Selain gempa bumi, tanah longsor, banjir dan bencana alam lainnya, hal lain yang
menjadi perhatian adalah nyawa dan harta-benda yang terancam oleh kebakaran lahan
dan hutan, serta dari kabut asap skala lokal dan skala besar. BPBD dipimpin oleh
seorang pejabat setingkat di bawah gubernur atau setingkat eselon Ib. Pasal 18 ayat
(2) huruf b menentukan bahwa untuk tingkat kabupaten/kota BPBD dipimpin oleh
tugas kebakaran hutan dan lahan yang dibentuk Gubernur melalui Peraturan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dalam hal ini satuan tugas kebakaran
hutan dan lahan pada situasi tertentu dapat diketuai oleh unsur kepolisian dan juga
TNI.
Provinsi Jambi adalah mengajak semua satuan tugas yang terkait untuk Bersama-
sama memantau dan menanggulangin kebakaran hutan dan lahan dari pra
1
Peraturan Gubernur Provinsi Jambi Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan
2
Wawancara dengan Drs.Kayan Lumban Gaol, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
3
Wawancara dengan Bachyuni DeliansyahS.H, MH Ketua Pelaksanaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
4
Wawancara dengan Bachyuni DeliansyahS.H, MH Ketua Pelaksanaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
Dengan begitu fungsi dari Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Jambi
dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dan menetapkan
dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak terlepas dari ketentuan
Kebakaran Hutan dan Lahan yang menentukan bahwa masa pengendalian dan
penanggulangan adalah
Kayan mengemukakan :
”Dalam penanggulangan bencana kami melakukan dan mengkomandoi
tanggap darurat pembuatan posko di daerah yang terjadi kebakaran
hutan dan lahan dan juga tempat pengungsian. begitu sudah terdeteksi
melalui satelit yang melihat titik koordinat hotspot barulah kami
mengkoordinasi semua yang terlibat dari satuan tugas untuk
menurunkan petugas ke lokasi untuk melakukan groundcheck. Dalam
keadaan siaga darurat kita alihakan lah ke Bnpb turunlah dana siap
pakai untuk membiaya kami di posko-posko mulai dari bahan bakar
kendaraan dan alat. Dan bnpb juga yang membiayai hellikopter
waterbooming saat diperlukan”5.
Saat penanggulangan bencana Badan Penanggulangan Bencana Provinsi
tempat evakuasi korban yang aman serta menjamin sandang pangan korban sesuai
amanat dari PP Nomor 22 tahun 2008 pasal 15-18 Badan Penanggulangan Bencana
wajib memberikan kebutuhan air bersih pangan sandang dan penampungan hunian
Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan. Badan penanggulangan bencana tidak bekerja senidri banyak pihak yang
sudah dibentuk untuk melakukan penanggulangnan kebakaran hutan dan lahan. Pada
5
Wawancara dengan Drs.Kayan Lumban Gaol, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
yang ada dan setelah itu melaporkan kepada gubernur untuk
mngumumkan seberapa parah keadaan dilapangan yang terjadi
kebakaran ”6.
tergabung dari satuan tugas karhutla barulah itu memerintahkan Tim Reaksi Cepat
mulai dari cakupan lokasi, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana. Setelah
menyampaikan rekomendasi status keadaan kepada Gubernur dan Gubernur lah yang
“hal yang memperlambat dan api sulit dipadami adalah jangkuan jalur
yang tidak bisa di lewati menggunakan mobil, itu perlu sekali
menggunakan hellikopter waterbooming maka dari itu kami
mnghubungi bnpb pusat untuk mngirimkan hellikopter tetapi
hellikopter pun datangnya tidak langsung dihubungi langsung datang
membutuhkan waktu 15 sampai 20 menit barulah hellikopter datang
dan juga warga yang membakar lahan tidak menggunakan fire break
atau batas aman membakar lahan jadi hutan dan lahan disekitar sangat
mudah menjalar dan kami kewalahan saat melakukan pemadaman
beda dengan lahan gambut yang sangat susah dipadamkan. Begitu juga
dengan personil yang sampai saat ini personil kami didaerah-daerah
kurang lebih 60 kalau terjadi kebakaran hebat seperti tahun 2015
dengan di bagi-bagi perwilayah pokoknya kewalahan lah, dulu sempat
ada usulan dari kami untuk meminta hellikopter dari BNPB pusat
tetapi masalah anggaran dan tempat parkir yang kurang
memungkinkan jadi usulan itu tidak diterima”7.
6
Wawancara dengan Bachyuni DeliansyahS.H, MH Ketua Pelaksanaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
7
Wawancara dengan Drs.Kayan Lumban Gaol, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
Bowo mengemukakan :“Pada saat terjadi kebakaran kami yang ada didaerah
segera bergerak sebelum bpbd provinsi memberi arahan karna memang bukan mereka
yang memberi informasi, kami yang memberi informasi barulah mereka yang
amanat Pasal 11 ayat (3) Peraturan Gubernur Provinsi Jambi Nomor 31 Tahun 2016
Pada saat kebakaran hutan dan lahan Badan Penanggulangan Daerah langsung
Bencana Provinsi Jambi untuk terjun ke lokasi untuk segera melakukan tindakan
bapak-bapak ikut dalam membantu pemadaman. Jika jalur tidak bisa dilewati melalui
8
Wawancara dengan Bramanto Adi Wibowo, Staff Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Sarolangun Jambi 2 April 2019
9
Wawancara dengan ibu sekar, Responden 2 April 2019
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi pernah mengusulkan untuk
setelah terjadinya kebakaran hutan kami Bersama TNI dan Polri memperingati keras
kepada masyarakat dan pemilik Kawasan lahan untuk tidak membakar hutan dan
hutan bagi lingkungan dan bagi rumah-rumah setempat dan juga aparat penegak
jawab hutan dan lahan berkewajiban untuk melakukan rehabilitasi dan reboisasi hutan
dan lahan seperti yang di amanatkan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 pasal 80
mewajibkan penanggung jawab perbuatan untuk menganti rugi sesuai dengan tingkat
kerusakan dan kerugian kepada negara termasuk biaya rehabilitasi, reboisasi pasca
Selain gempa bumi, tanah longsor, banjir dan bencana alam lainnya, hal lain yang
menjadi perhatian adalah nyawa dan harta-benda yang terancam oleh kebakaran lahan
dan hutan, serta dari kabut asap skala lokal dan skala besar. BPBD dipimpin oleh
seorang pejabat setingkat di bawah gubernur atau setingkat eselon Ib. Pasal 18 ayat
(2) huruf b menentukan bahwa untuk tingkat kabupaten/kota BPBD dipimpin oleh
tugas kebakaran hutan dan lahan yang dibentuk Gubernur melalui Peraturan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dalam hal ini satuan tugas kebakaran
hutan dan lahan pada situasi tertentu dapat diketuai oleh unsur kepolisian dan juga
TNI.
Pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah semua tindakan atau kegiatan
hutan dan lahan. Tindakan pencegahan adalah “hal yang sangat vital dalam
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan karena dari pencegahan bisa dapat
dipastikan daerah mana yang rawan terbakar dan dimana titik api berada melalui
Bachyuni mengemukakan :
“Dalam hal pencegahan kami melakukan patroli keliling di daerah-
daerah yang rawan kebakaran dengan patroli gabungan satu bulan
sekali Bersama satuan tugas, Dan Juga melakukan pemantauan titik api
melalui satelit,kalau dulu waktu belum ada satelit kami memantau
lewat Menara pemantau yang pada saat itu setiap Menara diisi minimal
dua petugas”Lebih lanut Bachyuni mengemukakan: “Kami berkerja
sama dengan BMKG memetakan daerah yang rawan kebakaran
berdasarkan koordinat dan memantau hampir setiap hari jika ada titik
panas dan menyusun program penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan menyiapkan petugas begitu juga perlengkapannya yang setiap
saat dapat kami gerakan. Kami juga menyiapkan daerah-daerah untuk
evakuasi jika terjadinya kebakaran dan juga kami terus merekrut
orang-orang dan memberi pengarahan cara menggunakan sarana dan
prasarana.”13
12
Wawancara dengan Bachyuni DeliansyahS.H, MH Ketua Pelaksanaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
13
Wawancara dengan Bachyuni DeliansyahS.H, MH Ketua Pelaksanaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
Sementara Kayan mengemukakan: “Ketika prabencana masing-masing satuan
berjalan sendiri ketika sudah dinyatakan darurat dimulai dari siaga darurat sampai
hotspot dan memetakannya setelah itu memberikan kepada petugas untuk melakukan
patroli rutin keliling sekaligus menjaga agar warga tidak membuka lahan dengan
dan alat komunikasi ataupun jaringan yang sudah tersedia, membuat program-
media online tempat mana saja yang berpotensi kebakaran. Mengenai sosialisasi
public yang tertuang di pasal 14 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
