Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh
Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara. Dalam
perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama
bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan
nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.
Konsep masyarakat madani merupakan penerjemahan dari civil society yang pertama kali digulirkan oleh Dato
Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada acara Festifal Istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang
diajukannya hendak menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki
peradaban maju.
Masyarakat madani (civil society) sering disebut masyarakat warga, masyarakat kewargaan, masyarakat sipil,
beradab, atau masyarakat berbudaya. Istilah civil society berasal dari bahasa latin, yaitu civitas dei artinya kota
Ilahi. Asal kata civil adalah civilization yang artinya peradaban. Civil society secara sederhana dapat diartikan
sebagai masyarakat beradab. Masyarakat madani didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang
terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self generating), dan
keswadayaan (self supporting). Kemandirian tinggi terjadi jika berhadapan dengan negara dan keterikatan
dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
Menurut Anwar Ibrahim masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berasaskan kepada prinsip moral
yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dan kestabilan masyarakat.
Masyarakat madani secara etimologis memiliki dua arti. Pertama, masyarakat kota karena madani adalah
turunan dari kata dalam bahasa Arab, madinah yang berarti kota. Kedua, masyarakat peradaban yang dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai civility atau civilization. Istilah masyarakat madani yang merupakan terjemahan
dari civil society, apabila ditelusuri berasal dari proses sejarah masyarakat barat. Akar perkembangannya dapat
dirunut mulai Cicero. Cicero adalah seseorang yang mulai menggunakan istilah societes civilis dalam filsafat
politiknya.
Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat
sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia,
maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan
religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai
dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab,
memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan
kemasyarakatan secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan,
mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita
Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.
Civil society adalah suatu wilayah yang menjamin berlangsungnya perilaku, tindakan dan refleksi mandiri, tidak
terkungkung oleh kondisi kehidupan material, dan tidak terserap di dalam jaringan-jaringan kelembagaan
politik resmi yang di dalamnya tersirat pentingnya suatu ruang publik yang bebas (the free public). Sebagai
tempat di mana transaksi komunikasi yang bebas bisa dilakukan oleh warga masyarakat.
Masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasilais, dan memiliki cita-
cita serta harapan masa depan.
Masyarakat yang demokratis dan beradab yang menghargai perbedaan pendapat.
Masyarakat yang menghargai Hak Azasi Manusia (HAM)
Masyarakat yang tertib dan sadar hukum dan direfleksikan dari adanya budaya malu apabila melanggar
hukum.
Masyarakat yang memiki kepercayaan diri dan kemandirian.
Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kompetitif dalam suasana kooperatif dan penuh
persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain dengan semangat kemanusiaan universal (pluralis).
Dari beberapa ciri yang dikemukakan oleh para tokoh tersebut, nampak bahwa bangunan masyarakat madani
adalah masyarakat yang ideal. Artinya sebuah masyarakat yang memiliki keberdayaan secara intelektual, sosial
dan spiritual, serta mempunyai kemampuan dan kemauan untuk maju dan mandiri tanpa intervensi dari negara
dengan senantiasa memegang teguh hukum (aturan). Apakah cirri-ciri ini pun muncul dalam masyarakat petani
salak di Cineam. Tentu saja ciri-ciri masyarakat madani ini telah muncul di kalangan petani salak. Secara
intelektual social dan spiritual mereka mampu hidup untuk saling menghormati dan menghargai. Kehidupan
tradisional serta kuatnya nilai-nilai agama khususnya Islam dalam menjalankan kehidupan menjadi pijakan
dalam membangun masyarakat madani di petani salak atau masyarakat Cineam.
Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat dan kratos atau kratein yang dapat
diartikan sebagai pemerintahan berada di tangan rakyat. Secara harfiah, demokrasi berarti pemerintahan dari,
oleh, dan untuk rakyat. Menurut kamus, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh wakil-wakilnya yang dipilih melalui pemilihan
umum yang bebas. Demokrasi dapat disebut juga sebagai pelembagaan dari suatu kebebasan
(institutionalization of freedom).
Berbicara tentang pengertian demokrasi, ada beberapa pendapat yang dapat kita jadikan acuan agar kita
mudah memahaminya. Pendapat-pendapat tersebut antara lainnya dikemukakan oleh para tokoh seperti
berikut.
1. Kranenburg berpendapat bahwa demokrasi terbentuk dari dua pokok kata yang berasal dari
bahasa yunani yaitu Demos (rakyat) dan Kratein (memerinyah) yang maknanya adalah “ cara
memerintah oleh rakyat”.
2. Prof. Mr. Koentjoro Poerbobranoto. Berpendapat demokrasi adalah suatu Negara yang
pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Maksudnya, suatu system dimana suatu Negara
diikutsertakan dalampemerintahan Negara.
3. Abraham Lincoln. Berpendapat bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat (Democracy is government oh the people, by the people, and for the
people).
Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh diatas, maka dapat diambil satu kesimpulan tentang pengertian
demokrasi seperti berikut. Demokrasi adalah suatu paham yang menegaskan bahwa pemerintahan suatu
Negara di pegang oleh rakyat, karena pemerintahan tersebut pada hakikatnya berasal dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. System pemerintahan demokrasi adalah demokrasi langsung.Pelaksana demokrasi itu
disebut demokrasi langsung (direct democracy).
Dalam masa sekarang ini, di mana penduduk Negara berjumlah ratusan ribu bahkan jutaan orang. Demokrasi
langsung tidak mungkin dilaksanakan, sehingga dibutuhkan lembaga perwakilan rakyat. Anggota-anggotanya
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum yang rahasia, bebas, jujur, dan adil. Oleh karena itu, demokrasi
seperti ini disebut demokrasi perwakilan (representative democracy).
Inti pemerintahan demokrasi kekuasaan memerintah yang dimiliki oleh rakyat. Kemudian diwujudkan dalm ikut
seta menentukan arah perkembangan dan cara mencapai tujuan serta gerak poloitik Negara. Keikut sertaannya
tersebut tentu saja dalam batas-batas ditentukan dalamperaturan perundang-undangan atau hokum yang
berlaku. Salah satu hak dalam hubungannya dengan Negara adalah hak politik rakyat dalam partisipasi aktif
untuk dengan bebas berorganisasi, berkumpul, dan menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan.
Kebebasan tersebut dapat berbentuk dukungan ataupun tuntutan terhadap kebijakan yang diambil atau
diputuskan oleh pejabat negara.
Demokrasi pada masa kini antara lain menyangkut hak memilih dan hak untuk dipilih, menyangkut pula adanya
pengakuan terhadap kesetraan diantara warga negara, kebebasan warga negara untuk melakukan partisipasi
politik, kebebasan untuk memperoleh berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta kebebasan utuk
menyuarakan ekspresi baik memlalui organisasi, potensi, seni, serta kebudayaan, dan efektif dan lestari tanpa
adanya budaya yang memawarnai pengorganisasian bebagai elemen politik seperti partai politik, lembaga-
lembaga pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan. Demokrasi memerlukan partisipasi rakyat dan
deokrasi yang kuat bersumber pada kehendak rakyat serta bertujuan untuk mencapai kemasalahatan bersama,
itukah pengertian demokrasi.
Kedua dimensi demokrasi ini menunjukkan bahwa lembaga-lembaga politik demokratis yang dikembangkan di
barat selama beberapa abad terakhir ini berdasarkan ide para filosof yang membentuk bangunan teoretis dari
sebuah sistem politik demokratis. Kedudukan warga negara dalam UUD 1945 adalah sama tidak ada
perkecualiaan, persamaan hak meliputi, hak politik, ekonomi, sosial,budaya, pendidikan dan hukum.
Ada sepuluh pilar demokrasi konstitutional, yakni demokrasi yang berketuhanan, demokrasi dengan
kecerdasan, demokrasi yang berkedaulatan rakyat, demokrasi dengan rule of law, demokrasi dengan
pembagian kekuasaan negara, demokrasi dengan hak asasi, demokrasi dengan peradilan yang merdeka,
demokrasi dengan otonomi daerah, demokrasi dengan kemakmuran, dan demokrasi yang berkeadilan
sosial. (Sanusi, 1984) Demokrasi berkembang di Yunani pada abad ke-6 SM dengan konsep city state melalui
pemilihan umum langsung yang diikuti sekitar 300.000 penduduk. Sammuel P. Huntington menggambarkan
perjalanan demokrasi sebagai berikut.
Prinsip-prinsip demokrasi sebenarnya tumbuh berkembang dalam masyarakat tak terkecuali di kalangan petani
salak. Saling menghormati dan menghargai sesama petani untuk menyesuiakan harga jual salak merupakan
salah satu prinsip demokrasi yang berkembang. Perlakuan dan kesempatan yang sama dalam mendapat,
memproses serta menjual salak merupakan jaminan tersendiri dalam pembangunan prinsip-prinsip demokrasi
di kalangan petani salak. Seyogyanya perkembangan prinsip-prinsip demokrasi di kalangan petani salak dapat
membawa kesejahteraan kepada petani salak.
Budaya Demokrasi
Indicator berkembangnya budaya demokrasi adalah sebagai berikut:
Pertisipasi masyarakat dalam kehidupan bernegara. Dalam budaya demokrasi, setiap warga berhak ikut
menentukan kebijakan public seperti penentuan anggaran, peraturan-perauran dan kebijakan-kebijakan public.
Namuk oleh karena secara praktis tidak mungkin melibatkan seluruh warga suatu Negara terlibat dalam
pengambilan keputusan (sebagaimana halnya pada zaman Ynani Kuno), maka digunakan prosedur pemilihan
wakil. Para warga Negara memilih wakil-wakil mereka di pemerintahan.
Para wakil inilah yang diserahi mandar untuk mengelolah masa depan bersama warga Negara melalui berbagai
kebijaka dan peraturan perundang-undangan. Pemerintah demokrasi diberi kewenangan membuat kepuusan
melalui mandar yang diperoleh lewat pemilihan umum.
Pemilu yang teratus (regular) memungkinkan partai-partai turut bersaing dan mengumumkan kebijakan-
kebijakan alternative mereka agar didukung masyarakat. Selanjutnya warga Negara, melalui hak memilihnya
yang priodik, dapat terus menjaga agar pemerintahanya bertanggung jawab kepada masyarakat. Dan jika
pertanggungjawaban itu tidak diberikan, maka warga Negara dapat mengganti pemerintahan melalui
mekanisme demokrasi yang tersedia. Hal itu sesuai dengan definisi demokrasi sebagai mana dikemukakan oleh
Abraham Lincoln. Ia mengatakan, demokrasi adalah “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”.
Pertanyaan berikutnya dalah : pemilu yang bagaimana? Ketika partai-partai komunis berkuasa dieropa timur
(1947-1949), pemilihan umum dilaksanakan secara berkala. Para pemilih dijinkan untuk mengambil bagian
dalam pemungutan suara rahasia yang untuk memilih anggota majlis local dan nasional. Di beberapa negarra,
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
para calon majlis bahkan mewakili bebagai macam partai politik. Apakah Negara-negara ini, yangmenyebut
dirinya “ demokrasi rakyat”, benar-benar demokrasi? Jawabannya adalah tidak. Negara-negara komunis
initelah menyebut sebuah system demokrasi, namun menolak untuk mengakui unsur-unsur lain yang
diperlukan agar system itu berjalan secara demokrasi, di antaranya adanya pemilihan umum yang bebas.
Pertama-pertama pemilu harus jujur. Pemilihan harus menawarkan kepada para pemilih yang nyata di
antarapartai-partai yang menawarkan program-program yang berbeda. Pemilihan harus diawasi oleh petugas
yang resmi dan tidak memiliki kepentingan pribadi, yang dapat dipercaya untuk menjamin bahwa tidak seorang
pun memebrika suara lebih dari satu kali dan bahwa suara-suara di hitung secara jujur dan akurat ini jarang
terjadi di Negara-negara komunis Eropa timurtempo dulu, dan tidak selalu otomatis diperaktekkan bahkan di
Negara-negara barat yang lebih maju.
