PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis peralatan dan prinsip kerja serta fungsi
dari peralatan rutin yang digunakan untuk laboratorium mikrobiologi dan
bioteknologi
2. Mahasiswa dapat membuat media yang diperlukan untuk praktikum
bioteknologi
3. Mahasiswa dapat menyiapkan dan melakukan sterilisasi alat, bahan dan
media
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Suhu
Peningkatan suhu akan menurunkan waktu proses sterilisasin secara
dramatis. Adanya perbedaan suhu yang digunakan untuk membunuh masing-masing
mikroorganisme dengan spesies yang berbeda. Namun hal ini tentu terjadi pada
keadaan dimana kondisi uap jenuh harus tetap dijaga.
3. Kelembapan
Efek penambahan daya bunuh pada sterilisasi uap disebabkan kelembapan
akan menurunkan suhu yang diperlukan agar terjadi denaturasi dan koagulasi
protein. Adanya cairan dalam uap mengindikasikan kualitas uap. Untuk proses
sterilisasi uap, kualitas uap yang diharapkan minimum 97%. Apabila kualitas uap
berada di bawah 97%, maka dianggap uap tidak jenuh, sehingga daya bunuh
mikroorganisme akan berkurang.
2. Metode Kimia
2.1 Sterilisasi gas
Sterilisasi gas pada umumnya memerlukan waktu yang cukup lama,
tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan konsentrasi
etilen oksida. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan
biologi, makanan, plastik, antibiotik. Etilen oksida dianggap menghasilkan efek letal
terhadap mikroorganisme dengan mengalkilasi metabolit esensial yang terutama
mempengaruhi proses reproduksi. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida
mengadisi gugus –SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan
alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati (Lachman dkk.,
2008).
3. Metode Mekanik
3.1 Sterilisasi dengan Filtrasi
Sterilisasi dengan metode mekanik dapat dilakukan dengan sterilisasi
penyaringan (filtrasi). Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk
mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena panas atau mudah menguap
(volatile penyaringan ini menggunakan filter bakteri). Cairan yang disterilisasi
dilewatkan ke suatu saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa
vakum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring
bakteri.Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan
oleh pori pori filter dan terpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik
aseptik yang baik dalam melakukan metode ini.Filter biasanya terbuat dari asbes,
porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus. Virus tidak akan
tersaring dengan metode ini. Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode
lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui
penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut. Teknologi
tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khususnya
jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik (Agalloco,2008).
BAB III
METODE
PERCOBAAN 3
ALAT GELAS :
1. Erlenmeyer
2. Labu ukur
3. Cawan petri
4. Tabung reaksi
5. Beaker glass
6. Spreader
ALAT NON GELAS :
1. Pinset
2. Jarum ose
ALAT UKUR :
1. Gelas ukur
2. Mikropipet
3. Pipet ukur + rubber bulb filler
ALAT STERILISASI :
1. Oven
2. Autoklaf
3. Inkubator
ALAT PEMANAS :
1. Hot plate
2. Lampu spiritus
3. Water batch
4. Microwave
ALAT SENTRIFUS :
1. Sentrifuga klinik
2. Mikro berpendingin
ALAT UKUR KEASAMAN :
1. pH meter
2. Indikator universal
3. Kertas lakmus
TIMBANGAN :
1. Timbangan
2. Timbangan analitis
INSTRUMEN :
1. Mesin PCR
2. Vortex
3. Sentrifus
4. UV transiluminator
5. Shaker inkubator
6. Inkubator
7. Elektroforesis agarosa dan protein
Laminar air flow cabiner (LAF)
Alat pendingin
CARA KERJA :
PERCOBAAN 4
ALAT :
1. Tip biru
2. Tip putih
3. Tabung reaksi
4. Beaker glass
5. Erlenmeyer
6. Mikropipet
7. Kapas berlemak
8. Kasa
9. Autoklaf
10. Alumunium foil
BAHAN :
1. Komponen media LB cair (NaCl, Trymare, yeast extract) aquadest
2. Komponen media LB padat (Trypton gram ; NaCl gram ; ekstrak Yeast
gram ; Bacto agar gram)
CARA KERJA :
1. Pembuatan Media LB cair
No
Media Hasil Pengamatan
.
1 LB cair Steril
2 LB padat Steril
BAB V
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Sterilisasi bertujuan untuk membebaskan suatu bahan dan alat dari segala
macam bentuk kehidupan terutama mikroorganisme yang tidak diiginkan.
2. Alat-alat praktikum mikrobiologi-virologi terdiri dari alat non gelas berupa ;
mikropipet dan tip. Alat gelas berupa; Cawan petri, tabung reaksi, spatel
drugalsky, pipet volume, tabung durham, dan erlenmeyer. Alat instrumen
berupa; oven, inkubator, Laminar Air Flow, Autoklaf dan Spektrofotometer.
Alat lain berupa; jarum ose dan jarum tanam tajam.
3. Alat-alat mikrobiologi memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang
berbeda-beda.
4. Alat-alat mikrobiologi pada umumnya terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat
bereaksi dengan zat kimia dan tahan terhadapa panas
5. Sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas
dengan menggunakan autoklaf dan alat lain
SARAN
Saran dari praktikum acara pengenalan alat dan sterilisasi ini sudah cukup baik, tetapi
ada beberapa alat yang hanya ditunjukkan saja tapi tidak ditunjukkan pemakaiannya,
sehingga masih sedikit bingung.
1.
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, L., H. A. Lieberman, dan J. L. Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press.
Lampiran
1 Erlenmeyer
2 Labu takar
3 Gelas ukur
4 Beaker glass
5 Tabung reaksi
6 Petri disk atau cawan petri
7 Spreader
8 Jarum ose
10 Pinset
Instrumen
3 Inkubator
4 Shaker Inkubator
5 Elektrofororesis
6 UV transluminator
7 Sentrifuga
8 PCR/ thermal cycle
9 PH meter
No Media Gambar
1 Media LB cair
2 Media LB padat