“MAKNA MORFOLOGIS”
OLEH :
LINDA F031181301
ARIFAH NURUL IZZA F031181504
NUR WIDYA F031181017
IKA ARDIANA F031181012
M. RIDWAN F031181501
SAHRUL RAMADHAN F031181322
MUH. HISYAM F031181321
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………...2
A. Pengertian Proses Dan Makna Morfologis.............................................................3
B. Proses- proses morfologi........................................................................................3
C. Pembagian Makna- Makna Morfologis..................................................................4
BAB III. PENUTUP……………………………………………………………………...7
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam linguistik, satuan- satuan gramatikal adalah unsur-unsur
pembentuk bahasa. Bahasa merupakan aspek penting dalam komunikasi
dengan manusia. Karena dengan bahasa, baik lisan, tulisan maupun
dengan bahasa isyarat orang akan melakukan suatu komunikasi atau
kontak sosial. Bahasa dipandang sebagai cermin dari perilaku manusia.
Karena, bahasa diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran, dan tingkah
laku. Ada kalanya seseorang yang pandai dan memilki ide- ide yang baik
harus berhenti berbicara karena tidak mampu menyampaikan bahasa yang
baik, sehingga sangat penting mempelajari bahasa.
Sumarsono dan Partana (2002: 20) mengatakan bahwa bahasa sering
dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya yang merupakan
wadah aspirasi sosial, kegiatan, perilaku masyarakat, dan penyingkapan
budaya, termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai
bahasa. Sedangkan menurut Noerhadi dalam bukunya Nahwu dan Sharaf,
bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat untuk
menyampaikan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bunyi suara
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dengan demikian, diperlukanlah
ilmu bahasa yang mengatur cara- cara membentuk dan penggunaan
bahasa, tak terkecuali bahasa Arab.
Morfologi atau tata bentuk adalah bidang linguistik yang
mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Dalam
morfologi terdapat proses yang mengatur bagimana kata itu dapat berubah.
Proses ini disebut proses morfologis. Proses morfologis adalah suatu
proses yang mengubah leksem atau satuan leksikal menjadi kata.
Perubahan-perubahan morfologis ini yang mengakibatkan munculnya
makna-makna baru yang disebut makna morfologis. Makna morfologis
sendiri masuk kedalam bagian ilmu semantik, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang makna. Ada banyak makna morfologis yang dapat
terbentuk akibat perubahan morfologis misalnya makna al- Taksir dan
1
lainnya. Itulah sebabnya mengapa dalam bahasa Arab, terdapat banyak
kata yang memiliki makna yang terbentuk dari kata dasarmya sendiri.
Oleh sebab itu, bahasa Arab disebut kaya akan bahasa, sehingga kita perlu
mempelajarinya lebih dalam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Dan Makna Morfologis
Proses Morfologis merupakan proses pembentukan kata – kata dari
satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Proses morfologis adalah
sebuah proses yang mengubah leksem atau satuan leksikal menjadi kata
(Arifin 2009:9). Dari akar kata dan pola tersebutlah kata dalam bahasa
Arab terbentuk. Adapun kata adalah satuan atau bentuk yang dapat berdiri
sendiri dalam tuturan.
Makna morfologis adalah makna yang ditumbulkan akibat perubahan
suatu susunan dalam kata yang mengalami proses morfologis.
B. Proses- proses morfologi
Adapun proses- proses morfologis antara lain :
1. Proses Afiksasi
Proses afiksasi merupakan pembubuhan afiks atau imbuhan pada
suatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk
kompleks untuk membentuk kata.
Proses Afiksasi ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Prefiks : imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada awal
sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Dalam bahasa Arab
contohnya kata َب َ َكتyang awalnya memiliki makna telah menulis
menjadi ُ يَ ْكتُبyang artinya sedang menulis ketika ditambahkan
huruf يpada awalnya.
- Infiksasi : imbuhan yang secara struktural dilekatkan di tengah
sebuah kata atau bentuk dasar. Contohnya kata ب
َ ض َر
َ yang artinya
memukul, ketika di beri huruf اditengah maka ia menjadi ب
َ ضا َر
َ
yang artinya saling memukul.
- Sufiksasi : imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada akhir
sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Salah satu contohnya seperti
ّ pada akhir kata yang membuatnya berubah menjadi
penambahan ي
arti lain.
3
2. Prosses Pengulangan
Proses pengulangan atau biasa disebut dengan reduplikasi adalah
pengulangan satuan gramatik baik seluruhnya maupun sebagian, baik
dengan perubahan bunyi maupun tidak. Dalam bahasa reduplikasi
hanya berfungsi untuk mempertegas/taukid.
Contohnya :
- Kata rumah yang jika direduplikasi menjadi rumah-rumah. Biji-
bijian dan yang lainnya.
- Kata daun yang berubah menjadi dedaunan (reduplikasi sebagian).
3. Proses Pemajemukan
Proses pemajemukan merupakan gabungan kata yang
menimbulkan suatu kata lain yang memiliki makna. Contohnya yaitu
kata Tenaga yang memiliki arti kekuatan, dan kata kerja yang artinya
suatu pekerjaan jika digabungkan akan menghasilkan pengertian lain.
