“MEDIA CETAK”
OLEH :
195110470
II B
TP. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT semoga atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh penulis akhirnya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, pemakalah banyak menemui masalah dan hambatan, akan
tetapi berkat rahmat Allah yang maha kuasa, serta dukungan dari berbagai pihak, segala
rintangan dapat terlewati.Oleh sebab itu pada kesempatan ini, pemakalah ingin menyampaikan
rasa terima kasih. Semoga dengan segala bimbingan serta perhatian yang telah di berikan
mendapat balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Pemakalah menyadari dalam penulisan masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan. Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis untuk memperbaiki makalah
pada kesempatan yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Media cetak berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berati perantara atau pengantar. Media adalah segalah
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerma
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian.Media cetak
meruakan suatu media yang bersifat statis dan megutamakan pesan-pesan visual.
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasi menjadi
delapan bagian.Pengklasifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media tersebut.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika,
tentang pembagian media cetak dan pengklarifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak
tesebut diantaranya adalah sebagai berikut: Surat kabar harian, Surat kabar mingguan,
Surat kabar mingguan, majalah mingguan, majalah tengah bulanan, majalah bulanan,
majalah dwibulanan, majalah tribulanan, dan bulletin.
Media cetak di negara ini memang mempunyai peranan yang penting dalam
memastikan negara terus mempu bersaing dalam era yang penuh persaingan ini. Ruang
untuk media cetak berkembang turut wujud karena media cetak dianggap lebih murah
berbanding jenis media yang lain. Cuma ada sedikit kebimbangan dengan kewujudan
bahan media cetan yang lebih mengutamakan isu-isu gossip atau sensasi daripada berita-
berita yang benar-benar berlaku di negara ini. Fungsi, kelemahan dn kekurangan media
cetak.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian media cetak
2. Jenis jenis media cetak
3. Karakteristik media cetak
4. Fungsi media cetak
5. Contoh media cetak
BAB II
PEMBAHASAN
c) Jenis-jenis Pamflet
1.Pamflet politik
Berisi mengenai hal-hal yang berbau politik seperti ajakan untuk memilih calon-
calon pemimpin dan lainnya.
2.Pamflet pendidikan
Berisi tentang informasi-informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan
seperti contohnya acara seminar, lomba-lomba akademik dan lainnya.
3.Pamflet Niaga
Berisi mengenai informasi mengenai produk-produk disertai dengan kalimat
ajakan untuk membeli produk tersebut.
4.Pamflet Kegiatan
Berisi tentang berbagai acara atau kegiatan seperti misalnya seminar, pantas seni
dan lainnya.
2. Leaflet
Leaflet adalah salah satu bentuk media grafis yang menyerupai surat
dengan ukuran kecil, dapat dilipat menjadi beberapa lipatan. Dalam lembar
tersebut tertera informasi-informasi, yang biasanya disertai ilustrasi gambar.
Leaflet memiliki kelebihan dan kelemahan sama seperti pamflet.
a) Kelebihan leaflet antara lain :
1) menjadi alat penghubung yang efektif dari pemberi pesan kepada penerima
pesan,
2) memungkinkan untuk mempelajari dan mengingat kembali lebih banyak,
3) mudah dalam pengadaannya. Kelemahannya adalah mudah hilang, karena
sering diabaikan.
b) Penggunaan Leaflet :
1) Untuk mengingatkan kembali tentang hal – hal yang pernah diajarkan /
diceramahkan,
2) Biasanya leaflet diberikan kepada sasaran setelah selesainya pelajaran /
ceramah atau dapat juga diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide
yang disampaikan,
c) Keuntungan leaflet :
1) Dapat disimpan lama, kalau lupa bisa dilihat kembali dapat dipakai sebagai
bahan bacaan rujukan.
2) Isi dipercaya karena dicetak atau dikeluarkan oleh instansi resmi.
3) Jangkauannya jauh dan dapat membantu jangkauan media lain.
4) Jika perlu dicetak ulang.
5) Dapat dipakai untuk bahan diskusi pada kesempatan berbeda.
d) Kerugian Leaflet :
1) Bila cetakannya tidak menarik, orang segan menyimpannya.
2) Kebanyakan orang segan membacanya, apalagi bila hurufnya terlalu kecil dan
susunannya tidak menarik.
3) Leaflet tidak bisa digunakan oleh individu yang kurang lancar membaca atau
buta huruf
e) Leaflet adalah salah satu alat promosi yang sangat umum digunakan oleh suatu
badan usaha, baik perusahaan maupun perorangan, dalam kegiatan promosi dan
pemasaran yang mereka lakukan.
f) Bentuk dan ukuran leafl
Bentuk paling umum dari leaflet adalah adanya lipatan pada selembar kertas
tersebut, yang dilipat menggunakan teknik rel sehingga kertas tidak retak dan
pecah pada bagian lipatannya (yang biasa terjadi apabila kita lipat secara manual).
