Anda di halaman 1dari 12

BAWASLU SURABAYA GELAR TES TULIS “SOCRATIVE”

UNTUK SELEKSI PANWASCAM

Kota Surabaya akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di


Tahun 2020, Bawaslu Kota Surabaya telah menyiapkan rekrutmen
jajaran pengawas adhoc ditingkat kecamatan atau Panwascam.
Berbeda dengan rekrutmen sebelumnya, rekrutmen Panwascam yang
telah dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2019 lalu
menggunakan tes socrative.

Koordiv Hukum Data dan Informasi Bawaslu Surabaya, Yaqub Baliyya


menyampaikan. “Penerimaan berkas pendaftaran calon Panwas Kecamatan
sudah dilaksanakan pada 27 November hingga 3 Desember 2019 lalu. Ada
298 pendaftar yang lolos seleksi administrasi, 20 diantaranya tidak datang
pada saat tes tulis. Tes kali ini menggunakan Socrative. Ini merupakan
terobosan baru karena hasil tes bisa diketahui langsung setelah selesai
mengerjakan, kemudian hasilnya akan di akumulasi dengan tes wawancara.”
kata Yaqub.

1
“Harapannya Panwas Kecamatan yang terpilih benar-benar yang
terbaik dan berintegritas. Tes Socrative bisa menjadi tolok ukur
kemampuan dan pengetahuan calon Panwascam terkait Kepemiluan
dan Pengawasan. Peserta tidak bisa bergantung pada peserta lain
karena tes dikerjakan secara individual dan dijaga ketat, selain itu
waktu yang akan membatasi mereka untuk fokus pada soal tes.”
Jelasnya.

Tes yang diikuti oleh 278 peserta calon pengawas kecamatan dalam
Pilkada 2020 tersebut dilaksanakan di Laboratorium Gedung G1
Fakultas Ekonomi UNESA. Tes tertulis online dilaksankan dalam tiga
sesi. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan aturan dan intruksi
Bawaslu RI mengingat tes tersebut dilaksanakan serentak.

Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Surabaya, Raden Bagus


mengatakan. “Terkait seleksi yang dilaksanakan di Kampus UNESA
karena fasilitas disana memenuhi standard untuk dilakukan tes tertulis
online menggunakan tes Socrative. Hasilnya akan lebih objektif
karena soalnya dibuat oleh Bawaslu RI menggunakan Bank Soal.”
ujarnya.

Salah seorang peserta tes tulis yang berasal dari Kecamatan


Krembangan, Rohli mengatakan bahwa tes Socrative yang dikerjakan
kali ini lebih sulit dibandingkan tes tulis sebelumnya.

“Soal-soalnya sulit, waktunya juga tidak banyak. Jadi kita benar-benar


focus satu-satu pada soal. Selain itu pengerjaan secara online yang
menggunakan komputer membuat kami sedikit kagok karena tidak
seperti tes tulis yang dulu.” Ujarnya.

Pelaksanaan tes tulis calon anggota Panwascam berjalan dengan


lancar namun ada sedikit kendala seperti yang disampaikan Yaqub
Baliyya, “Ada sedikit kendala karena sistemnya dari pusat sempat
mengalami keterlambatan sehingga waktu tes pada sesi kedua sedikit
tertunda. Selain itu karena hari pelaksanaan tes adalah hari jum'at jadi
peserta tes laki-laki banyak yang gupuh dan ingin segera selesai
karena mepet dengan waktu jum'atan.” Jelasnya.

2
TES WAWANCARA CALON ANGGOTA PANWASCAM
SEBAGAI TOLOK UKUR SESUNGGUHNYA

Tahapan seleksi calon anggota Panwascam untuk Pilkada 2020 Kota


Surabaya telah sampai pada tahap wawancara. Sebelumnya pada
tanggal 13 Desember 2019, Bawaslu Surabaya telah menggelar tes tulis
online secara Socrative.

Pelaksanaan tes wawancara calon anggota Panwascam dilakukan


selama empat hari berturut turut. Selama tanggal 14 sampai dengan 17
desember 2019, seluruh Anggota Bawaslu Kota Surabaya harus stay
untuk menyeleksi satu persatu calon anggota Panwascam.

