Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU SOSIAL

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL DI DUNIA

DI SUSUN OLEH :

1. DALITA EKARISTI
2. ELFIRA YULIAWATI
3. NOVIANI

BADAN PERKUMPULAN PENDIDIKAN KARYA BANGSA

STKIP PERSADA KHATULISTIWA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Sejarah Perkembangan Ilmu Sosial di Dunia tepat waktu.

Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Sosial di Dunia di susun guna memenuhi


tugas dari Bapak Juri, M.Pd pada mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial di STKIP
Persada Khatulistiwa. Selain itu, penulisan makalah ini diharapkan dapat
berguna dan menambah wawasan bagi pembaca tentang sejarah perkembangan
ilmu sosial di dunia.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai tepat
waktu. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima agar
kedepannya makalah ini menjadi lebih baik.

Sintang, september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………………………………………..
i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………


ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….


iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………


1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………….
1
C. Tujuan Pembahasan …………………………………………………………………………
1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Sosial ……………………………………………………………………...


2
B. Ruang Lingkup Ilmu Sosial ………………………………………………………………..
4
C. Perkembangan Ilmu Sosial ………………………………………………………………..
7

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 9
B. Saran ………………………………………………………………………………………………... 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….....


10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu sosial adalah ilmu yang sangat penting bagi setiap umat manusia di
dunia ini. Karena dengan ilmu-ilmu sosial manusia dapat berinteraksi
dengan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia ini secara tidak langsung
kita sudah mempelajari ilmu-ilmu sosial secara tidak sengaja dan tidak
disadari. Sejak kita lahirkita sudah berada ditengah-tengah
keluarga,maka kita diajari untuk berinteraksi terhadap sesama manusia
dan saling menghargai antara satu dan yang lain.

Dengan ilmu sosial yang baik dimiliki seseorang maka dapat meraih
kesuksesan karna ia memiliki keterampilan sosial dengan baik. Meskipun
seseorang menguasai dengan baik ilmu eksakta akan tetapi jika memiliki
keterampilan sosial yang baik muka ilmunya tidak berate apa-apa.

Makalah ini juga membahas mengenai pengertian ilmu sosial, ruang


lingkup ilmu sosial, dan perkembangan ilmu sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ilmu Sosial ?
2. Apa saja yang termasuk kedalam Ilmu Sosial ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Ilmu Sosial ?
C. Tujuan Pembahasan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Ilmu Sosial. Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka tujuannya antara lain :
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Ilmu Sosial.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam Ilmu Sosial.
3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Ilmu Sosial.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Sosial


Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf, seorang ahli
sosiologi Jerman dan penulis buku Class and Class Conflict in Industrial
Sosiety yang dikenal sebagai pencetus Teori Konflik Non-Marxis,
merupakan suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan
seperangkat disiplin akademik yang memberikan perhatian pada aspek-
aspek kemasyarakatan manusia.
Istilah ilnu sosial tidak begitu saja dapat terima ditengah
akademisi ,terutama di inggris.sciences sociale dan
sozialwissenschapften adalah istilah istilah yang lebih mengena ,meski
kebudayaan nya juga membuat ‘’menderita” karena diinterprentasikan
terlalu luas maupun terlalu sempit .irosinya ,ilmu sosial yang di maksud
sering hanya untuk mendenifisikan sosiologi,atau hannya teori sosial
sintetis.keyataan seperti itu dapat kita liat pada tahun 1982,pemerintah
inggris menentang nama social science research council yang di biayai
negara,mereka menggusulkajian kajian sosial,dan akhir nya dewan itu di
sebut economic and social research council.(Dahrendorf,2000:1000).[30]
Jadi Ilmu sosial pada dasarnya merupakan ilmu yang
mempelajari perilaku dan aktivitas manusia dalam kehidupan bersama.
Dengan demikian ilmu sosial mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan . Perbedaan utama antara ilmu sosial dengan ilmu alam
adalah obyeknya. Obyek ilmu alam adalah fisik ,sedangkan obyek ilmu
sosial adalah manusia dan hubungannya dengan lingkungannya.
Lingkungan ini dapat berarti manusia lain atau obyek fisik disekitar
manusia.[1]
Ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang bermacam-macam
misalnya :
1. Perilaku manusia dalam hubunganya dengan manusia lain baik
pribadi atau kelompok yang nantinya melahirkan ilmu sosiologi.
2. Perilaku manusia pada masa lalu melahirkan ilmu sejarah.
3. Perilaku manusia kaitannya dengan kejiwaannya melahirkan ilmu
psikologi.
4. Perilaku manusia kaitannya dengan pemenuhan kebutuhannya
melahirkan ilmu ekonomi, dan sebagainya.
Semua perilaku tersebut merupakan gejala sosial yang menjadi
wilayah kajian utama ilmu-ilmu sosial. Inilah yang membedakan
ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu alam berhubungan
dengan gejala-gejala alam yang bersifat fisik ,konstan dan biasa
diamati dengan kasat mata dan untuk memahaminya tidak sesulit
gejala sosial.Gejala alam mudah dipilah-pilah dan bias diukur seta
pola peristiwanya senantiasa tetap. Misalnya ,pola mengenai gejala
gunung meletus atau gejala tsunami sejak dahulu kala hingga
sekarang tidak banyak berubah . Sedangkan gejala atau peristiwa
sosial terikat dengan variable tempat ,waktu,perilaku,dan setting
sehingga lebih kompleks . Misalnya revolusi yang terjadi diinggris,
prancis, amerika, dan revolusi kemardekaan Indonesia memiliki
perbedaan yang tidak konstan.
Empat tipe ilmu sosial ini yang merupakan perluasan konsep
empat tipe sosiologi yang diperkenalkan oleh Burawoy (2004), yaitu
ilmu sosial professional, ilmu sosial publik, ilmu sosial kebijakan, dan
ilmu sosial kritis. Perkembangan ilmu sosial yang sehat disuatu
negara ditandai oleh keseimbangan yang saling melengkapi antara
keempat tipe ilmu sosial tersebut. Keseimbangan ini perlukan untuk
mencegah terjadinya perkembangan berlebihan salah satu tipe dan
mengorbankan tipe ilmu sosial yang lain.[2]
Karena gejala sosial sangat kompleks, maka untuk memahaminya
tidak cukup dengan satu sudut pandang atau satu disiplin ilmu,
sehingga dikatakan bahwa ilmu sosial memiliki gejala sangat
kompleks.[3]

