Anda di halaman 1dari 16

Critical

Discourse
Analysis
Gibran Ali Pahlevi (1906363833)
Jessica Sabar Bungauli S. (1906363732)
Jeremy Putra (1906363606)
Apa itu?
Analisis wacana kritis atau critical discourse analysis (CDA) adalah studi
tentang teks, bicara, dan gambar-gambar untuk menemukan atau
mengungkapkan berbagai makna yang dibagikan, serta mewakili
struktur-struktur sosial dan ideologi. Landasan analisis wacana kritis adalah teori
wacana yang digagas oleh Michel Foucault yang menyatakan bahwa :

Analisis wacana kritis atau critical discourse analysis (CDA) berbeda


dengan analisis wacana dalam hal tujuan politis dan sosial. Akar analisis
wacana kritis terletak dalam Retorika, teks linguistik, antropologi,
filsafat, psikologi sosial, ilmu kognitif, studi literasi, dan sosiolinguistik
serta linguistik terapan dan pragmatis.
Tahun 1990an, para ahli analisis wacana kritis menggabungkan analisis berbahasa secara
lisan dengan kekuatan dan ketimpangan sosial. Contohnya adalah bagaimana pria dan
wanita direpresentasikan di media. Mereka terinspirasi dari para pendahulu seperti
Jurgen Habermas, Antonio Gramsci, Gunther Kress, dll.

● Teun A. van Dijk (1998) : suatu pendekatan studi tentang teks dan ujaran, yang muncul
dari linguistik kritis, semiotika kritis dan secara umum dari sosio-politik dan merupakan
cara yang berbeda untuk menginvestigasi bahasa, wacana, dan komunikasi.

● Norman Fairclough (1993) : analisis wacana yang bertujuan untuk (a) mengeksplorasi
secara sistematis hubungan antara kausalitas dan determinasi di antara praktik-praktik
diskursif, kejadian-kejadian dan teks; (b) struktur sosial yang lebih luas dan struktur
budaya, relasi, dan proses; (c) untuk menginvestigasi bagaimana praktek-praktek,
kejadian, dan teks berkembang diluar dan secara ideologis dibentuk oleh relasi kekuatan
dan bertahan dari kekuasaan; dan (d) untuk mengeksplorasi bagaimana opasitas
hubungan antara wacana dan masyarakat sendiri adalah sebuah faktor mengamankan
kekuasaan dan hegemoni.
Landasan Teori
Digagas oleh Michel Foucault:

● Terdiri dari apa sajakah pengetahuan itu?


● Bagaimana mengembangkan pengetahuan yang valid.
● Bagaimana hal tersebut terjadi?
● Apakah fungsi yang dimiliki oleh subyek konstitusi dan membentuk
masyarakat?
● Apakah dampak pengetahuan tersebut berperan dalam perkembangan
masyarakat secara keseluruhan?
Konsep
A. Wacana menurut Michel Foucault, berarti berbicara tentang
aturan-aturan, praktik-praktik yang menghasilkan
pernyataan-pernyataan yang bermakna pada satu rentang historis
tertentu.

B. Kritis adalah aspek yang merupakan ciri adanya kekhawatiran tentang


manifestasi kekuasaan dan kerja ideologi. Kekhawatiran ini dapat kita
telusuri melalui hasil kerja kaum Marxis dan pengaruh peneliti aliran
Frankfurt yang berpendapat bahwa ideologi-ideologi yang pasti
dikirimkan melalui teks dan bentuk-bentuk budaya.
C. Ideologi dan Kekuatan adalah konsep yang penting karena melalui
ideologi lah kuasa dan ketimpangan dikelola. Makna tulisan selalu
di-encode dalam pengaruh ketimpangan kekuatan, meskipun
makna-makna dan efek bahasa juga menghasilkan negosiasi antara
produsen, konsumen, dan konteks sosial/budaya yang lebih luas. Tulisan
dapat terbuka bagi perselisihan beberapa individu dan kelompok (produsen
dan konsumen pesan) untuk mempertahankan makna dan efek.
Asumsi
Analisis wacana kritis mengasumsikan bahwa berbagai struktur sosial,
budaya, identitas, dan kekuasaan bersifat tidak tetap, dalam artian
perubahan dalam penggunaan bahasa dapat merubah apa yang telah
dibentuk. (Janet M. Cramer, 2009)