14
Wawancara dengan Drs.Kayan Lumban Gaol, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Jambi 28 Maret 2019
15
Provinsi Jambi diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pencegahan dan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pasal 14
Bowo mengemukakan: “kalau mengenai sosialisai kami melakukannya
untuk saat ini dari rumah kerumah-kerumah atau dor to dor secara
rutin seminggu sekali atau 2 minggu sekali tergantung cuaca, kalau
cuaca hujan 2 minggu sekali kalau saat sekarang kemarau 1 minggu
sekali,kami melakukan himbauan kepada warga untuk tidak boleh
membuka lahan dengan cara membakar dan memperhitungkan fire
break”16
kebakaran hutan dengan cara melakukan patroli dua minggu sekali kalau musim
hujan dan satu minggu sekali melakukan patroli untuk musim kemarau, mengingat
musim kemarau sangat rawan terjadi kebakaran hutan maupun pembakaran hutan,
setiap satu bulan sekali bersama satuan tugas lainnya. Setiap sosialisasi para petugas
terus menghimbau dan memberi arahan agar tidak membakar dan memperhatikan
sesuai dengan Pasal 11 Peraturan Gubernur Provinsi Jambi Nomor 31 Tahun 2016
sudah hampir merambat kerumahnya, jadi kami memantau melalui satelit untuk titik
hotspot. Warga membuka lahan umumnya untuk Bertani padi setelah itu sawit begitu
cara tidak membakar seperti sekar mengemukakan “kalau tidak membakar kebun
bagaimana lagi cara membuka lahan,kalau yang punya duit enak bisa pakai alat
berat”19. Lebih lanjut lagi sekar menngemukakan “kalau untuk menanam padi
memang harus dibakar kalau tidak tanahnya tidak sehat. kalau lahannya kecil kami
tebang pohonya terus dicincang setelah itu baru kami munduk atau merun dan kadang
18
Wawancara dengan Bramanto Adi Wibowo, Staff Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Sarolangun Jambi 2 April 2019
19
Wawancara dengan ibu sekar, Responden 2 April 2019
20
Wawancara dengan ibu sekar, Responden 2 April 2019
langsung yang membakar tapi mereka menyuruh orang untuk
membakar begitu logikanya”21.
Pencegahan kebakaran membutuhkan peran serta masyarakat yang penting
sesuai yang di amanatkan Peraturan Gubernur Provinsi Jambi Nomor 31 Tahun 2016
memperhatikan fire break atau batas aman api sehingga mudah menjalar ke lahan-
lahan lain, kebanyakan masyarakat membakar untuk bertani padi setelah itu menanam
menggunakan alat berat yang biayanya mahal. Itu harus jadi perhatian serius bagi
kesadaran tapi tidak mempunyai pilihan selain membakar mereka berfikir itu cara
yang paling efisien dan efektif dikarenakan biaya sewa alat berat sangat mahal.
21
Wawancara dengan M.Daud, Kepala Desa Sungai Abang 3 April 2019
Wawancara dengan Bachyuni DeliansyahS.H, MH Ketua Pelaksanaan Badan Penanggulangan
22
peranan besar. Hal ini karena memang memiliki system yang bagus dan sumber daya
dilakukan secara rutin setiap tahun, kepastian ketersediaan anggaran rutin untuk
dimana program dan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan belum
tindakan pencegahan dinilai kurang menarik bagi masyarakat umum juga lemabaga-
lembaga lain dan juga kondisi social dan ekonomi masyrakat didaerah rawan
kebakaran masih sangat tergatung pada mata pencaharian di lahan mungkin dari itu
23
Wawancara dengan M.Daud, Kepala Desa Sungai Abang 3 April 2019
Wawancara dengan Bramanto Adi Wibowo, Staff Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana
24
PENUTUP
A.Kesimpulan
instansi yang tergabung dari satuan tugas karhutla barulah itu memerintahkan Tim
dilapangan, mulai dari cakupan lokasi, jumlah korban, kerusakan prasarana dan
sarana pembuatan posko dan tempat evakuasi korban yang aman serta menjamin
sandang pangan korban sesuai amanat dari PP Nomor 22 tahun 2008 pasal 15-18
bagi lingkungan dan bagi rumah-rumah setempat dan juga aparat penegak hukum
mengidentifikasi lapangan.
sekali kalau musim hujan dan satu minggu sekali melakukan patroli untuk musim
kemarau, setiap satu bulan sekali melakukan patroli gabungan bersama satgas terkait
B. Saran
saat terjadinya kebakaran agar dapat diatasi dengan cepat Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provisi Jambi seharusnya juga meningkatkan sarana dan prasarana
kerumah dan menrutinkan agenda patroli harian yang didukung dengan sarana dan
prasarana.