Aditya Wardhana
Prodi Administrasi Bisnis, Universitas Telkom
adityawardhana@telkomuniversity.ac.id
Abstrak
Pemasaran digital merupakan alternatif bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dengan anggaran
promosi yang terbatas. Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan
website merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk menciptakan brand awareness,
engagement, sales bahkan loyalty. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan
strategi pemasaran digital pada 21 UKM yang sudah go online dan implikasinya pada keunggulan
bersaing UKM tersebut berdasarkan persepsi konsumen My Healthy Yoghurt, Nara Kreatif, Trasty,
Martini Natural, Cutteristic, Makaroni Ngehe, Maks, Suwe Ora Jamu, Maskoolin, Mini Boiler
Bumiraja, Hijup.com, Selvio, Sribu.com, Batik Trusmi, Brodo, Evrawood, Tess.co.id, Radja Cendol,
Nasgor Mafia, Warunk Upnormal, dan Nasi Jamblang Ibu Nur. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan analisis kausalitas dengan jumlah anggota populasi sebanyak
21.892.127 konsumen dari 21 UKM tersebut dengan teknik nonprobability sampling menggunakan
incidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 2.100 responden. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran digital berimplikasi pada keunggulan bersaing UKM
dalam memasarkan produknya sebesar 78% dan sisanya sebesar 22% disebabkan karena faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kapabilitas permodalan, pasokan sumberdaya,
dan profesionalitas manajerial.
3. METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan strategi pemasaran
digital pada UKM yang sudah go online dan implikasinya pada daya saing UKM tersebut berdasarkan
persepsi konsumen, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kausalitas dan menggunakan metode
kuantitatif sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013).
Jumlah anggota populasi sebanyak 21.892.127 konsumen dari 21 UKM yang sudah go online
yaitu: My Healthy Yoghurt, Nara Kreatif, Trasty, Martini Natural, Cutteristic, Makaroni Ngehe,
Maks, Suwe Ora Jamu, Maskoolin, Mini Boiler Bumiraja, Hijup.com, Selvio, Sribu.com, Batik
Trusmi, Brodo, Evrawood, Tess.co.id, Radja Cendol, Nasgor Mafia, Warunk Upnormal, Nasi
Jamblang Ibu Nur. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat
kepercayaan 95% diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 100 orang. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 2.100 responden dari 21 UKM tersebut atau 100 responden untuk setiap
UKM. Target populasi adalah responden yang telah menggunakan media sosial dan pemasaran
digital pada 21 UKM tersebut dengan menggunakan screening question. Teknik pengambilan sampel
menggunakan nonprobability sampling dengan incidental sampling (Sugiyono, 2013).
Variabel strategi pemasaran digital menggunakan subvariabel sebagaimana dinyatakan oleh
Sanjaya dan Tarigan (2009), Taneja & Toombs (2014), dan Juju & Feri (2009) yaitu, (1) ketersediaan
informasi produk atau artikel-artikel yang mendukung dan memberikan panduan produk bagi
konsumen, (2) ketersediaan gambar-gambar pendukung yang dibutuhkan seperti foto-foto atau
ilustrasi produk, (3) ketersediaan tampilan video yang mampu memvisualisasikan produk atau
presentasi-presentasi pendukung, (4) ketersediaan lampiran dokumen-dokumen yang berisi informasi
dalam format pdf, doc, xls, ppt, atau yang lain, (5) ketersediaan komunikasi online dengan pengusaha,
(6) ketersediaan alat transaksi dan variasi media pembayaran, (7) ketersediaan bantuan pelayanan
kepada konsumen, (8) ketersediaan dukungan opini online, (9) ketersediaan tampilan testimonial, (10)
ketersediaan catatan pengunjung, (11) ketersediaan penawaran khusus, (12) ketersediaan sajian
informasi terbaru melalui sms-blog, (13) kemudahan pencarian produk, (14) kemampuan menciptakan
visibilitas dan kesadaran merek, (15) kemampuan mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru, dan
(16) kemampuan penguatan citra merek yang diterima oleh konsumen.
