Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEMANTIK KELOMPOK IV

“MAKNA MORFOLOGIS”

OLEH :

Linda F031181301
Arifah Nurul Izza F031181504
Nur widya F031181017
Ika Ardiana F031181012
M. Ridwan F031181501
Sahrul Ramadhan F031181322
Muh. Hisyam F031181321

Dapartemen Sastra Asia Barat


Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Hasanuddin/Makassar 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassallam, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah ke zaman yang terang
benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah semantik,
yaitu ustadzah Zuhriah yang telah membimbing dalam penyelesaian tugas kami
ini. Terima kasih kepada orang tua yang senantiasa mendoakan kami. Serta
teman- teman, yang selalu mendukung kami.
Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah kami ini. Tentu
dalam makalah kami masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran tentu kami harapkan agar dalam pembuatan makalah kami selanjutnya bisa
lebih baik.

Makassar, 21 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………...3
A. Pengertian Proses Dan Makna Morfologis.............................................................3
B. Proses- proses morfologi........................................................................................3
C. Pembagian Makna- Makna Morfologis..................................................................4
BAB III. PENUTUP……………………………………………………………………...7
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah aspek penting dalam komunikasi dengan manusia.
Dengan bahasa, baik lisan, tulisan maupun dengan bahasa isyarat orang
akan melakukan suatu komunikasi atau kontak social. Bahasa dipandang
sebagai cermin dari perilaku manusia. Karena, bahasa diterjemahkan
sebagai refleksi rasa, pikiran, dan tingkah laku. Ada kalanya seseorang
yang pandai dan memilki ide- ide yang baik harus berhenti berbicara
karena tidak mampu menyampaikan bahasa yang baik.
Sumarsono dan Partana (2002: 20) mengatakan bahwa bahasa sering
dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya yang merupakan
wadah aspirasi sosial, kegiatan, perilaku masyarakat, dan penyingkapan
budaya, termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai
bahasa. Sedangkan menurut Noerhadi dalam bukunya Nahwu dan Sharaf,
bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat untuk
menyampaikan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bunyi suara
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dengan demikian, diperlukanlah
ilmu bahasa yang mengatur cara- cara membentuk dan penggunaan
bahasa, tak terkecuali bahasa Arab. Morfologi atau tata bentuk adalah
bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara
gramatikal. Sedangkan proses morfologis adalah suatu proses yang
mengubah leksem atau satuan leksikal menjadi kata. Perubahan-
perubahan morfologis juga mengakibatkan munculnya makna-makna baru.
Itulah sebabnya mengapa dalam bahasa Arab, terdapat banyak kata yang
memiliki makna yang terbentuk dari kata dasarmya sendiri. Sehingga,
bahasa Arab kaya akan bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud proses dan makna morfologis?
2. Bagaimana proses morfologis?
3. Bagaimana pengelompokkan?

1
C. Manfaat
1. Mengetahui apa itu proses dan makna morfologis
2. Mengetahui proses morfologis
3. Mengetahui pembagian morfologi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Dan Makna Morfologis
Proses Morfologis adalah proses pembentukan kata – kata dari satuan
lain yang merupakan bentuk dasarnya. Proses morfologis adalah sebuah
proses yang mengubah leksem atau satuan leksikal menjadi kata (Arifin
2009:9). Dari akar kata dan pola tersebutlah kata dalam bahasa Arab
terbentuk. Adapun kata adalah satuan atau bentuk yang dapat berdiri sendiri
dalam tuturan.
Makna morfologis adalah makna yang ditumbulkan akibat perubahan
suatu susunan dalam kata yang mengalami proses morfologis.
B. Proses- proses morfologi
Adapun proses- proses morfologis antara lain :
1. Proses Afiksasi
Proses afiksasi merupakan pembubuhan afiks atau imbuhan pada
suatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk
kompleks untuk membentuk kata.
Proses Afiksasi ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Prefiks : imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada awal
sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Dalam bahasa Arab
contohnya kata ‫َب‬ َ ‫ َكت‬yang awalnya memiliki makna telah menulis
menjadi ُ‫ يَ ْكتُب‬yang artinya sedang menulis ketika ditambahkan
huruf ‫ ي‬pada awalnya.
- Infiksasi : imbuhan yang secara struktural dilekatkan di tengah
sebuah kata atau bentuk dasar. Contohnya kata ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ yang artinya
memukul, ketika di beri huruf ‫ ا‬ditengah maka ia menjadi ‫ب‬
َ ‫ضا َر‬
َ
yang artinya saling memukul.
- Sufiksasi : imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada akhir
sebuah kata dasar atau bentuk dasar.
2. Prosses Pengulangan