Dari 298 peserta calon anggota panwascam yang lolos administrasi, 24


diantaranya tidak hadir pada saat tes wawancara. Hal tersebut
disampaikan oleh Koordiv Hukum Data dan Informasi Bawaslu
Surabaya, Yaqub Baliyya. “Tidak semua peserta hadir dalam tes
wawancara kali ini, ada 24 orang yang tidak hadir tanpa konfirmasi. Yang
tidak hadir tersebar dari berbagai kecamatan, sisanya mengikuti

3
wawancara semua” Imbuhnya.

Tes wawancara yang diikuti oleh 274 peserta calon pengawas


kecamatan dalam Pilkada 2020 tersebut dilaksanakan di Grand Dafam
Hotel Surabaya. Pelaksanaan tes wawancara dijadwalkan
berdasarkan masing-masing kecamatan. Selama empat hari berturut-
turut seluruh Anggota Bawaslu Surabaya akan menilai kompetensi
yang dimiliki calon anggota Panwascam melalui wawancara yang
kemudian akan digabungkan dengan hasil tes tulis online yang telah
dilakukan.

“Tes wawancara ini dikatakan sebagai penentu karena nantinya hasil


dari tes wawancara akan digabungkan dengan hasil dari tes tulis
online yang sudah dilakukan kemarin. Tentunya dengan prosentase
tes wawancara yang lebih besar daripada tes tulis. Hal itu sesuai
dengan intruksi Bawaslu RI melalui surat keputusan dan intruksi yang
telah dikeluarkan.” Kata Yaqub.

Sementara itu, Koordiv Pengawasan dan Hubungan antar Lembaga,


Hidayat mengatakan bahwa integritas dan kesiapan calon anggota
Panwascam benar-benar diuji pada saat tes wawancara ini.
Menurutnya, calon anggota Panwascam akan terlihat kemampuan
yang sebenarnya pada saat wawancara.

“Kita bisa gunakan tes wawancara ini sebagai tolok ukur untuk menilai
kesiapan mereka yang sesungguhnya. Karena tidak bisa kita pungkiri
bahwa mereka akan menunjukkan kemampuan terbaik ketika
berhadapan dengan kelima anggota Bawaslu Surabaya. Untuk itu
tugas kami pun sangat berat dalam hal ini, karena kami harus menilai
calon anggota Panwascam secara kontekstual bukan tekstual dimana
hal itu lebih sulit dilakukan.” Imbuh Hidayat.

4
BAWASLU SURABAYA LANTIK 93 ANGGOTA
PANWASCAM

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya yang akan


dilaksanakan September 2020 mulai menginjak tahapan awal. Hal ini
menyusul dilantiknya 93 anggota Panitia Pengawas Kecamatan
(Panwascam) se Kota Surabaya. Pelantikan dilaksanakan di Grand
Daffam Hotel Surabaya, Minggu (22/12).

Ketua Bawaslu Surabaya, M. Agil Akbar, menyebutkan ke-93 anggota


Panwascam yang dilantik merupakan hasil dari rekrutmen yang
dilaksanakan pada 27 November hingga 3 Desember 2019.

Menurutnya, dari 93 anggota Panwascam yang dilantik, sebagian besar


memang merupakan wajah baru. Sebanyak 60 persen, merupakan
sosok yang pada sebelumnya belum pernah menjadi anggota
panwascam. “Sedangkan bila dilihat dari jenis kelaminnya, dari jumlah

5
tersebut ada 80 orang yang laki-laki, dan 13 orang perempuan,”
katanya.

Agil menjelaskan, setelah dilakukan pelantikan, seluruh anggota


panwascam ini akan diberikan pembekalan sebagai modal awal untuk
mengetahui terkait dengan tugas, kewenangan dan kewajiban
panwascam. Setelah proses pembekalan selesai, Panwascam akan
melaksanakan tugasnya terkait dengan penataan tata laksana
organisasi.

“Dalam melakukan penataan organisasi, anggota Panwascam harus


berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Terutama untuk masalah
kantor. Selain itu, pengurus Panwascam juga harus membentuk
struktur organisasi karena nanti ada sekretariat Panwascam, ada juga
Bendahara dan ada staf pendukung,” ujarnya.

