Anda di halaman 1dari 74

TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN

ALAM

LILIES WAHYU ARIANI, M.Sc.,Apt


2019/2020
19/04/2020 1
BAHAN ALAM
- Komponen atau substansi kimia yang merupakan metabolit sekunder
(secondary metabolites) yang dapat berupa komponen tunggal/murni hasil
isolasi maupun yang masih berupa campuran komponen dalam bentuk
ekstrak sediaan kering dari bagian tertentu atau keseluruhan dari suatu
organisme baik tumbuhan, mikroba, ataupun hewan yang dieksplorasi dan
dimanfaatkan karena efek farmakologis pharmacological effect)
- Warisan budaya nasional bangsa Indonesia
- Berperan dalam pola kehidupan masyarakat baik dari segi kesehatan
maupun dari perekonomian

* Segi Kesehatan dapat teramati bahwa penggunaan sediaan


obat dalam bervariasi dari sekedar penyegar tubuh sampai penyembuh
kanker

* Segi perekonomian, Industri Sediaan Obat Alam terus berkembang


baik sehingga merupakan aset tersendiri dari kehidupan ekonomi bangsa

19/04/2020 3
Sumber: Susenas BPS 2009-2012

19/04/2020 4
Perbedaan Obat Modern Vs Obat
Tradisional
Obat Modern Obat Tradisional
Kandungan senyawa Satu atau beberapa Campuran banyak
kimia dimurnikan/sintetik senyawa alami
Zat aktif Jelas Sering tidak
diketahui/tidak pasti
Kendali mutu Relatif mudah Sangat sulit
Efektifitas dan Ada bukti ilmiah, uji Umumnya belum
keamanan klinik ada bukti ilmiah/uji
klinik

19/04/2020 5
Pemanfaatan Bahan Alam di Industri

19/04/2020 6
19/04/2020 7
19/04/2020 8
19/04/2020 9
- Back to nature
- kebiasaan herediter, sebagai
PERTIMBANGAN preventif maupun
PENGGUNAAN kuratif
- Harganya murah (Terjangkau)
OBAT BAHAN ALAM - Upaya alternatif dari
pengobatan medis yang
sudah dilakukan
- Banyaknya dampak negatif
penggunaan obat modern

19/04/2020 10
Pengunaan sediaan
bahan alam dalam
pelayanan kesehatan
formal

Adanya inovasi
berkelanjutan
dalam proses
fabrikasinya

19/04/2020 11
Penggunaan Sediaan Obat
Bahan Alam

Penggunaan sediaan obat bahan alam


dilakukan dengan mengkomsumsi semua bahan
baku atau sari bahan baku / simplisia

aplikasi pemanfaatan semua komponen zat


yang ada dalam bahan alam tersebut

19/04/2020 12
19/04/2020 13
OBAT TRADISIONAL

PERATURAN MENTERI
KESEHATAN
RI.No.179/Men.Kes/Per/
VII/1976

Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisional


Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau
campuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis
dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan
- bahan alam
- berdasarkan pengalaman

19/04/2020 14
. Kuantitas bahan baku
relatif besar
. Variasi kualitas bahan
baku sangat besar
. Jenis kandungan zat aktif
•DAMPAK terkonsumsi banyak
. Efek terapi tidak terfokus
. Dosis bersifat empiris
. Toksisitas / efek samping
kecil

19/04/2020 15
(1) KUANTITAS BAHAN BAKU
SERBUK DALAM SACHET DISEDU DALAM AIR

DIMINUM SUSPENSI

PIL (JUMLAH 5 – 10) DIMINUM BERSAMA-SAMA

- KURANG PRAKTIS
- KUANTITAS BESAR

19/04/2020 16
(2) KUALITAS BAHAN BAKU
CLIMATIC and GEOGRAPHICAL
ASPECTS OF MEDICINE PLANTS
CONSTITUENS

• CLIMATIC AND GEOPHYSICAL FACTORS


• BIOTIC FACTORS
• ONTOGONIC FACTOR AND SEEDING TIMES
• GENETIC FACTORS

19/04/2020 17
(3) JENIS KANDUNGAN ZAT AKTIF TERKONSUMSI
ZAT AKTIF DALAM SATU SIMPLISIA

Misalnya :
ekstrak kental akar pasak bumi (Eurycoma
longifolia Jack.) mengandung tanin tidak kurang
dari 5%, kuasinoid dengan komponen utama
eurikomanon, eurikomanol, longilakton14, 15-
β-dihidroksiklaineanon,15-β-asetil-14
hidroksiklaineanon, 6-α-hidroksieurikomalakton
dan eurikomalakton.
19/04/2020 18
(4) Efek terapi tidak terfokus
R/ EURICOMA LONGIFOLIA 28%
PINPINELLA RADIX 12,5%
RETROFRACTI FRUCTUS 6%
ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA 6%
ORTHOSIPHONIS FOLIA 12,5%
BAHAN-BAHAN LAIN ad 100%

