Anda di halaman 1dari 18

III.

NEGARA DAN KONSTITUSI

Pengantar:

Negara menjadi organisasi yang memiliki kewenangan mengatur
semua warga dan wilayah yang tercakup dalam area
administratifnya

Negara memiliki tujuan: mewujudkan ketenteraman, ketertiban,
dan kesejahteraan masyarakat (tujuan BKRI ada dalam
pembukaan UUD 1945)

Negara memiliki sistem aturan agar menghindari kesewenang-
wenangan dari pemerintah/aparatur negara

Aturan yang paling tinggi untuk mengatur kehidupan bersama
disebut Konstitusi (Indonesia memiliki UUD ‘45)
3.1. Negara
3.1.1. Pengertian Bangsa dan Negara

Bangsa adalah suatu kesatuan solidaritas, kesatuan yang terdiri
dari orang-orang yang saling merasa setia kawan dengan satu
sama lain (Ernest Renan)

Nation merupakan suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu
pengalaman bersama di masa lalu dan kesepakatan untuk
mencapai tujuan tertentu di masa depan.

Nation tidak tergantung pada kesamaan asal ras, suku bangsa,
agama, bahasa, geografi, dll (Bagsa Indonesia terdiri dari
berbagai suku, bangsa, ras, agama dan pulau-pulau)
Lanjutan ….


Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan (Imagined
Political Community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan
berdaulat (Benedict Anderson)

Anggota suatu bangsa tidak saling mengenal, mempunyai batas
wilayah yang jelas, mempunyai kekuasaan atas wilayah tertentu.

Solidaritas nasional terbentuk karena imaginasi semua warga
Indonesia dari Sabang-Marauke sebagai satu Bangsa Indonesia

Jadi, elemen pokok bangsa: berupa jiwa, kehendak, perasaan, pikiran,
semangat, yang bersama-sama membentuk kesatuan, kebulatan dan
ketunggalan (bukan sesuatu yang nampak secara lahiriah seperti:
ras, warna kulit, bahasa, dll)
Lanjutan ….


Negara muncul karena keberadaan manusia sebagai makhluk
sosial (berkelompok dan bekerja sama)

Negara adalah masyarakat politik independen yang menempati
wilayah tertentu, dan yang anggotanya bersatu dengan tujuan
untuk menghadapi tantangan atau kekuatan dari luar dan
mempertahankan tatanan internal (O. Hood Phillips, dkk)

Negara sebagai entitas yuridis (state as a juristik entity) dan
negara sebagai masyarakat yang
terorganisasikan secara politis (politically organized society)
(Hans Kelsen)
Lanjutan ….


Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur
dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya
(O. Notohamidjojo)

Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya
sebagai souverein/ kedaulatan (Soenarko)

Negara adalah organisasi masyarakat yang memiliki wilayah
tertentu dan berada di bawah pemerintahan yang berdaulat
yang mengatur kehidupan masyarakat tersebut
3.1.2. Unsur -Unsur Negara

a) Rakyat

Rakyat dibagi atas penduduk dan bukan penduduk

Penduduk (warga negara: asli dan keturunan) adalah orang-
orang yang bertempat tinggal menetap atau berdomisili di suatu
negara.

Bukan penduduk (warga asing/orang asing) adalah orang-orang
yang bertempat tinggal di suatu negara hanya untuk sementara
waktu, dan bukan dalam maksud untuk menetap

Implikasi sebagai warga negara: 1) Hak atas perlindungan
diplomatik di luar negeri; kewajiban membela negara (wajib
militer); 3) negara berhak untuk menolak mengekstradisi warga
negaranya kepada negara lain

Kewarganegaraan diperoleh melalui: a)berdasarkan
kewarganegaraan orang tua (Ius Sanguinis); b) berdasarkan
tempat kelahiran (Ius Soli); c) berdasarkan asas ius sanguinis
dan ius soli; d) melalui naturalisasi (melalui perkawinan,
misalnya seorang istri yang mengambil kewarganegaraan
suami, atau dengan permohonan yang diajukan kepada
negara)
b) Wilayah dengan Batas-batas Tertentu

Wilayah (statis): darat, laut, dan udara

Wilayah ekstra teritorial adalah kapal di bawah bendera suatu negara
dan kantor perwakilan diplomatik suatu negara di negara lain

Wilayah perairan Indonesia: 1) Batas Laut Teritorial: 12 mil yang
dihitung dari garis dasar, yaitu garis yang menghubungkan titik-titik
terluar dari pulau-pulau terluar Indonesia, di mana jarak dari satu titik
ke titik lain yang dihubungkan tidak boleh lebih dari 200 mil; 2) Batas
Landas Kontinental: dasar lautan, baik dari segi geologi maupun segi
morfologi merupakan kelanjutan dari kontinen atau benuanya dengan
jarak paling jauh 200 mil; 3) Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE):
200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas.
c) Pemerintah yang Berdaulat

Kedaulatan= kekuasaan tertinggi

Kedaulatan negara: kedaulatan ke dalam (mengatur rakyatnya sendiri)
dan kedaulatan ke luar (dihormati negara-negara lain)

Kedaulatan merupakan kekuasaan yang mutlak dan abadi, tidak
terbatas dan tidak dapat dibagi-bagi (Jean Bodin)

