PKN Jadi
PKN Jadi
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Khusus
1.3.1 Untuk mengetahui fungsi dan urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara.
1.3.2 Unutk mengetahui alasan diperlakukannya kajian Pancasila sebagai Ideologi.
1.3.3 Untuk mengetahui sumber historis, sosiologis, dan politis tentang Pancasila sebagai
Ideologi Negara.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nama ideologi berasal dari kata ideas dan logos. Idea berarti gagasan, konsep,
sedangkan logos berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide,
gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.
Ciri – ciri ideologi adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada
generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
3
sangat luas (Universal) dan mewakilkan cita-cita bangsa yang sangat tinggi, serta
mewujudkan semangat bagi bangsa dan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan
di Indonesia. Konsep Pancasila sebagi ideologi negara meliputi:
a. Konsep Regiolitas
Konsep yang menunjukan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Pancasila mengandung konsep religiositas, maka manusia Indonesia
beriman dan bertakwa terhadap kekuatan gaib tersebut. Pancasila menyebutnya
sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan hakikat dari segala agama dan
kepercayaan yang berkembang di Indonesia.
b. Konsep Humanis
Bung Karno menamakannya sebagai prinsip perikemanusiaan atau inter-
nasionalisme. Konsep humanis yaitu mempunyai makna:
1. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diduduki sesuai kodratnya, harkat
martabat dan kemampuan berfikir. Kemampuan tersebut sehingga manusia bisa
berkaya. Sebagai manusia atau suatu
komunitas wajib menghormati kodrat, harkat dan martabat manusia.
2. Dengan kemampuan dasar ”kemauan”, serta didukung oleh kemampuan fikir,
perasaan, karya, manusia selalu berusaha untuk hidup dalam kondisi
yang terbaik bagi dirinya.
3. Meskipun manusia diciptakan dalam kesetaraan, namun realitas
menunjukkan adanya fenomena yang beragam ditinjau dari berbagai segi.
4. Tata hubungan manusia dengan manusia yang lain dikemas dalam tata
hubungan yang dilandasi oleh rasa kasih sayang.
5. Dalam berhubungan dengan sesama diharapkan manusia mampu untuk
mengendalikan diri, tidak merasa dirinya yang paling benar, paling
hebat, paling kuasa, sehingga mengabaikan dan memandang remeh atau
tidak penting pihak lain.
c. Konsep Nasionalis
4
Pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno mengusulkan bahwa salah satu prinsip dasar
negara adalah ”kebangsaan.” suatu prinsip bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, bukan untuk kepentingan seseorang, golongan, tetapi suatu dasar
”semua buat semua.”
Konsep Nasionalis mempunyai makna:
1. Rakyat Indonesia bersedia berkorban demi negara karena rasay cinta.
2. Tanpa mengurangi hak setiap individu, kepentingan umum selalu diatas
kepentingan pribadi.
3. Dalam suatu konsep nasionalisme dikembangkan wawasan kebangsaan yang
tidak mengeliminasi suatu keanekaragaman yang disebut sebagai kebudayaan.
4. Menyadari bahwa merusak, mencederai atribut negara seperti bendera, lagu
kebanggsaan, da lain sebagainnya merupakan tindakan yang dianggap
melecehkan suatu negara.
5. Pengembangan wawasan kebangsaan yang merupakan konsep nasionalis,
Indonesia tidak meolak kemajuan budaya asing, tetapi pengaruh asing tersebut
membuat bmaju Negara Indonesia.
6. Dalam mengembangkan wawasan kebangsaan perlu dihindari berkembangnya
faham kebangsaan sempit, yang memandang bangsanya sendiri yang paling
hebat di dunia dan memandang rendah bangsa yang lain.
d. Konsep Souverenitas
Sila keempat ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan,” memberikan gambaran bagaimana selayaknya tata
cara hubungan antara unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama, untuk
selanjutnya bagaimana menentukan kebijakan dan langkah dalam menghadapi
permasalahan hidup.
e. Konsep Sosialis
Konsep sosialitas mengenai tujuan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan
bersama, hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konsep tersebut sebagai
bagian pedoman bagi bangsa Indonesia.Selain konsep Pancasila diatas terdapat
5
gagasan menurut buku karya Kaelan tahun 2002 yang menyatakan bahwa jati diri
bangsa adalah nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa
Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberi watak , corak, dan
ciri masyarakat Indonesia. Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia yang dapat condong terhadap Ideologi
Negara Indonesia.
Pancasila dipahami sebagai bukan rumus atau statusnya tetapi pada isinya, yaitu
nilai-nilai luhur yang diakui merupakan pandangan hidup bansa yang disepakati.