Variabel keunggulan bersaing menggunakan indikator dynamic capabilities, innovation, dan
global orientation sebagaimana dikemukakan oleh Rosli (2012).
Skala pegukuran dalam penelitian ini adalah skala Likert, sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono
(2013) yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Berikut susunannya
jawaban responden yaitu: sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, sangat kurang baik.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data tanggapan
langsung dari konsumen 21 UKM yang telah menggunakan strategi pemasaran digital melalui
pengisian kuesioner yang diberikan pada responden terkait penggunaan strategi pemasaran digital
pada UKM yang sudah go online tersebut dan implikasinya pada keunggulan bersaing UKM tersebut
berdasarkan persepsi konsumen. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
melalui observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara.
Pengukuran validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang berguna untuk
mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji validitas dihitung
dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item total correlations) dengan nilai r tabel. Jika r
hitung > r tabel, maka dinyatakan valid. Sedangkan untuk mengukur reliabilitas dapat diuji dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,7. Sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka variabel tersebut dinyatakan
tidak reliabel (Sekaran, 2010).
Metode Successive Interval (MSI) digunakan agar data yang diperoleh dari hasil kuesioner
dengan menggunakan skala Likert (tingkat skala pengukuran ordinal) dapat ditrasnformasikan
menjadi data interval. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang berskala ordinal tersebut
dinaikkan skala pengukurannya ke skala interval dengan menggunakan MSI (Riduwan, 2012). Hal ini
dilakukan agar syarat minimal data berskala interval dalam penelitian parametrik dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi dapat terpenuhi. Pada penelitian ini
dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas.
Analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel strategi media sosial dan pemasaran digital yang terdiri dari 16 subvariabel
sebagaimana disebutkan diatas terhadap keunggulan bersaing. Persamaan regresi yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+...+b16X16
Keterangan:
Y = Keunggulan Bersaing
X = Strategi Media Sosial dan Pemasaran Digital
a = Konstanta
bi = Koefisien regresi dari subvariabel Xi
Xi = Subvariabel ke-i dari variabel X
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka variabel yang akan terdiri dari variabel eksogen
(variabel penyebab) yaitu Strategi Pemasaran Digital (X) dan variabel endogen (variabel akibat) yaitu
Keunggulan Bersaing (Y).
Uji F merupakan metode pengujian dalam statistik yang digunakan untuk menguji besarnya
pengaruh varibel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Kegunaan dari Uji F ini adalah
untuk menguji apakah subvariabel Xi secara simultan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing (Y)
(Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, dasar keunggulan bersaing dalam menentukan hipotesis
adalah berdasarkan uji F, yaitu: jika statistik F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak,
sedangkan jika statistik F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Uji t merupakan metode pengujian dalam statistik yang digunakan untuk menguji besarnya
pengaruh varibel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kegunaan dari Uji t ini adalah untuk
menguji apakah subvariabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap keunggulan bersaing (Y)
(Sugiyono, 2013). Dalam Penelitian ini, dasar dalam menentukan hipotesis adalah berdasarkan uji t,
yaitu: jika statistik -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H 0 diterima dan H1 ditolak, sedangkan jika
statistik t hitung ≤ -t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Nilai koefisien determinasi adalah 0 ≤ R 2 ≤ 1, jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas Strategi Pemasaran Digital (X) terhadap keunggulan
bersaing UKM go online sebagai variabel terikat (Y) adalah besar. Sebaliknya jika R2 semakin kecil
(mendekati 0) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas Strategi Pemasaran Digital (X)
terhadap Keunggulan Bersaing UKM go online sebagai variabel terikat (Y) adalah semakin kecil.
