Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : Individual And Community Participation In Health

Dosen : Dr.Fairus Prihatin Idris,. SKM., M.Kes

Jurusan : Promosi Kesehatan

Tugas : MID Semester

ANALISIS JURNAL

OLEH :

WILLIAM TASIDJAWA
00 141 011 2019

PASCASARJANA MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
1. Judul jurnal :
Upaya pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan menuju desa siaga oleh
KKN UAD di Watu Gajah dan Mertelu, Gendangsari, Gunung Kidul

Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan


merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku masyarakat agar lebih berkemampuan dalam mengatasi
permasalahan kesehatan. Bentuk upaya pelaksaan program sebagai percepatan
pencapaian MDGs dilakukan dengan membangun program Desa Siaga.
Berdasarkan Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa Dan Kelurahan
Siaga Aktif, sebuah desa siaga digambarkan dengan indikator sebagai berikut;
1) Penduduk dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan
dasar;
2) Penduduk survailans berbasis masyarakat (Hartono, et al., 2010).

KKN UAD dilakukan selama 30 hari efektif dan keseluruhan kegiatan


dilakukan di wilayah Desa Watu Gajah dan Mertelu dengan berbagai program
pemberdayaan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mahasiswa bidang
kesehatan menjadi kegiatan unggulan di tiga dusun tersebut dengan program:
a. Penyuluhan PHBS
b. Penyuluhan Pencegahan Leptospirosis
c. Penyuluhan TOGA
d. Program Rutin Bidang Kesehatan
Tabel Analisis :
Kelebihan Kekurangan
1) Penyuluhan PHBS dilakukan disekolah Jika dilihat secara keseluruhan dari
dan rumah tangga kekurangan progam pemberdayaan
 Menambah pengetahuan dan masayarkat :
meningkatkan perilaku anak-anak  Kelanjutan dari program
sekolah untuk hidup bersih seperti ; pemberdayaan masyarakat agar
mencuci tangan dengan sabun dan di tetap dapat berkelanjutan. Karena
air mengalir, menimbang BB dan program pemberdayaan ini
mengukur tinggi badan setiap bulan, dilakukan oleh mahasiswa KKN dan
lingkungan sekolah bebas asap waktu mahasiswa KKN hanya satu
rokok, BAB dan BAK di jamban bulan. Maka perlu pemantauan dan
sekolah dan meberantasi jentik pendampingan kelanjutan oleh
nyamuk. promotor kesehatan setempat
 Adanya Inovasi dalam pengelolaan terhadap masyarakat melalui kader
dan pemanfaatan sampah rumah kesehatan
tangga yang dapat dilakukan oleh  Letak geografis yang mempengaruhi
ibu-ibu lewat metode 3 R (Reduce : pendampingan promotor kesehatan
mengurangi dan pencegahan dalam pendampingan kader
penimbunan sampah di TPA, kesehatan dan jangkau masyarakat
Reuse : pemanfaatan sampah terhadap pelayanan kesehatan
dengan daur ulang, Recyle :
pemanfaatan sampah untuk menjadi
barang sama atau bentuk lain seperti
kemasan sabun cuci menjadi tas.
2) Penyuluhan pencegahan leptospirosis
dan TOGA
 Menigkatkan pengetahuan Kader
kesehatan dan masyarakat dalam
pemeliharaan hewan ternak
 Invoasi dan pemanfaatan pekarangan
rumah untuk penanaman tanaman
obat-obatatan

3) Program rutin bidang kesehatan


 Membentuk perilaku hidup sehat bagi
masyarakat di pedasaan agar
memiliki kemampuan dan mengontrol
kesehatan di pelayanan kesehatan
 Meningkatkan perananan kader
kesehatan untuk berperan penting
dalam menyadari masyrakat untuk
meningkatkan dan memilihara
kesehatan.
4) Dampak dari kegiatan ini adalah :
 Memberikan kemampuan kepada
masyarakat untuk dapat
mengidentifikasi dan memecahkan
permasalahan kesehatan ditingkat
level paling bawah yaitu desa.
 Masyarakat dapat membiasakan
perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mampu meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
 Membangun sinergitas antara
masyarakat, institusi sekolah, institusi
pemerintah, dan tenaga kesehatan
dalam membangun masyakarat desa
atau kelurahan siaga aktif.
2. Judul :
Secercah Hati: Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dan
Ekonomi melalui Peran Posyandu dan Posbindu
Secercah Hati merupakan kegiatan Program Kemitraan Wilayah (PKW) pada
tahun 2019 yang dilaksanakan bersinergi dengan Program Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) yang telah dicanangkan
Pemkot Cimahi.
Program Terpadu P2WKSS adalah program peningkatan peran perempuan
yang mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan, secara
terkoordinasi, dengan upaya yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga guna mencapai tingkat hidup yang berkualitas. Penekanan Program
Secercah Hati memberdayakan wanita dengan mensinergikan peran posyandu dan
posbindu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam
bidang kesehatan, sekaligus bidang perekonomian.
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya
peningkatan kesehatan yang bersumber daya masyarakat, dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Fungsi posyandu untuk
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar guna mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi (Iswarawanti, 2010; Suhat & Hasanah, 2014).
Adapun pos pembinaan terpadu (posbindu) merupakan suatu wadah
kelompok usia lanjut dalam masyarakat, proses pembentukannya dilakukan oleh
masyarakat bekerja sama dengan lembaga sosial, pemerintah, dan swasta sebagai
wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang
menitikberatkan pada upaya peningkatan dan pencegahan terhadap masalah-
masalah lansia (Maulida, Hermansyah, & Mudatsir, 2013). Dengan demikian,
posbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) untuk meningkatkan kesehatan dan mutu kehidupan untuk
mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat (Umayana & Cahyati, 2015).
Berdasarkan data yang terkumpul, ditetapkan identifikasi masalah di bidang kesehatan
dan ekonomi yang akan menjadi fokus kegiatan. :
1) Masih tingginya tingkat kematian bayi;
2) Lemahnya deteksi dini dalam pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular
dan minimnya pelayanan kesehatan manula;
3) Kurang baiknya tingkat kesehatan dan sanitasi masyarakat;
4) Belum optimalnya pengendalian jumlah penduduk dan
5) Belum optimalnya peran posyandu dan posbindu. Adapun masalah di bidang
ekonomi mencakup
6) Rendahnya minat masyarakat untuk berwirausaha dan
7) Kurang optimalnya kemandirian ekonomi rakyat.