Akan tetapi, partisipasi rakyat tidak hanya berupa partisipasi dalam mekanisme lima tahunan (pemilu) itu saja.
Partisipasi tidak indetik dengan memilih dan dipilih dan dipilih pemilu. Khusus bai rakyat yang dipilih, mereka
berhak dan bertanggungjawab menyuarakan aspirasi atau keritik kapan saja terhadap para wakil dan
pemerintahan lazim disebut gerakan ekstraparloementer. Hal ini mengingatkan kenyatan bahwa baik
pemerintah maupun wakil rakyat yang mereka pilih bias saja membuat kebijakan yang bertentangan dengan
aspirasi mereka. Dalam hal kebijakan yang tidak memihak aspirasi rakyat, misalkanan para wakir sering diam
saja. Atau malah kongkalikong dengan pemerintaha. Untuk itu, masyarakat tetap harus tetap mengawasi
mereka dan tidak hanya tunggu saat pemilu. Inilah yang juga disebut demokrasi parstipatoris.
Kebebasan. Unsure kedua dan bahkan lebih mendasar adalah kebebasan yaitu kebebasan berekpresi,
berkumpul, berserikat, dan media (Koran, radio, TV) kebebasan memungkinkan demokrasi berfungsi.
Kebebasan memberikan boksigen agar demokrasi bias bernafas kebebasan berekpresi dan memungkinkan
segala masalah bias diperdebatkan, memungkikan pemerintahdikritik, dan memungkikan adanya pilihan-
pilihan lain. Kebebasan berkumpul memungkinkan rakyat berkumpul untuk melakukan diskusi. Kebebasan
berserikat memungkinkan orang-orang untuk bergabung dalam suatu partai atau kelompok penekan untuk
mewujudkan pandangan atau cita-cita politik mereka. Ketiga kebebasanini memungkinkan rakyat mengambil
bagian dalam proses demokrasi.
Media yang bebas ( artinya, media tidak dikembalikan oleh penguasa) membantu rakyat mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk membuat pilihan mereka sendiri. Tanpa media yang bebas dan tanpa
kebebasan berekpresi yang lebih luas (melalui percakapan, buku-buku, filem-filem, dan bahakan poster-poster
dinding), sering kali sulit bagi rakyat untuk mengetahui apa yang sesungguhnya sedang terjadi, dan bahkan
lebih sulit lagi untuk membuat keputusan yang berbobot mengenai apa yanag harus mereka pilih demi
mencapai suatu mesyarakat yang mereka inginkan.
Supremasi hukum (daulat hukum). Unsur penting lainnya, yang seringkali dianggap sudah semestinya ada di
Negara-negara yang tradisi demokrasinya sudah lama, adalah supremasi hukum (rule of law).tidak ada gunanya
pemerintah membiarkan semua kebebasan yang disebut di atas bertumbuh apabila pemerintah menginjak-
injaknya. Pengalaman banyak Negara menunjukan banyak pengerintik dijebloskan kedalam penjara, banyak
demonstran yang menentang kebijakan pemerintah dibubarkan dengan cara kekerasan, dan bahkan banyak di
antara mereka ditembak mati secara diam-diam oleh agen-agen Negara.
Pengakuan akan kesamaan warga Negara. Dalam demokrasi, semua warga Negara diandaiakan memiliki hak-
hak politik yang sama; jumlah suara yang sama, hak pilih yang sama, akses atau kesempatan yang sama untuk
medapatkan ilmu pengetahuan. Tidak seorang pun mempunyai mempunyai pengaruh lebih besar dari orang
lain dalam proses pembuatan kebijakan. Kesamaan disini juga termasuk kesamaan di depan hokum; dari rakyat
jelata sampai pejabat tinggi, semuanya sama dihadapan hukum.
Berikut penjelasannya:
a. Di bidang ekonomi : setiap individu memiliki hak yang sama untuk melakukan usaha ekonomi
( berdagang, bertani, berkebun, menjual jasa, dan sebagainya) untuk memenuhi dan meningkatkan
taraf hidup.
Pengakuan akan supremasi sipil atau militer. Budaya demokrasi juga mensyaratkan supremasi sipil atau
militer (sipil mengatur militer).
Indikator yang telah dijelaskan di atas dapat mengungkapkan bagaimana budaya demokrasi yang berkembang
di masyarakat petani salak. Jaminan hak asasi manusia serta partisipasi rakyat dalam mengolah, memproses
dan menjual salak merupakan implementasi bagaimana budaya demokrasi berkembang di masyarakat petani
salak.
Secara esensi dibutuhkan pemberdayaan dan penguatan masyarakat secara komprehensif agar memiliki
wawasan dan kesadaran demokrasi yang baik serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia.
Untuk itu, maka diperlukan pengembangan masyarakat madani dengan menerapkan strategi pemberdayaan
untuk mencapai hasil secara optimal. Dalam hal ini Dawam Rahardjo mengemukakan tiga strategi yang salah
satunya dapat digunakan sebagai strategi pemberdayaan masyarakat madani Indonesia.
Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik
Strategi ini berpandangan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum
memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. Bagi penganut paham ini, pelaksanaan demokrasi
liberal hanya akan menimbulkan konflik sehingga menjadi sumber instabilitas politik. Saat ini yang diperlukan
adalah stabilitas politik sebagai landasan pembangunan, karena pembangunan membutuhkan resiko politik
yang minim. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan bangsa lebih diutamakan daripada demokrasi.
Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi.
Strategi ini berpandangan bahwa pembangunan demokrasi tidak perlu menunggu rampungnya tahap
pembangunan ekonomi. Sejak awal dan secara bersama-sama diperlukan proses demokratisasi yang pada
esensinya adalah memperkuat partisipasi politik. Jika kerangka kelembagaan ini diciptakan, akan dengan
sendirinya timbul civil society yang mampu mengontrol terhadap negara.
Strategi yang memilih pembangunan masyarakat madani sebagai basis yang kuat ke arah
demokratisasi.
Strategi ini muncul akibat kekecewaan terhadap realisasi dan strategi pertama dan kedua. Dengan begitu,
strategi ini lebih mengutamakan pendidikan dan penyadaran politik, terutama pada golongan menengah yang
makin luas.
Ketiga model strategi pemberdayaan civil society (masyarakat madani) tersebut dipertegas oleh Hikam bahwa
pada era transisi lebih mementingkan prioritas pemberdayaan dengan cara memahami target yang paling
strategis serta penciptaan pendekatan yang tepat di dalam proses tersebut. Untuk keperluan itu, keterlibatan
kaum cendekiawan, LSM, ormas sosial dan keagamaan, serta mahasiswa adalah mutlak adanya karena mereka
mempunyai kemampuan dan sekaligus tokoh utama pemberdayaan tersebut.
Perubahan paradigma yang berorientasi kepada perwujudan masyarakat madani perlu dilakukan sebagai
koreksi terhadap kekeliruan yang secara umum berpangkal pada kurangnya konsistensi dalam memelihara dan
menegakkan prinsip serta semangat yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, dapat melahirkan
ketidakseimbangan antara posisi serta peran pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan negara juga
pembangunan.
Ketidakseimbangan posisi serta peran pemerintah dan masyarakat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.
Sistem politik, budaya, dan perilaku politik yang tenggelam dalam kehidupan demokrasi semu.
Ditandai dengan matinya oposisi
Sikap tabu terhadap perbedaan pendapat
Tidak terdapat kontrol sosial
Pelaksanaan fungsi legislatif yang tidak bermakna
Penegakan hukum yang lemah
Adapun nilai-nilai dasar yang menandai masyarakat madani pada petani salak Cineam, di antaranya sebagai
berikut.
1) Ketuhanan
2) kemerdekaan
3) hak azasi dan martabat manusia
4) kebangsaan
5) demokrasi
6) kemajemukan
7) kebersamaan
8) persatuan dan kesatuan
9) kesejahteraan bersama
10) keadilan dan supremasi hukum
11) keterbukaan
12) partisipasi
13) kemitraan
14) rasional
15) etis
16) perbedaan
17) pendapat dan pertanggungjawaban
18) (akuntabilitas).
Nilai-nilai masyarakat madani tersebut harus melekat pada setiap individu dan institusi yang memiliki
komitmen untuk mewujudkannya di wilayah Cineam dan Indonesia. Adapun fungsi dari nilai-nilai tersebut di
antaranya sebagai berikut.
Menjadi pedoman perilaku alam bersikap, berpikir dan bertindak, baik secara individual maupun
institusional
Menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan dalam membangun Indonesia Baru sebagai landasan perjuangan
panjang untuk mewujudkan masyarakat madani
PENGERTIAN PEMERINTAHAN
a. Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badab legislatif,
eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan negara.
b. Dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif
beserta jajarannya dalam mencapai tujuan negara.
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
c. Menurut Utrecht ada 3 pengertian :
1. Pemerintahan adalah gabunagn dari semua badan kenegaraan yang memiliki kekuasaan untuk
memerintah (legislatif,Eksekutif, Yudikatif).
2. Pemerintahan adalah gabungan badan-badan kenegaraan tertinggi yang memiliki kekuasaan
memerintah (Presiden, Raja, Yang dipertuan Agung).
3. Pemerintahan dalam arti kepala negara (Presiden) bersama kabinetnya.
d. Menurut Offe Pemerintahan adalah hasil dari tindakan administratif dalam berbagai bidang, bukan hanya
hasil dari pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan undang-undang melainkan hasil dari
kegiatan bersama antara lembaga pemerintahan dengan klien masing-masing.
e. Menurut Kooiman Pemerintahan adalah proses interaksi antara berbagai aktor dalam pemerintahan
dengan kelompok sasaran atau berbagai individu masyarakat.
f. Menurut Austin Ranney pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintah dalam membuat dan
menegakkan hukum dalam suartu negara.
g. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pemerintahan berarti :
1. Proses, cara, perbuatan memerintah.
2. Segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan
kepentingan negara.
Keterangan :
1. MONARKI adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya kekuasaannya atas nama rakyat dengan
baik dan dipercaya tapi dalam perkembangannya penguasa (Raja) tidak lagi menjalankan
1. Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sistem pemerintahan dimna parlemen atau badan legislatif
memiliki peran penting dalam pemerintahan.
Ciri-ciri atau karakteristik pemerintahan parlementer sebagai berikut :
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
a. Raja, ratu atau presiden sebagai kepala negara tidak memiliki kekuasan pemerintahan.
b. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri
c. Parlemen adalah satu-satunya lembaga yang anggotanya dipilih langsung rakyat melalui pemilihan
Umum.
d. Eksekutif adalah kabinet bertanggung jawab kepada legislatif atau parlemen.
e. Bila parlemen mengeluarkan mosi tak percaya kepada menteri tertentu atau seluruh menteri maka
kabinet harus menyerahkan mandatnya kepada kepala negara.
f. Dalam sistem dua partai yang ditunjuk membentuk kabinet segali gus sebagai perdana menteri adalah
ketua partai politik pemenang pemilu.
g. Dalam sistem banyak partai formatur kabinet membentuk kabinet secara koalisi dan mendapat
kepercayaan parlemen.
h. Bila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen maka kepala negara menganggap kabinet
yang benar maka parlemen dibubarkan oleh kepala negara.
Catatan:
Bila parlemen dibubarkan maka tanggung jawab pelaksanaan pemilu terletak pada kabinet dalam tempo 30
hari. Bila partai politik yang menguasai parlemen menang dalam pemilu maka kabinet akan terus memerintah.
Tetapi apabila yang menang dalam pemilu tersebut adala partai oposisi maka kabinet mengembalikan
madatnya kepada kepala negara dan partai pemenang pemilu akan membentuk kabinet baru.
Kelebihan sistem pemerintahan Parlementer :
Pembuatan kebijakan cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat anatar legislatif dengan
eksekutif.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet berhati-hati dalam
menjalankan pemerintahan.
Kekurangan sistem pemerintahan parlementer :
Kedudukan eksekutif/kabinet tergantung dukungan mayoritas parlemen, sehingga sewaktu waktu
kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
Kabinet sewaktu-waktu dapat bubar tergantung dukungan mayoritas parlemen.