Koefisien regresi untuk variabel bebas (X1) ketersediaan informasi produk atau artikel-artikel
yang mendukung dan memberikan panduan produk bagi konsumen bernilai positif, menunjukkan
adanya kontribusi yang searah antara X 1 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 32,8%. Koefisien
regresi untuk variabel bebas (X2) ketersediaan gambar-gambar pendukung yang dibutuhkan seperti
foto-foto atau ilustrasi produk bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 2
dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 21,7%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X 3)
ketersediaan tampilan video yang mampu memvisualisasikan produk atau presentasi-presentasi
pendukung bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 3 dengan keunggulan
bersaing (Y) sebesar 21,1%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X 4) ketersediaan lampiran
dokumen-dokumen yang berisi informasi dalam format pdf, doc, xls, ppt, atau yang lain bernilai
positif, menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 4 dengan keunggulan bersaing (Y)
sebesar 17,6%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X 5) ketersediaan komunikasi online dengan
pengusaha bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 5 dengan keunggulan
bersaing (Y) sebesar 23,6%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X 6) ketersediaan alat transaksi
dan variasi media pembayaran bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 6
dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 19,8%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X 7)
ketersediaan bantuan pelayanan kepada konsumen bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi
yang searah antara X7 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 24,8%. Koefisien regresi untuk
variabel bebas (X8) ketersediaan dukungan opini online bernilai positif, menunjukkan adanya
kontribusi yang searah antara X 8 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 22,9%. Koefisien regresi
untuk variabel bebas (X9) ketersediaan tampilan testimonial bernilai positif, menunjukkan adanya
kontribusi yang searah antara X 9 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 27,7%. Koefisien regresi
untuk variabel bebas (X10) ketersediaan catatan pengunjung bernilai positif, menunjukkan adanya
kontribusi yang searah antara X 10 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 15,2%. Koefisien regresi
untuk variabel bebas (X11) ketersediaan penawaran khusus bernilai positif, menunjukkan adanya
kontribusi yang searah antara X 11 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 36,1%. Koefisien regresi
untuk variabel bebas (X12) ketersediaan sajian informasi terbaru melalui sms-blog bernilai positif,
menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 12 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar
26,3%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X 13) kemudahan pencarian produk bernilai positif,
menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 13 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar
39,5%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X14) kemampuan menciptakan visibilitas dan
kesadaran merek bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 14 dengan
keunggulan bersaing (Y) sebesar 31,6%. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X15) kemampuan
mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru bernilai positif, menunjukkan adanya kontribusi yang
searah antara X15 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar 33,6%. Koefisien regresi untuk variabel
bebas (X16) kemampuan penguatan citra merek yang diterima oleh konsumen bernilai positif,
menunjukkan adanya kontribusi yang searah antara X 16 dengan keunggulan bersaing (Y) sebesar
31,8%. Hipotesis statistik parsial dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Variabel Xi tidak berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing; dimana i = 1,2,3,...16
H1 : Variabel Xi berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing; dimana i = 1,2,3,...16
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa seluruh variabel bebas (Xi) memiliki nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel dan signifikan (Sig < 0,05), maka H 0 ditolak dan H1 ditolak. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa secara parsial X i berpengaruh dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing. Hal ini membuktikan bahwa besarnya kontribusi nilai variabel X i terhadap
keunggulan bersaing (Y) pada persamaan garis regresi secara berurutan adalah sebagai berikut:
kemudahan pencarian produk (0,395), ketersediaan penawaran khusus (0,361), kemampuan
mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru (0,336), ketersediaan informasi produk atau artikel-
artikel yang mendukung dan memberikan panduan produk bagi konsumen (0,328), kemampuan
menciptakan visibilitas dan kesadaran merek (0,316), kemampuan penguatan citra merek yang
diterima oleh konsumen (0,289), ketersediaan tampilan testimonial (0,277), ketersediaan sajian
informasi terbaru melalui sms-blog (0,263), ketersediaan bantuan pelayanan kepada konsumen
(0,248), ketersediaan komunikasi online dengan pengusaha (0,236), ketersediaan dukungan opini
online (0,229), ketersediaan gambar-gambar pendukung yang dibutuhkan seperti foto-foto atau
ilustrasi produk (0,217), ketersediaan tampilan video yang mampu memvisualisasikan produk atau
presentasi-presentasi pendukung (0,211), ketersediaan alat transaksi dan variasi media pembayaran
(0,198), ketersediaan lampiran dokumen-dokumen yang berisi informasi dalam format pdf, doc, xls,
ppt, atau yang lain (0,176), dan ketersediaan catatan pengunjung (0,152). Hipotesis statistik simultan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Strategi Pemasaran Digital tidak berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing
H1 : Strategi Pemasaran Digital berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa F hitung adalah 2,129 dengan tingkat Sig =
0,017. Oleh karena itu, Fhitung > Ftabel (2,129> 1,68) dengan df pembilang = 16 dan df penyebut = 2.083
pada taraf α = 5% dan tingkat signifikansinya 0,017 < 0,05, maka H 0 diterima dan H1 diterima.