Untuk : - Memberi kekuatan


- Memberi kesegaran
- Menguatkan pinggang
- Mengobati nyeri, pegal linu
- Menambah nafsu makan

19/04/2020 19
R/ WOODFORDIAE FLOS 7%
PANDURATAE RHIZOMA 10%
ZINGIBERIS RHIZOMA 20%
KAEMFERIAE RHIZOMA 20%
dan BAHAN-BAHAN LAIN ad 100%

Untuk : - Memulihkan kesegaran pria


- Melancarkan peredaran darah
- Membuat badan hangat
- Menyegarkan cahaya muka

19/04/2020 20
(5) DOSIS BERSIFAT EMPIRIS
R/ Biji jambe pinang – Areca catechu
Jamur himpes – Hycoperdon giganteum
Gambir – Uncaria gambir
Daun rukem – Flacowitia enermis
Daun sengganen – Melastoma malabatricum

Diremuk, direbus untuk diminum

Khasiat sebagi penyusut bengkak

19/04/2020 21
R/ Daun gagan – Centella asiatica
Daun meniran – Phyllantus niruri
Bidara putih – Eurycoma longifolia
Bidara laut – Strychnos lingustrina
Temulawak – Curcuma xanthorhiza
Akar sarsaparilla – Sarsaparilla
Biji trengguli – Cassia fistula
Kayu manis – Glycyrrhiza glabra

Direbus dan diminum

Berkhasiat untuk membersihkan darah


19/04/2020 22
(6) TOKSISITAS / EFEK SAMPING KECIL

- Sediaan kapsul dan serbuk


- Mengandung ekstrak dari tanaman :

R/ Ekstrak Kental daun sambung nyawa


selulosa mikrokristal

Berkhasiat untuk OBAT KANKER

19/04/2020 23
FITOFARMAKA

Permenkes RI No. 760/Menkes/Per/IX/1992


Sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya Bahan bakunya adalah simplisia atau
sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang
berlaku (FI,EKSTRA FI MATERIA MEDIKA INDONESIA,
dll)
19/04/2020 24
SEDIAAN FITOFARMAKA

Mengandung tidak lebih dari 5 bahan baku


Harus memenuhi persyaratan peredaran
sediaan obat (uji kualitatif dan kuantitatif)
Harus lolos uji KETOKSIKAN AKUT
(derajat efektoksik suatu senyawa pada
hewan uji, yang terjadi dalam waktu
singkat setelah pemberian dosis tunggal )
Harus lolos berbagai uji PRAKLINIK

19/04/2020 25
19/04/2020 27
TAHAP PENGEMBANGAN FITOFARMAKA
(1)
1. PEMILIHAN
2. PENGUJIAN FARMAKOLOGIK
a) Penapisan aktivitas farmakologik – bila
belum terdapat petunjuk tentang
khasiatnya)
b) Langsung dilakukan pemastian khasiat -
bila sudah ada petunjuk)
3. UJI FARMAKODINAMIK

19/04/2020 28
TAHAP PENGEMBANGAN FITOFARMAKA (2)

4. PENGUJAN TOKSISITAS
Uji toksisistas subkronis, toksisitas akut, toksisitas khas/khusus
5. PENGEMBANGAN SEDIAAN
6. PENAPISAN FITOKIMIA DAN STANDARISASI
SEDIAAN
7. PENGUJIAN KLINIK
Fase 1 : dilakukan pada sukarelawan sehat
Fase 2 : dilakukan pada kelompok pasien terbatas
Fase 3 : dilakukan pada pasien dengan jumlah yang lebih besar dari fase 2
Fase 4: post marketing survailence, untuk melihat kemungkinan efek samping
yang tidak terkendali saat uji pra klinik maupun saat uji klinik fase 1-3.

