Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Milletus (DM) merupakan penyakit karena adanya


peningkatan kadar gula darah dalam tubuh seseorang yang ditandai dengan
sering merasa haus dan lapar, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,
lemas, sering kencing di malam hari dan luka yang sulit sembuh.

Pengobatan dengan cara herbal atau tradisional pada penyakit diabetes


berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah, memperbaiki fungsi pankreas,
membangun kembali sel dan jaringan pankreas yang rusak, meningkatkan
efektivitas insulin serta menyembuhkan komplikasi Diabetes Mellitus. Salah
satu herbal yang dapat digunakan yaitu daun kersen (Muntingia calabura L.).

Daun kersen dikenal juga sebagai daun ceri mengandung senyawa


kimia golongan saponin dan flavonoid, senyawa flavonoid dapat bekerja
sebagai antioksidan sehingga bisa menyekresi hormon insulin yang
diperlukan untuk metabolisme gula darah. Rebusan daun kersen terbukti
dapat menurunkan kadar gula. (Nindy Nuraeni, 2015)

Diabetes Mellitus telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat


Di Indonesia sendiri, berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan Dasar 2018,
secara umum angka prevalensi diabetes mengalami peningkatan cukup
signifikan selama lima tahun terakhir. Di tahun 2013, angka prevalensi
diabetes pada orang dewasa mencapai 6,9% dan di tahun 2018 angka terus
melonjak menjadi 8,5%.

Daun kersen banyak dan mudah tumbuh di Indonesia serta tidak perlu
perawatan khusus. Pemanfaatan daun kersen sebagai obat DM belum banyak
diketahui oleh masyarakat. Salah seorang penderita DM yang telah
memanfaatkan daun kersen dengan direbus dan diminum airnya memberikan
dampak mampu menurunkan kadar gula darahnya menjadi stabil.

Daun kersen mudah didapatkan karena bisa tumbuh di mana saja, di


pinggir jalan atau di halaman rumah bahkan sebagian orang menanam pohon
itu sebagai peneduh. Daun kersen mudah diolah karena hanya dengan
merebus dan mengambil airnya saja sehingga masyarakat tidak perlu repot
dalam mengolahnya.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas maka dapat
dirumuskan masalah bagaimana tingkat penurunan Gula Darah pada
penderita Diabetes Mellitus menggunakan Daun Kersen (Muntingia calabura
L)

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis efektifitas pengaruh daun kersen terhadap
penurunan kadar gula darah terhadap masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kadar Gula Darah Sewaktu pada pasien Diabetes
Mellitus sebelum dan setelah mengkonsumsi Air Rebusan Daun
Kersen.
b. Menganalisis perbedaan kadar gula darah pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi responden :
Setelah dilakukan penelitian diharapkan responden dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
b. Bagi peneliti
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian khasiat daun kersen terhadap penyakit lain.
c. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana dan strategi
pembelajaran terutama pada mata kuliah kmb ( keperawatan medikal
bedah).
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diabetes Mellitus


2.1.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan
menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas.
Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang
dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna , sehingga
kadar glukosa di dalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi
polisakarida oligosakarida, disakarinda ,dan monosakarida merupakan
sumber tenanga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia.
Seluruh gula ini akan di proses menjadi tenang oleh hormon insulin
tersebut. Karenanya, penderita diabetes mellitus (diabetisi) biasanya
akan mengalami lesu, kurang tenaga , selalu merasa haus, sering buang
air kecil, dan penggeliatan menjadi kabur. Gejala lain akibat adanya
kadar glukosa terlalu tinggi akan terjadi ateroma sebagai penyebab
awal penyakit jantung koroner.
Sekitar tahun 1960, diabetes mellitus diartikan sebagai penyakit
metabolisme yang dimasukkan ke dalam kelompok gula darah yang
melebihi batas normal atau hiperg/ikemia (lebih dari 100 mg/I). Karena
itu, diabetes mellitus disebut sebagai penyakit gula. Adanya gula di
dalam air seni (glukosuria) menyebabkan diabetes mellitus disebut
penyakit kencing manis. Kedua hal ini merupakan akibat
ketidakmampuan sel mempergunakan karbohidrat untuk menghasilkan
energi atau tenaga. Saat ini, diabetes mellitus tidak hanya dianggap
sebagai gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga menyangkut
metabolisme protein dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang
bersifat menahun (kronis) terutama terjadi pada struktur dan fungsi
pembuluh darah. Jika penyakit ini dibiarkan begitu saja, akan
menimbulkan berbagai komplikasi yang cukup fatal, seperti penyakit
jantung, ginjal, kebutaan, amputasi, dan aterosklerosis.
Diabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan
metabolik yang diakibatkan oleh adanya kenaikan kadar glukosa darah
dalam tubuh/hipcrglikcmia (Smeltzcr, Hinkle & Cheever, 2010;
Kumar, Abbas & Asrer, 2013). Kadar glukosa darah secara normal
berkisar antara 70-120 mg/dL Diagnosis DM ditemukan apabila kadar
glukosa sewaktu >200 g/dL, atau gula darah puasa >126 g/dL, atau t6
4

toleransi glukosa oral >200 mgldL disertai gejala klasik diabetes yaitu
paliuria, palidtlvsia dan polifhgia (Knimar, Abbas & Aster, 2013).