Sementara dalam pelaksanaan fungsi pengawasan, menurut Hidayat


selaku Koordiv Pengawasan dan Hubungan antar Lembaga, kegiatan
pengawasan panwascam akan disesuaikan tahapan pilkada yang
sudah ditetapkan. “Misalnya, pada bulan Februari 2020 nanti akan
dimulai tahapan pemutakhiran data pemilih. Maka fokus pengawasan
panwascam, akan lebih pada pencermatan kegiatan pendataan
pemilih,” katanya.

Menurutnya, masa kerja anggota Panwascam berlaku sejak saat


dilantik hingga berakhirnya seluruh rangkaian tahapan Pilkada 2020.
''Kami berharap, anggota Panwascam terlantik bisa menjaga integritas
dan mampu bekerja dengan mengedepankan profesionalitas,
kredibilitas dan menjaga soliditas” jelas Hidayat.

6
USAI PELANTIKAN, BAWASLU SURABAYA BERIKAN
BIMTEK PANWASCAM

Pasca pelantikan Panwascam untuk Pemilihan Walikota dan Wakil


Walikota Surabaya Minggu (22/12), Bawaslu Surabaya berikan Bimtek
pada anggota Panwascam yang baru saja dilantik. Bimtek dilaksanakan
dilokasi yang sama dengan pelantikan, Grand Daffam Hotel Surabaya.

Bimtek yang dilakukan kali ini mengenai pemilihan pleno ketua dan
pembagian divisi untuk seluruh anggota Panwascam yang baru dilantik.
Ketua Bawaslu Surabaya, M. Agil Akbar menyampaikan, selain untuk
pleno ketua dan pembagian divisi, Bimtek yang dilakukan kali ini juga
sebagai intruksi kepada Panwascam yang baru dilantik untuk segera
berkoordinasi dengan stakeholder terkait di masing-masing kecamatan.

“Harapannya, setelah resmi dilantik mereka bisa segera berkoordinasi


dengan pihak-pihak terkait yang ada di masing-masing kecamatan,

7
camat, Kapolsek, Danramil. Dalam melakukan penataan organisasi,
koordinasi harus dilakukan dengan baik. Mengingat tahapan untuk
Pilkada sudah semakin dekat, maka dari itu kami instruksikan untuk
secepatnya mulai bekerja”. Imbuhnya.

Berbeda dengan Agil, Koordiv Hukum Data dan Informasi Bawaslu


Surabaya, Yaqub Baliyya menyampaikan bahwa Bimtek yang
diberikan dapat memberikan pemahaman kepada seluruh anggota
Panwascam yang baru supaya tertib administrasi.

“Tertib administrasi itu hal yang mendasar dan harus diperhatikan


betul. Setiap kegiatan harus ada buktinya, baik itu berupa surat
maupun berita acara pleno. Selain itu data merupakan sesuatu yang
menjadi acuan, jadi harus tertib supaya lengkap”. Jelas Yaqub.

Yaqub menjelaskan, setelah dilakukan Bimtek diharapkan seluruh


Panwascam dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan selalu
memperhatikan tertib administrasi. Hal ini sangat penting dan vital,
sebab nantinya seluruh data dan informasi yang disimpan dari
administrasi akan selalu dibutuhkan.

Sementara dalam pelaksanaan fungsi pengawasan, menurut Hidayat


selaku Koordiv Pengawasan dan Hubungan antar Lembaga,
Panwascam yang baru diharapkan dapat bekerja lebih baik dari
Panwascam sebelumnya. “Panwascam yang baru bisa belajar banyak
hal dari sebelumnya. Kinerja yang sudah baik dari Pemilu 2019
kemarin dapat menjadi acuan. Selain itu mereka juga bisa belajar dari
kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada pemilu 2019 lalu supaya
tidak terulang. Walaupun banyak wajah baru, kami berharap mereka
akan bisa belajar banyak hal'' katanya.

8
9
PANWASCAM KOTA SURABAYA
PILKADA 2020
APEL PERTAMA PANWASCAM
KOTA SURABAYA PILKADA 2020

10

Anda mungkin juga menyukai