PRODI : S1 FARMASI 4B
NIM : F320175038
Dalam pemilihan obat untuk pasien biasanya praktisi medik mengalami kesukaran
karena tidak semua sediaan mempunyai manfaat dan risiko yang setara.Kurangnya informasi
yang tersedia untuk masing-masing sediaan merupakan salah satu kendala.Keanekaragaman
sediaan yang dipilih memungkinkan terjadinya pemilihan obat yang tidak sesuai dengan drug
of choice dalam pedoman pengobatan yang ada.
Dalam proses pelayanan terhadap pasien maka perlu dilakukan beberapa tahapan.
Yang pertama yaitu melakukan asesmen terhadap kebutuhan pasien akan obat,
kedua pembuatan rencana pelayanan yang memenuhi kebutuhan pasien akan obat, dan ketiga
yaitu melakukan evaluasi tindak lanjut untuk menentukan apakah hasil terapi positif telah
diperoleh. Hal ini penting untuk mengetahui kebutuhan pasien akan obat.
Informasi tentang obat meliputi : alergi terhadap obat, efek obat yang tidak
dikehendaki (termasuk nama obat dan reaksi yang terjadi),obat-obat yang telah
diresepkan,bagaimana pasien menggunakan obatnya, efektivitas dan efek samping obat-obat
yang digunakan, vitamin-vitamin dan terapi alternatif yang digunakan, obat-obat dengan dan
tanpa resep yang pernah digunakan (yang telah dihentikan penggunaannya dalam 6 bulan
terakhir).
1. Pasien mempunyai indikasi yang sesuai dengan tiap obat yang diberikan
2. Terapi obat yang efektif
3. Terapi obat yang aman
4. Pasien patuh/bersesuaian dengan terapi obat dan segala aspek terapi yang diperolehnya,
dan,
5. Pasien telah memperoleh terapi yang diperlukan untuk indikasi penyakit yang belum
ditangani.
Kebutuhan pasien tentang obat dapat menimbulkan problema bila kebutuhan tersebut
tidak dipenuhi. Kerasionalan pemberian obat pada pasien sebetulnya dapat dicapai dengan
memenuhi segala kebutuhan pasien tentang obat tersebut. Bila kebutuhan pasien tentang obat
tersebut tidak dipenuhi maka problema terapi obat pada pasien timbul.