1375 1974 1 PB PDF
1375 1974 1 PB PDF
Abstrak
Dermatitis Atopi (DA) menjadi masalah kesehatan terutama pada balita dikarenakan sifatnya yang cenderung mengalami
kekambuhan jika terpapar faktor risiko. Dermatitis atopi biasanya muncul dimasa kecil, DA dapat terjadi jika terjadi
diseregulasi pada IgE yang mengakibatkan kerusakan epidermal barrier, salah satu faktor yang dapat mencega terjadinya
DA adalah ASI. ASI eksklusif dapat melindungi anak dari penyakit DA karena kandungan antibodi Th1 and asam lemak
esensial yang ada dalam ASI yang dapat melindungi bayi baru lahir dan mencegah timbulnya resiko alergi terutama
dermatitis atopik. Sehingga riwayat pemberian ASI yg baik mampu mengurangi dari DA. [J Agromed Unila 2015; 2(3):357-
359]
Korespondensi: Rana Mufidah Raydian | Kampus Hijau Residence Blok A5 Kedaton Bandar Lampung | HP 089692716146
e-mail: raydian.rana@gmail.com
kanak dibanding dengan yang tidak diberikan pergelangan kaki, dan kedua tangan. 7 Dan
ASI eklusif.6 yang terakhir adalah dermatitis atopik yang
muncull pada dewasa (>12 tahun), pada
Isi umumnya ditemukan adanya penebalan kulit
Dermatitis atopi (DA) adalah penyakit di daerah belakang lutut dan fleksural siku
kulit inflamasi yang khas, bersifat kronis dan serta tengkuk leher.Akibat adanya garukan
sering terjadi kekambuhan (eksaserbasi) secara berulang dan perjalanan penyakit yang
terutama mengenai bayi dan anak-anak, dapat kronis, lesi ditandai dengan adanya
pula pada dewasa. Gejala dermatitis atopik hiperpigmentasi, hiperkeratosis dan
dapat bervariasi. Gejala yang paling umum likenifikasi.8
adalah kulit tampak kering dan gatal.7 Pada umumnya diagnosis didapatkan
DA tejadi akibat reaksi hipersensitivitas dari riwayat adanya penyakit alergi, misalnya
tipe 1 tetapi etiologi pasti belum diketahui. eksim, asma dan rinitis alergik, pada keluarga,
Patogenesis DA terjadi karena faktor genetik khususnya kedua orang tuanya. Kemudian dari
dan imunologi, yaitu epidermal barrier, gejala yang dialami pasien, kadang perlu
disregulasi IgE, dan defek pada respon imun di melihat beberapa kali untuk dapat memastikan
kulit.8 Disregulasi imun terjadi pada sel dermatitis atopik dan menyingkirkan
langerhans, sel dendritik epidermal, monosit, kemungkinan penyakit lain serta mempelajari
makrofag, limfosit, sel mast, dan keratinosit keadaan yang menyebabkan iritasi/alergi kulit.8
serta interaksi dari elemen elemen imun Tatalaksana yang dapat diberikan
tersebut akan membentuk cacasde sitokin dengan non medika mentosa maupun medika
yang akan mengakibatan peningkatan sel Th2 mentosa. Terapi non medika mentosa dapat
dibandingkan sel Th1. Sitokin sel Th2 yaitu diberikan pengobatan untuk memperbaiki
interleukin (IL) 4, IL 5, IL 10, IL 13 akan sistim imun contohnya Timopentin merupakan
meningkat di kulit sehingga terjadi penurunan pentapeptida sintetik yang dapat
Th1. Produksi sitokin ini akan meningkatkan meningkatkan diferensiasi timosit dan fungsi
sintesis IgE sehingga terjadi reaksi limfosit T tetapi memerlukan waktu yang agak
hipersensitivitas tipe 1.9 lama. Uji klinis dengan kontrol plasebo selama
Kerusakan pada barrier epidermis pada 6 minggu baru menunjukkan perbaikan
dermatitis atopi menyebabkan kulit kering dan pruritus dan eritem secara bermakna.9
sensitif hal ini terjadi karena ketidak Beberapa studi menunjukkan bahwa diet
seimbangan kandungan air di kulit komponen eliminasi yang ketat terjadinya dermatitis
terpenting dari epidermal barrier adalah asam atopik pada bayi dengan terhadap alergen
lemak esensial pada DA terjadi aktifitas makanan utama dapat mengurangi risiko
desaturasi dari asam lemak esensial. atopik tinggi.2 Diet eliminasi pada ibu menyusui
Penurunan asam lemak tersebut menyebabkan dapat mencegah terjadinya penyakit atopik
peningkatan kehilangan air pada epidermis dan pada bayi yang disusui di kemudian hari.
xerosis. Selain itu asam lemak esensial Penundaan pemberian makanan padat (sampai
membentuk ikatan dengan mediator inflamasi 6 bulan) dilaporkandapat menunda terjadinya
seperti prostaglandin dan leukotrien yang dermatitis atopik.2
mengakibatkan defesinsi prostglandin E1 dan Terapi medika mentosa peneliti
PGE1.10 membuktikan penggunaan hidroksisin,
Gejala dermatitis atopik dapat loratadin serta setirisin sangat bermanfaat
dibedakan menjadi 3 kelompok usia yaitu mengatasi rasa gatal pada dermatitis atopik.
dermatitis atopik pada masa bayi (0-2 tahun) Selain merupakan antagonist H1, obat-obatan
dimana pada masa ini pertama kali timbul di ini juga mengahambat reaksi tipe I fase lambat
pipi dan dagu sebagai bercak bercak dan PAF (platelets activating factor) serta
kemerahan, bersisik dan basah. 7 Dermatitis menghambat neutrofil, eosinofil dan basofil ke
atopik pada masa anak (2-12 tahun), dimana tempat kulit yang mengalami reaksi alergi.10
pada masa ini tempat predileksi cenderung di ASI eksklusif adalah pemberian hanya
daerah lipat lutut, lipat siku dan sangat jarang ASI saja tanpa makanan dan minuman lain.
di daerah wajah, selain itu juga dapat Pemberian ASI eksklusif dianjurkan sampai
mengenai sisi leher (bagian anterior dan enam bulan pertama kehidupan bayi11 Seperti
lateral), sekitar mulut, pergelangan tangan, diketahui bahwa ASI eklusif memiliki banyak