Sifat-sifat kedaulatan: 1) Asli: tidak diturunkan dari kekuasaan yang
lain; 2) Tertinggi:tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi yang
dapat membatasi kedaulatan; 3) Abadi atau kekal: keberadaannya
tetap; 4) Tidak dapat dibagi: hanya ada satu kekuasaan tertinggi saja
dalam negara
3.1.3. Sifat-Sifat Negara

Sifat Memaksa: negara memiliki hak atau kewenangan untuk
memaksakan berbagai peraturan dan sanksi yang dibuatnya
untuk ditaati oleh seluruh warganya

Sifat Monopoli : hak/kewenangan negara untuk mengelola atau
menentukan sesuatu tindakan tanpa adanya hak atau
kewenangan yang sama di pihak lain

Sifat Mencakup Semua: kekuasaan negara berlaku bagi semua
orang di wilayah negara yang bersangkutan
3.1.4. Tujuan dan Fungsi Negara

Tujuan setiap negara adalah mewujudkan kebahagiaan bagi
rakyatnya.

Tujuan negara: memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin (Roger H.
Soltau)

Tujuan negara: menciptakan keadaan di mana rakyatnya dapat
mencapai keinginan- keinginan secara maksimal (Harold J.
Laski)

Tujuan negara Indonesia: melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Fungsi Negara (Budiardjo): melaksanakan penertiban (law and
order); mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyatnya; melaksanakan fungsi pertahanan; menegakkan
keadilan

Menurut Charles E. Meriam: fungsi keamanan ekstern;
ketertiban intern; keadilan; kesejahteraan umum; kebebasan.
3.2. Konstitusi
3.2.1. Konstitusi dan Undang-Undang Dasar

Arti etimologis konstitusi dari kata constituer (Perancis) yang
berarti membentuk

Undang-Undang Dasar dari bahasa Belanda “grondwet” (grond:
dasar, wet: undang-undang)

Dalam kepustakaan Belanda constitutie diartikan sebagai
undang- undang dasar

Dalam kepustakaan Indonesia dikenal Hukum Dasar, dimana
hukum memiliki pengertian yang lebih luas dari undang-
undang.

Kaidah hukum bisa tertulis dan bisa tidak tertulis, sedangkan
undang-undang menunjuk pada aturan hukum yang tertulis
Lanjutan ….

Undang-undang dasar merupakan bagian dari konstitusi

Undang-undang dasar: suatu kitab atau dokumen yang memuat
aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-
pokok atau dasar-dasar yang sifatnya tertulis, yang menggambarkan
tentang sistem ketatanegaraan suatu negara

Konstitusi adalah dokumen yang memuat aturan-aturan hukum dan
ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar,
yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis, yang menggambarkan
tentang sistem ketatanegaraan suatu negara

Namun dalam konteks ini, Konstitusi dipahami dalam arti sempit yang
mengacu pada ketentuan-ketentuan dasar yang tertuang dalam
dokumen tertulis yaitu undang-undang dasar
3.2.2. Unsur-unsur yang Terdapat dalam Konstitusi

Perjanjian masyarakat (kontrak sosial)

Piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan
memberikan batas hak dan kewajiban warga dan alat
pemerintahan

Forma regimenis: kerangka bangunan pemerintahan

Struktur organisasi negara dengan lembaga-lembaga negara di
dalamnya

Tugas/wewenang masing-masing lembaga negara dan
hubungan tatakerja antara satu lembaga dengan lembaga
lainnya
3.2.3. Perubahan Konstitusi

UUD dapat dirubah/ diamandemen

Menurut CF. Strong ada 4 cara perubahan terhadap UUD: 1)
oleh kekuasaan legislatif tetapi dengan pembatasan-
pembatasan tertentu, 2) oleh rakyat melalui referendum, 3) oleh
sejumlah negara bagian- khususnya untuk negara serikat, 4)
dengan kebiasaan ketatanegaraan, atau oleh suatu lembaga
negara yang khusus dibentuk untuk keperluan perubahan

Perubahan UUD 1945, dilakukan sesuai pasal 37 UUD 45
Lanjutan ….


Peluang perubahan UUD 45 karena beberapa alasan: 1) mengandung
rumusan pasal yang membuka peluang timbulnya penafsiran ganda;
2) membawakan sifat executive heavy, memberikan kekuasaan yang
terlalu besar kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan
eksekutif; 3) sistem pemerintahan menurut UUD 1945 yang tidak
tegas di antara sistem pemerintahan presidensiil dan sistem
pemerintahan parlementer; 4) perlunya memberikan kekuasaan yang
luas kepada pemerintah daerah/ otonomi; 5) rumusan pasal-pasal
tentang hak asasi manusia yang ada dalam UUD 1945 dirasa kurang
memadai lagi
3.3. Peranan Konstitusi dalam
Kehidupan Bernegara


Peran konstitusi sebagai pedoman dasar dalam
penyelenggaraan kehidupan negara agar negara berjalan
tertib, teratur, dan tidak terjadi tindakan yang sewenang-
wenang dari pemerintah terhadap rakyatnya

Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang
pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan
menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat (CF.
Strong)

Anda mungkin juga menyukai