2.1.3 Etiologi
1. Faktor genetic
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri,
tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya diabetes melitus tipe I. Kecenderungan genetik ini
ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (human
leococyte antigen)tertentu.
2. Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respons
antoimun. Respons ini merupakan respons abnormal karena antibodi
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan
asing.
3. Faktor Lingkungan
a. Virus dan bakteri penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human
coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel
beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Dapat
juga, virus ini menyerang melalui reaksi autoimunitas yang
menyebabkan hilangnya autoimun dalam sel beta.
b. Bahan toksik atau beracun bahan beracun yang mampu merusak
sel beta seara langsung adalah alloxan, pirinuron (rodentisida), dan
streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah
sianida yang berasal dari singkong (Maulana Mirza, 2009).
1. Usia (resistensi cenderung meningkat di usia 65 tahun)
2. Obesitas, makan berlebihan, kurang olahraga, dan Stres, serta
penuaan.
3. Riwayat keluarga dengan diabetes.

2.2 Konsep Daun Kersen (Muntingia Calabura L)


2.2.1 Pengertian Daun Kersen (Muntingia Calabura L)
Kersen, tanaman berbuah kecil yang disukai anak-anak dan
burung. Pertumbuhannya bisa mencapai tinggi 12 m, dengan cabang-
cabang mendatar dan menggantung di ujungnya membentuk naungan
yang rindang. Pada ranting dan daunnya terdapat rambut halus
bercampur dengan kelenjar. la selalu hijau, berbunga, dan berbuah
sepanjang tahun.
5

Daunnya tidak simetris,dengan tulang daun menyirip dan tepi


bergerigi. Pada ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun muncullah
bunga yang terdiri dari 1-3 (-5) kuntum, tangkainya panjang,
berkelamin 2, dan berbilangan 5. KeIopak berbagi dalam, taju
meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata,
berbentuk bundar telur terbalik, putih tipis, gundul. Benang sari
berjumlah 10 hingga lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol
keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah
menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya
hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya. Buah
berdiameter hingga 1,5 cm berbentuk seperti ceri, berwarna hijau saat
muda dan memerah saat tua.
Daun kersen mengandung tanin, flavonoid (isoflavon glikon), dan
saponin. Daun ini bersifat anti bakteri, anti radang. anti kanker dan
tumor. Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri C.
diptheriae , S. aureus, p. vulgaris, S. epidermidis, dan K. rhizophil.

2.2.2 Cara Pengolahan


ALAT dan BAHAN:
- Kompor
- Panci
- Alat penyaring
- Gelas/botol
- Daun Kersen
- Air 1 liter
CARA MEMBUAT:
Rebus 50-100 gr daun keres dengan 1 liter air hingga mendidih hingga
tersisa 500 ml air. Air rebusan daun kersen didinginkan sebelum
diminum. gunakan untuk 2 kali minum, tiap minum 250 ml. air
rebusan daun kersen dapat disimpan didalam kulkas.
6

2.2.3 Prosedur

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang tidak


mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan gula darah. Responden
dijadikan 2 kelompok. Kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Pada kelompok intervensi, mengkonsumsi air rebusan daun kersen
setiap hari dan dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu sebelum
mengkonsumsi dan setelah 7 hari mengkonsumsi air rebusan daun
kersen. Pada kelompok kontrol, tidak mengkonsumsi air rebusan daun
kersen dan dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu pada hari
pertama dan hari ketujuh.
7

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan teknik quasy eksperimental


design dengan rancangan with control group.

3.2 Populasi dan sample

Populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Manunggal Daya


kecamatan Sebulu yang menderita diabetes mellitus. Responden dalam
penelitian ini terdiri atas kelompok kontrol sebanyak 5 responden Dan
kelompok intervensi sebanyak 5 responden.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Manunggal


Daya Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Peneliti memilih lokasi tersebut karena berdasarkan fenomena yang telah
terjadi di lokasi tersebut. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
2019 selama 14 hari.

3.4 Teknik Pengumpulan data

3.4.1 Data primer

a. Responden terdiri dari pria dan wanita, yang berusia >40 tahun,
pendidikan responden rata-rata lulusan sekolah dasar/sederajat.
Pekerjaan responden terdiri dari swasta , ibu rumah tangga dan buruh
tani.
b. Gula darah

3.4.2 Data sekunder

Responden yang sudah terdiagnosa diabetes mellitus di puskesmas


sebulu II.

3.5 Analisa Data

Pada penelitian ini peneliti mencari data dari berbagai sumber,


mengumpulkan data yang sama dari beberapa sumber data yang berbeda,
serta mendiskusikan data yang diperoleh dengan peneliti lain.
8

3.6 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh kelompok didapatkan


data hasil Pemanfaatan Daun Kersen pada Penderita Diabetes Mellitus
sebelum dan sesudah perlakuan. Didapatkan hasil adanya penurunan Kadar
Gula Darah Sewaktu pada Kelompok Intervensi dan didapatkan hasil
bahwa tidak ada penurunan atau bahkan ada peningkatan Kadar Gula
Darah Sewaktu pada kelompok Kontrol.
9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang Rp. 3.500.000
2. Bahan Habis Pakai Rp. 500.000
3. Perjalanan Rp. 1.000.000
4. Lain-lain Rp. 700.000
Jumlah Rp. 5.700.000

B. Jadwal Kegiatan

Nama Kegiatan Februari Maret April


Persiapan
proposal
penelitian
Identifikasi
Masalah
Survei hasil riset
Pelaksanaan
penelitian
Pembuatan
Laporan hasil
penelitian
Pelaporan

C. Sumber Dana Kegiatan


Sumber dana PKM (program kreativitas mahasiswa) berasal dari
anggota kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Nuraini, dlDini Nuris. 2014. Aneka Daun Berkhasiat Untuk Obat.


Sidoarjo: gava media
10

Utami, Prapti. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes Milletus.


Tangerang : Agromedia

Wijaya,Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri. 2013. Keperawatan


Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: medical book

Nuraeni,Nindy. Pengaruh Rebusan Daun Kersen.


http://repository.ump.ac.id/3024/2/NindyNuraeniBAB20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai