ABSTRAK
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dan siswi belajar untuk berbisnis home industry,
membuat sabun detergen sendiri dengan menggunakan alat yang sederhana hal ini akan berdampak pada peningkatan
produksi rumahan luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adala sabun pembersih cuci piring yang ramah lingkunagan.
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk
padatan atau cairan yang disebut surfaktan. Sabun yang diajarkan oleh para dosen adalah sabun ramah lingkungan ,
dimana limbag domestiknya dapat dipakai untuk menyiram tanaman. Para peserta didik sangat antusias dan aktif pada
waktu ada waktu untuk diskusi, dari hasil penyuluhan ini diharapkan para peserta dapat membuat sabun yang ramah
lingkungan, sehingga bermanfaat untuk bekal kehidupan kelak.
25
26 Jurnal Abdi Masyarakat (JAM), Jilid 2 Nomor 1, September 2016, hlm. 25-30
dapat diturunkan dari minyak atau lemak Fungsi utama dari sabun sebagai zat
dengan direaksikan dengan alkali (seperti pencuci adalah sifat surfaktan yang terkandung
natrium atau kalium hidroksida) pada suhu di dalamnya. Surfaktan merupakan molekul
80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal yang memiliki gugus polar yang suka air
dengan saponifikasi. Lemak akanterhidrolisis (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka
oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun minyak (hidrofobik) sekaligus, sehingga dapat
mentah. Secara tradisional, alkali yang mempersatukan campuran yang terdiri dari
digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari minyak dan air.
pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu.
Sabun dapat dibuat pula dari minyak TARGET DAN LUARAN
tumbuhan, seperti minyak zaitun. Target dari kegiatan ini dapat
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dipandang dari dua sisi , yaitu meningkatkan
dengan menggunakan alkali adalah adalah kinerja manajemen mahasiswi dan mahasiswa
reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau beserta guru yang berlokasi di SMK IP
KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. YAKIN, Jalan B angun Nusa Raya no 10
Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Untuk
berikut : pencapaian target ini pertama yang akan
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 dilakukan dengan membuat prosedur cara
NaOOCR pembuatan Sabun cuci piring, sehingga
Reaksi pembuatan sabun atau memudahkan para peserta penyuluhan untuk
saponifikasi menghasilkan sabun sebagai mengikuti proses pembuatan sabun cuci piring,
produk utama dan gliserin sebagai produk tentunya nmengenai bahan- bahan terlebih
samping. Gliserin sebagai produk samping dahulu dipersiapkan oleh team. Team yang
juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan diketuai oleh seorang ahli kimia sehingga
garam yang terbentuk dari asam lemak dan pemilihan bahan sangatlah diperhatikan
alkali. Sabun dengan berat molekul rendah mengenai hasil produk sabun cuci piring yang
akan lebih mudah larut dan memiliki struktur akan dihasilkan, tentunya dipastikan tidak
sabun yang lebih keras. Sabun memiliki akan gatal dan menimbulkan limbah yang
kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun berbahaya.
tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, Dengan memberikan penyuluhan
melainkan larut dalam bentuk ion. kepada mahasiswa, mahasiswi dan para guru
Sabun adalah salah satu senyawa kimia mengenai produk sabun cuci piring selain cara
tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pembuatannya yang sangat mudah dan
pernah secara aktual ditemukan, namun menggunakan peralatan yang sederhana,
berasal dari pengembangan campuran antara diharapkan para peseta juga termotivasi untuk
senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan mebuka peluang berbisnis sabun rumahan
pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu sehingga mendapatkan keuntungan secara
bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku ekonomis selain itu dengan membuat sabun
dalam pembuatan sabun adalah minyak atau Cair sendiri berarti lebih menghemat
lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pengeluaran. Dengan adanya pelatihan dari
pendukung dalam pembuatan sabun digunakan program yang telah dibuat oleh team dosen
untuk menambah kualitas produk sabun, baik yang pakar secara terstruktur kepada team dari
dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan mitra ini. diharapkan para peserta lebih
pendukung yang umum dipakai dalam proses semangat untuk membuat produk sabun cair
pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, cuci piring rumahan dimana hasilnya akan
natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan memuaskan dan hasil produk sabunnya yang
pewarna. ramah lingkungan artinya limbah yang
Penyuluhan Pembuatan Pencuci Piring Ramah Lingkungan Di Wilayah Jakarta Barat 27
hidrofilik serta higroskopis (jika dalam dalam air dan dapat menyerap air
bentuk ppadatan). Nama IUPAC dari sehingga dapat melembutkan kulit
camperlan yaitu 2,2’-Iminodiethanol. dengan melindunginya dari kekeringan.