Artinya variabel Xi secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y).
Koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 78%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel strategi
media sosial dan pemasaran digital berpengaruh terhadap keunggulan bersaing sebesar 78%
sedangkan sisanya 22% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
permodalan, pasokan sumberdaya, dan profesionalitas manajerial.
5. KESIMPULAN
Strategi pemasaran digital berpengaruh terhadap keunggulan bersaing secara berurutan mulai dari
yang paling dominan yaitu: kemudahan pencarian produk, ketersediaan penawaran khusus,
kemampuan mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru, ketersediaan informasi produk atau
artikel-artikel yang mendukung dan memberikan panduan produk bagi konsumen, kemampuan
menciptakan visibilitas dan kesadaran merek, kemampuan penguatan citra merek yang diterima oleh
konsumen, ketersediaan tampilan testimonial, ketersediaan sajian informasi terbaru melalui sms-blog,
ketersediaan bantuan pelayanan kepada konsumen, ketersediaan komunikasi online dengan
pengusaha, ketersediaan dukungan opini online, ketersediaan gambar-gambar pendukung yang
dibutuhkan seperti foto-foto atau ilustrasi produk, ketersediaan tampilan video yang mampu
memvisualisasikan produk atau presentasi-presentasi pendukung, ketersediaan alat transaksi dan
variasi media pembayaran, ketersediaan lampiran dokumen-dokumen yang berisi informasi dalam
format pdf, doc, xls, ppt, atau yang lain, dan ketersediaan catatan pengunjung, Strategi pemasaran
digital berpengaruh terhadap keunggulan bersaing sebesar 78% sedangkan sisanya 22% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti permodalan, pasokan sumberdaya,
dan profesionalitas manajerial. Optimalisasi penggunaan media sosial dan website perlu dilakukan
mengingat masih terdapat kekurangan pada website maupun media sosial yang digunakan UKM
seperti kurang informatif, kurang interaktif, dan kurang update.
6. REFERENSI
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2015. Profil Pengguna Internet Indonesia 2014.
[Online]. Tersedia pada http://www.apjii.or.id. [Diakses 20 Agustus 2015]
Anggraeni, A.A. 2008. Manajemen Keyword: Strategi Pemasaran Online Menggunakan Search
Engine. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 6(2). 60-69.
Bajpai, V., Pandey, S., Shriwas, S. 2012. Social Media Marketing: Strategies & Its Impact.
International Journal of Social Science & Interdisciplinary Research. 1(7). 214-223.
Bulearca, M., dan Bulearca, S. 2010. Twitter: A Viable Marketing Tool for SME? Global Business
and Management Research. 2(4), 296-309
Buyer, L. 2015. 7 Buzzfeed Signs The Social Media Revolution is Just Getting Started. [Online].