A. Jumlah Lipatan pada Leaflet
Jumlah lipatan yang ada pada suatu leaflet sangat beragam, namun yang paling
umum adalah menggunakan lipat dua (half-fold atau single fold) atau lipat tiga
(tri-fold), meskipun ini kembali lagi pada kreatifitas masing-masing.
Beberapa teknik lipat leaflet tersebut adalah sebagai berikut::
1. Half fold/Single fold/Lipat dua, di mana kertas akan dilipat dua dengan
masing-masing area memiliki luas yang sama alias proporsional
2. Trifold, di mana leaflet akan dilipat menjadi tiga bagian dengan luas yang
sama pada masing-masingnya,
3. Window fold / Gate fold, di mana leaflet akan dilipat tiga, dengan luas
yang sama rata pada bagian paling kanan dan kiri, namun agak besar di bagian
tengah, sehingga saat dilipat akan hanya terlihat bagian tengah tersebut saja,
4. Lipat empat, di mana leaflet akan dibagi menjadi empat bagian sama rata.
Jumlah lipatan pada leaflet ini tentunya bisa anda pilih mana yang paling tepat,
dan biasanya akan disesuaikan dengan beberapa hal, seperti:
1. Tujuan leaflet, apakah hanya sebagai perkenalan atas usaha/brand/acara,
atau mempromosikan suatu produk atau jasa, atau bisa juga sebagai spesifikasi
rinci dari suatu produk dan jasa.
2. Kepadatan materi, terutama materi tulisan, akan menentukan bagaimana
sebaiknya suatu leaflet di desain,
3. Konsep desain yang diinginkan juga sangat menentukan berapa banyak
lipatan pada leaflet yang akan anda gunakan.
3. Booklet
Booklet merupakan salah satu media yang dibuat dalam bentuk buku
kecil.Pada masing-masing halaman buku tersebut diisi materi-materi yang disertai
dengan ilustrasi gambar.Untuk menghasilkan sebuah booklet yang baik
hendaknya mengambil beberapa kepustakaan yang terkait.Di samping itu, dalam
menyusun sebuah booklet materi maupun gambar-gambar yang ditampilkan
sebaiknya disesuaikan dengan kelompok sasaran.
Adapun secara lebih spesifik Prastowo (2014, hlm. 380) menyatakan bahwa
dalam menyusun sebuah booklet sebagai media, booklet setidaknya mencakup:
1. Judul diturunkan dari Kompetensi Dasar (KD) atau materi pokok sesuai dengan
besar kecilnya materi.
2. KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
3. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik memperhatikan
penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembaca.
4. Pada booklet terdapat lebih banyak gambar dari pada teks, sehingga tidak
terkesan monoton.
5. Gambar ditampilkan secara nyata yaitu gambar-gambar yang sudah dikenal
oleh peserta didik.
6. Isi disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik.
7. Mudah dibawa kemana saja dan dibaca kapan saja, di mana saja.
8. Memuat informasi yang lengkap, walau tidak rinci dan berurutan.
Menurut Ewles (dalam Fitria Roz 2012, hlm. 4) booklet memiliki keunggulan,
sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai media atau alat belajar mandiri.
2. Dapat dipelajari isinya dengan mudah.
3. Dapat disajikan informasi secara spesifik.
4. Mudah untuk dibuat, diperbanyak, diperbaiki, dan disesuaikan.
5. Mengurangi kebutuhan mencatat.
6. Dapat dibuat secara sederhana dan memerlukan biaya yang relatif murah.
7. Tahan lama.
8. Memiliki daya tampung luas.
9. Dapat diarahkan pada segmen tertentu.
Adapun booklet sebagai media cetak memiliki sejumlah keterbatasan. Ronald H.
Anderson (1994, hlm. 169) berpendapat bahwa keterbatasan media cetak, sebagai
berikut:
1. Perlu waktu yang lama untuk mencetak tergantung dari pesan yang akan
disampaiakan dan alat yang digunakan untuk mencetak.
2. Sulit menampilkan gerak di halaman.
3. Pesan dan informasi yang terlalu banyak dan panjang akan mengurangi niat
untuk membaca.
4. Perlu perawatan yang baik agar media tersebut tidak rusak dan hilang.
Berikut contoh booklet yang digunakan di Sekolah Dasar (SD):
4. Flash card
Flash card merupakan sebuah media sejenis gambar yang dibuat pada
beberapa potongan kertas (10 sampai 12 lembar) dengan ukuran masing-masing
gambar kurang lebih 20 cm x 30 cm. Gambar-gambar tersebut sebaiknya tanpa
keterangan.Perlu diingat bahwa dalam menuliskan keterangan harus disesuaikan
dengan urutan materi, dalam artian untuk gambar pertama belum tentu di balik
gambar merupakan penjelasan gambar tersebut. Sebagai contoh sebuah flash card
terdiri dari 12 gambar, maka keterangan gambar pertama akan ditulis di balik
gambar ke-12. Tujuan penulisan tersebut adalah agar pengguna dapat menjelaskan
gambar sambil membaca keterangan pada gambar terakhir.