Kabinet yang berasal dari partai pemenang pemilu dapat menguasai parlemen.
Parlemen tempat pengkaderan bagi jabatan eksekutif. Anggota parlemen merangkap menteri atau
kabinet.
BENTUK NEGARA
Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara. Pada waktu itu pengertian dari
negara, pemerintahan dan masyarakat masih belum dibedakan. Hal ini disebabkan karena susunan negara
masih sangat sederhana, bila dibandingkan dengan pengertian negara pada zaman sekarang. Luas negara pada
zaman Yunani kuno hanya sebesar kota, yang pada hakikatnya hanya merupakan negara-kota saja. Negara-kota
ini dikenal dengan istilah “polis”. Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali. Dalam
pandangan masyarakat dan para ahli negara belum ada perbedaan antara pengertian negara, pengertian
masyarakat dan pengertian pemerintah.[1]
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno tersebut ialah : Monarchi, Oligarchi dan
Demokrasi. Untuk membedakan pengertian dari ketiga bentuk negara diatas adalah jumlah dari pemegang
kekuasaan.
Jika yang memegang kekuasaan itu hanya satu orang, maka bentuk negaranya dapat dipastikan Monarchi
(diambil dari bahasa yunani “monos” yang berarti “satu: dan “archien” yang berarti memerintah). Sedangkan
jika yang memegang kekuasaan adalah beberapa orang maka beentuk negaranya adalah Oligarchi (diambil dari
bahasa Yunani yaitu “oligai” yang berarti beberapa dan “archien” yang berarti memerintah). Sedangkan jjika
pemegang kekuasaan itu adalah rakyat, maka bentuk negaranya disebut Demokrasi (diambil dari bahasa yunani
“demos” yang berati rakyat).
Bentuk Negara
Terdapat banyak pendapat mengenai bentuk negara, namun berdasarkan pendapat yang berlaku umum dan
teori modern, bentuk negara saat ini dibedakan menjadi dua yaitu negara kesatuan (unitaris) dan negara
serikat (federasi).
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan negara yang bersusun tunggal, artinya hanya ada satu pemerintahan pusat yang
memiliki kekuasaan untuk mengatur seluruh daerah dan tidak ada negara – negara bagian ataupun daerah
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
yang bersifat negara. Pemerintah menduduki tingkat tertinggi dan dapat memutuskan segala sesuatu yang
terjadi dalam negara. Negara kesatuan disebut juga sebagai negara bersusunan tunggal sehingga hanya ada
satu kepala negara, satu undang-undang dasar, satu kepala pemerintahan, dan satu parlemen yang mewakili
seluruh rakyat.
Adapun penyelenggaraan negara kesatuan dapat dilakukan melalui dua cara sebagai berikut.
1) Sistem Sentralisasi
Dalam sistem ini, segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
sedangkan daerah tinggal melaksanakan.
2) Sistem Desentralisasi
Dalam sistem ini, daerah diberi kesempatan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri,
yang berarti bahwa daerah memiliki hak otonomi untuk menyelenggarakan kekuasaan.
Ciri-ciri negara kesatuan adalah sebagai berikut :
1) Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu satu kepala negara, satu dewan menteri, dan satu
Dewan Perwakilan Rakyat.
2) Hanya terdapat satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta
pertahanan dan keamanan.
3) Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan ke luar yang ditangani pemerintah pusat.
Contoh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Jepang, Italia, Filipina, dan Belanda.
b. Negara Serikat
Negara serikat atau sering juga disebut negara federasi merupakan negara yang bersusunan jamak, yaitu terdiri
dari beberapa negara yang disebut negara bagian. Tiap-tiap negara bagian memiliki kedaulatan dan merupakan
negara yang merdeka. Mereka bergabung membentuk negara serikat dengan pemerintahan tersendiri yang
disebut pemerintahan federal sehingga dalam negara serikat terdapat dua pemerintahan, yaitu pemerintahan
negara bagian dan pemerintahan negara federal. Perlu untuk dipahami bahwa hubungan antara negara bagian
dan negara federal adalah independen, yaitu merdeka dan tidak dibawah kekuasaan dengan sifat hubungan
koordinatif.
Ciri-ciri negara serikat adalah sebagai berikut.
1) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar dan sebagian
ke dalam.
2) Setiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, akan tetapi kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian.
3) Kepala negara memiliki hak veto atau pembatalan keputusan yang diajukan oleh parlemen.
4) Setiap negara bagian memiliki wewenang untuk membuat undang-undang dasar sendiri selama tidak
bertentangan dengan pemerintah pusat.
Pada negara serikat terjadi penyerahan kekuasaan dari negara bagian kepada negara serikat yang disebut
dengan istilah limitatif (sebuah demi sebuah). Kekuasaan asli dalam negara serikat tetap ada pada negara
bagian karena negara bagian memilikihubungan langsung dengan rakyatnya.
Beberapa kekuasaan yang diserahkan negara bagian kepada negara serikat merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan persoalan hubungan luar negeri, pertahan negara, keuangan, serta urusan pos. kekuasaan tersebut
dinamakan kekuasaan yang didelegasikan (delegated powers).
Contoh negara yang berbentuk serikat adalh India, Australia, Amerika Serikat, jerman, Swiss, Brasil dan
Malaysia.
c. Perbedaan Mendasar Antara Negara Kesatuan dan negara Serikat
Dalam negara kesatuan, organisasi bagian-bagian negara secara umum telah diatur/ditetapkan oleh
pembentuk undang-undang pusat. Sedangkan pada negara serikat, negara bagian suatu federasi mempunyai
pouvoir constituant, yaitu wewenang untuk membentuk undang-undang dasar sendiri guna mengatur bentuk
organisasi sendiri dalam kerangka dan batas-batas konstitusi federal.
Dalam negara kesatuan, wewenang pembentuk undang-undang pusat ditetapkan dalam rumusan umum dan
wewenang pembentuk undang-undang yang lebih rendah (lokal/daerah) tergantung pada lembaga pembentuk
undang-undang pusat tersebut. Sedangkan dalam negara serikat wewenang membentuk undang-undang pusat
untuk mengatur hal-hal tertentu telah terperinci secara detail (satu persatu) dalam konstitusi federal.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Negara Federal Negara Kesatuan
Wewenang pembuat UU pemerintah pusat ditentukan Wewenag secara tereperinci terdapat pada
secara terperinci dan wewenang lainnya ada pada negara propinsi-propinsi dan residu powernya ada pada
bagian· pemerintah pusat·
Selain negara serikat (federasi) terdapat juga serikat negara (konfederasi). Keduanya merupakan sesuatu yang
berbeda. Konfederasi merupakan perserikatan beberapa negara merdeka dan berdaulat, baik ke dalam
maupun ke luar. Negara-negara tersebut bergabung untuk mencapai tujuan-tujuantertentu. Misalnya,
perdagangan ataupun untuk menjaga pertahanan bersama. Namun tiap-tiap negara tetap memiliki dan
mempertahankan kedudukan internasional mereka. Jadi, konfederasi bukanlah negara dalam pengertian
hukum internasional.
Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat
digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
a. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu. Dalam prakteknya,
monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki konstutional.
i. Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang raja atu
ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae, Swazilan, bhutan, dll.
ii. Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya (perdana
mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek monarki konstitusional ini adalah
yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania dan lan-
lain.
iii. Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab atas kebijaksanaan
pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara Inggris, Belanda, dan
Malaysia.
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana cara penunjukan kepala
negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.
b. Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang berkuasa dari
golongan atau kelompok tertentu. System ini muncul karena terjadinya Monarki absolute. Monarki
absolute menyebabkan tindakan kesewenangan raja yang mengakibatkan sekumpulan kaum aristocrat
atau bangsawan mengambil alih pemerintahan.
Namun, system ini tidak berlangsung mulus seperti awalnya. Karena, ternyata banyak kaum bangsawan
yang juga melakukan tindakan sewenang-wenang dalam pemerintahannya. System pemerintahan ini
kemudian digantikan oleh Demokrasi yang berasaskan rakyat.
c. Demokrasi
Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan rakyat atau
bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rakyat malalui mekanisme pemulihan Umum
(pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aman, dan adil.
System pemerintahan demokrasi muncul setelah Oligarki. System ini terbentuk karena adanya
kekuasaan ditangan rakyat. Ini berarti, rakyatlah yang memegang tahta kekuasaan tertinggi dalam
pemerintahan. Namun, pemerintah yang dipilih oleh rakyatnya lah yang menjalankan pemerintahan.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi menjadi dua
yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara itu berbentuk monarchie dan
republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai. Antara lain Jellinek dalam bukunya
yang berjudul Allgemene Staatslehre memakai sebagai kriteria bagaimana caranya kehendak negara itu
dinayatakan.
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk Negara itu monarchie dan jika
kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka bentuk
negaranya adalah republik. Pendapat Jellinek ini tidak banyak penganutnya karena banyak
mengandung kelemahan.
Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai kriteria bagaimana caranya kepala
Negara itu diangkat. Dalam bukunya yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid 2, diutarakan jika
seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya disebut
monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu
pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk negaranya disebut republik dan
Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.
Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:
1) Republik mutlak (absolute)
2) Republik konstitusi
3) Repulik parlemen
Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia mempunyai bentuk negara sebagai
republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan bukan hanya oleh majelis melainkan langsung
dipilih oleh Rakyat.
Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang bebentuk
Republik.
C. Bentuk-Bentuk Kenegaraan
Bentuk kenegaraan adalah ikatan antarnegara yang gabungannya bukan merupakan suatu negara. Yang
termasuk bentuk-bentuk kenegaraan, antara lain sebagai berikut.
Dominion
Merupakan bentuk kenegaraan yang tadinya adalah daerah jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat,
namun masih mengakui raja Inggris sebagai rajanya dan sebagai lambang persatuan negara mereka. Negara
dominion ini bergabung dalam The British Commonwealth of Nations (negara persemakmuran). Kedudukan
negara dominion tetap sebagai negara merdeka, berhak menentukan dan mengurus politik dalam dan luar
negeri sendiri, serta berhak dengan bebas keluar dari ikatan tersebut. Dominion-dominion Inggris tersebut
antara lain Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, India dan Malaysia.
Protektorat
Yaitu negara yang berada di bawah perlindungan (to protect) negara lain. Biasanya persoalan hubungan luar
negeri dan pertahanan dari negara protektorat diserahkan kepada negara pelindung (suzerain). Negara
protektorat biasanya bukan subjek dari hukum internasional. Negara protektorat dipisahkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1) Protektorat kolonial, di mana biasanya urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan sebagian
urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung. Negara seperti ini bukan
subjek hukum internasional.
2) Protektorat internasional, negara ini termasuk subjek hukum internasional. Contoh : Mesir
merupakan protektorat dari Turki (1917), Zanzibar meupakan protektorat dari Inggris (1890), dan
Albania merupakan protektorat dari Italia (1936).
Negara Uni
Uni merupakan gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala negara yang sama.
Terdapat tiga macam uni, yaitu sebagai berikut.
1) Uni politik (polotical union) merupakan negara yang dibentuk oleh negara-negara yang lebih kecil.
Uni politik sering juga disebut uni legislatif.dalam uni politik, masing-masing negara bergabung dan
membagi urusan pemerintahan serta politik bersama. Gabungan negara ini diakui secara
internasional sebagai kesatuan politik tunggal. Contoh : Uni Emirat Arab, Inggris Raya, dan bekas
negara Serbia-Montenegro.
2) Uni personil (personal union) merupakan gabungan antara dua negara dan memiliki raja yang sama.
Adapun segala urusan dalam dan luar negeri diurus oleh masing-masing negara. Contoh : Inggris dan
Skotlandia tahun 1603-1707.
