Sejarah Antro PDF
Sejarah Antro PDF
net/publication/340032849
CITATION READS
1 7,569
5 authors, including:
Lailatul Kodriyah
STIKes Kepanjen
4 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ronal Surya Aditya on 28 March 2020.
ISBN : 978-623-7743-32-3
Literasi Nusantara
Perum Paradiso Kav A1 Junrejo - Batu
Telp : +6285887254603, +6285841411519
Email: penerbitlitnus@gmail.com
Web: www.penerbitlitnus.co.id
Anggota IKAPI No. 209/JTI/2018
ii
Kata Pengantar
I
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Alloh SWT karena buku ini
selesai disusun. Buku ini disusun untuk membantu
para mahasiswa dalam mempelajari terkait tentang
antroplogi kesehatan dan untuk mempermudah
mempelajari materi antropologi kesehatan.
iii
inti permasalahan kesehatan dari perilaku dan budaya dalam
individu, keluarga dan masyarakat. Serta membahas budaya
apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan.
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................. iii
Daftar Isi......................................................... v
Pendahuluan .................................................... 1
Definisi Antropologi kesehatan ............................... 2
Sejarah Antropologi kesehatan ............................... 4
Perkembangan Antropologi kesehatan ...................... 6
Teori Antropologi ............................................... 8
Manfaat Antropologi Kesehatan .............................. 16
Batasan Dan Ruang Lingkup Antropologi Kesehatan ....... 18
1. Antropologi Fisik ......................................... 20
2. Antropologi Budaya ...................................... 21
Cabang Antropologi ............................................ 24
Konsep Antropologi ............................................ 27
Aplikasi Antropologi kesehatan............................... 31
Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Keilmuan Lain 37
Peranan Antropologi Kesehatan Dalam
Pembangunan Masyarakat..................................... 40
Kegunaan Antropologi Kesehatan ............................ 41
v
Perbedaan Antroplogi kesehatan biologi
dengan sosiologi ................................................ 43
Daftar Pustaka .................................................. 45
Biografi Penulis ................................................. 50
vi
Pendahuluan
A
ntropologi kesehatan sebagai salah satu cabang
ilmu sosial mempunyai bidang kajian sendiri yang
dapat dibedakan dengan ilmu sosial lainnya,
seperti sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik,
kriminologi dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat
dikelompokkan ke dalam cabang ilmu humaniora karena
kajiannya yang terfokus kepada manusia dan
kebudayaannya yang fokus dalam bidang kesehatan.
Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa, secara
umum dapat dikatakan antropologi keeshatan merupakan
ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman
fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya terutama
dalam bidang kesehatan. Seperti yang pernah diungkapkan
Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan dasar
antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk
umum yang seragam di semua pusat ilmiah di dunia.
Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai
pengertian akan hal itu adalah dengan mempelajari ilmu-
ilmu yang menjadi pangkal dari antropologi, dan
bagaimana garis besar proses perkembangan yang
mengintegrasikan ilmu-ilmu antropolgi dan kesehatan.
A
ntropologi kesehatan adalah studi tentang
pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan
kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang
dibuat Solita ini masih sangat sempit karena antropologi
sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan
masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi
lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat
mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia
dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76). Pengertian
Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson
merupakan konsep yang tepat karena termakutub dalam
pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan
Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah
kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu
kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi
perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari
tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit
pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
M
embicarakan sejarah munculnya dan
perkembangan Antropologi Kesehatan, maka
saya harus melihat dari awal mula munculnya
istilah ini dan penelitian-penelitian mengenai
hal ini. Uraian sejarah muncul dan perkembangan
antropologi kesehatan dibuat menurut urutan waktu
cetusannya:
Tahun 1849 Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman
terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila
kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat
maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan
hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk
menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia
itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur
sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka
kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. Namun
demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan
dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi
Kesehatan tersebut., munculnya bidang baru memerlukan
lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
Tahun 1953 Sejarah pertama tentang timbulnya
perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in
Medicine”. Tulisan ini merupakan tour the force yang
cemerlang, tetapi meskipun telah menimbulkan
A
ntropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural dari
semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan
sehat sebagai pusat dari budaya, di antaranya objek yang
menjadi kajian disiplin ilmu ini adalah:
1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan
(misfortunes).
2. Beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh
kekuatan supranatural maupun supernatural atau
penyihir,
3. Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang
berbeda disetiap kelompok masyarakat.