Berdasar sejumlah pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa flash card
adalah kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi berisi
gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan
gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan siswa kepada
sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Flash card
biasanya berukuran 8x12 cm, 25x30 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar
kecilnya kelas yang dihadapi.
Flash card merupakan media grafis yang praktis dan aplikatif. Flash card memiliki
ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Flash card berupa kartu bergambar yang efektif.
2. Mempunyai dua sisi, depan dan belakang.
3. Sisi depan berisi gambar atau tanda simbol.
4. Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian.
5. Sederhana dan mudah membuatnya.
Media pembelajaran flash card digunakan untuk membantu mengingatkan atau
mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar, teks, atau
tanda simbol yang ada pada kartu, serta merangsang pikiran dan minat siswa
sehingga proses belajar menjadi efisien. Flash card menyajikan pesan singkat
berupa materi sesuai dengan kebutuhan pemakai.Macam-macam flash card,
misalnya flash card membaca, flash card berhitung, flash card binatang, dan lain-
lain.
Cara pembuatan media flash card, sebagai berikut:
1. Siapkan kertas tebal dari bahan duplek atau kertas kardus. Kertas ini berfungsi
untuk menyimpan atau menempelkan gambar-gambar sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran.
2. Kertas tersebut diberikan tanda dengan menggunakan pensil atau spidol dan
menggunakan penggaris untuk menentukan ukuran, misalnya 25x30 cm.
3. Potonglah kertas-kertas tersebut sehingga tepat berukuran 25x30 cm. Buatlah
kartu-kartu tersebut sejumlah kebutuhan yang diperlukan.
4. Jika objek gambar akan langsung dibuat dengan tangan, maka kartu perlu
dilapisi dengan kertas halus untuk menggambarkan objek tersebut.
5. Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar.
6. Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, seperti
misalnya gambar yang sudah diprint, gambar tersebut tinggal dipotong sesuai
ukuran, lalu ditempelkan dengan menggunakan perekat/lem kertas.
7. Pada bagian akhir adalah memberikan tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut
sesuai dengan nama objek yang ada di sisi depan.
Penggunaan media flash card dalam pembelajaran merupakan suatu
proses, cara menggunakan kartu belajar yang efektif berisi gambar, teks, atau
tanda simbol untuk membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada
sesuatu yang berhubungan dengan gambar, teks, atau tanda simbol yang ada pada
kartu, serta merangsang pikiran dan minat siswa dalam meningkatkan kecakapan
pengenalan simbol bahan tulis dan kegiatan menurunkan simbol tersebut sampai
kepada kegiatan siswa memahami arti/makna yang terkandung dalam bahan tulis.
Menurut Indriani (2011, hlm. 138) langkah-langkah penggunaan media
pembelajaran flash card, sebagai berikut:
1. Kartu-kartu yang telah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke
siswa.
2. Cabut kartu satu per satu setelah guru selesai menerangkan.
3. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang dekat
dengan guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut, selanjutnya
diteruskan kepada siswa lain hingga semua siswa mengamati.
4. Jika sajian menggunakan cara permainan dilakukan dengan cara
(a) letakkan kartu-kartu secara acak pada sebuah kotak yang berada jauh dari
siswa,
(b) siapkan siswa yang akan berlomba,
(c) guru mengintruksikan siswa untuk mencari kartu yang berisi gambar, teks,
atau lambang sesuai intruksi,
(d) setelah mendapatkan kartu, siswa tersebut kembali ke tempat semula,
(e) siswamenjelaskan isi kartu tersebut.
Media pembelajaran flash card menurut Susilana dan Riyana (2008, hlm. 95)
memiliki sejumlah kelebihan, yakni:
“(1) mudah dibawa-bawa; (2) praktis; (3) gampang diingat; dan (4)
menyenangkan”.
Adapun kekurangan dari penggunaan media pembelajaran flash card, yakni: (1)
hanya dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok kecil, dan (2) memerlukan
perawatan yang teliti karena dikhawatirkan kartu akan tercecer dan hilang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa Percetakan
(printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image
dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas kertas, kain,
dan permukaan-permukaan lainnya. Dan media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian publik. Media cetak
merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu untuk dapat memahami dan
mempelajari lebih dalam lagi mengenai percetakan khususnya media cetak dalam media
massa, agar kita dapat mengetahui cara pengelolaan dan dipublikasikan kepada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://92freedomekspresi.blogspot.com/2015/04/makalah-media-cetak.html
https://www.facebook.com/btrmicroboy/videos/571252626763246/?
v=571252626763246&external_log_id=7c973f7b33e41c6c36737ff8d12b2719
Pujianto, 2005, Desain Grafis Komputer ( Teori Grafis Komputer ), Andi,
Yogyakarta