Oleh Kelompok 2 :
Muh. Jazuli ‘Asyrorroji 180305021
Mulyani 180305020
MAHASISWA SEMESTER IV - A
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Kewirausahaan.............................................................................2
B. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan.......................................................3
C. Model Proses Kewirausahaan..................................................................5
D. Faktor Pendorong Proses Kewirausahaan...............................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula
orang yang mengaggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan. Dalam rangka
menhadapi era perdagangan bebas,kita dirancang bukan hanya untuk mempersiapkan
Sumber Daya Manusia yang siap bekerja, melainkan juga harus mampu
mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
b) Serikat dagang.
Sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang yang ada perlu
diketahui proses tersebut diawali dengan tindakan penilaian sumber daya usaha
yang dimiliki. Dalam konteks ini bukan saja perlu diidentifikasi para pensuplay
alternative sumber daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan serta keinginan
pemahaman kebutuhan para pensuplay sumber daya tersebut seorang wirausaha
1
Buchori Alma, Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2003). Hlm. 54
dapat menstruktur sebuah persetujuan yang memungkinkannya mendapatkan
sumber daya tersebut dengan biaya serendah mungkin.
4. Laksanakan manajemen usaha tersebut
Setelah sumber daya dicari, maka sang wirausaha perlu mengaktifkannya melalui
implementasi rencana bisnisnya. Hal terebut mencakup kegiatan yang
mengimplementasi sebuah gaya dan struktur manajemen.2
B. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan
Pada tahap ini wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya memulai
usaha barunya diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis
barang yang dihasilkan meniru yang sudah ada.
2. Proses duplikasi dan pengembangan
Pada tahap ini wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap
duplikasi produksi wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui
deperivikasi dan diferensiasi dengan model sendiri.
3. Proses penciptaan
Proses penciptaan atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan
teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha baru, dan metode
pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari Schumpeter.
4. Dilihat prosesnya
2
Ibid. Hlm. 55
b) Tahap pertumbuhan, tahap ini merupakan melaksanakan usaha atau
diringkas dengan tahap jalan, tahap ini seseorang wirausahawan mengelola
berbagai aspek yang terkait dengan usahawan mencakup aspek-aspek
pembiayaan, SDM, kepemilikan, pengorganisasian kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,
pemasaran dan melakukan evaluasi.
Untuk menjadi wirausaha yang sukses pertama-tama harus memiliki ide atau visi
bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko baik waktu atau uang. Apabila ada kesiapan menghadapi resiko, langkah
berikutnya adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan
menjalankannya. Agar usaha berhasil, selain harus bekerja keras sesuai
urgensinya, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan
mitra usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan
perusahaan.3
C. Model Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah kegiatan kreatif
untuk menciptakan suatu konsep yang baru untuk keperluan baru untuk diwujudkan
dan diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses. Inovasi adalah suatu fungsi
khusus dari kewirausahaan, kegiatan yang membawa sumber daya dengan kapasitas
baru untuk menciptakan kesejahteraan. Hal terpenting dari inovasi adalah gagasan,
penerapan, dan kegunanaan. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Secara internal inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu
seperti : locus of control,toleransi, nilai-nilai, pendidikan, dan pengalaman.
Sedangkan secara eksternal seperti: pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan.
Pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuhan kewirausahaan sangat
tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi dan lingkungan. Faktor yang berasal
dari pribadi ialah komitmen, visi, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Faktor
yang berasaal dari organisasi antara lain : kelompok, struktur budaya dan strategi.
3
Syuryana, Kewirausahaan : pedoman praktis, kiat dan proses menjuju sukses, (Jakarta : Salemba Empat,
2003). Hlm. 59
Faktor lingkungan antara lain : pesaing, pelanggan, pemasok dan lembaga-lembaga
keuangan yang akan membantu dana.4
Minat berwirausaha ini terletak pada bagian inovasi dan didukung oleh kejadian
pemicu, antara lain faktor pribadi, lingkungan ,dan sosiologi/lingkungan sosial.