19/04/2020 29
TAHAPAN AWAL SIMPLISIA

EKSTRAKSI

UJI
DETEKSI
AKTIVITAS
BAHAN BAKU EKSTRAK
1. KUANTITAS JAUH LEBIH KECIL (BISA SAMPAI 1/10
BERAT SIMPLISIA
2. EKSTRAK KERING
- PERLU STANDARDISASI (FISIS & KIMIAWI)
- DAPAT LANGSUNG DIPROSES
3. EKSTRAK KENTAL
- PERLU STANDARDISASI (FISIS & KIMIAWI)
- DAPAT LANGSUNG DIPROSES
4. STANDARDISASI FISIS PEMBENTUKAN FORMULA
5. STANDARDISASI KIMIAWI METODE PEMBUATAN

19/04/2020 32
MACAM EKSTRAK

1.KONSISTENSI : EKSTRAK CAIR, EKSTRAK


KENTAL DAN EKSTRAK KERING
2. KANDUNGANNYA :
- EKSTRAK TOTAL (SEMUA KOMPONEN TERSARI)
- EKSTRAK YANG DIMURNIKAN ( TIDAK
MENGANDUNG SENYAWA INERT)

19/04/2020 33
STANDARDISASI EKSTRAK :
1. FISIS - ORGANOLEPTIK ; pH ; KELARUTAN ;
KADAR ABU; KANDUNGAN AIR;
KECEPATAN TUANG DAN
KELENGKETAN
2. KIMIA - KUALITATIF DENGAN KLT
- KUANTITATIF
3. POTENSIAL IMPURITIES
4. JUMLAH BAKTERI AEROB

19/04/2020 37
Penggunaan ekstrak yang terstandardisir

• Sebagai komponen utama suatu sediaan obat ,ekstrak


yang digunakan harus mempunyai standart kualitas
yang tervalidasi, baik fisis, kimiawi maupun
mikrobiologi
• Banyak faktor yang terkait untuk dapat memperoleh
ekstrak dengan standart yang sama, antara lain
kualitas simplisia , metode ekstraksi, dan jenis solven
yang digunakan
• Pemilihan solven yang digunakan untuk membuat
ekstrak harus mencakup beberapa segi, yaitu
fitokimia, formulasi dan pertimbangan ekonomi.

19/04/2020 38
Uji fitokimia
Uji antibakteri
Hasil uji dengan GC-MS
Sediaan • Tablet
• Kapsul
Padat • pil
• Salep
Sediaan • Krim
Semi padat • Gel
• Larutan
Sediaan • Suspensi
Cair • Emulsi

19/04/2020 50
Bentuk sediaan dari ekstrak
1. Bentuk sediaan padat seperti tablet, kapsul gelatin keras
dan lunak, tablet salut gula, tablet effervescent, tablet hisap,
tablet lepas lambat.
2. Bentuk sediaan cair seperti sirup, drop, larutan, atau
suspensi untuk kapsul gelatin lemak.
3. Bentuk sediaan untuk tujuan penggunaan lokal seperti krim,
salep, gel, dan supositoria.

Formulasi injeksi yang mengandung ekstrak tidak


direkomendasikan walaupun digunakan ekstrak dengan
kekuatan tinggi karena ekstrak selalu mengandung beraneka
produk sekunder yang sifat sifatnya tidak selalu diketahui
secara pasti.
19/04/2020 51
PERKEMBANGAN FORMULASI
SEDIAAN BAHAN OBAT ALAM

Berfokus pada :
1. Pengadaan dan penggunaan bahan aktif yang
berupa ekstrak yang terstandarisir
2. Pengembangan metodologi formulasi
3. Penggunaan eksipien baru yang lebih baik kualitasnya
4. Penyajian bentuk sediaan bahan obat alam yang lebih
bervariasi, seperti tablet buccal, tablet hisap, tablet
effervescent, tablet salut gula, tablet salut lapis tipis,
dan tablet pelepasan terprogram.

19/04/2020 52
Pengembangan metodologi
formulasi
• Perkembangan teknologi formulasi telah
memungkinkan efisiensi dalam penetapan suatu
formula sediaan obat bahan alam, dengan
menerapkan suatu metodologi formulasi yang
jelas sebagai ganti uji coba formulasi secara acak
• Beberapa contoh metode optimasi formula adalah :
Metodologi pembuatan formula tablet ,Sequential
simplex optimization , Factorial design, dan simplex
lattice design.