B. Ruang Lingkup Ilmu Sosial


Menurut Wallerstein (1977) ruang lingkup ilmu sosial terdiri dari
sosiologi, antropologi, geografi, ekonomi, sejarah, psikologi, hukum, dan
ilmu politik. Perbedaan keduanya bahwa Wallerstein memasukan ilmu
geografi dalam ilmu sosial, sedangkan Brown tidak memasukan geografi
dalam ilmu sosial.(4)
Cabang-cabang ilmu sosial berdasarkan pendapat Wallerstein dan Brown
diantaranya(5):
1. Antropologi, merupakan Ilmu Sosial yang mempelajari
manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya,
yang mempejari segi kebudayaan masyarakat. Contohnya,
Ilmu Antropologi digunakan untuk menghadapi tantangan
yang kian berat dengan adanya permasalahan seperti
multikulturalisme, kemiskinan srtuktural, korupsi tanpa henti,
konflik-konflik kepentingan golongan, kesenjangan sosial
ekonomi, ketidakpastian pelaksanaan hukum, dan jurang
generasi.
2. Ekonomi, merupakan ilmu sosial yang mempelajari produksi
dan pembagian kekayaan dan masyarakat, atau Ilmu Sosial
yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi
kebutuhannya. Contohnya kegiatan jual beli sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Geografi, merupakan Ilmu Sosial yang mempelajari lokasi dan
variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas
permukaan bumi. Karena kaitannya dengan hal fisik inilah,
sebagian ilmuwan tidak memasukkannya dalam ilmu alam.
Contohnya, geografi diperlukan dalam memahami atau
memecahkan suatu suatu masalah di dalam negeri, seperti :
urbanisasi, kelebihan penduduk, penipisan sumber daya alam,
hutan-hutan yang semakin gundul.
4. Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi
dan masyarakat dalam berbagai berbagai cara dan bertindak,
sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar
masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut
pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja
bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan
memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana
mereka yang akan pilih.
5. Linguistic, merupakan ilmu sosial yang mempelajari aspek
kognitif dan sosial dari bahasa. Linguistic tidak mempelajari
tentang bagaimana penggunaan bahasa, melainkan bagaimana
bahasa digunakan dan unsur-unsur apa yang ada didalamnya.
Misalnya penggunaan bahasa Inggris sebagai sebagai bahasa
Internasional.
6. Pendidikan, merupakan ilmu sosial yang mempelajari
masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta
pembentukkan karakter dan moral. Misalnya, kegiatan belajar
formal maupun non-formal.
7. Politik, merupakan ilmu sosial yang mempelajari
pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara). Selain
itu, menurut Roger F. Soltau, politik merupakan kajian tentang
negara, tujuan-tujuan negara, dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan-tujuan itu; hubungan antara negara
dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
Misalnya, hubungan dalam bidang ekonomi, militer dan
bidang lainnya antara Indonesia dengan Australia.
8. Psikologi, merupakan ilmu sosial yang mempelajari tingkah
laku dan proses mental manusia. Bidang khusus yang terdapat
di dalamnya sangat beraneka raga, termasuk psikologi
eksperimental, psikologi fisiologi, psikologi perkembangan,
psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi klinis dan
penyuluhan, psikologi sekolah dan pendidikan, serta psikologi
industry dan permesinan. Dengan demikian psikologi
merupakan salah satu bagian ilmu perilaku atau ilmu sosial.
Misalnya, cara memahami perilaku seseorang individu.
9. Sejarah, merupakan ilmu sosial yang mempelajari masa lalu
(sejak manusia ada hingga sekarang) yang berhubungan
dengan umat manusia. Sementara, menurut Depdiknas sejarah
merupakan mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan
dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan
masyarakat Indonesia dunia dari masa lampau hingga kini.
Namun, yang jelas kata kuncinya adalah sejarah merupakan
suatu penggambaran atau rekonstuksi peristiwa, kisah
maupun cerita, yang benar terjadi di masa lalu. Misalnya,
tentang sejarah bangsa Indonesia.
10. Sosiologi, merupakan ilmu sosial yang mempelajari
masyarakat dan hubungan antar ,manusia di dalamnya.
Banyak para ahli yang berpendapat tentang sosiologi salah
satunya, Piritim Sorokin mengemukakan bahwa sosiologi
merupakan suatu ilmu tentang hubungan dan pengaruh
timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial.
Sementara ahli dari Indonesia yaitu Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi berpendapat bahwa ilmu sosiologi
merupakan ilmu tentang struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan sosial. Dengan pernyataan dari
beberapa ahli tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu
sosiologi merupakan disiplin ilmu tentang interaksi sosial,
kelompok sosial gejala-gejala sosial, organisasi sosial, struktur
sosial, proses sosial, maupun perubahan sosial. Misalnya,
tingkat kelas sosial masyarakat.

lmu sosial juga dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari


tentang masyarakat. Masyarakat yang dimaksud adalah suatu
sistem dari sistem kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dn
kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari
pengawasan tingkah laku serta kebiasaan manusia.
Masyarakat merupakan jalinan sosial, dan masyarakat selalu
berubah.[8]