1. Faktor pribadi
Secara internal inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam individu
(Faktor pribadi/personal), seperti lokus kendali (locus of control), toleransi, nilai-
nilai pribadi, pendidikan, pengalaman. Faktor pribadi yang mendorong inovasi
adalah : keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung
resiko, faktor pendidikan dan pengalaman.
Berkurangnya kesempatan kerja di perusahaan-perusahaan dan jalur karir yang
kurang menjanjikan, menyadarkan banyak akademi dan universitas bahwa
kewirausahaan merupakan mata kuliah yang sangat populer, karena jumlah
mahasiswa yang menginginkan bisnis sendiri meningkat dengan cepat. Gaya
hidup bebas juga menjadi faktor yang mendorong kewirausahaan. Sedang faktor
personal yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia wirausaha
adalah lokus kendali (locus of control), toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai
pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidak puasan. Menurut
Zimmerer wirausahawan dianggap pahlawan. Ini karena sikap orang terhadap
seorang wirausahawan yang menganggap mereka sebagai seorang model dan
pahlawan yang harus ditiru. Faktor personal yang memicu antara lain :
a) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang.
2. Faktor lingkungan
4
Edward, Zebua,. Buku Ajar Dan Perangkat Pembelajaran, (Sumatera Barat : Institut Seni Indonesia Padang
Panjang, 2017). Hlm. 18
Lingkungan (environmental) adalah yang menyangkut hubungan dengan
lingkungan. Dapat disimpulkan lingkungan adalah kondisi atau keadaan
lingkungan di tempat tinggal yang mempengaruhi seseorang. Faktor lingkungan
yang mempengaruhi inovasi adalah model peranan, aktifitas dan peluang.
a) Sedangkan faktor lingkungan yang memicu timbulnya wirausaha
adalah peluang, model peran, aktifitas, kompetisi (pesaing),
inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Buchari
berpendapat bahwa yang memicu adalah: Adanya persaingan dalam
dunia kehidupan.
Faktor sosial yang dimaksud sosiologi atau lingkungan sosial ialah semua orang
atau manusia lain yang mempengaruhi individu. Secara sosio-kultural lingkungan
mencakup segala stimulasi, interaksi, dan kondisi dalam hubungannya dengan
perlakuan ataupun karya orang lain. Faktor lingkungan sosial (sosiologi) yang
memicu kewirausahaan dipengaruhi perlakuan atau karya dari : keluarga dan
orang tua, jaringan kelompok, model peranan/tokoh masyrakat.
c) Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha (dorongan orang
tua).
Pada tahap factor pendorong proses kewirausahaan ini ada dua macam :
1. Faktor Pendorong Proses Kewirausahaan pada Tahap Perintisan
5
Budiyono, H., dan Rianti, S. “Faktor Pribadi, Lingkungan, Dan Sosiologi Pada Tahap Inisiasi Proses
Kewirausahaan” Jurnal Ilmiyah Ekonomi Manajemen Dan Kewirausahaan, (Vol.10 No.2 Thn. 2016). Hlm.
106-107
6
Suharti, L., dan Hendri, U. “Potret Proses Kewirausahaan Dari Perintisan Sampai Pengembangan Usaha
Sebuah UKM Dalam Menuju Pasar Internasional, Jurnal Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Univ. Kristen Setia
Wacana, (Vol.03 No.01 Thn. 2016). Hlm.735
dan terdorong untuk melakukan pengembangan pada usaha yang
dimilikinya. Seperti halnya pada tahap perintisan, terdorongnya
seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang di antaranya berasal dari dalam dirinya seperti
memiliki kreatifitas yang tinggi, jiwa kepemimpinan, serta komitmen
dan visi.
7
Ibid,. Hlm.739
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar melaksanakan kegiatan
pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen. Seorang wirausaha perlu
mencari, mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dengan jalan
mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal yang baru.
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tanyangan.
Ada tantangan, maka ada usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika melakukan usaha,
pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak ada tantangan, maka tidak akan ada
usaha. Tidak berusaha, maka akan menemukan tantangan.
Proses perkembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan
pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu
adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan
hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi
terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis
yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana
kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.