4. Healers yang mempunyai peranan sebagai penyembuh.
5. Perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit
tidak secara individual, terutama illness dan sickness
pada keluarga ataupun masyarakat.
Jauh sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi
pada akhir abad 20, pada tahun 1924 W.H. R. River, seorang
dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan medis dan prakteknya
tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial
yang lain. Ia menyatakan “praktek medis primitif mengikuti dari
dan membuat pengertian dalam syarat-syarat yang mendasari
kepercayaan medis. Ia juga menyatakan keberadaan 3 padangan
dunia yang berbeda (gaib, religi, dan naturalistik) dan
menghubungkan sistem-sistem kepercayaan, dan tiap-tiap
pandangan memilki model perilaku medis yang sesuai.
A
ntropologi merupakan suatu cabang ilmu
sosial yang membahas mengenai budaya
masyarakat suatu etnis. Antropologi muncul
karena adanya ketertarikan dari orang Eropa
yang melihat budaya, ciri-ciri fisik dan adat istiadat yang
berbeda.
Kata antropologi berasal dari dua kata bahasa
Yunani yaitu “anthropos” yang berarti manusia dan
“logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah, antropologi
dapat didefinisikan sebagai suatu keilmuan yang
mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik,
serta kebudayaannya.
Obyek dari antropologi adalah manusia, kebudayaan
serta perilakunya. Obyek antropologi dengan kata lain
menyangkut semua manusia dimanapun dan kapanpun.
Tujuan dari antropologi adalah untuk membangun
masyarakat dengan mempelajari perilaku, bagaimana
manusia dapat bermasyarakat dalam suku bangsa dan
budaya manusia.Antropologi memadukan secara integratif
tujuan biologi dan sosio-budaya dalam kehidupan.
Antropologi semakin berkembang karena adanya teori-
teori yang bermunculan dan berkembang. Teori
antropologi tersebut adalah sebagai berikut:
Teori Partikularisme
Teori partikularisme muncul setelah berakhirnya masa
teori evolusionisme.Pemikiran baru ini dipelopori oleh
Franz Boas (1858-1942) yang menentang teori
evolusionisme.Teori ini disebut juga sebagai
partikularisme historic.Boas tidak setuju dengan teori
evolusi tentang adanya hukum universal yang menguasai
kebudayaan.Boas berpendapat meskipun hanya satu
unsur, kebudayaan tetap harus dipelajari dalam konteks
masyarakat di mana unsur tersebut berada.Teori
partikularisme berpandangan bahwa perkembangan tiap
kebudayaan mempunyai kekhasan sendiri-sendiri dan tidak
dapat digeneralisasikan ke dalam aturan atau hukum yang
universal.
Teori Fungsionalisme
Teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski
(1884-1942) yang selama Perang Dunia II mengisolir diri
bersama penduduk asli pulau Trobrian untuk mempelajari
cara hidup mereka dengan jalan melakukan observasi
berperan serta (participant observation). Ia mengajukan
teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua unsur
kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi
masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat.
Teori ini beranggapan bahwa semua unsur
kebudayaan adalah bagian-bagian yang berguna bagi
masyarakat di mana unsur-unsur tersebut
berada.Pandangan fungsionalis menekankan bahwa setiap
pola perilaku, kepercayaan dan sikap yang menjadi bagian
dari kebudayaan suatu masyarakat, memiliki peran
mendasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Bronislaw Malinowski (1884 – 1942) merupakan
salah satu tokoh antropologi yang menggagas dan berhasil
mengembangkan teori fungsionalisme dalam ilmu
antropologi. Dan yang paling penting untuk dicatat adalah
bahwa teorinya ia kembangkan dengan menekuni
penelitian lapangan. Kepulaun Trobriand diwilayah pasifik
dipilihnya menjadi objek penelitian dan dari daerah itu
pula dari tangan Malinowski lahir berbagai karya tulisan
yang sangat dikagumi dikalangan antropologi, salah satu
adalah “Argonauts Of The Western Pacific”
Secara garis besar Malinowski merintis bentuk
kerangka teori untuk menganalisis fungsi dari kebudayaan
manusia, yang disebutnya sutu teori fungsional tentang
http://sayedmuddasir.wordpress.com/2014/05/01/panda
ngan-ahli-antropologi-terhadap-penyakit/
http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan-
antropologi-kesehatan.htm