3) Uni riil (real union) merupakan gabungan antara dua negara atau lebih yang berdasarkan suatu
traktat mengadakan ikatan yang dikepalai oleh seorang raja dan membentuk alat perlengkapan uni
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
guna kepentingan bersama. Kepentingan bersama tersebut pada umumnya merupakan persoalan-
persoalan yang menyangkut politik luar negeri. Contoh : uni Austria-Hongaria (1867-1918).
Mandat
Yaitu suatu negara yang sebelumnya merupakan jajahan dari negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I
dan berada dalam pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa-Bangsa. Contohnya adalah Kamerun yang
merupakan negara bekas jajahan Jerman dan menjadi mandat Perancis.
Trustee (Perwalian)
Yaitu wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam Perang Dunia II dan berada di bawah
naungan Dewan Perwalian PBB serta negara yang menang perang. Contohnya adalah Papua Nugini yang
merupakan wilayah bekas jajahan Inggris yang berada dibawah naungan PBB sampai tahun 1975.
Koloni
Yaitu suatu negara yang pernah menjadi jajahan negara lain. Di negara koloni urusan politik, hukum, dan
pemerintahan dipegang oleh negara yang menjajahnya. Contohnya adalah Indonesia yang dijajah (menjadi
koloni Belanda selama 350 tahun).
Selain 6 bentuk kenegaraan diatas, terdapat juga :
Serikat Negara (Konfederasi)
Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat penuh baik ke dalam maupun ke
luaar. Pada umumnya, Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk mengadakan kerjasama dalam
bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri, pertahanan dan keamanan bersama.
Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian hokum internasional, karena negara-negara
anggotanya secara masing-masing tetap mempertahankan kedudukannya secara internasional
Contoh konfederasi adalah Perserikatan Amerika Utara (1776 – 1787).
Konfederasi (Serikat Negara) dengan Negara Serikat mempunyai perbedaan yang prinsipal yaitu :
No
Konfederasi Negara Serikat
.
Keputusan yang diambil konfederasi tidak dapat Keputusan yang diambil pemerintah federal dapat
2. langsung mengikat kepada warga negara dari langsung mengikat kepada warga negara dari
negara–negara ang–gota. negara– negara bagian
Hubungan antar negara anggota diatur melalui Hubungan antar negara bagian diatur dengan
4.
perjanjian. undang–undang dasar.
Menurut Plato, bentuk pemerintahan tersebut di atas dapat berubah secara siklus, dari Aristokrasi - Timokrasi -
Oligarkhi - Demokrasi - Tyrani dan berputar kembali kebentuk asal.
Aristoteles :
Berdasarkan kreteria kuantitas (jumlah orang yang memgang kekuasaan) dan kualitas (ditujukan untuk
siapakah pelaksanaan pemerintahan itu), Aristoteles membagi bentuk pemerintahan menjadi :
1. Monarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar) yang ditujukan untuk kepentingan
umum. Bentuk monarkhi dapat merosot menjadi Tyrani.
2. Tyrani : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar) yang kekuasaannya ditujukan untuk
kepentingan sendiri.
3. Aristokrasi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh sejumlah/beberapa orang terbaik (misalnya kaum
cerdik pandai atau bangsawan), yang kekuasaannya ditujukan untuk kepentingan umum. Bentuk aristokrasi
dapat merosot menjadi oligarkhi dan bentuk oligarkhi dapat melahirkan Plutokrani atau Plutokrasi.
4. Oligarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang, yang kekuasaannya untuk kepentingan
kelompok mereka sendiri.
5. Plutokrani : Adalah pemerintahan yang dijalankan oleh orang–orang kaya untuk kepentingan mereka sendiri.
6. Polity : Adalah pemerintahan yang dipegang banyak orang, yang pelaksanaan pemerintahannya ditujukan
untuk kepentingan umum.
7. Demokrasi : Adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi negara dipegang oleh rakyat.
Menurut Aritoteles, bentuk pemerintahan demokrasi merupakan bentuk pemerosotan dari bentuk polity.
Sehingga menurutnya bentuk Monarkhi, Aristokrasi dan Polity merupakan bentuk pemerintahan yang ideal
(terbaik). Pendapat Aristoteles berbeda dengan pendapat Plato, dimana Plato berpendapat bahwa bentuk
demokrasi merupakan bentuk ideal (terbaik) yang dapat merosot menjadi mobokrasi (Okhlokrasi).
Polybios :
Dalam teorinya (disebut Cyclus Polybios), ia menyatakan bahwa bentuk pemerintahan negara mengalami
pertumbuhan dan perkembangan secara siklus yaitu bentuk Monarkhi – Aristokrasi – Demokrasi akan selalu
berganti–ganti dan berputar ke bentuk asal.
Teori Modern.
Dalam teori modern, bentuk pemerintahan dibedakan antara bentuk Monarkhi dan Republik. Pembagian
bentuk pemerintahan menjadi Monarkhi dan Republik mula pertama kali dikemukakan oleh Nicollo
Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudul “Il Principe”, ia menyatakan bahwa Monarkhi merupakan
pemerintahan negara yang dipegang oleh seorang, yang dalam menjalankan kekuasaannya untuk kepentingan
semua orang, sedangkan Republik berasal dari kata “Res–Publika” yang berarti organisasi kenegaraan yang
mengurus kepentingan bersama. Akan tetapi Machiavelli tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai
kreteria yang dapat digunakan untuk membedakan kedua bentuk tersebut.
Ada beberapa kreteria atau ukuran untuk membedakan antara Monarkhi dan Republik yang dikemukakan oleh
para ahli :
George Jellinek.
Pembedaan antara Monarkhi dan Republik adalah berdasarkan cara pembentukan kehendak negara :
* Jika kehendak negara terjelma sebagai kehendak seseorang (secara psychologis), maka terdapat bentuk
pemerintahan Monarkhi.
* Jika kehendak negara terjelma sebagai kehendak rakyat atau kemauan dari hasil peristiwa secara yuridis,
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
maka terdapat bentuk Republik.
Leon Duguit.
Pembedaan antara Monarkhi dan Republik adalah berdasarkan cara penunjukkan kepala negara :
* Monarkhi adalah bentuk pemerintahan yang kepala negaranya (raja) memperoleh kedudukan berdasarkan
hak waris secara turun temurun dan masa jabatannya tidak ditentukan dalam batas waktu tertentu.
* Republik adalah bentuk pemerintahan yang kepala negaranya (lazim disebut Presiden) memperoleh
kedudukan karena dipilih melalui pemilihan dan memegang jabatannya dalam kurun waktu tertentu.
Pembedaan atas dasar penunjukkan kepala negara yang dilakukan Leon Duguit itulah yang banyak diterima dan
dianut oleh negara–negara modern pada masa sekarang.
Otto Koellreutter.
Pandangan Otto Koellreutter sependapat dengan Leon Duguit. Ia membedakan Monarkhi dan Republik atas
dasar kreteria “Kesamaan” dan “Ketidak samaan”.
* Monarkhi : merupakan bentuk pemerintahan atas dasar ukuran ketidaksamaan yaitu bahwa setiap orang
tidak dapat menjadi kepala negara.
* Republik : merupakan bentuk pemerintahan berdasarkan kesamaan yaitu bahwa setiap orang memiliki hak
yang sama untuk menjadi kepala negara.
Selain kedua bentuk tersebut di atas, Otto Koellreutter menambahkan bentuk ketiga yaitu Pemerintahan
Otoriter (Autoritarien Fuhrerstaat) yaitu suatu pemerintahan yang dipegang oleh satu orang yang bersifat
mutlak. Dalam pemerintahan otoriter kepala negara diangkat berdasarkan pemilihan, akan tetapi didalam
berkuasa makin lama makin berkuasa secara mutlak. Contoh : Jerman pada masa Hittler, Italia pada masa
Musolini.
Macam–macam Monarkhi :
Macam–macam Republik.
1. Republik Absolut (disebut juga Diktator). Krenenburg menyebut dengan istilah Autokrasi, sedangkan Otto
Koellreuter menyebut dengan istilah Otoriter. Contoh : Jerman pada masa Hittler, Uganda pada masa Idi Amin.
Pada masa sekarang Autokrasi modern dimanifestasikan dalam bentuk sistem satu partai (partai tunggal).
Diktator ada 4 macam yaitu :
(a) Diktator legal adalahpemerintahan yang dipimpin oleh seorang untuk masa tertentu bila negara dalam
keadaan bahaya;
(b) Diktator nyata adlalah pemerintahan diktatur yang tidak bersifat legal dan negara masih bersifat demokrasi;
(c) Diktator partai adalah pemerintahan yang didukung oleh satu partai; dan
(d) Diktator proletar adalah pemerintahan yang didukung oleh kaum proletar (buruh dan petani kecil).
2. Republik Konstitusional. Contoh antara lain : Amerika Serikat, Indonesia berdasarkan UUD 1945.
3. Republik Parlementer. Contoh antara lain : Indonesia pada KRIS 1949 dan UUDS 1950, India, Pakistan, Israel,
Perancis, dsb.
DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana setiap warganya memiliki hak yang sama atau setara dalam
pengambilan keputusan.
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli
Abraham Lincoln:
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk rakyat.
Charles Costello:
Demokrasi ialah suatu sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah
yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
John L. Esposito:
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk
berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu,
tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun
yudikatif.
Hans Kelsen:
Demokrasi adalah pemerintahan oleh dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-
wakil rakyat yang terpilih. Di mana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan
diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
Sidney Hook:
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara
langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
C.F. Strong:
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta
dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan
tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.
Ciri-Ciri Demokrasi:
Ciri Konstitusional adalah ciri demokrasi yang berhubungan dengan kehendak, kepentingan maupun
kekuasaan rakyat yang tertulis dalam konstitusi suatu negara (Undang-Undang)
Ciri perwakilan adalah ciri ciri demokrasi yang mana penyampaian aspirasi dilakukan melalui wakil-
wakil rakyat yang duduk dipemerintahan
Ciri pemilihan umum adalah pemilihan wakil-wakil rakyat dipemerintahan dilakukan melalui sebuah
pemilihan umum
Ciri kepartaian adalah terdapat partai-partai sebagai wadah atau media dalam pelaksanaan demokrasi
Ciri kekuasaan adalah adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan (eksekutif, egislatif, dan yudikatif)
Ciri tanggung jawab adalah ciri ciri demokrasi dimana terdapat tanggung jawab dari pihak yang terpilih
untuk melakukan kerja demi rakyat
Nah setelah mengetahui ciri ciri dari demokrasi, selanjutnya kita menuju ke macam-macam demokrasi. Untuk
lebih lengkapnya silahkan cek ulasan berikut:
Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan transparan, yang secara harfiah
berarti jernih, tembus cahaya, nyata, jelas, mudah dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan.
Dengan demikian Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang memungkinkan suatu persoalan
menjadi jelas mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Kaitannya dengan penyelenggaraan
pemerintahan, keterbukaan atau transparansi berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan
informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses penyelenggaraan pemerintahan.
Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal darai kata adil yang berarti kejujuran,
kelurusan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-wenang.
Menurut Ensiklopedi Indonesia kata Adil berarti :
Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak.
Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
Mengetahui hak dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut
aturan yang berlaku.
Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan
kewajibannya.
2. macam-Macam Keadilan
1) Keradilan Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang
apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak
seseorang).
Contoh:
adalah adil kalau si A harus membayar sejumlah uang kepada si B sejumlah yang mereka sepakati, sebab si
B telah menerima barang yang ia pesan dari si A.
Setiap orang memiliki hidup. Hidup adalah hak milik setiap orang,maka menghilangkan hidup orang lain
adalah perbuatan melanggar hak dan tidak adil
2) Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa
yang menjadi haknya berdasarkan asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau
kebutuhan.
Contoh:
Adalah adil kalau si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan kinerjanya
selama ini.
Adalah tidak adil kalau seorang pejabat tinggi yang koruptor memperoleh penghargaan dari presiden.
3) Keadilan legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tata masyarakat)
yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama (bonum Commune).
Contoh:
Adalah adil kalau semua pengendara mentaati rambu-rambu lalulintas.