19/04/2020 53
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM
FORMULASI DAN FABRIKASI SEDIAAN OBAT
BAHAN ALAM
• KANDUNGAN KIMIAWI BAHAN BAKU

METODE FABRIKASI

• KARAKTER FISIS BAHAN BAKU

FORMULASI SEDIAAN

• BENTUK SEDIAAN YANG AKAN DIBUAT

19/04/2020 54
Pembuatan Sediaan Padat
Untuk pembuatan sediaan padat umumnya
digunakan ekstrak padat dan pada umumnya
sediaan padat kering tidak menimbulkan
masalah stabilitas, praktis tidak terjadi
penguraian karena hidrolisis, oksidasi,
polimerisasi, dan lain sebagainya. Untuk sediaan
yang dimasukkan ke dalam kapsul gelatin keras
perlu diperhatikan persyaratan: Granul harus
tidak higroskopis dan dapat mengalir bebas
dengan baik.
19/04/2020 55
PERSOALAN FABRIKASI YANG
TERKAIT PADA BENTUK SEDIAAN

Sediaan bentuk serbuk.


Misalkan suatu kombinasi dari :Curcumae
domestica rhizoma ; Curcumae heyneanae
rhizoma dan Woodfordiae flos. Problem yang
ada adalah homogenitas campuran serbuk, dan
fluiditas campuran serbuk.

19/04/2020 56
SKEMA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK INSTAN

19/04/2020 57
Sediaan bentuk kapsul.
Pada prinsipnya problema yang ada mirip dengan
sediaan bentuk serbuk. Hanya dalam kemasan bentuk
kapsul, maka kandungan lembab bahan baku akan sangat
menentukan karena dapat bereaksi dengan cangkang
kapsul, sehingga lama-kelamaan kapsul akan benyek
dalam penyimpanan

19/04/2020 58
SKEMA PEMBUATAN SEDIAAN KAPSUL

19/04/2020 59
Sediaan bentuk pil
• Problem yang sering muncul adalah waktu hancur
yang terlalu lama dan melebihi waktu yang
dipersyaratkan.
• Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam
penggunaan bahan pengikat, baik jenis, atau
konsentrasi bahan pengikat .
• Disamping itu dapat pula disebabkan oleh proses
pengeringan yang tidak tepat, seperti temperatur
pengeringan yang terlalu tinggi.

19/04/2020 60
SKEMA PEMBUATAN SEDIAAN PIL

19/04/2020 61
Sediaan bentuk tablet.
• Tablet dapat dibuat dengan metode granulasi basah,
granulasi kering dan cetak langsung
• Penetapan metode pembuatan ini dipengaruhi oleh
sifat bahan aktifnya
• Problem yang terkait dengan pembuatan tablet adalah
fluiditas dan kompresibilitas bahan baku

19/04/2020 62
FABRIKASI TABLET DARI EKSTRAK KENTAL

SIMPLISIA

EKSTRAK KENTAL

EKSTRAK KERING DITAMBAH BAHAN PENGIKAT


GRANUL BASAH

GRANUL KERING

TABLET
19/04/2020 63
Pembuatan Sediaan Cair
Masalah utama dalam pengembangan sediaan cair
yang mengandung ekstrak adalah masalah kelarutan dari
ekstrak, yang harus diencerkan dalam larutan atau
dilarutkan kembali jika berbentuk kering di dalam system
pelarut sirup atau drop.
Stabilitas secara kimia maupun fisik sediaan cair juga
dipengaruhi factor factor lain misalnya kemungkinan
terjadinya fermentasi dan interferensi dari komponen
lain produk akhir. Fenomena fermentasi dapat
dikendalikan baik dengan penggunaan alcohol dalam
konsentrasi yang tepat atau dengan cara penambahan
pengawet yang sesuai. Kemungkinan terjadinya antaraksi
secara konstituan lain merupakan sumber lain dari
ketidak stabilan
19/04/2020 64
SKEMA PEMBUATAN SEDIAAN CAIR

19/04/2020 65
Pembuatan sediaan untuk tujuan
penggunaan lokal

Masalah yang perlu diperhatikan dalam


pengembangan sediaan krim yang mengandung
ekstrak:
1. Kandungan air yang tinggi dan bila pH tidak
dikendalikan dengan baik, dapat menimbulkan
hidrolisis, polimerisasi, rasemisasi, dan sebagainya.
2. Masalah stabilitas mikrobiologis
Ekstrak yang mengandung senyawa gula dan asam
amino dapat memberikan peluang ideal untuk
perkembangan mikroba.
19/04/2020 66
19/04/2020 67
19/04/2020 68
19/04/2020 69
19/04/2020 70
19/04/2020 71
19/04/2020 72
19/04/2020 73
19/04/2020 74

Anda mungkin juga menyukai