Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kinanti Prameswari

No. Urut / Kelas : 024 / 408 A

Regu : Sakura

Peran Pembina Pramuka di Masa Pandemi Covid 19

Sebagaimana diketahui dalam Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2020 disebutkan bahwa
tujuan gerakan Pramuka adalah membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian
yang beriman, bertakwa, dan beraklak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, dan munjunjung
tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Dari tujuan pramuka tersebut telah jelas dapat ditangkap maknya bahwa  gerakan Pramuka
adalah sebuah kawah candradimuka pembentukan karakter  generasi milenial Indonesia yang
beralndaskan Pancasila.

Gerakan pramuka tidak memandang batasan usia. Prinsip dasarnya yang lebih tua bertanggung
jawab membina dan mendampingi adik-adiknya. Atas dasar prinsip tersebut, pramuka
merupakan media efektif untuk menempa generasi millenial ini  untuk tumbuh dan
mengembangkan dirinya secara optimal demi nusa dan bangsa. Melalui intensitas pendampingan
ini, generasi millennial akan dibantu menemukan jati diri keutamaan hidup demi masa depan
bangsa yang dalam dekade berikutnya akan menjadi tanggung jawabnya. dengan merebaknya
pandemi Covid-19, bila bangunan persatuan dan kesatuan maupun semangat bela rasa tidak
dikokohkan, bangsa ini dikhawatirkan akan tumbang.

Merebaknya berbagai tindak kejahatan korupsi, terorisme, radikalisme, pencemaran lingkungan


dan intolerasni yang kian hari persentasenya semakin meningkat merupakan indikasi bangsa ini
akan terancam degradasi moral. Untuk itu, kiranya kepedulian semua pihak, termasuk gerakan
pramuka untuk berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa menjadi suatu kewajiban.

Memasuki era new normal, yang merupakan keadaan dimana masyarakat berada pada suatu
kondisi yang mengharuskan pembiasaan baru terhadap aktivitas sehari-hari. Yudha Adhyaksa,
seorang expertise dibidang pemasaran digital menjelaskan mengenai hal ini bahwa keadaan “The
New Normal” adalah sebuah keniscayaan yang akan dihadapi oleh masyarakat diseluruh dunia
sekarang. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya wabah pandemi yang mengharuskan
masyarakat melakukan Physical Distancing, sebuah istilah untuk mengajak masyarakat menjaga
jarak fisik dengan tujuan memutus rantai penularan terjangkitnya virus Covid-19.

Seringkali masyarakat memaknai normal baru dengan asumsi yang berbeda. Mereka
mengasumsikan normal baru adalah pola hidup kembali normal seperti sebelum adanya pandemi.
Padahal yang dimaksudkan normal baru adalah kita menerapkan kehidupan normal baru yang
harus diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan.
Gerakan pramuka mempunyai tugas untuk mengklarifikasi asumsi yang muncul di tengah-tengan
masyarakat tersebut dengan selalu menyosialisasikan makna kehidupan normal baru sesuai
dengan anjuran pemerintah.
Untuk itu generasi milenial perlu diberi kesempatan bergelut dan menekuni kepramukaan dengan
kegiatan positif yang bermakna selaras dengan penguatan pendidikan karakter. Bila karakter
generasi milenial sudah terbentuk, tentunya keberlangsungan hidup suatu bangsa akan bisa terus
survival sebagaimana yang diharapkan. Tanggung  jawab untuk menjaga keutuhan NKRI akan
terus digaungkan sampai dapat melintasi batasan ruang dan waktu. Generasi milenial pramuka
ibarat tunas kelapa yang siap ditanam di setiap jengkal bumi pertiwi demi tetap tegak dan
kokohnya bangunan bangsa ini.

Sehingga pramuka milenial diidentifikasikan sebagai kelompok orang dengan kreatifitas


utamanya adalah media karya yang dipersiapkan dalam visi Indonesia Emas 2045. Pramuka
kreatif, yang dengan media inovatifnya pada saat pandemi seperti ini dituntut juga untuk mampu
berpikir kritis, yakni berkenaan dengan konteks kegiatan dengan keterbatasan dapat
memunculkan ide kreatif menggunakan ‘media karya’. Batas tertentu menjadi samar dengan
dihasilkannya karya yang bahkan bisa dilakukan dari rumah, Pramuka atau unsur lainnya dapat
berkolaboratif untuk kebermanfaatan banyak orang. Maka dari itu sebagai pembina yang
memiliki keilmuan pramuka dapat menguatkan kepedulian dan membimbing adik - adik
binaannya untuk saling membantu masyarakat yang terdampak ekonomi,pendidikam dan hal
lainnya.

Melawan covid-19 ini tidak bisa hanya mengandalkan perseorangan,namun harus bersinergi
dengan masyarakat. Hal sederhana dahulu yang dapat dilakukan yakni dengan dirumah saja
mengikuti protokol kesehatan,yang selanjutnya mengajak adik-adik dan kakak-kakak anggota
pramuka untuk melakukan sosialisasi dengan media yang efektif untuk menjangkau masyarakat.
Selain itu pembina juga dapat melakukan Pramuka di Rumah dengan memanfaatkan teknologi
digital,platform digital dan social media yang tersedia. Dengan begitu gerakan ini dapat
mendorong untuk berinovasi memberi pembelajaran jarak jauh dimana hal ini termasuk upaya
untuk memajukan pemdidikan serta menambah aktivitas dirumah selama masa pandemi ini.

Pelatihan yang diberikan juga bisa beragam,pada latihan penggalang pembina dapat mengemas
latihan dengan memperbanyak praktik seperti tata cara membuat pionering dan tali temali yang
dapat dipergunakan di rumah serta membuat video pionering perkakas di rumah, tata cara
membuat simpul dan ikatan serta diberikan penugasan untuk membuat pionering yang bisa
diaplikasikan dalam kehidupan, peserta pun diberikan challenge atau tantangan untuk memacu
semangatnya, semua penugasan harus di upload dalam Instagram, sedangkan pada golongan
Penegak dan Pandega metode yang digunakan adalah berdiskusi.

Pada akhirnya program semacam ini merupakan program yang mencerminkan jati diri Pramuka
sesuai lambang Gerakan Pramuka, tunas kelapa. Selalu dapat tumbuh di mana saja, dan
bermanfaat bagi semua. Ujungnya pandemi Covid-19 tetap dapat memberikan kita pelajaran bagi
siapa pun yang tetap kreatif, inovatif, dan adaptif pada segala situasi.

Anda mungkin juga menyukai