Adalah adil bila Polisi lalu lintas menertibkan semua pengguna jalan sesuai UU yang berlaku.
4) Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang
hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.
Contoh:
Adakah adil kalau si A dihukum di Nusa Kambangan karena kejahatan korupsinya sangat besar.
Adalah tidak adil kalau koruptor hukumannya ringan sementara pencuri sebuah semangka dihukum berat.
5) Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang
bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang
kehidupan.
Contoh:
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
Adalah adil kalau seorang penyair diberikan kebebasan untuk menulis, bersyair sesuai denga kreatifitasnya.
Adalah tidak adil kalau seorang penyair ditangkap aparat hanya karena syairnya berisi keritikan terhadap
pemerintah.
6). Keadilan protektif (iustitia protectiva) adalah keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi-
pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak lain.
7) Keadilan Sosial
Menurut Franz Magnis Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannyatergantung dari
struktur proses eknomi, politik, sosial, budaya dan ideologis dalam masyarakat. Maka struktur sosial adalah
hal pokok dalam mewujudkan keadilan sosial. Keadilan sosial tidak hanya menyangkut upaya penegakan
keadilan-keadilan tersebut melainkan masalah kepatutan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang wajar bagi
masyarakat.
Dalam teori demokrasi pemerintahan yang terbuka adalah suatu hal yang esensial atau penting terutama
akses bebas setiap warga negara terhadap berbagai sumber informasi, supaya tidak terjadi saling curiga antar
individu, masyarakat dengan pemerintah. Keterbukaan dalam penyelenggaraan yaitu setiap kebijakan haruslah
jelas , tidak dilakukan secara sembunyi, rahasia tetapi perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawabannya bisa
diketahui publik dan rakayat berhak atas informasi faktual mengenai berbagai hal yang menyangkut
pembuatan dan penerapan kebijakan.
1) Pemerintah menyediakan berbagai informasi faktual mengenai kebijakan yang akan dan sudah dibuatnya.
2) Adanya peluangnbagi publik dan pers untuk mendapatkan atau mengakses berbagai dkumen pemerintah
melalui parlemen.
3) Terbukanya rapat-rapat pemerintah bagi publik dan pers, termasuk rapat-rapat parlemen.
4) Adanya konsultasi publik yang dilakukan secara sistematik oleh pemerintah mengenai baerbagai
kepemtingan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan.
Prinsip mengenai pemerintahan yang terbuka tidak berarti bahwa semua informasi mengenai
penyelenggaraan boleh diakses oleh publik. Ada informasi tertentu yang tidak boleh diketahui oleh umum
berdasarkan undang-undang.
Menurut Freedom of Information Act di Amerika Serikat, ada 9 informasi yang bersifat rahasia namun
tidak wajib tergantung pada suatu lembaga, yaitu :
1) Mengenai keamanan nasional dan politikluar negeri (rencana militer, persenjataan, data iptek tentang
keamanan nasional dan data CIA)
2) Ketentuan internal lembaga
3) informasi yang secara tegas dilarang UU untuk diakses publik.
4) Infrmasi bisnis yang bersifat sukarela.
5) Memo internal pemerintah
6) Informasi pribadi (personal privacy)
7) Data yang berkenaan dengan penyidikan
8) Informasi lembaga keuangan
9) Informasi dan data geologis dan geofisik mengenai sumbernya.
Asas-asas umum Pemerintahan yang baik menurut UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas dari KKN pasal 3 yaitu:
1. Asas kepastian hukum, mengutamakan peraturan perundangan, kepatuatn dan keadilan sebagai dasar
setiap kebijakan penyelenggara negara.
2. Asas tertib penyelenggara negara, mengedepankan keteraturan, keserasian keseimbangan sebagai
landasan penyelenggaraan negara.
3. asas kepentingan umum yaitu mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif dan selektif.
4. Asas keterbukaan, yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur dan tidak diskriminatif dan tetap memperhatikan perlindungan terhadap hak asasi pribadi.
Golongan dan rahasia negara.
5. Asas proporsionalitas,mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara.
6. Asas Profesionalitas, mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etikperaturan yang berlaku.
7. Asas akuntabilitas,yaitu setiap kegiatan penyelenggara negar dan hasilnya harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai peraturan yang berlaku.
1. Apresiatif terhadap keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu upaya untuk
memahami, menilai, dan menghargai keterbukaan dalamkehidupan berbangsa dan bernegara, seperti :
a. berusaha mengetahui dan memahami hal yang mendasar atau elementer tentrang keterbukaan
dan keadilan.
b. Aktif mencermati kebijakan dalam kehidupan bangsa dan negara.
c. Berusaha menilai perkembangan keterbukaan dan keadilan
d. Menghargai tindakan pemerintah atau pihak lain yang konsisten dengan prinsip keterbukaan
e. Mengajukan keritik terhadap tindakan yang bertentangan dengan prinsip keterbukaan
f. Menumbuhkan danmempromosikan budaya keterbukaan dan transparansi mulai dari keluarga,
masyarakat dan lingkungan kerja.
2. Berpartisipasi dalam upaya peningkatan jaminan keadilan dari lembaga yang bertugas untuk menjamin
keadilan dan prilaku positif masyarakat dalam upaya meningkatkan jaminan keadilan, seperti :
a. Mengetahui hal-hal yangnmendasar tentang keadilan
b. Mencermati fakta ketidakadilan dalam masyarakat dan kebijakan yang berkaitan dengan keadilan
c. Memantau kinerja lembaga yang bertugas memberikan keadilan
d. Menghargai tindakan berbagai pihak yang memperkuat jaminan keadilan
e. Mengajukan kritik terhadap tindakan yang tidak adil dan mencari solusi jaminan keadilan
f. Membiasakan diri bertindak adil dari keluarga, masyarakat dan lingkungan kerja.
Fungsi Informasi
Masyarakat berlangganan atau membelisuratkabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai
hal.
Fungsi Pendidikan
Sebagai sarana pendidikanmassa, pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan
sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Fungsi Menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan dimuat pers untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan
artikel-artikel yang berbobot.
Isi surat kabar atau majalah yang bersifat hiburan bisa berbentuk Cerita pendek, cerita bersambung,
cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karukatur.
Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi kontrol sosial terkandung dalam makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur
sebagai berikut :
1) Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintah)
2) Social responcibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat)
3) Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)
4) Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah)
2. Peranan Pers
Pers sebagai lembaga kemasyarakatan bisa mempengaruhi masyarakat karena ia bertindak sebagai
komunikatormassa. Sementara itu agar dipercaya masyarakat, pers berusaha menyampaikan informasi dengan
sesuatu yang baru. Namun masyarakat sebagai konsumen pers, akan sangat selektif memilih informasi. Jika
penyajian pers tidak sesuai dengan keinginannya, tidak akan membeli dan membacanya. Minat membaca
masyarakat terhadap produk pers sangat berpengaruh terhadap kehiupan pers itu sendiri. Pers sebagai
lembaga kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
pemerintah. Apalagi bagi pemerintah yang banyak melakukan kesalahan dan ketidakbenaran, kontrol sosial
pers terasa sangat pedih dan sering kali menggoyahkan kelangsungan pemerintahannya. Meskipun demikian,
pemerintah juga mampu mempengaruhi pers dengan cara memasang rambu-rambu berupa peraturan dan
perundangan agar pers bisa ditundukkan.
3. Misi Pers
Pers Pancasila dilahirkan oleh bangsaIndonesiakarena falsafah negaranya adalah Pancasila. Saat ini belum
ditemukan definisi yang tepat dari sebutan pers Pancasila. Namun, beberapa tokoh pers memberi pendapat
sifat dari pers Pancasila. Pers Pancasila adalah pes yang melihat segala sesuatunya proporsional. Pers Pancasila
hendaknya mencari keseimbangan dalam berita atau tulisannya demi kepentingan semua pihak sesuai dengan
konsensus demokrasi Pancasila. Pers sebagai lembaga kemasyarakatan yang bergerak dibidang pengumpulan
dan penyebaran informasi mempunyai misi ikut mencerdaskan masyarakat, menegakkan keadilan dan
memberantas kebatilan. Selama melaksanakan tugasnya, pes terkait erat dengan tata nilai sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui segala hal yang
berkaitan dengan hajat hidup mereka. Untuk itulah, pes sebagai lembaga kemasyarakatan dituntut untuk dapat
memenuhi kebutuhan infomasi bagi masyarakatnya.
4. Kode etik Jurnalistik dan etika pers
Salah satu perwujudan kemerdekaan negara RepublikIndonesiaadalah kemerdekaan mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 28 Undang-Undang asar 1945. Oleh sebab itu,
kemerdekaan pers wajib dihormati oleh semua pihak. Mengenai negara Republik Indonesia adalah negara
berdasarkan hukum sebagaimana diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, seluruh
wartawan Indonesia menjunjung tinggi konstitusi dan menegakkan kemerdekaan pers yang bertanggung
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
jawab, mematuhi norma-norma profesi kewartawanan, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial berdasarkan
Pancasila. Kode etik junalistik tersebut haus ditaati dan dilaksanakan seluruh wartawanIndonesia.
Etika pers adalah etika dari semua orang yang terlibat dalam kegiatan pers. Etika pers adalah filsafat dibidang
moral pers, yaitu mengenai kewajiban-kewajiban pers, baik dan buruknya pers, pers yang benar, dan pers yang
mengatur tingkah laku pers atau dengan kata lain, etika pers itu berbicara tentang apa yang seharusnya
dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pers. Etika pers mempermasalahkan bagaimana
seharusnya pers itu dilaksanakan agar dapat memenuhi fungsinya dengan baik.
III. Kebebasan pers dan Dampak penyalahgunaan media massa dalam Masyarakat Demokratis di
Indonesia
1. Pers Indonesia Era Orde Baru
Pers adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan subsistem dari sistem kemasyarakatan tempat ia
beroperasi bersama-sama dengan subsistem lain. Dengan demikian, pers tidak hidup secara mandiri, tetapi
memepengaruhi dan dipengaruhi oleh lambaga-lambaga kemasyarakatan lainnya. Bersama-sama dengan
lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya pers berada dalam keterikatan oganisasi yang benama negara
dengan pemerintah sebagai perencana dan pelaksana pencapaian tujuannya. Eksistensi pers dipengaruhi
bahkan ditentukan oleh falsafah dan sistem politik negara tempat pers itu hidup.
2. Pers Indonesia Pasca Reformasi
Wajah persIndonesiapada masa reformasi berbeda dengan persIndonesiasebelumnya. Sekarang dengan
bergulirnya reformasi, persIndonesiakelihatan lebih bergairah dibandingkan sebelumnya. Selain sisi kebebasan
berekspresi dari pers kita, pihak pemerintah, telah membuka “kran” dalam kemudahan memdapatkan Surat
Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) sehingga jumlah penerbitan pers meningkat drastis dibanding masa
sebelumnya.
3. Dampak penyalahgunaan kebebasan madia massa
Pers di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi dilema antara komitmennya terhadap
kebenaran dan hasrat yang kuat untuk melakukan self censorship demi terhindar dari pemberitaan yang
menyinggung kepekaan-kepekaan masyarakat. PersIndonesiaharus berhati-hati agar ungkapan “diadili oleh
pers” tidak berubah menjadi “mengadili pers” sebab kebebasan sebenarnya merupakan sarana untuk
mencapai perdamaian. Untuk itu, pers Indonesia harus berhati-hati agar kebebasan ini tidak disalahgunakan.
Peristiwa yang terjadi di Trisakti dan Semanggi pada tahun1998 merupakan salah satu kasus HAM terbesar
yang terjadi di Indonesia. Peristiwa ini berkaitan dengan gerakan di era reformasi yang gencar disuarakan di
tahun 1998. Gerakan tersebut dipicu oleh krisis moneter dan tindakan KKN presiden Soeharto, sehingga para
mahasiswa kemudian melakukan demo besar-besaran di berbagai wilayah. Demonstrasi kemudian berujung
dengan bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Hal ini memicu meninggalnya 4 mahasiswa dari
Universitas Trisakti dan 5 mahasiswa di Semanggi. Mereka tewas setelah terkena tembakan peluru aparat
kepolisian. Peristiwa ini menjadi salah satu sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.