C. Perkembangan Ilmu Sosial


Menurut Wallerstein, perkembangan Ilmu sosial dimulai sejak
masa Romawi Kuno, dimana proses institusionalisme pada abd 19
terdapat di lima kota besar dan menunjukkan progress yang cukup
tinggi, dari lima kota tersebut yakni Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan
Amerika Serikat.[9] Disiplin ilmu sosial pertama yang mencapai
eksistensi institusional otonom adalah ilmu sejarah, walaupun banyak
sejarawan secara antusias menolak label Ilmu Sosial. Ilmu sejarah
memang suatu praktik yang sudah berlangsung lama, dan terminalogi
sejarah juga sangat kuno.
Dilanjut Ilmu ekonomi juga baru secara formal disebut sebagai
disiplin ilmu pada abad ke 19, ketika pemberlakuan teori-teori ekonomi
liberal pada abad ke 19, para ekonom beragumentasi bahwa prilaku
ekonomi lebih merupakan cermin suatu psikologi individualistic
universal daripada institusi-institusi yang dikonstruksikan secara sosial.
Ketika ilmu ekonomi menjadi sebuah disiplin ilmu yang matang
dibeberapa perguruan tinggi di Eropa.
Bersamaan dengan itu pada abad ke 19 juga berkembang muncul ilmu
disiplin ilmu sosiologi. Auguste Comte berkeyakinan bahwa ilmu
tersebut harus menjadi “ ratu ilmu-ilmu “, sosiologi merupakan hasil
asosiasi-asosiasi reformasi sosial yang agenda utamanya berkaitan
dengan berbagai ketidakpuasan yang disebabkan oleh kekacauan
populasi kelas pekerja perkotaan yang semakin besar jumlahnya seiring
dengan berjalannya Revolusi Industri.[10]
Fase selanjutnya berkembang ilmu politik. Kemunculannya bukan
karena subjek matter-nya negara kontemporer dan perpolitikannya,
juga bukan karena kurang menyetujui analisis nomotetis, tetapi karena
resistensi fakultas-fakultas hukum untuk merebut monopoli kekuasaan.
Begitulah empat serangkai (sejarah, ekonomi,sosiologi, politik) telah
berhasil menjadi disiplin-disiplin ilmu sosial di universitas-universitas
di Eropa pada abad ke 19, pada akhir abad 19 Geografi berhasil
merekonstruksikan dirinya sebagai sebuah disiplin ilmu baru, terutama
di beberapa Universitas di Jerman.
Psikologi pada mulanya merupakan bagian integral dari filsafat,
pada abad ke 19 psikologi mulai menunjukkan jati dirinya, terutama
dengan kepeloporan Saint Agustint, dengan minatnya dalam melakukan
instropeksi dan keinginantahuannya dan fenomena psikologis. Pada
abad ke 19 terdapat dua teori psikologi yaitu psikologi kemampuan dan
psikologi yang saling bersaing, yakni psikologi kemampuan dan
psikologi asosiasi yang lahir karena timbulnya penafsiran kemampuan
khusus pada otak berbeda-beda. Pada 1879 lahirlah laboratorium
psikologi pertama di Jerman.
Dalam perkembangannya psikologi sering berada pada dua tempat
yakni disiplin ilmu sosial dan ilmu alam. Hal ini berkaitan erat dengan
kedekatan psikologi dengan arena medis, sehingga banyak psikolog-
psikolog yang menyeberang dari ilmu sosial ke ilmu biologi/alam. Istilah
psikologi sosial merupakan penguatan bahwa psikologi masih
menempatkan kakinya pada ranah Ilmu Sosial.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu sosial sangat penting dalam hehidupan umat manusia di dunia,
inilah yang dapat membuat manusia berinteraksi dengan baik dan benar.
Perkembangan ilmu sosial yang kian pesat menjadikannya diklasifikasi
dalam ilmu sosial itu sendiri, mulai dari sejarah, geografi, sosiologi, ilmu
hukum dan lain sebagainya. Tujuan utama dari pengklasifikasian
tersebut adalah untuk mempermudah dalam pengamatan dan penelitian
mengenai pengimplementasikan ilmu sosial dalam permasalahan sosial.
Perkembangan ilmu sosial tersebut tidak hanya terjadi pada negara-
negara besar dunia,
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai