Anda di halaman 1dari 2

Alat

1. Pengaduk mgnet
2. Sentrifugasi
3. Sonikasi
4. Membran dialisis
5. Corong gelas
6. Ayakan 60 mesh
7. Gelas beker 2 L
Bahan
1. Akuades
2. NaOH
3. H2SO4
4. NaClO (Natrium Hipoklorit)
5. Gliserol
Metode
Preparasi serat selulosa dengan delignifikasi dan bleaching
• Lima puluh gram jerami padi yang telah dipotong-potong dipindahkan ke dalam gelas
beker 2 L dan ditambah dengan 700 mL larutan NaOH 10% b/v
• Campuran dipanaskan diaduk sesekali selama 2 jam pada kisaran suhu 60-65 oC
menghilangkan lignin, hemiselulosa dan zat pektik lainnya.
• Setelah pemanasan, campuran disaring dan dicuci beberapa kali untuk memisahkan pulp
yang tidak larut dan menghilangkan kelebihan NaOH
• Pulpa (bubur) yang tidak larut yang membentuk serat selulosa diputihkan dengan 500 mL
larutan natrium hipoklorit 1% v/v yang ditambahkan dengan buffer asetat sampai pH 5
• Serat yang diputihkan dicuci setidaknya tiga kali dengan akuades atau sampai pH
pencucian menjadi netral. Serat selulosa dikeringkan dengan udara dan ditimbang
Isolasi nanokristal selulosa dngan hidrolisis asam
• Sepuluh gram serat yang sudah diputihkan dihidrolisis dalam 100 mL 50% v/v H2SO4
pada 30 oC selama 3 jam dengan pengadukan konstan. Hidrolisis dihentikan dengan
menambahkan 100 mL larutan NaOH dingin 20%
• Suspensi kemudian disentrifugasi pada 8500 r/mnt selama 10 mnt mendapatkan selulosa
nanokristal (CNC) terkoagulasi., dan proses sentrifugasi diulang sampai pH supernatan
mencapai sekitar 2-3.
• Suspensi yang dihasilkan didialisis terhadap akuades dengan menggunakan membran
dialisis SpectraPor 4 (12-14 kDa MWCO). Ketika pH air di luar membran mencapai
sekitar 6-7, suspensi dikumpulkan
• Setiap 200 mL suspensi CNC menjalani sonikasi menggunakan homogenizer ultrasonik
selama 10 menit dalam penangas es pada kondisi atmosfer. Suspensi yang dikumpulkan
disimpan dalam lemari es dan sebagian dibekukan untuk analisis yang memerlukan
sampel kering
• Persen CNC dalam suspensi ditentukan dengan menggunakan metode gravimetri
Pembuatan pati tepung dari kulit singkong
 Membersihkan kulit singkong sebanyak 100 gram sehingga dihasilkan kulit singkong
bersih dan putih.
 Kulit singkong yang bersih dan putih, tambahkan 100 ml air yang berfungsi untuk
mempermudah penghancuran.
 Perbandingan pati kulit ubi kayu dengan air yang digunakan yaitu 1 : 1.
 Proses penghancuran kulit singkong dilakukan dengan alat blender.
 Bubur kulit singkong yang telah didapat kemudian disaring dan dibiarkan selama 30
menit untuk mendapatkan endapan dari bubur kulit singkong.
 Kemudian endapan yang diperoleh ditambahkan lagi dengan air dan diendapkan kembali
dengan waktu yang sama yaitu 30 menit.
 Endapan yang didapat dikeringkan didalam oven dengan suhu 70 C selama 30 menit
setelah itu diayak dengan ayakan 60 mesh sehingga diperoleh pati halus.
Pembuatan bioplastik
• Sepuluh gram tepung pati kulit singkong dilarutkan dalam 200 mL akuades dan
dipanaskan pada 60 oC selama 15 menit dengan pengadukan konstan
• Nanokristal selulosa (CNC) kemudian ditambahkan dalam bentuk suspensi untuk
menghindari aglomerasi. Jumlah CNC per 100 g (berat kering) pati bervariasi untuk
mengidentifikasi perbandingan pati dengan CNC yang optimal
• Gliserol (3 g) kemudian ditambahkan dan campuran diaduk selama dua jam pada suhu
konstan 70 oC. Campuran tersebut dicetak dan didinginkan pada pelat gelas dan
kemudian dikeringkan pada suhu kamar.
• Secara keseluruhan, film bioplastik dengan rasio pati terhadap CNC 100: 0, 100: 2.5,
100: 5, 100: 10, dan 100: 15 telah disiapkan.

Anda mungkin juga menyukai