banyak
Data lab leukosit, albumin 9 mikroorganisme yang
menyebabkan pencernaan
Pertimbangan klinis pemberian terapi 3 karena pasien balita
kemungkinan imunitasnya
Data lab eritrosit, platelet 2
berkurang dan untuk air bersih
nya kurang, banyak
Data lab K 4 mikroorganisme yang masuk
ke makanan dan minuman
Data lab Urea, kreatinin 2 sehingga mikroorganisme akan
Strategi terapi 1 berkembangan pd saluran
pncernaan dan terjadi iritasi
sehingga akan terjadi feses
yang kemerahan dan berlendir
3. Sehinga pasien dehidrasi
yang menyebabkan
konjungtiva pucat elektrolit ke
ususnya menjadi rendah
sehingga menyebabkan diare
dan tekanan turgor nya
menurun 4. Bakteri yang
masuk ke makanan menempel
ke mukosa saluran cerna
bakteri mengeluarkan
metabolit yang bersifat toksisk
yang menyebabkan terjadinya
gangguan penyerapan pada
saluran cerna 2
5. terapi farkol : zink,antibiotik
gol.sefalosforin, pemberian
elektrolit berupa Nacl 0,9%
infus 9
6. keberhasilan terapi, interaksi
obat, monitoring data klinis
(4), efek samping obat,
monitoring BB 2
7. Tujuan terapi : mengurangi
frekuensi diare, mengobati
infeksi karna mikroba,
mengobati dehidrasi 4
8. BAB tidak normal, feses cair
dan berlendir, muntah,
dehidrasi, konjungtiva pucat,
somnolence (9) turgor kulit
lambat (2)
9. Terapi tidak efektif , terapi
tambahan 9
10. Nadi 108x (normal 70-110x 9)
RR 24x/menit (tidak normal
25-50x/menit, suhu 37,8 C
(tidak normal 36-37) TD –
11. HB 10,9 g/dL(10,8-12,8 g/dL)
HCT 36,6 (normal 35-44%) 4
12. Penyakit : Pernah mrs karena
diare 3 bulan yang lalu, obat :
sudah diberi oralit tetapi selalu
dimuntahkan. Alergi :
amoxicilin. Sosial – keluarga -
13. Cl 95 mEq/L( tidak normal 98-
110) Na 130 mEq ( 135-145
mEq) 3
14. Leukosit 12500 (5700-18000
normal 2) albumin –
15. Pertimbangan klinis : zink
untuk membantu penyembuhan
diare dan meningkatan sistem
kekebalan tubuh. Nacl untuk
mengatasi kekurangan cairan
dalam tubuh. Antibiotik untuk
infeksi 1
16. Eritrosit4,6x10-6 ( 3,6-4,8x10-
6 normal ) platelet 332000/mm
(150000-450000/mm) 1
17. K 3,5 mEq (3,6-5,8 tidak
normal) 1
18. Urea – kreatinin –
19. Strategi terapi : zink sulfat
untuk diare, untuk infeksi
antibiotik selain amoxicilin,
untuk dehidrasi elektrolit.

Learning objective

Tujuan pembelajaran :

1. Praktikan mengetahui dan menentukan terapi yang tepat untuk menangani


diare 1
2. Praktikan dapat mengetahui apa saja faktor yang dapat menyebabkan diare 2
3. Praktikan dapat mengatahui perjalanan/ patofisiologi penyakit 3
4. Praktikan dapat mengatahui penyebab etiologi penyakit 4
5. Praktikan dapat menentukan terapi non farmakologi untuk penyakit diare 9
6. Praktikan dapat melakukan memonitoring dan evaluasi terhadap pasien
7. Praktikan dapat memberikan penerapan pola hidup sehat untuk mencegah
terjadinya diare 3

Pasien An.T

Usia 19 bulan BB 8kg

Tanda vital : Nadi 108x Data lab : Cl 95


Pernah mrs karena
Faktor resiko Umur, dan (normal 70-110x 9) RR mEq/L( tidak
diare 3 bulan yang
status gizi 9 lingkungan 1 24x/menit (tidak normal normal 98-110) K
lalu, obat : sudah
tingkat pengetahuan ibu, 25-50x/menit, suhu 37,8 C 3,5 mEq (3,6-5,8
diberi oralit tetapi
sosial ekonomi tidak normal)
selalu
masyarakat 2 dimuntahkan.
Alergi : amoxicilin

Gejala dan tanda BAB tidak


normal, feses cair dan berlendir,
muntah, dehidrasi, konjungtiva
pucat, somnolence turgor kulit
lambat

Patofisiologi
pasien tinggal ditepi sungai dan padat sehingga sanitasi lingkungan buruk, ktika sanitasi buruk banyak
mikroorganisme yang menyebabkan pencernaan karena pasien balita kemungkinan imunitasnya berkurang dan
untuk air bersih nya kurang, banyak mikroorganisme yang masuk ke makanan dan minuman sehingga
mikroorganisme akan berkembangan pd saluran pncernaan dan terjadi iritasi sehingga akan terjadi feses yang
kemerahan dan berlendir 3. Sehinga pasien dehidrasi yang menyebabkan konjungtiva pucat elektrolit ke
ususnya menjadi rendah sehingga menyebabkan diare dan tekanan turgor nya menurun 4. Bakteri yang masuk
ke makanan menempel ke mukosa saluran cerna bakteri mengeluarkan metabolit yang bersifat toksisk yang
menyebabkan terjadinya gangguan penyerapan pada saluran cerna

Tujuan terapi : mengurangi frekuensi diare,


mengobati infeksi karna mikroba, mengobati
dehidrasi

1. terapi farkol : zink,antibiotik


menerapkan hidup sehat, pemberian ASI,
gol.sefalosforin, pemberian
penegtahuan ortu, istirahat yang cukup 4.
elektrolit berupa Nacl 0,9%
Pemberian oralit 9 edukasi terhadap ortu,
infus 9 Monev
menyediakan minuman yang bersih 1.
keberhasilan terapi, interaksi obat,
Pmberian makan yang bergizi
monitoring data klinis (4), efek
samping obat, monitoring BB 2

Anda mungkin juga menyukai