3
Proses pengulangan atau biasa disebut dengan reduplikasi adalah
pengulangan satuan gramatik baik seluruhnya maupun sebagian, baik
dengan perubahan bunyi maupun tidak.
Contohnya : Kata rumah yang jika direduplikasi menjadi rumah-
rumah. Biji-bijian dan yang lainnya.
3. Proses Pemajemukan
Proses pemajemukan merupakan gabungan kata yang
menimbulkan suatu kata lain yang memiliki makna.
4. Proses Pergantian
Fleksi atau infleksi adalah perubahan bentuk kata yang menunjukkan
pelbagai hubungan gramatikal; mencakup deklinasi nomina; pronomina,
dan adjektiva, dan konjugasi verba (Kridalaksana 2009: 93). Dalam bahasa
Arab, fleksi atau infleksi disebut ‫ تصريف‬atau ‫ تغير‬yaitu perubahan kata dari
satu bentuk ke bentuk yang lain.
C. Pembagian Makna- Makna Morfologis
1. Makna al – Ta’diyah.
Makna al- Ta’diyah yaitu semua kata yang dibentuk dari kata lazim ( tidak
butuh objek) menjadi muta’addi ( membutuhkan maf’ul) sehingga
membedakan artinya.
Contoh :
a. -‫ خَ َرج‬yang artinya keluar, awalnya ia tidak membutuhkan objek untuk
melengkapi bagiannya. Akibat mengalami proses morfologis dan menjadi َ‫أ‬
‫ َر َج‬RRRRR‫ ْخ‬maka maknanyapun berubah menjadi mengeluarkan dan
membutuhkan maf’ul / objek untuk melengkapi kalimatnya.
b. ‫ َد َخ َل‬yang artinya masuk, awalnya tidak membutuhkan objek menjadi
‫ َل‬RRRَ‫ أَ ْدخ‬yang artinya memasukkan. Sehingga, ia memerlukan maf’ul
setelahnya.
2. Makna Musyarakah
Makna Musyarakah yaitu semua kata yang dibentuk dari kata
dasarnya (tsulatsy, ruba’i, khumasy, sudasy) menjadi kata yang memiliki
makna “saling”.
Contohnya :

4
a. Kata ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ yang artinya adalah memukul, ketika mengalami proses
morfologis maka maknanya pun berubah menjadi saling memukul,
yaitu pada kata ‫ب‬
َ ‫ضا َر‬
َ
b. Kata ‫ َع َون‬yang artinya menolong, ketika mengalami proses morfologis
maka ia menjadi ‫ عَا َون‬yang artinya saling menolong.
3. Makna al - Thalab
Makna al- Thalab ialah kata yang dimana dalam suatu kalimat
mengandung makna sebab- akibat. Artinya mengandung syarat itu sendiri.
Jika salah satu syaratnya hilang maka kalimat tersebut kurang dipahami
sehingga tidaklah menjadi jumlah mufidah. Rumusnya ialah jika…
maka…
Contohnya :
a. ‫ إِ ْن تَقُ ْم أَقُ ْم معه‬yang memiliki arti jika kamu berdiri maka saya juga
berdiri bersamamu.
b. ‫د وجد‬RR‫ من ج‬yang memiliki arti jika bersungguh- sungguh maka akan
mendapatkan hasil.
4. Al- Muqabalah
Al- Muqabalah yaitu mengemukakan dua makna yang sesuai atau
lebih kemudian mengemukakan perbandingannya dengan tertib.
Contohnya :
a. Kata ‫ أ َكل‬yang artinya makan, ketika ia ditempelkan dengan dhamir‫ أنا‬,
maka ia memiliki 2 makna. Telah makan dan saya. Sehingga ketika
ُ ‫ أً َك ْل‬yang artinya saya
dibentuk dengan proses morfologis ia menjadi ‫ت‬
sudah makan.
b. Kata ‫ ي َشرب‬yang artinya minum. Ketika ditempeli dhamir ‫ أنا‬maka ia
menjadi ُ‫ أ ْش ِرب‬yang artinya saya minum.
5. Li – Taksir
Li - Taksir disebut juga memperbanyak. Atau dapat dikatakan, suatu
makna morfologis yang timbul akibat proses memperbanyak suatu kata
sehingga menimbulkan makna lain.

5
Contoh :
a. Pada kata ‫ قَ َس َم‬yang artinya tarik. Kemudian,ketika katanya berubah
menjadi ‫م‬R ‫قَ َّس‬, maka maknanya pun berubah menjadi membagi -
bagikan.
b. Pada kata ‫ َع‬RRRَ‫ قَط‬yang artinya memotong. Kemudian, kata ini
mengalami perubahan yakni ‫ قَطَّع‬yang artinya memotong- motong.
Hal inilah yang dimaksudkan dengan makna morfologis.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi istilah morfologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
berasal dari gabungan kata morphe yang berarti ‘bentuk’, dan logos yang
berarti ilmu. Proses morfologi digunakan dalam pembentukan makna
morfologis. Diantara proses morfologis yakni afiksasi. Didalam Afiksasi,
dapat dilihat perubahan suatu kata yang sehingga menghasilkan makna
yang disebut makna morfologis. Makna morfologis sendiri itu ada
beraneka ragam. Mulai dari yang disebut at- ta’diyah, li- takhsir dan lain-
lainnya.

B. Saran
Setelah membaca makalah kami ini, diharapkan kepada pembaca
agar mencari bahan referensi lain untuk menambah wawasan dan sebagai
pembanding dengan makalah kami. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurafriani, Ratih dan Yazid Fahmi, dkk. 2013. Morfologi Bahasa Arab.
http://makalahratih.blogspot.com/2013/05/morfologi-bahasa-arab.html. ( Diakses
pada 20 April 2020).
Fathoni, 2013. Pembentkan Kata Dalam Bahasa Arab ( Sebuah Analisis
Morfologis “K-T-B”). Ejournal.unida.gontor.ac.id. ( Diakses 20 April 2020).
-. 2011. Faedah wazan Fa”ala ‫( فَ َّع َل‬ta’diyah, taktsir, nisbah, salbi, ittikad).
https://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/wazan-fiil/faedah-faidah-wazan-
tashrif-tasrif/faedah-wazan-faala-%D9%81%D8%B9%D9%91%D9%8E
%D9%84-tadiyah-taktsir-nisbah-salbi-ittikhad/.( Diakses pada 22 April 2020).

iv

Anda mungkin juga menyukai