4. Proses Pergantian
Fleksi atau infleksi adalah perubahan bentuk kata yang menunjukkan
pelbagai hubungan gramatikal; mencakup deklinasi nomina; pronomina,
dan adjektiva, dan konjugasi verba (Kridalaksana 2009: 93). Dalam bahasa
Arab, fleksi atau infleksi disebut تصريفatau تغيرyaitu perubahan kata dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. Contohnya :
- seperti ُ ي ْكتُبyang artinya dia (laki-laki) sedang menulis menjadi
ُ تَ ْكتُبyang artinya kamu (laki-laki) sedang menulis.
- ْ رج
Atau خَ َر َجyang artinya dia (laki-laki) telah keluar menjadi ت َ َخ
yang artinya dia (perempuan) telah keluar.
C. Pembagian Makna- Makna Morfologis
1. Makna al – Ta’diyah.
Makna al- Ta’diyah yaitu semua kata yang dibentuk dari kata lazim ( tidak
butuh objek) menjadi muta’addi ( membutuhkan maf’ul) sehingga
membedakan artinya.
Contoh :
a. - خَ َرجyang artinya keluar, awalnya ia tidak membutuhkan objek untuk
melengkapi bagiannya. Akibat mengalami proses morfologis dan menjadi َأ
4
َر َجVVVVV ْخmaka maknanyapun berubah menjadi mengeluarkan dan
membutuhkan maf’ul / objek untuk melengkapi kalimatnya.
b. َد َخ َلyang artinya masuk, awalnya tidak membutuhkan objek menjadi
َلVVVَ أَ ْدخyang artinya memasukkan. Sehingga, ia memerlukan maf’ul
setelahnya.
2. Makna Musyarakah
Makna Musyarakah yaitu semua kata yang dibentuk dari kata
dasarnya (tsulatsy, ruba’i, khumasy, sudasy) menjadi kata yang memiliki
makna “saling”.
Contohnya :
a. Kata ب
َ ض َر
َ yang artinya adalah memukul, ketika mengalami proses
morfologis maka maknanya pun berubah menjadi saling memukul,
yaitu pada kata ب
َ ضا َر
َ
b. Kata َع َونyang artinya menolong, ketika mengalami proses morfologis
maka ia menjadi عَا َونyang artinya saling menolong.
3. Makna al - Thalab
Makna al- Thalab adalah salah satu proses morfologis yang memiliki
arti sebuah permintaan.
Contohnya :
a. َغفَرyang artinya mengampuni ketika ditambahi afiks تVاس
ْ maka
menjadi استَ ْغفَ َرyang artinya memohon ampun.
b. َ أَ ِذنartinya mengizinkan, ketika ditambahi awalan ْ maka
تVVVاس
menjadi َ اِ ْستَأْ َذنyang artinya meminta izin
c. ْ maka
َر َجVVVَ خyang artinya keluar, ketika mendapat awalan تVVVاس
menjadilah اِ ْست َْخ َر َجyang artinya meminta keluar.
1. Al– Taksir
Al - Taksir disebut juga memperbanyak. Atau dapat dikatakan, suatu
makna morfologis yang timbul akibat proses memperbanyak suatu kata
sehingga men imbulkan makna lain.
Contoh :
5
a. Pada kata َمVV قَ َسyang artinya membagi. Kemudian,ketika katanya
berubah menjadi قَسَّم, maka maknanya pun berubah menjadi membagi -
bagikan.
b. Pada kata قَطَ َعyang artinya memotong. Kemudian, kata ini mengalami
perubahan yakni قَطَّعyang artinya memotong- motong. Hal inilah yang
dimaksudkan dengan makna morfologis.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi istilah morfologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
berasal dari gabungan kata morphe yang berarti ‘bentuk’, dan logos yang
berarti ilmu. Perbedaan Morfologi dan proses Morfologi yakni morfologi
mempelajari bentuk kata serta pengaruh perubahan kata terhadap golongan
dan arti kata sedangkan proses morfologis yaitu mempelajari proses
perubahan bentuknya. Proses morfologi digunakan dalam pembentukan
makna morfologis. Diantara proses morfologis yakni afiksasi. Didalam
Afiksasi, dapat dilihat perubahan suatu kata yang sehingga menghasilkan
makna yang disebut makna morfologis. Selain itu, terdapat pula
pengulangan/ reduplikasi, pemajemukan dan pergantian kata yang dalam
bahasa Arabnya disebut dengan تَصْ ريف. Makna morfologis sendiri itu ada
beraneka ragam. Mulai dari yang disebut at- ta’diyah, al- taksir dan lain-
lainnya.
B. Saran
Setelah membaca makalah kami ini, diharapkan kepada pembaca
agar mencari bahan referensi lain untuk menambah wawasan dan sebagai
pembanding dengan makalah kami. Terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
-. (2011). Faedah wazan Fa”ala ( فَع ََّلta’diyah, taktsir, nisbah, salbi, ittikad).
Retrieved April wednesday, 2020, from Wordpress.com:
https://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/wazan-fiil/faedah-faidah-
wazan-tashrif-tasrif/faedah-wazan-faala-
%D9%81%D8%B9%D9%91%D9%8E%D9%84-tadiyah-taktsir-nisbah-
salbi-ittikhad/.
Nurafriani, Ratih dan Yazid, Fahmi dkk. (2013). Morfologi Bahasa Arab.
Retrieved April Monday, 2020, from Makalahratih.blogspot.com:
http://makalahratih.blogspot.com/2013/05/morfologi-bahasa-arab.html
iv