● Asumsi tersebut terbentuk melalui dua aspek, yaitu aspek mikro


wacana dan aspek makro struktur sosial.
● Intertekstualitas: Konsep yang digunakan oleh Norman Fairclough
untuk menganalisis struktur dan organisasi teks dalam hubungannya
dengan teks yang lain beserta konteksnya. Merujuk pada cara teks
berimplikasi pada teks lain.
Pendekatan
Analisis wacana kritis adalah sebuah pendekatan khusus dalam analisis
wacana yang menitikberatkan pada kondisi-kondisi diskursif,
komponen-komponen serta konsekuensi penyalahgunaan kekuatan yang
dilakukan oleh kelompok dominan atau elit dan institusi. Para praktisi
analisis wacana kritis menggunakan metode atau alat yang berbeda untuk
mengungkap mekanisme dimana wacana berfungsi. Diantara para peneliti
yang turut serta mengembangkan analisis wacana kritis adalah Norman
Fairclough, Ruth Wodak, dan Teun A. van Dijk.
A. Pendekatan Norman
Fairclough
Terdapat tiga tingkatan analisis,
yaitu
● Teks
● Proses produksi (membuat,
menulis, berbicara) dan
menerima (membaca,
mendengar, menafsirkan) teks
(praktek-praktek diskursif)
● Konteks sosial yang lebih
besar dimana teks diciptakan gignjnbjdnjdnsjndjsnsjs
dan dikonsumsi.
B. Pendekatan Ruth Wodak
(Wacana Sosiolinguistik)
● Didasarkan pada tradisi sosiolinguistik Bernsteinian, aliran
Frankfurt khususnya Jurgen Habermas.
● Sebuah pendekatan yang memiliki kapabilitas dalam
mengidentifikasi dan menggambarkan mekanisme-mekanisme
yang berkontribusi pada wacana yang melekat dalam konteks
khusus seperti struktur dan fungsi media atau institusi seperti
rumah sakit dan lain-lain yang tidak dapat menghindari dampak
komunikasi.
● Sosiolinguistik yang tidak hanya secara eksplisit didedikasikan
untuk mempelajari teks dalam konteks, namun juga berbagai
faktor lainnya yang memiliki kepentingan yang setara.
C. Pendekatan Teun A. Van
Dijk
Teun A. Van Dijk memandang analisis
wacana sebagai analisis ideologi
karena menurutnya ideologi secara
khusus namun tidak eksklusif
diekspresikan dan diproduksi dalam
wacana dan komunikasi termasuk
pesan-pesan nonverbal dalam
semiotika seperti gambar, fotografi, dan
film.
Pendekatannya dalam menganalisis
berbagai ideologi memiliki tiga bagian,
yaitu
● Analisis sosial (menyelidiki
keseluruhan struktur-struktur sosial
atau disebut juga konteks)
● Analisis kognitif
● Analisis wacana utama berdasarkan
teks (sintak, leksinon, semantik lokal,
tema, struktur-struktur skematik
Prinsip
Menurut Ruth Wodak & Norman Fairclough, critical discourse analysis
disatukan dengan beberapa prinsip dasar, yaitu:

●Orientasi pada masalah-masalah sosial


●Eklektisisme dalam teori dan metode (eklektisisme: paham yang
mengambil teori-teori yang sudah ada dan memilah mana yang disetujui
atau tidak)
●Penerapan hasil analisis-analisis sering menuju tujuan mengubah
praktik sosial yang menindas
Kriteria
Menurut Teun A. Van Dijk, penggunaan critical discourse analytics
umumnya dicirikan dalam kriteria berikut:

●Berorientasi pada masalah/isu, bukan paradigma


●Bekerja secara inter- atau multidisiplin (khususnya menitikberatkan pada
hubungannya dengan masyarakat)
●Secara historis dan sistematis
●Beberapa studi dalam CDA tidak terbatas pada wacana verbal, dapat memberi
perhatian terhadap dimensi lainnya (musik, film, gambar, video, dll.)
●Menitikberatkan secara khusus pada hubungan kekuatan, dominasi, dan
ketidaksetaraan dan cara bagaimana ketiganya ditolak oleh anggota kelompok
sosial melalui teks dan ujaran.
Kritik dengan Teori Habermas

Teori CDA dapat dikatakan tidak melakukan tindakan komunikatif


seperti yang ditekankan pada Teori Habermas. Ini dapat dilihat dari CDA
yang biasanya ditujukan untuk menyerang kaum elit, membela yang
dirugikan dari ketidakadilan, dan mengubah masalah sosial yang
menindas.
THANK YOU.

Anda mungkin juga menyukai