Peristiwa bom bali menjadi salah satu aksi terorisme terbesar di Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada tahun
2002. Sebuah bom diledakkan di kawasan Legian Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan teroris. Akibat peristiwa
ini, sebanyak 202 orang meninggal dunia, mulai dari turis asing hingga warga lokal yang ada di sekitar lokasi.
Kepanikan sempat melanda di penjuru Indonesia akibat peristiwa ini. Aksi bom bali ini juga banyak memicu
tindakan terorisme di kemudian hari.
Kasus pembunuhan Munir menjadi salah satu kasus HAM yang masih belum bisa diselesaikan. Munir
merupakan seorang aktivis HAM yang banyak menangani kasus-kasus HAM lain. Ia kemudian meninggal dalam
perjalanan di pesawat saat akan menuju kota Amsterdam, Belanda. Kejadian ini pun membuat gempar. Banyak
spekulasi yang bermunculan jika Munir tewas diracun atau dibunuh oleh golongan tertentu. Kasus ini masih
belum bisa diselesaikan. Bahkan beberapa saksi tidak memberi keterangan yang jelas. Kasus Munir akhirnya
ditutup beberapa tahun berselang.
Museum Munir
Rumah di jalan Bukit Berbunga Nomor 2 RT 04 RW 07, Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur, itu sederhana dan
hijau. Ada taman mungil lengkap dengan pohon palem raksasa di halaman depan.
Di dalam rumah itu tersebar memorabilia tentang Munir serta kasus yang sempat diperjuangkan Munir
sebelum terbunuh di atas pesawat terbang pada 7 September 2004. Rumah yang penuh dengan semangat dan
informasi, bukan kesedihan dan duka tentang Munir.
“Lewat Omah Munir ini kita melawan lupa bahwa ada banyak kasus yang belum terselesaikan,” kata Suciwati,
istri mendiang Munir Said Thalib, Minggu, 7 September 2014.
Berbagai poster tentang pelanggaran HAM dan upaya pencarian keadilan di Indonesia memenuhi dinding
rumah seluas 250 meter persegi itu. Saat ini seluruh persoalan adalah kasus yang sempat ditangani Munir
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
dalam kurun waktu 1990 hingga 2004, tahun dia terbunuh. Seperti advokasi tuduhan upaya pemberontakan
Fernando Araujo di Timur Timur tahun 1992, kasus pembunuhan tiga petani Nipah Madura tahun 1993,
pembunuhan aktivis buruh wanita Marsinah tahun 1994, dan tentang upaya Munir memperjuangkan keadilan
terhadap puluhan korban penculikan Tim Mawar lewat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan (Kontras) sejak tahun 1998.
Nama-nama tokoh populer seperti Prabowo Subianto pun tersebut di dalam poster itu, sebagai pihak yang
berseberangan dengan Munir.
Suciwati berharap, rumah tinggal keluarganya itu bisa menjadi tempat lahirnya berbagai gagasan dan ide baru
untuk lebih baik sekaligus upaya melawan lupa terhadap berbagai kasus yang tidak terselesaikan. Tempat
berkumpulnya berbagai informasi dan data tentang pelanggaran HAM di Indonesia, serta berbagai upaya
advokasi yang menyertainya.
Nyaris setahun kini Omah Munir berdiri sejak diresmikan pada 8 Desember 2013, tanggal yang sama dengan
kelahiran Munir, 49 tahun lalu. "Omah" adalah bahasa Jawa yang berarti rumah. Dibangun dengan dana awal
sekitar Rp300 juta, kini Omah Munir telah memiliki perpustakaan yang berisi ribuan buku sumbangan. Buku
yang ada pun beragam, mulai dari buku pedoman populer milik Karl Marx Das Kapital, hingga buku tentang
tuntunan salat yang benar.
Di dalamnya, selain membaca buku, muncul berbagai diskusi hangat tentang sosial dan politik atau pun budaya
setiap satu bulan sekali. Berbagai organisasi pemuda di Batu atau pun kota lain rutin bertukar ide dan pikiran di
Omah Munir. Selain membaca buku gratis, juga disediakan jaringan internet nirkabel yang bisa diakses siapa
pun.
“Jadi ada tempat berkumpul yang bermanfaat, saya bisa banyak tahu tentang situasi dan kondisi sosial
Indonesia saat ini lewat berbagai pandangan berbeda,” kata Siho Mulyanto, seorang pegiat di Omah Munir.
Di Omah Munir, tempat lahir anak kedua Munir, Diva Suukyi Larasati, pada Juli 2002 silam, kini peringatan 10
tahun kematian Munir untuk pertama kalinya berlangsung. Banyak dukungan yang ditunjukkan seniman papan
atas Indonesia untuk memperingati kematian Munir. Nama budayawan besar seperti Butet Kertarejasa,
komikus populer Ernest Praksa dan Ari Kriting, solois Glen Fredly dan sineas Indonesia Riri Riza, Mira Lesmana
dan Nia Dinata, adalah sederet selebritas yang merelakan waktu dan bakatnya untuk perjuangan HAM, lewat
Omah Munir. Nama lain seperti Melanie Subono juga disebut akan ikut hadir di Batu.
“Pro bono, tak ada yang mau dibayar. Mereka bahkan membeli tiket perjalanan sendiri untuk tampil dari
petang hingga dini hari nanti (Minggu, 7 September 2014),” kata Abi, Koordinator Omah Munir.
Di Omah Munir mereka berkumpul, menyuarakan keadilan yang masih terbungkam. Pada usia 39 tahun, Munir
Said Thalib terbunuh, satu dekade lalu. Pria kelahiran Batu 8 Desember 1965 itu diracun arsenik dalam
perjalanan menuju Amsterdam Belanda di atas pesawat Garuda GA 974. Tepat di langit Rumania, Munir
menghembuskan nafas terakhir.
Dua periode pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak pernah tuntas menyeret dalang di balik
terbunuhnya Munir. Suciwati berharap banyak pada kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Meski ketika kabinet
ini terkadang berubah haluan di tengah jalan.
“Saya kecewa dengan pernyataan Jusuf Kalla tentang kasus Munir yang dianggap sudah selesai. Pelanggaran
HAM bukanlah komoditi politik. Apa pun yang terjadi, kami tidak akan berhenti mencari keadilan,” kata
Suciwati.
Api semangat perjuangan itu akan dijaga tetap berkobar dan nyalanya semakin terang di sana. Meski meja
kerja milik Munir di pojok ruangan Omah Munir itu kini tak bertuan. Walau sepatu kets mungil berwarna
cokelat milik Munir itu tak lagi bisa dibawa berlari.
Itu tadi sedikit informasi mengenai contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia. Selain
lima kasus yang disebutkan di atas juga ada beberapa contoh lain yang telah terjadi di Indonesia. Sebagai
manusia, harusnya kita bisa saling menghormati hak-hak asasi antar manusia. Jika saja tiap orang bisa
menerapkan prinsip tersebut, bukan mustahil jika perdamaian dunia akan tercipta hingga tidak ada lagi
perselisihan antar kelompok dan golongan tertentu yang terjadi.
PENGERTIAN HAM
Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM
berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat
(Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal
27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2,pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1
Dalam teori perjanjian bernegara, adanya Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis. Pactum Unionis
adalah perjanjian antara individu-individu atau kelompok-kelompok masyarakat membentuik suatu negara,
sedangkan pactum unionis adalah perjanjian antara warga negara dengan penguasa yang dipiliah di antara
warga negara tersebut (Pactum Unionis). Thomas Hobbes mengakui adanya Pactum Subjectionis saja. John
Lock mengakui adanya Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis dan JJ Roessaeu mengakui adanya Pactum
Unionis. Ke-tiga paham ini berpenbdapat demikian. Namun pada intinya teori perjanjian ini meng-amanahkan
adanya perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang harus dijamin oleh penguasa, bentuk jaminan itu mustilah
tertuang dalam konstitusi (Perjanjian Bernegara).
Dalam kaitannya dengan itu, maka HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu yang sangat berbeda
dengan yang hak-hak yang sebelumnya termuat, misal, dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi
Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya
perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-
negara tidak bisa berkelit untuk tidak melindungi HAM yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama
menyangkut persoalan HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab,
utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam jurisdiksinya, termasuk orang asing
sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau
menyamakan antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM dimiliki oleh siapa saja, sepanjang
ia bisa disebut sebagai manusia.
Alasan di atas pula yang menyebabkan HAM bagian integral dari kajian dalam disiplin ilmu hukum
internasional. Oleh karenannya bukan sesuatu yang kontroversial bila komunitas internasional memiliki
kepedulian serius dan nyata terhadap isu HAM di tingkat domestik. Malahan, peran komunitas internasional
sangat pokok dalam perlindungan HAM karena sifat dan watak HAM itu sendiri yang merupakan mekanisme
pertahanan dan perlindungan individu terhadap kekuasaan negara yang sangat rentan untuk disalahgunakan,
sebagaimana telah sering dibuktikan sejarah umat manusia sendiri. Contoh pelanggaran HAM:
1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak rakyat dan
oposisi.
3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan partai
tiran/otoriter tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.
Dalam upaya penegakan HAM peran korban dan saksi sangat menentukan, oleh karena itu mereka
perlu memperoleh jaminan keamanan. Bagaimanakah jaminan terhadap para korban dan saksi yang berupaya
menegakkan HAM? Dalam rangka memperoleh kebenaran faktual, maka para korban dan saksi dijamin
perlindungan fisik dan mental dari ancaman, gangguan, teror dan kekerasan dari pihak manapun. Kemudian
untuk memenuhi rasa keadilan maka bagi setiap korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat berhak
memperoleh ganti rugi oleh negara (kompensasi), ganti rugi oleh pelaku atau pihak ketiga (restitusi), pemulihan
pada kedudukan semula, seperti nama baik, jabatan, kehormatan atau hak-hak lain (rehabilitasi).
Kegiatan seperti apa yang dapat digolongkan sebagai menghargai upaya penegakan HAM? Secara
sederhana ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan kegiatan yang dapat digolongkan (dikategorikan)
menghargai upaya penegakan HAM adalah setiap sikap dan perilaku yang positif untuk mendukung upaya –
upaya menindak secara tegas pelaku pelanggaran HAM baik melalui jalur hokum maupun melalui jalur politik,
seperti KKR, pemberian rehabilitasi, restitusi, dan kompensasi.
Beberapa contoh kegiatan yang dapat dimasukan menghargai upaya penegakan HAM, antara lain :
1. Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakan HAM;
2. Mendukung para korban untuk memperoleh restitusi maupun kompensasi serta rehabilitasi;
3. Tidak mengganggu jalannya persidangan HAM di Pengadilan HAM;
Berdasarkan kondisi di atas, upaya pemajuan dan penghormatan HAM harus didukung oleh sikap dan
perilaku warga negara. Sebagai warga negara sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok
manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain. Disamping itu, diperlukan peran aktif kita
untuk secara bersama-sama membantu menyelesaikan masalah pelanggaran HAM, baik yang bersifat lokal
maupun nasional sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merumuskan dalam Pasal 28 J bahwa kita wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain. Hal ini mengandung arti bahwa sudah sepantasnya kita
menghormati hak-hak orang lain dan kemudian kita wajib memperjuangkan hak asasi tersebut sesuai dengan
kodratnya.
Sebagai warga negara, sikap yang patut kita munculkan dalam upaya penegakan hak asasi manusia
antara lain dapat berupa hal beriku yaitu menolak dengan tegas setiap terjadinya pelanggaran HAM Sikap
tersebut kita kemu-kakan dengan alasan bahwa pelanggaran hak asasi manusia pada dasarnya adalah
pelanggaran atas harkat dan martabat manusia. Selain itu, secara hukum pelanggaran HAM bertentangan
Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih
dijajah, sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.
