Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN BANTUAN HUKUM

Apa itu Bantuan Hukum?


1. UU No. 18/2003 --- Bantuan Hukum --- jasa
hukum yang diberikan oleh Advokat secara
cuma-cuma kepada Klien yang tidak mampu
(Pasal 1 angka 9 ) - Jasa Hukum --- jasa yang
diberikan Advokat berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan
kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan
melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien (Pasal 1 angka 2).
Lanjutan...
2. PP No. 83/2008 --- Bantuan hukum Cuma-
Cuma --- Jasa hukum yang diberikan
Advokat tanpa menerima pembayaran
honorarium meliputi pemberian konsultasi
hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentingan
pencari keadilan yang tidak mampu.
Lanjutan...
4. UU No. 16/2011 ttg Bantuan Hukum --- jasa
hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan
Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima
Bantuan Hukum
5. KUHAP tidak memberikan defenisi khusus
tentang bantuan hukum --- Pengaturan tentang
bantuan hukum dalam Bab VII Pasal 69 -74 dan
114 KUHAP, tidak menentukan atau
mendefenisikan secara spesifik bahwa “bantuan
hukum” hanyalah jasa hukum yang diberikan
secara cuma-cuma oleh advokat kepada
seorang klien.
SEJARAH & GERAKAN BANTUAN HUKUM
Aktifitas bantuan hukum (legal aid) pada abad
ke-19 masih dianggap sebagai derma
(kedermawanan) --- penyediaan jasa hukum
oleh negara terbatas pada pembelaan pro bono
di pengadilan.
Jasa hukum di luar pengadilan dengan skala
yang lebih luas diserahkan kepada lembaga non
negara seperti gereja dan serikat buruh.
Bantuan hukum pada abad ke-20 berkembang
sebagai bagian dari langkah pemenuhan hak
warga negara, bukan lagi sebagai aksi
kedermawanan.
Lahirnya Lembaga-lembaga BH
Respon terhadap kondisi bahwa (pelaksaaan)
hukum belum sampai pada tingkat
perkembangan yang memihak pada kepentingan
rakyat secara keseluruhan.
Hukum belum memihak kepada rakyat sehingga
melahirkan ketegangan antara pembuat hukum
dan masyarakat yang menjadi korban (kebijakan
hukum yang responsif).
Ketegangan tersebut melahirkan lembaga-
lembaga bantuan hukum.
Hukum dilihat lebih sebagai alat legitimasi rezim
yang berkuasa, dari pada sebagai sumber daya
pembangunan
Tujuan Gerakan BH
Bantuan hukum ditujukan untuk menegakkan
keadilan dengan menempatkannya sebagai
bagian integral seluruh usaha pembangunan.
Menegakan keadilan tidak saja di meja
pengadilan, tetapi juga harus masuk ke wilayah
sistem sosial, budaya, ekonomi dan politik
dalam struktur masyarakat negara.
Upaya bantuan hukum haruslah merupakan
upaya yang bermuara pada transformasi
struktur masyarakatnya, --- sebab dengan
struktur yang ada tidak mungkin terjadi
perubahan sosial yang menguntungkan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai