Anda di halaman 1dari 4

Jumat, 25 september 2020

NAMA : SEPRIANUS ANDRI

KELAS : ENGGANO

NIM : AOA0190915

MATERI KONSEP IBU HAMIL

A. PROSES KEHAMILAN

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari: ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

B. DIAGNOSIS KEHAMILAN

Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari dengan
perhitungan sebagi berikut:

Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran.

Kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.

Kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut aterm.

Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau serotinus.

C. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN

1. Tanda dugaan kehamilan

a.Amenorea (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graaf dan ovulasi.

Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan
persalinan.

b.Mual dan muntah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning sickness.

Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.

Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.


c.Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.

d.Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebankan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulakn sinkop atau pingsan.

Keadaan ini menghilang setelah umur 16 minggu.

e.Payudara tegang

Pengaruh estrogen progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang.

Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f. Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebankan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.

Pada triwulan kedua sudah menghilang.

g. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan buang air
besar.

h. Pigmentasi kulit

Sekitar pipi: cloasma gravidarum, Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.

Dinding perut: Striae livide, Striae nigra, Linea alba makin hitam

Sekitar payudara: Hiperpigmentasi areola mamae, Puting susu makin menonjol, Kelenjar
montgomery menonjol, Pembuluh darah menifes sekitar payudara

i. Epulis

Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil

j. Varices atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari estrogen dan proesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.

Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara.
Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang saat persalinan.

2.Tanda tidak pasti kehamilan

Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan

Pada pemeriksaan dalam ditemukan: a)Tanda Hegar, b)Tanda Chadwicks, c)Tanda Piscaseck,
d)Kontraksi Branxton Hicks, e)Teraba ballotement

3.Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

Sebagian kemungkinan positif palsu

D. TANDA PASTI KEHAMILAN

Gerakan janin dalam rahim

Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin

Denyut jantung janin: a)Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokograf, alat dopler.
b)Dilihat dngan ultrasonografi. c)Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgenunuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi. (Manuaba, 2010: 109).

E.KEBIJAKAN PROGRAM KUNJUNGAN IBU HAMIL

a. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 3 kali selama kehamilan

Satu kali pada triwulan pertama.

Satu kali pada triwulan kedua.

Dua kali pada triwulan ketiga

b. Pelayanan/ standar minimal termasuk “7T” :

Timbang berat badan.

Ukur Tekanan darah.

Ukur Tinggi fundus uterus.

Imunisasi TT (tetanus toksoid) lengkap.

Tablet tambah darah.

Tes terhadap Penyakit Menular Seksual.

Temu wicara (dalam rangka persiapan rujukan).

TUJUAN ASUHAN ANTENATAL


Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.

Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplkasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan peberian asi eksklusif.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal. (Saifuddin dkk, 2006: 90)

Anda mungkin juga menyukai