Pelaksanaan politik luar negeri
Politik Luar Negeri di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004 – 2009, dalam visi dan misi
beliau diantaranya dengan melakukan usaha memantapkan politik luar negeri. Yaitu dengan cara meningkatkan
kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan
kepentingan nasional. Prestasi Indonesia sejak 1 Januari 2007 menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB dimana Republik Indonesia dipilih oleh 158 negara anggota PBB. Tugas Republik Indonesia di Dewan
Keamanan PBB adalah :
1. Ketua Komite Sanksi Rwanda
2. Ketua komite kerja untuk pasukan penjaga perdamaian
3. Ketua Komite penjatuhan sanksi untuk Sierra Leone
4. Wakil Ketua Komite penyelesaian konfik Sudan
5. Wakil Ketua Komite penyelesaian konflik Kongo Wakil Kertua Komite penyelesaian konflik Guinea
Bissau
Baru-baru ini Indonesia berani mengambil sikap sebagai satu-satunya negara anggota tidak tetap DK PBB yang
bersikap abstain ketika semua negara lainnya memberikan dukungan untuk memberi sanksi pada Iran.
Kerjasama Internasional
Pengertian
Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh 2 atau lebih negara merdeka dan berdaulat untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Tujuan-tujuan itu antara lain :
1. Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara
2. Untuk mencegah/menghindari konflik yang mungkin terjadi
3. Untuk memperoleh pengakuan sebagai negara merdeka
4. Untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai bidang
Dari sekian banyak perjanjian internasional, yang terpenting hanya 3 yaitu : Traktat, Konvensi, Pakta.
Kapan perjanjian internasional dapat mulai berlaku?
Sesuai yang disebut dalam naskah perjanjian itu apabila di dalam naskah tidak tercantum mulai saat
berlakunya, maka didasarkan kepada kesepakatan di antara mereka.
Penerapan perjanjian:
Daya berlaku surut (retroactivity), artinya aturan perjanjian berlaku juga terhadap permasalahan yang
terjadi sebelum perjanjian itu dibuat
Wilayah penerapan (teritorial scope),ditentukan dalam perjanjian
Perjanjian penyusul (successive treaty), dibuat perjanjian baru karena yang lama tidak sesuai lagi
dengan perjanjian.
Presiden selaku kepala pemerintahan maupun sebagai kepala negara membentuk Departemen Luar Negeri
melalui Keppres No. 44 Tahun 1974 untuk melaksanakan hubungan internasional. Departemen Luar Negeri
sebagai bagian dari pemerintahan negara dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggung jawab kepada
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
presiden. Tugas pokok Kementerian Luar Negeri adalah menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah
dan pembangunan di bidang politik dan hubungan dengan luar negeri. Susunan organisasi kementerian luar
negeri adalah sebagai berikut.
Peranan Departemen Luar Negeri sebagai sarana dalam hubungan internasional, berkaitan dengan upaya
dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu
alinea IV yang berbunyi: “… ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial…”.
2. Perwakilan Diplomatik
Pengertian
Perwakilan Diplomatik adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan
politik dengan negara lain. Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi duta besar, duta, kuasa
usaha dan atase-atase. Istilah diplomatik (diplomacy), dalam hubungan internasional ”berarti sarana yang sah
(legal), terbuka dan terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar
negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, biasanya negara tersebut saling
menempatkan perwakilannya (Keduataan atau Konsuler).
Hubungan diplomatik sering dilakukan secara terbuka artinya hubungan antar bangsa yang rakyatnya diberi
informasi tentang isi perjanjian antar negara-negara peserta. Namun hubungan diplomatik juga dapat
dilakukan secara tertutup artinya hubungan antar negara-negara peserta saja. Tujuan hubungan diplomasi
adalah untuk mengusahakan agar pihak-pihak yang mengadakan hubungan dengan suatu negara mendapatkan
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kedua belah pihak. Penempatan perwakilan di negara lain dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler.
Penempatan perwakilan di negara lain memperhatikan beberapa faktor yaitu:
1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan negara penerima
2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang mengadakan hubungan
3. Besar kecilnya kepentingan negara yang mengadakan hubungan
Hubungan diplomatik yang dilakukan oleh suatu negara tidak boleh merugikan negara lain dan mengganggu
keamanan internasional, maka perlu ada pengawasan dengan cara:
1. Mewajibkan semua anggota PBB untuk menyampaikan persetujuan yang telah dicapai kepada
sekretariat PBB
2. Menteri luar negeri dari berbagai negara dapat bertemu pada sidang umum PBB setiap tahunnya
3. Setiap persetujuan yang dicapai, sebelum diresmikan harus disampaikan kepada parlemen masing-
masing.
Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik, atas dasar ”timbal – balik” sebagaimana diatur di
dalam Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :
Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga,
kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan, televisi dan sebagainya.
Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-
barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga dan
sebagainya.
Tugas perwakilan konsuler adalah mengurusi kepentingan negara dan warga negara di negara lain
menyangkut:
1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas
nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian perdagangan dan lain-lain.
2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukar-menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Bidang-
bidang lain seperti :
Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim dan visa atau dokumen kepada
orang yang ingin mengunjungi negara pengirim;
Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;
Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau badan lain di negara
penerima.
Kronologi / skema penempatan perwakilan di negara lain
Kedua belah pihak saling tukar informasi ten-tang akan dibukanya perwakilan oleh Kemlu masing-
masing negara.
Mendapat persetujuan (demende, agregation) dari negara yang menerima.
Diplomat yang akan di-tempatkan, menerima surat kepercayaan (lettre de credance) yang ditanda
tangani kepala negara pengirim.
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
Surat kepecayaan diserahkan kepada kepala negara penerima (lettre de rapple) dalam suatu upacara
dimana seorang diplomatik berpidato.
Penduduk merupakan salah satu syarat pokok bagi terbentuknya negara. Secara lengkap syarat terbentuk
negara meliputi :
1. ada wilayah
2. penduduk
3. pemerintah yang berdaulat
4. pengakuan negara lain
1. rakyat : semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni
negarayang tunduk pada kekuasaan negara itu
2. penduduk : mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara
(menetap).
Biasanya penduduk adalah mereka yang lahir secara turun temurun dan besar di dalam suatu
negara tertentu.
3. warga negara : adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota negara dan tak
terpisahkan dengan negara tersebutSecara jelas hal-hal mengenai kewarganegaraan diatur dalam UUD 45
(amandemen)
pasal 26 (definisi warga negara)
pasal 27 ( kedudukan warga negara )
pasal 28 (hak-hak warga negara)
Mempunyai kejelasan status warga negara bagi seseorang sangat penting agar:
1. agar hak-haknya dilindungi oleh negara
2. hidupnya menjadi aman, tenteram dan dapat berusaha dengan nyaman
3. dll
Asas-Asas Kewarganegaraan
Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang ada 3 asas yang harus dipahami :
1. Ius Soli (disebut asas kelahiran)
Asas ini menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau tempat dimana dilahirkan
Dianut oleh inggris, Mesir, Amerika dll
2. Ius Sanguinis (asas keturunan)
asas ini yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut darah dan keturunan dari orangtua
yang bersangkutan. Dianut oleh RRC.
3. Naturalisasi (pewarganegaraan)
Orang dapat menjadi warga negara dari suatu negara setelah melakukan langkah-langkah hukum tertentu.
Biasanya dilakukan setelah dewasa.
Berkaitan dengan 2 stelsel di atas, seorang warga negara dalam suatu negara pada dasarnya mempunyai hak
opsi dan hak repudiasi.
a. hak opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
b. hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif)
Menurut UU yang sekarang berlaku (UU no 12 thn 2006) maka asas yang dipakai Indonesia dalam menentukan
kewarganegaraan adalah :
1. asas ius soli
2. asas ius sanguinis
3. asas kewarganegaraan tunggal
4. asas kewarganegaraan ganda terbatas (hanya berlaku bagi anak sampai usia 18 thn)
a. tidak mengorbankan keepentingan nasional (mis : kewarganegaraan ganda terbatas sampai 18 th)
b. adanya asas perlindungan maksimum (mencegah kasus ketiadaan kewarganegaraan)
c. mengakui asas persamaan dalam hukum
d. non diskriminasi (mis : dicabutnya Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia/SBKRI)
Bagaimana Cara orang asing bisa masuk menjadi warga negara Indonesia? Tentunya melalui proses
naturalisasi. Ada 2 cara :
1. Naturalisasi biasa
mengajukan permohonan kepada Menteri hukum dan HAM melalui kantor pengadilan negeri setempat
dimana ia tinggal atau di Kedubes RI apabila di luar negeri permohonan ini ditulis dalam bahasa
Indonesia. Bila lulus maka ia harus mengucapkan sumpah setia di hadapan pengadilan negeri.
2. Naturalisasi istimewa
diberikan kepada orang asing yang berjasa kepada negara.
Mengapa seseorang bisa kehilangan kewarganegaraan Indonesia? karena :
a. kawin dengan laki-laki asing
b. menjadi tentara luar negeri
c. diangkat anak secara syah oleh laki-laki asing
d. mempunyai paspor dari negara asing
ORGANISASI INTERNASIONAL
Organisasi internasional dibentuk oleh lebih dari dua negara di dunia. Sifat organisasi ini anatara lain:
3. Tujuan PBB
1. Menjaga perdamaian dunia
2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
3. Memvantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta aksara, penyakit
menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan penghormatan HAM.
4. Menjadi pusat bangsa –bangsa dalam pencapaian tujuan PBB di atas.
Semua negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah Internasional, Perkara apa saja. Negara
lain yang bukan statute Mahkamah Internasional dengan syarat yang telah ditetapkan.
Mahkamah Internasional
Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan utama Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam PBB, Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946
sebagai penerus ke Mahkamah Tetap Kehakiman Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan
pendahulunya, adalah dokumen utama yang merupakan konstitusional dan mengatur Pengadilan.
Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung dengan Akademi Hukum
Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah
baik alumni atau anggota fakultas mantan Academy. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara
negara. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang, campur tangan
negara ilegal dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk mendengar kasus-kasus.
Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi pada tahun 2002
melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum. Ini adalah pengadilan internasional pertama
tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum
internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB dalam hal
personel dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara Pihak pada
Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur bagaimana
kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.
Sekretariat (Secretariat) :
Badan ini terdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staf yang diperlukan. Sekretaris Jenderal diangkat oleh
Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB. Sekjen sekarang Ban Kimon dari Korea selatan.
Association of Southeast Asia Nations atau yang lebih sering dipanggil ASEAN merupakan sebuah organisasi
yang diawali oleh organisasi yang bernama Association of Southeast Asia (ASA), sebuah aliansi yang dibentuk
pada tahun 1961 yang beranggotakan Fillipina, Malaysia, dan Thailand. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967, saat menteri luar negeri dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura, dan Thailand
bertemu di gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok dan menandatangani deklarasi ASEAN yang lebih
dikenal dengan sebutan Deklarasi Bangkok. Kelima menteri luar negeri dari lima negara tersebut yaitu Adam
Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Fillipina), Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat
Khoman (Thailand) dinobatkan sebagai “The Organization’s Founding Fathers” yang berarti “Bapak Pendiri
Organisasi” Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994, yaitu forum dialog tentang isu-
isu keamanan di wilayah Asia Pasifik. Terdiri 23 negara yaitu 10 negara ASEAN, Papua Nugini sebagai Peninjau
dan 12 negara patner yaitu Kanada, Asustralia, India, Jepang, Selandia Baru Korea Selatan, Korea Utara,
Federasi Rusia, RRC, Amerika Serikat, Mongolia dan Uni Eropa.
Prinsip-Prinsip ASEAN
ASEAN yang juga memilik beberapa prinsip-prinsip utama yaitu sebagai berikut:
1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional
setiap negara.
2. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif
atau koersi pihak luar.
3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota.
4. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai.
5. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
6. Kerjasama efektif antara anggota.
Tujuan ASEAN
Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dfi kawasan asia tenggara.
Meningkatkan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling mengjhormati.