4. Foam booster 8. Air
Foam booster merupakan nama dagang Air adalah substansi kimia dengan
dari cocoa amine. Foam booster rumus kimia H2O: satu molekul air
berwarna cairan kental berwarna tersusun atas dua atom hidrogen yang
kekuningan. Bersifat memperbanyak terikat secara kovalen pada satu atom
busa yang terbentuk dari sabun. oksigen. Air bersifat tidak berwarna,
5. Natrium klorida tidak berasa dan tidak berbau pada
Natrium klorida biasa dikenal sebagai kondisi standar. Air sering disebut
garam dapur. Merupakan senyawa ionik sebagaipelarut universal karena air
dengan rumus NaCl. NaCl adalah melarutkan banyak zat kimia. Air
garam yang paling bertanggung jawab berada dalam kesetimbangan dinamis
atas salinitas dari laut dan dari cairan antara fase cair dan padat di bawah
extrakulikuler dari multiser banyak tekanan dan temperatur standar. Dalam
organisme sebagai bahan utama dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
garam yang dapat dimakan ini, biasanya sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
digunakan sebagai bumbu makan dan berasosiasi (berikatan) dengan sebuah
makanan pengawet. Dalam pembuatan ion hidroksida (OH-).
sabun cair fungsinya sebagai pengental
sabun yang masih berupa air. E. Proses Pembuatan dan Fungsi Bahan
6. EDTA Pada percobaan pembuatan sabun cuci
EDTA atau Asam etilen diamin tetra piring cair, langkah pertama yang dilakukan
asetat merupakan salah satu jenis asam yaitu menimbang texapon lalu
amina polikarboksilat. EDTA memasukkannya ke dalam baskom. Texapon
sebenarnya adalah ligan seksidentat merupakan bahan utama untuk membuat
yang dapat berkoordinasi dengan suatu sabun. Texapon dalam sabun berfungsi untuk
ion logamlewat kedua nitrogen dan membentuk busa dan mengangkat kotoran.
keempat gugus karboksil-nya atau Selanjutnya ditambahkan Natrium
disebut liganmultidentat yang sulfat sebanyak 2/3 bahan. Penambahan
mengandung lebih dari dua atom Natrium sulfat dimaksudkan untuk membantu
koordinasi per molekul,misalnya asam mencampur bahan serta mempercepat
1,2-diaminoetanatetraasetat kelarutan texapon. Natrium sulfat berfungsi
(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan
yang mempunyai dua atom nitrogen juga sebagai pengental.
penyumbang dan empat atomoksigen Campuran kemudian diaduk hingga
penyumbang dalam molekul. Suatu berwarna putih lalu ditambahkan 600 mL air
EDTA dapat membentuk senyawa sedikit demi sedikit. Air ditambahkan sedikit
kompleks yang mantapdengan sejumlah demi sedikit karena texapon merupakan
besar ion logam sehingga EDTA surfaktan yang mempunyai ujung berbeda,
merupakan ligan yang tidak selektif. yaitu hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (suka
7. Gliserin lemak). Jika air ditambahkan sekaligus, akan
Gliserin merupakan nama dagang dari terjadi kesulitan dalam mencampurkan bahan
gliserol. Gliserin bersifat mudah larut karena ujung texapon yang bersifat hidrofob
akan sulit untuk berikatan dengan air. Air
berfungsi sebagai pelarut.
Penyuluhan Pembuatan Pencuci Piring Ramah Lingkungan Di Wilayah Jakarta Barat 29
dengan baik);
Materi bermanfaat untuk peserta, pemerintah
dan masyarakat;
Antusiasme peserta sangat tinggi.
KESIMPULAN
Dari pelaksanaan pelatihan ini dapat
disimpulkan bahwa:
Acara pengabdian berjalan sukses dan lancar
(dilihat dari susunan acara yang dilewati