Soekarno melukiskan urgensi Pancasila bagi bangsa Indonesia secararingkas tetapi
meyakinkan, Pancasila adalah Weltanschauung, satu dasar falsafah, Pancasila adalah
satu alat pemersatu bangsa yang juga pada hakikatnya satu alat mempersatukan dalam
perjuangan melenyapkan segala penyakit yang telah dilawan berpuluh-puluh tahun,
yaitu terutama imperialisme. Perjuangan suatu bangsa, perjuangan melawan
imperialisme, perjuangan mencapai kemerdekaan, perjuangan sesuatu bangsa yang
membawa corak sendiri-sendiri. Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama.
Tiap-tiap bangsa mempunyai cara perjuangan sendiri, mempunyai karakteristik sendiri.
6
Demikian pula halnya pada tahap implementasi yang harus selalu memperhatikan
prinsip-prinsip good governance, antara lain transparan, akuntabel,
dan fairness sehingga akan terhindar dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme); dan
warga negara yang berkiprah dalam bidang bisnis, harus menjadikan Pancasila sebagai
sumber nilai-nilai etika bisnis yang menghindarkan warga negara melakukan free fight
liberalism, tidak terjadi monopoli dan monopsoni; serta warga negara yang bergerak
dalam bidang organisasi kemasyarakatan dan bidang politik (infrastruktur politik).
Dalam kehidupan kemasyarakatan, baik dalam bidang sosial maupun bidang politik
seyogyanya nilai-nilai Pancasila selalu dijadikan kaidah penuntun. Dengan demikian,
Pancasila akan menjadi fatsoen atau etika politik yang mengarahkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam suasana kehidupan yang harmonis.
7
3. Pancasila mempunyai fungsi sebagai Ideologi Pembangunan
Pancasila memiliki kemampuan untuk menjadi ideologi agar bangsa Indonesia dapat
berkembang seutuhnya. Pembangunan yang dimaksud disini bukan hanya dari
sebagi perkembangan ekonomi, perkembangan teknologi, dan perkembangan fisik
lainnya, melainkan juga terhadap perkembangan sumber daya manusianya.
Pembangunan disini dapat dikatakan sebagai pembangunan kepribadian masyarak
yang lebih baik dengan cara mengamalkan isi dari Pancasila.
2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai Ideologi suatu bangsa Negara Indonesia, tidak muncul begitu saja.
Tapi juga melalui proses dari berbagai sumber meliputi :
1. Sumber Historis
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, Pancasila ditandai ketika
munculnya kesadaran bahwa Indonesia menjadi negara yang dijajah pada tahun
1908. Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang dijajah. Pada
saat itulah muncul kesadaran untuk bangkit membentuk bangsa yang merdeka.
Pembentukan Pancasila melalui pengembangan kebudayaan Indonesia telah
dilakukan jauh sebelum kemerdekaan. Menurut Nunus Supardi (2007) kongres
kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak 1918 yang diperkirakan sebagai
pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang dipelopori oleh dr. Rdjiman
Widyodiningrat. Kongres-kongres kebudayaan menjadi bermunculan dan membuat
sengat untuk merdeka lebih besar. Demikian juga dengan perkembangan Ideologi
bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Setelah melalui berbagai upaya keras dan
8
perjuangan serta pengorbanan diantara komponen bangsa bahkan saling memberi
dan menerma dengan negara lain , sehingga Pancasila telah diterima menjadi
gagasan pokok bangsa Indonesia.
2. Secara Sosiologis
Gagasan dasar telah terbentuk dalam proses interaksi, bersinggungan, dan
komunikasi untuk tujuan bangsa Indonesia yang merdeka.Suatu negara diibaratkan
sebagai indiidu, secara sosiologisnya, individu tidak bisa dikeali tanpa ciri yang khas
dan unik. Ciri antara individu dan negara ini mmpunyai perbedaan. Individu dapat
dikenali dari ciri fisik maupun perlakuan, tetapi bangsa Indonesia dapat dikenali dari
landasan atau gagasan yang mendasar yaitu berupa Pancasila. Ciri ini merupakan ciri
psikis suatu negara. Pncasila tidak hanya dihafalkan tapi dimaknai.
3. Secara Politis
Pancasila sebagai falsasaf bangsa Indonesia merupakan bagian dari jati diri suatu
bangsa. Jati diri bangsa meliputi bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
kebangsaan telah diatur oleh UUD maupun peraturan yang lebih khusus. Bentuk-
bentuk identitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013)
sebagai berikut :
1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara adalah Bendera Merah Putih
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
4. Lambang negara adalah Garuda Pancasila.
5. Semboyan negara adalah Bhineka Tunggal Ika.
6. Dasar Filsafah negara adalah Pancasila
7. Konstitusi ( hukum Dasar) Negara adalah UUD NKRI 1945
8. Bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia
9. Konsepsi wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
Semua bentuk identitas negara telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan
generasi ke generasi lainnya.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
7. Dengan kemampuan dasar ”kemauan,” serta didukung oleh kemampuan fikir,
perasaan, karya, manusia selalu berusaha untuk hidup dalam kondisi
yang terbaik bagi dirinya.