Meningkatkan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan beresama bidang ekonomi,
soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan administrasi.
Saling memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan tarap hidup rakyat.
Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.
Struktur ASEAN :
Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya :
Selain negara-negara anggota tersebut, terdapat dua negara lainnya yang berstatus sebagai pemantau
(observer) yaitu:
1. Papua Nugini (1976)
2. Timor Leste
Negara baru Timor Leste, yang dulunya merupakan sebuah provinsi Indonesia, terpaksa harus puas dengan
hanya mendapatkan status pemantau (observer) dalam ASEAN. Itupun setelah menuai protes dari berbagai
negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada
Indonesia. Myanmar, terutama, menentang pemberian status observer kepada Timor Leste karena dukungan
Timor Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Sejak kemerdekaan Timor-Leste
pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam
beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu
Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi
anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau
Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi
Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands
Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN.
Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste
akan menjadi anggota ASEAN sebelum tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga
negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat
dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi
keanggotaan ASEAN.
Latar belakang dibentuknya sekretariat ASEAN adalah kebutuhan akan suatu sekretariat tetap ASEAN
yang akan mengkoordinasi segala kegiatan ASEAN. Hal ini mulai dirasakan setelah ASEAN berusia genap
enam tahun, yakni ketika para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu di Pattaya, Thailand pada bulan
April 1973. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dibentuklah suatu Panitia Khusus yang terdiri dari
para Sekjen ASEAN dari kelima negara ASEAN guna membicarakan dan merumuskannnya.
Pada sidang ke VII para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1975, rumusan struktur Sekretariat
ASEAN yang telah diubah dan disederhanakan disetujui oleh sidang dengan membubuhkan paraf di
atas rumusan konsep tersebut.
Rumusan konsep tersebut kemudian dibawa ke Bali untuk secara resmi ditandatangani para Menlu
negara-negara ASEAN dengan disaksikan para kepala pemerintahan ASEAN yang sedang mengadakan
KTT Pertama ASEAN di Bali 1976.
Dokumen persetujuan ini kemudian dikenal dengan sebutan Agreement on the Establishment of the
ASEAN Secretariate yang antara lain menyatakan bahwa tempat kedudukan Sekretariat ASEAN berada
di Jakarta, ibukota negara Indonesia.
Kunci Jawaban:
1. Organisasi internasional dibentuk oleh lebih dari dua negara di dunia. Sifat organisasi ini anatara lain:
Regional yaitu oragnisasi internasional yang dibentuk oleh negara-negara dalam satu kawasan seperti
ASEAN, Uni Eropa, NATO, Uni Afrika, dan sebagainya.
Multilateral yaitu organisasi internasional yang dibentuk oleh banyak negara di dunia seperti PBB,
World Bank, dll.
2. Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar Negeri
AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama menciptakan istilah
"United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara
Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah
menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco, dihadiri
oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima
anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas
dari 46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di
Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.
3. Pengertian organisasi internasional adalah organisasi internasional dibentuk oleh lebih dari dua negara di
dunia.
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Perjanjian Internasional memiliki kedudukan yang penting dalam hubungan internasional, yaitu: 1)
akan menjamin kepastian hukum (hak dan kewajiban) dari negara-negara yang mengadakan hubungan
internasional; 2) Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama Negara-negara
yang mengadakan hubungan internasional. Selain itu disebutkan dalam Pasal 38 (1) Piagam Mahkamah
Internasional bahwa Perjanjian Internasional ini merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum
internasional.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pengatasnamaan negara secara tidak sah maka hukum internasional
mengadakan ketentuan tentang kuasa penuh (full Power) yang harus dimiliki oleh perwakilan suatu negara
dalam perundingan tersebut dengan menunjukkan Surat Kuasa Penuh, kecuali jika semua peserta konferensi
menentukan bahwa Surat Kuasa Penuh tersebut tidak diperlukan. Penunjukkan surat kuasa penuh tidak
berlaku bagi kepala negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri, kepala perwakilan diplomatic dan wakil
suatu negara.
Perundingan yang dialakukan dalam perjanjian bilateral disebut dengan “talk”. Sedangkan dalam perjanjian
multilateral disebut dengan “diplomatic conference”.
Pembuatan dan pengesahan perjanjian internasional antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara-
negara lain, organisasi internasional dan subjek hukum internasional lain adalah suatu perbuatan hukum yang
sangat penting karena mengikat negara dengan subjek hukum internasional lainnya. Oleh sebab itu pembuatan
dan pengesahan suatu perjanjian internasional dilakukan berdasarkan undang-undang.
Pengaturan tentang perjanjian internasional selama ini yang dijabarkan dalam bentuk Surat Presiden No.
2826/HK/1960, tertanggal 22 Agustus 1960, yang ditujukan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, dan telah
menjadi pedoman dalam proses pengesahan perjanjian internasional selama bertahun-tahun. Pengesahan
perjanjian internasional menurut Surat Presiden ini dapat dilakukan melalui undang-undang atau keputusan
presiden, tergantung dari materi yang diatur dalam perjanjian internasional. Tetapi dalam prateknya
pelaksanaan dari Surat Presiden ini banyak terjadi penyimpangan sehingga perlu untuk diganti dengan Undang-
Undang yang mengatur secara khusus mengenai perjanjian internasional.
Hal ini kemudian yang menjadi alasan perlunya perjanjian internasional diatur dalam Undang-Undang No. 24
Tahun 2000. Dalam Undang Undang No. 24 Tahun 2000, adapun isi yang diatur dalam undang-undang
tersebut adalah:
1. Ketentuan Umum
2. Pembuatan Perjanjian Internasional
3. Pengesahan Perjanjian Internasional
4. Pemberlakuan Perjanjian Internasional
5. Penyimpanan Perjanjian Internasional
6. Pengakhiran Perjanjian Internasional
7. Ketentuan Peralihan
8. Ketentuan Penutup
Dalam suatu pengesahan perjanjian internasional penandatanganan suatu perjanjian tidak serta merta dapat
diartikan sebagai pengikatan para pihak terhadap perjanjian tersebut. Penandatanganan suatu perjanjian
internasional memerlukan pengesahan untuk dapat mengikat. Perjanjian internasional tidak akan mengikat
para pihak sebelum perjanjian tersebut disahkan.
Seseorang yang mewakili pemerintah dengan tujuan menerima atau menandatangani naskah suatu perjanjian
atau mengikatkan negara terhadap perjanjian internasional memerlukan Surat Kuasa (Full Powers). Pejabat
yang tidak memerlukan surat kuasa adalah Presiden dan Menteri.
Tetapi penandatanganan suatu perjanjian internasional yang menyangkut kerjasama teknis sebagai
pelaksanaan dari perjanjian yang sudah berlaku dan materinya berada dalam lingkup kewenangan suatu
lembaga negara atau lembaga pemerintah, baik departemen maupun non-departemen, dilakukan tanpa
memerlukan surat kuasa.
Pengesahan perjanjian internasional oleh pemerintah dilakukan sepanjang dipersyaratkan oleh perjanjian
interansional tersebut. Pengesahan suatu perjanjian internasional dilakukan berdasarkan ketetapan yang
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
disepakati oleh para pihak. Perjanjian internasional yang memerlukan pengesahan mulai berlaku setelah
terpenuhinya prosedur pengesahan yang diatur dalam undang-undang.Pengesahan perjanjian internasional
dilakukan dengan undang-undang atau keputusan Presiden. Pengesahan dengan undang-undang memerlukan
persetujuan DPR. Pengesahan dengan keputusan Presiden hanya perlu pemberitahuan ke DPR.
Dengan demikian pemberlakuan perjanjian internasional ke dalam hukum nasional indonesia tidak serta merta.
Hal ini juga memperlihatkan bahwa Indonesia memandang hukum nasional dan hukum internasional sebagai
dua sistem hukum yang berbeda dan terpisah satu dengan yang lainnya.Perjanjian internasional harus
ditransformasikan menjadi hukum nasional dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Perjanjian
internasional sesuai dengan UU No. 24 tahun 2000, diratifikasi melalui undang-undang dan keputusan
presiden. Undang-undang ratifikasi tersebut tidak serta merta menjadi perjanjian internasional menjadi hukum
nasional Indonesia, undang-undang ratifikasi hanya menjadikan Indonesia sebagai negara terikat terhadap
perjanjian internasional tersebut. Untuk perjanjian internasional tersebut berlaku perlu dibuat undang-undang
yang lebih spesifik mengenai perjanjanjian internasional yang diratifikasi, contoh Indonesia meratifikasi
International Covenant on Civil and Political Rights melalui undang-undang, maka selanjutnya Indonesia harus
membuat undang-undang yang menjamin hak-hak yang ada di covenant tersebut dalam undang-undang yang
lebih spesifik.
Perjanjian internasional yang tidak mensyaratkan pengesahan dalam pemberlakuannya, biasanya memuat
materi yang bersifat teknis atau suatu pelaksana teknis terhadap perjanjian induk. Perjanjian internasional
seperti ini dapat lansung berlaku setelah penandatanganan atau pertukaran dokumen perjanjian/nota
diplomatik, atau melalui cara lain yang disepakati dalam perjanjian oleh para pihak.
Perjanjian yang termasuk dalam kategori ini diantaranya adalah perjanjian yang materinya mengatur secara
teknis kerjasama bidang pendidikan, sosial, budaya, pariwisata, penerangan kesehatan, pertanian, kehutanan
dan kerjasam antar propinsi atau kota. Perjanjian internasional mulai berlaku dan mengikat para pihak setelah
memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi
protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca
lainnya atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-
gas tersebut yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.
Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan
0,28 °C pada tahun 2050. (sumber: Nature, Oktober 2003)
Materi Persipan USBN sesuai Kisi Kisi PKN KTSP 2006
Siti Cholifah Fitroh, S.Pd.
Nama resmi persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate
Change (Protokol Kyoto mengenai Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). Ia dinegosiasikan di
Kyoto pada Desember 1997, dibuka untuk penanda tanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret
1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18
November 2004.
Status Persetujuan
Pada saat pemberlakuan persetujuan pada Februari 2005, ia telah diratifikasi oleh 141 negara, yang mewakili
61% dari seluruh emisi. Negara-negara tidak perlu menanda tangani persetujuan tersebut agar dapat
meratifikasinya: penanda tanganan hanyalah aksi simbolis saja. Daftar terbaru para pihak yang telah
meratifikasinya ada di sini.
Menurut syarat-syarat persetujuan protokol, ia mulai berlaku "pada hari ke-90 setelah tanggal saat di mana
tidak kurang dari 55 Pihak Konvensi, termasuk Pihak-pihak dalam Annex I yang bertanggung jawab kepada
setidaknya 55 persen dari seluruh emisi karbon dioksida pada 1990 dari Pihak-pihak dalam Annex I, telah
memberikan alat ratifikasi mereka, penerimaan, persetujuan atau pemasukan." Dari kedua syarat tersebut,
bagian "55 pihak" dicapai pada 23 Mei 2002 ketika Islandia meratifikasi. Ratifikasi oleh Rusia pada 18
November 2004 memenuhi syarat "55 persen" dan menyebabkan pesetujuan itu mulai berlaku pada 16
Februari 2005.
Hingga 3 Desember 2007, 174 negara telah meratifikasi protokol tersebut, termasuk Kanada, Tiongkok, India,
Jepang, Selandia Baru, Rusia dan 25 negara anggota Uni Eropa, serta Rumania dan Bulgaria.
Ada dua negara yang telah menanda tangani namun belum meratifikasi protokol tersebut:
Amerika Serikat (tidak berminat untuk meratifikasi)
Kazakstan
Pada awalnya AS, Australia, Italia, Tiongkok, India dan negara-negara berkembang telah bersatu untuk
melawan strategi terhadap adanya kemungkinan Protokol Kyoto II atau persetujuan lainnya yang bersifat
mengekang. Namun pada awal Desember 2007 Australia akhirnya ikut seta meratifikasi protokol tersebut
setelah terjadi pergantian pimpinan di negera tersebut.