Tersedia pada: http:www.socialprchat.com. [Diakses 20 Agustus 2015]
Delloitte Access Economics. 2014. UKM Pemicu Kemajuan Indonesia: Instrumen Pertumbuhan
Nusantara. Delloitte Access Economics. Sydney.
Fajar, M.N. 2013. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Daya Saing KUMKM.
Materi Workshop Microsoft Tech Days. Jakarta.
Gangeshwer, D.K. 2013. E-Commerce or Internet Marketing: A Business Review from Indian
Context. International Journal of U- and E-Service, Science and Technology. 6(6). 187-194.
Hadiyati, E. (2008), “Model Pemasaran dalam Pemberdayaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen
Gajayana. 5(1). 5-20.
Jauhari, J. 2010. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan Memanfaatkan e-
Commerce. Jurnal Sistem Informasi. 2(1). 159-168.
Juju, Dominikus, Sulianta. 2010. Branding Promotion with Social Network. Jakarta: Elex Media.
Maharani, M., Ali, A.H.N., dan Astuti, H.M. 2012. Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap
Keunggulan Bersaing: Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia. Jurnal Teknik POMITS. 1(1). 1-6.
McCann, M., & Barlow, A. 2015. Use and Measurement of Social Media for SMEs. Journal of Small
Business and Enterprise Development. 22(2). 273 – 287.
Mohammed, R.A., Fisher, R.J., Jaworski, B.J., Paddison, G.J. 2003. Internet Marketing: Building
Advantage in A Networked Economy. New York : McGraw Hill,Inc.
Kautsarina. (2013), "Pemasaran Elektronik Melalui Aplikasi Jejaring Sosial", Jurnal Studi
Komunikasi dan Media. 17(2). 135-148.
Nugrahani, D.S. (2011), "E-Commerce Untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Menengah", SEGMEN
Jurnal Manajemen dan Bisnis. 1(1). 1-16.
Rahmana, A. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Keunggulan bersaing Usaha
Kecil Menengah. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. B11-B15.
Ramadhani, F., dan Arifin, Y. 2013. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi
Berbasis E-commerce Sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil Menengah Guna Meningkatkan
Keunggulan bersaing Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Economics
Development Analysis Journal. 2(2). 135-139.
Rahadjo, T. 2011. Isu-Isu Teoritis Media Sosial. Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi.
Yogyakarta: Aspikom.
Riduwan. 2012. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rosli, M.M. (2012), “Competitive Strategy of Malaysian Small and Medium Enterprises: An
Exploratory Investigation. American International Journal of Contemporary Research. 2(1).
93-105.
Sanjaya, R., dan Tarigan, J. 2009. Creative Digital Marketing: Teknologi Berbiaya Murah, Inovatif,
dan Berdaya Hasil Gemilang. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sekaran, Uma. 2010. Reserach Methods for Business. Southern Gate: Wiley and Sons.
Simmons, G., Armstrong, G.A., and Durkin, M.G. 2008. A Conceptualization of the Determinants of
Small Business Website Adoption: Setting the Research Agenda. International Small Business
Journal. 26(3). 351-389.
Siswanto, T. 2013. Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil Menengah.
Jurnal Liquidity. 2(1). 80-86.
Stelzner, M. 2012. How Marketers are Using Social Media to Grow Their Business. Social Media
Marketing Industries. April 2012.
Suryadi, I.G.I. 2014. Penggunaan Sosial Media Dalam Aktivitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
di Kabupaten Badung. SOSHUM Jurnal Sosial dan Humaniora. 4(3). 217-227.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Taneja, S., & Toombs, L. 2014. Putting A Face on Small Business: Visibility, Viability, and
Sustainability The Impact of Social Media on Small Business Marketing. Academy of
Marketing Studies Journal. 18(1). 217-227.
Yulimar, V.A., dan Setiawan, A. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengadopsian
Electronic Commerce dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Kecil dan Menengah di Indonesia). Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi- IST
AKPRIND Yogyakarta. 118-128.