8. Meskipun manusia diciptakan dalam kesetaraan, namun realitas
menunjukkan adanya fenomena yang beragam ditinjau dari berbagai segi.
9. Tata hubungan manusia dengan manusia yang lain dikemas dalam tata
hubungan yang dilandasi oleh rasa kasih sayang.
10. Dalam berhubungan dengan sesama diharapkan manusia mampu untuk
mengendalikan diri, tidak merasa dirinya yang paling benar, paling
hebat, paling kuasa, sehingga mengabaikan dan memandang remeh atau
tidak penting pihak lain.
c. Konsep Nasionalis
Pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno mengusulkan bahwa salah satu prinsip
dasar negara adalah ”kebangsaan.” suatu prinsip bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, bukan untuk kepentingan seseorang, golongan, tetapi suatu dasar
”semua buat semua.”
Konsep Nasionalis mempunyai makna :
1. Rakyat Indonesia bersedia berkorban demi negara karena rasay cinta.
11
6. Dalam mengembangkan wawasan kebangsaan perlu dihindari berkembangnya
faham kebangsaan sempit, yang memandang bangsanya sendiri yang paling
hebat di dunia dan memandang rendah bangsa yang lain.
d. Konsep Souverenitas
Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan,” memberikan gambaran bagaimana selayaknya tata
cara hubungan antara unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama, untuk
selanjutnya bagaimana menentukan kebijakan dan langkah dalam menghadapi
permasalahan hidup.
e. Konsep Sosialis
Konsep sosialitas mengenai tujuan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan
bersama, hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konsep tersebut sebagai
bagian pedoman bagi bangsa Indonesia.Selain konsep Pancasila diatas terdapat
gagasan menurut buku karya Kaelan tahun 2002 yang menyatakan bahwa jati diri
bangsa adalah nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa
Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberi watak , corak, dan
ciri masyarakat Indonesia. Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia yang dapat condong terhadap Ideologi
Negara Indonesia.
Pancasila dipahami sebagai bukan rumus atau statusnya tetapi pada isinya yaitu
nilai-nilai luhur yang diakui merupakan pandangan hidup bansa yang disepakati.
Selain itu pancasila akan menunjukan identitas selaku bangsa indonesia yakni ada
unsur kesamaan yang memberi ciri khas kepada masyarakat Indonesia dalam waktu
kewaktu. Dengan begitu pancasila dapat dikatakan sebagai landasan, kepribadian,
dan keunukan bangsa Indonesia.
B. Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan suata gagasan pokok yang diperoleh dari inti
Pancasila. Pancasila memiki keunikan atau kekhasan yang dapat membantu membangun
bangsa Indonesia menjadi yang lebih maju dan beradab
12
Pancasila sangat diperlukan karena memounyai fungsi utama, sebagai berikut :
1. Pancasila mempunyai fungsi sebagai Ideologi persatuan
Indonesia memiliki Keanekaragam suku yang sangat banyak sehingga apabila
terpecah belah akan sangat beresiko dan memberikan banyak dampak negatif.
Pancasila Menjadi Ideologi persatuan dengan membangun suatu konsep atau ide
yang menjadi watak warga negaranya, sehingga memiliki kepribadian dan rasa
percaya diri yang tinggi. Pancasila sebagai Ideologi Persatuan dapat di analogikan
seperti “pancasila membangun karakter bangsa (character Building oleh pancasila)
2. Pancasila mempunyai fungsi sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi terbuka artinya pancasila dapat dikembangkan nilai-
nilainya agar menjadi suatu ideologi yang lebih baik seiring terjadinya kemajuan
dalam kehidupan. Terbuka disini merupakan gambaran bahwa Pancasila mempunyai
sifat yang fleksibel untuk menyamakan makna dengan kehidupan sekanrang.
3. Pancasila mempunyai fungsi sebagai Ideologi Pembangunan
pancasila memiliki kemampuan untuk menjadi ideologi agar bangsa Indonesia dapat
berkembang seutuhnya. Pembangunan yang dimaksud disini bukan hanya dari
sebagi perkembangan ekonomi, perkembangan teknologi, dan perkembangan fisik
lainnya, melainkan juga terhadap perkembangan sumber daya manusianya.
Pembangunan disini dapat dikatakan sebagai pembangunan kepribadian masyarak
yang lebih baik dengan cara mengamalkan isi dari Pancasila.Pancasila sebagai
Ideologi Bangsa juga berfungsi untuk :
1. Sebagai Pedoman Memajukan Bangsa
2. Menjadi arahan dalam mencapai cita – cita bangsa
3. Menjadi Pegangan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu tertulis pada sila yang mempunyai makna untu
bermusyawarah jika menemukan sebuah masalah.
