Felia Octaviena - CM
Felia Octaviena - CM
A. IDENTITAS MAHASISWA
C. LATAR BELAKANG
Restoran menurut Marsum (2005:7) “Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang
diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada
semua tamunya baik berupa makan maupun minum.” Dari definisi tersebut maka dapat
kita ketahui bahwa tujuan utama dari restoran adalah menyediakan makan dan minum.
Setiap restoran yang ada tentunya memiliki satu tujuan yang sama yaitu mendapatkan
keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal
tersebut, yang terutama dan paling penting adalah kepuasan pelanggan. Pelanggan yang
puas dapat diartikan bahwa pelanggan tersebut akan datang kembali ke restoran tersebut,
bahkan mungkin akan mengajak kerabat-kerabatnya yang lain. Terkadang orang datang
ke restoran bukan saja hanya untuk mencari makan atau minum, melainkan juga hal-hal
lain, diantaranya, pelayanan, pemandangan, suasana, gaya hidup, dan kesehatan. Dari
semua hal tersebut, satu hal yang terpenting adalah pelayanan.
Pelayanan sangat erat hubungannya dengan Sumber Daya Manusia. Di dalam restoran
tentu saja yang di maksud dengan Sumber Daya Manusia adalah seorang pramusaji. Tentu
pramusaji tersebut harus bisa melayani setiap tamu dengan baik, melayani disini bukan
hanya sekedar mengantar makanan atau minuman, melainkan juga bisa berkomunikasi
dengan para konsumen secara baik. Menurut Supranto (2006 : 226) “Pelayanan adalah
sebuah kata yang bagi penyedia jasa harus dilaksanakan dengan baik.” Pelayanan
memang suatu hal yang sudah menempel pada diri setiap pramusaji. Pelayanan yang
memuaskan bagi setiap konsumen tentunya juga akan meningkatkan nilai dari restoran
tersebut, sehingga akan semakin mudah bagi restoran tersebut untuk mencapai
keberhasilan. Untuk itu Sumber Daya Manusia sangat membutuhkan pelatihan. Menurut
Mathis dan Jackson dalam Subekhi (2012 : 75), Pelatihan sendiri terbagi ke dalam 4
jenis : pelatihan yang dibutuhkan dan rutin, pelatihan pekerjaan/teknis,pelatihan antar
pribadi dan pemecahan masalah, pelatihan perkembangan dan inovatif. Setelah
mengetahui jenis-jenis pelatihan tersebut, maka dapat ditentukan jenis pelatihan mana
yang paling dibutuhkan oleh karyawan-karyawan sebuah restoran. Namun program
pelatihan tidak dapat begitu saja dilaksanakan oleh pihak manajemen, ada langkah-
langkah dalam melaksanakan program pelatihan agar hasilnya bisa sesuai dengan yang
diinginkan.
Seperti yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2006 : 309) pelatihan memiliki
tahapan-tahapan sebagai berikut :
Dari pengamatan di restoran Acta Brasserie Jakarta, penulis melihat bahwa pelayanan
yang diberikan oleh para pramusajinya belum baik dan terampil. Hal ini terlihat dari cara
para pramusajinya dalam membawa piring atau nampan. Kurangnya keterampilan para
pramusajinya juga terlihat pada saat taking order, dimana cara bicaranya masih belum
lancar. Penguasaan menu para pramusaji juga dilihat masih kurang, hal ini terlihat saat
penulis mencoba bertanya mengenai beberapa menu yang disediakan oleh restoran Acta
Brasserie Jakarta. Hal ini diduga dikarenakan bahwa para pramusaji tersebut belum
mengerti sepenuhnya mengenai Standar Operasional Prosedur dari restoran Acta
Brasserie Jakarta.
Berikut penulis menyajikan data mengenai penilaian tamu mengenai pelayanan dari
pramusaji yang didapatkan melalui guest comment card pada tabel di bawah ini
NO URAIAN SB B C K SK JUMLAH
1 Kualitas 23 17 32 13 15 100
Makanan
2 Kualitas 8 11 28 35 18 100
Pelayanan
3 Kecepatan 6 15 30 36 13 100
Pelayanan
4 Sikap 10 9 27 34 20 100
Pramusaji
5 Suasana 12 23 35 17 13 100
6 Kebersihan 16 20 32 17 15 100
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh para pramusaji
belum baik. Banyak pelanggan yang memberikan keluhan dalam hal pelayanan serta sikap
dari para pramusaji. Pelayanan pramusaji dapat dikategorikan kurang dilihat dari rata-rata
jumlah guest comment card yang diberikan oleh para pelanggan. Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis memutuskan untuk menjadikan permasalahan mengenai
pelatihan pramusaji di restoran Acta Brasserie Jakarta,sebagai pokok pembahasan dalam
penulisan Tugas Akhir dengan judul
Menurut Atmodjo (2005), Pramusaji adalah karyawan atau karyawati di dalam sebuah
restoran yang bertugas menunggu tamu-tamu, membuat tamu-tamu merasa mendapat
sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan dan minuman serta
menyajikannya, juga membersihkan restoran dan lingkungannya serta mempersiapkan
meja makan untuk tamu berikutnya.
Menurut Mathis dan Jackson (2006 : 309) pelatihan memiliki tahapan-tahapan sebagai
berikut :
E. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Wawancara
2. Observasi
3. Kursioner
4. Studi Kepustakaan
Lokasi
Waktu
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Juli 2020
H. PENGAJUAN PEMBIMBING
KOLOM VERIFIKASI
FELIA LOURENSIUS
OCTAVIENA ERWIN S.,S.ST,MM AEP RUSKANDI DARMAN S.SOS
Pengesahan Pembimbing
1. Pembimbing Materi :
2. Pembimbing Teknis :
Bandung, 03 Juli 2020
DIREKTUR AKPAR NHI BANDUNG