Tabel Analisis :
Kelebihan Kekurangan
1) Program BIdang Kesehatan Jika dilihat dari program tidak terlihat
 Metode pelatihan bagi kader adanya kekurangan karena sistem
posyandu dan posbindu serta program yang mengutungkan dua
pemotivasian kader dilakukan dengan belak pihak antara masyrakat dan
kreatif seperti : ceramah, bermain promotor kesehatan.
peran, games, dan ice breaker dan ini
menjadi motivasi bagi ibu-ibu untuk
mau berpartisipasi menjadi kader
kesehatan di masyarakat.
 Adanya keterlibatan institusi
pendidikan (Mahasisawa Fak.
Kedokteran UNJANI) dalam
“Program 1000 Hari Kehidupan” ,
melalui pendampingan ibu hamil.
Program ini bertujuan untuk
mengurangi kematian ibu hamil,
pemenuhan gizi pada ibu hamil
sampai masa menyusui, mencegah
gizi buruk pada ibu hamil dan anak,
dan mecegah terjadinya stunting.
 Program pendampingan kepada
lansia dengan tujuan untuk
peningkatan harapan hidup

2) Program bidang ekonomi


 Adanya program pelatihan yang
dilakukan oleh Komunitas
Perempuan Wirausaha (KPW)
terhadap ibu-ibu kader terkait
wirausaha, manajemen, pemasaran
produk usaha dan memberikan
pinjaman modal yang dikembalikan
oleh ibu-ibu dengan cara dicicil.
Lewat pelatihan ini akan memicu
motivasi ibu-ibu dalam berusaha dan
meningkatkan pendapatan dan
keaktifan dalam peranan kader.

3) Kegiatan pendukung
 Pembebasan metode yang dilakukan
oleh instruktur kepada ibu-ibu kader
dalam memberikan edukasi tentang
masalah kesehatan lewat bermain
drama atau tiater dan di upload
melalui sosial media. Dan berdampak
akan banyak masyarakat yang
teredukasi dengan baik.
 Lewat pemberdayaan ini membuat
dampak positif dan keuntugan bagi
ibu-ibu kader dan promotor
kesehatan. Ibu-ibu kader
mendapatkan ilmu pegetahuan
tentang kesehatan dan wirausahan
untuk meningkatan kesehatan dan
ekonomi keluarga.
 Adanya kerja sama antara lintas
sector seperti kesehatan dan ilmu
ekenomi
 Setiap program yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan atau
masalah yang terjadi di masyarakat
sehingga memicu keaktifan
partisipasi masyarakat didalamnya.
3. Judul Jurnal :
Pemberdayaan Berbasis Partisipasi Masyarakat Melalui Program Kampung
Ramah Anak di Badran Kota Yogyakarta
Berdasarkan keterangan pihak Dinas PMPPA, Kampung Badran dan Sorosutan
telah menjadi daerah percontohan atau pilot project program Kampung Ramah Anak
di Kota Yogyakarta sejak tahun 2011. Bagi warga Badran sendiri, Kampung Badran
dijadikan salah satu wilayah untuk pilot project KRA diketahui karena populasi anak
di wilayah ini cukup tinggi. Demikian juga dengan kerawanan anak untuk keluar dari
zonanya tinggi, sehingga harapan dengan adanya KRA, anak-anak akan lebih
merasa nyaman dan betah tinggal juga tumbuh berkembang di kampungnya sendiri

Tabel Analisis :
Kelebihan Kekurangan
 Sebagian anggota masyarakat  Letak geografis wilayah warga
sudah menjadi anggota kelompok- (tempat tinggal) yang berjauhan
kelompok masyarakat seperti sehingga kurangnya partisipasi
menjadi anggota Forum Anak masyarakat
sekaligus Pengurus KRA, menjadi  Cara pandang masyarakat yang
Kader PKK, Pengurus PAUD dan masih bergantung dengan
Posyandu, dan beberapa program pendanaan dari pihak luar
lainnya yang berkaitan dengan  Pembinaan dari Pemerintah yang
pemenuhan hak anak masih kurang kepada masyarakat,

 Masyarakat terlibat pada kegiatan sehingga masyarakat mampu

diskusi dan kegiatan organisasi mengeluarkan ide-ide kreatif dan

 Keaktifan pemuda dan ibu-ibu proses pendanaan secara mandiri

kader dalam pemberdayaan anak tanpa ketergantugan dari pihak luar.

dan keluarga
 Jika dilihat dari setiap keterbatasan
sebagian masyarakat dengan aktif
dalam melibatkan dirinya dalam
partsipasi masyarakat dalam
program KRA

Anda mungkin juga menyukai