13
C. Sumber Historis, Sosiologis,Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai Ideologi suatu bangsa Negara Indonesia, tidak muncul begitu saja. Tapi
juga melalui proses dari berbagai sumber, meliputi :
4. Sumber Historis
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, Pancasila ditandai ketika
munculnya kesadaran bahwa Indonesia menjadi negara yang dijajah pada tahun
1908. Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang dijajah. Pada
saat itulah muncul kesadaran untuk bangkit membentuk bangsa yang merdeka.
Pembentukan Pancasila melalui pengembangan kebudayaan Indonesia telah
dilakukan jauh sebelum kemerdekaan. Menurut Nunus Supardi (2007) kongres
kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak 1918 yang diperkirakan sebagai
pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang dipelopori oleh dr. Rdjiman
Widyodiningrat. Kongres-kongres kebudayaan menjadi bermunculan dan membuat
sengat untuk merdeka lebih besar. Demikian juga dengan perkembangan Ideologi
bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Setelah melalui berbagai upaya keras dan
perjuangan serta pengorbanan diantara komponen bangsa bahkan saling memberi
dan menerma dengan negara lain, sehingga Pancasila telah diterima menjadi
gagasan pokok bangsa Indonesia.
5. Secara Sosiologis
Gagasan dasar telah terbentuk dalam proses interaksi, bersinggungan, dan
komunikasi untuk tujuan bangsa Indonesia yang merdeka.Suatu negara diibaratkan
sebagai indiidu, secara sosiologisnya, individu tidak bisa dikeali tanpa ciri yang khas
dan unik. Ciri antara individu dan negara ini mmpunyai perbedaan. Individu dapat
dikenali dari ciri fisik maupun perlakuan, tetapi bangsa Indonesia dapat dikenali dari
landasan atau gagasan yang mendasar yaitu berupa Pancasila. Ciri ini merupakan ciri
psikis suatu negara. Pncasila tidak hanya dihafalkan tapi dimaknai.
6. Secara Politis
Pancasila sebagai falsasaf bangsa Indonesia merupakan bagian dari jati diri suatu
bangsa. Jati diri bangsa meliputi bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
14
kebangsaan telah diatur oleh UUD maupun peraturan yang lebih khusus. Bentuk-
bentuk identitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013)
sebagai berikut :
11. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia.
12. Bendera negara adalah Bendera Merah Putih
13. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
14. Lambang negara adalah Garuda Pancasila.
15. Semboyan negara adalah adalah Bhineka Tunggal Ika.
16. Dasar Filsafah negara adalah Pancasila
17. Konstitusi ( hukum Dasar) Negara adalah UUD NKRI 1945
18. Bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia
19. Konsepsi wawasan Nusantara
20. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.Semua
bentuk identitas negara telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan generasi ke
generasi lainnya.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Konsep pancasila sebagi Ideologi Negara merupakan pancasila sebagi gagasan pokok Hegara
Indonesia yang mempunyai wawasan yang sangat luas dan mewakilkan cita-cita bangsa
yang sangat tinggi, serta mewujudkan semangat bagi bangsa.
Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara meliputi Konsep religiositas, Konsep humanis,
Konsep religiositas, Konsep nasionalis, Konsep souverenitas, Konsep sosialis
Pancasila sangat diperlukan karena mempunyai fungsi utama yakni, Pancasila mempunyai
fungsi sebagai Ideologi persatuan, Pancasila mempunyai fungsi sebagai negara yang
terbuka, Pancasila mempunyai fungsi sebagai Ideologi Pembangunan.
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa juga berfungsi untuk menjadi pedoman memajukan
bangsa, menjadi arahan dalam mencapai cita-cita bangsa, menjadi pegangan dalam
memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu
tertulis pada sila yang mempunyai makna untuk bermusyawarah jika menemukan sebuah
masalah.
Pancasila sebagai Ideologi suatu bangsa Negara Indonesia, tidak muncul begitu saja. Tapi
juga melalui proses dari berbagai sumber meliputi sumber historis, sumber sosiologis, dan
sumber politis.
Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013)
sebagai berikut : Bendera negara adalah Bendera Merah Putih, Lagu kebangsaan adalah
Indonesia Raya, Lambang negara adalah Garuda Pancasila, semboyan negara adalah
adalah Bhineka Tunggal Ika, semboyan negara adalah adalah Bhineka Tunggal Ika, dasar
filsafah negara adalah Pancasila, konstitusi (Dasar negara) Negara adalah UUD NKRI 1945,
bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia, Konsepsi wawasan Nusantara, dan
kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
16