STRATEGI PELAKSANAAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien tenang, banyak diam, kooperatif, kontak mata baik dengan perawat,
klien tampak bersemangat ingin mempelajari cara marah yang sehat
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan
3. TUK
Validasi TUK 1 – 5
Membina hubungan saling percaya
Mengidentifikasi penyebab marah
Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan klien
TUK 6 : mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespons terhadap
kemarahan
TUK 7 : mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
2. Kerja
“Mas Edo, ada beberapa cara marah yang sehat, hari ini kita akan
mempelajari dan mempraktekkan cara marah tersebut. Mas Edo
mau mempelajari sekalian mempraktekkan atau hanya mempelajari
saja trus mempraktekannya lain waktu ? bagus, jadi mas Edo mau
mempejari sekalian mempraktekkan ya ?”
“Baik, yang pertama dengan latihan secara fisik misalnya latihan
nafas dalam. Caranya sambil duduk tegak atau sambil berdiri, tarik
nafas dalam dari hidung lalu tahan sebentar kemudian hembuskan
pelan – pelan melalui mulut. Jadi kalau mas Edo lagi marah /
kesal / jengkel dan perasaan sudah mulai tidak enak, segera nafas
dalam agar marahnya bisa reda. Coba ikuti saya ya, tarik nafas
dalam dari hidung lalu tahan sebentar kemudian hembuskan pelan
– pelan melalui mulut sambil mengeluarkan suara HUH.Ok, bagus,
ulangi sampai 5 kali ya. Selain dengan latihan nafas dalam, saat
mas Edo sedang kesal / jengkel dapat juga dengan olah raga
misalnya senam, lari – lari, melakukan pekerjaan yang memerlukan
tenaga, memukul bantal atau kasur “
“Cara yang kedua adalah dengan mengatakan secara langsung,
bahwa mas Edo sedang kesal / jengkel/ marah dengan seseorang.
Misalnay begini mas Edo “ mas…jangan begitiu dong…saya
kesal/jengkel/marah kalau mas seperti itu. Coba sekarang latihan
atau dipraktekkan. Anggap saya sebagai ibu mas Edo. Coba mas
Edo mengatakan kemarahan secara langsung kepada saya. Nah,
bagus sekali, sudah bisa gitu kok “
“Cara yang keempat adalah dengan melakukan latihan tersebut
dalam kelompok tentang cara – cara marah yang sehat “
“Cara yang keempat adalah dengan berdoa memohon kepada Allh.
Mas Edo agamanya apa?. Kalau begiti coba dipraktekkan berdoa
memohon kepada Allah agar senantiasa diberikan kesabaran,
diberikan kekuatan, diberikan ketenangan dan agar tidak mudah
marah. Nah sekarang, coba dilakukan. Nah, begitu, bagus sekali,
itu bisa dilakukan sehabis sholat ataupun setiap saat mas Edo mau”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Mas Edo setelah kita belajar bersama cara –
cara marah yang sehat dan mempraktekkannya?”
b. Evaluasi Objektif
“Apa saja yang telah kita pelajari tadi?”
“Cara yang pertama apa mas Edo? Benar, berapa kali tarik nafas
dalam? Ya benar, 5 kali”
“cara yang kedua apa ?katakan secara langsung.Ya, betul”
“cara yang ketiga apa mas Edo? OK, bagus sekali”
“Lalu cara yang keempat bagaimana? Ya benar, berdoa atau memohon
kepada Allah “
“wah bagus sekali, semua sudah bisa gitu kok “
c. Rencana tindak lanjut
“Nah, dalam sehari mas Edo mau latihan nafas dalan berapa kali?
Minimal 3 kali mau nggak? Bagaimana kalau pagi bangun tidur, lalu
siang sebelum makan, dan malam sebelum tidur. Juga lakukan kalu
ada yang membuat kesal. Bagaiman kalau kita membuat jadwal
kegiatannya ? Nanti kalau sudah dilaksanakan di ceklist ya?.Nah,
begini caranya “
d. Kontrak
Topik
“ Baiklah mas Edo, bagaimana kalau nanti siang ngobrol – ngobrol
lagi tentang obat yang mas Edo minum ?”
Tempat
“Mau dimana kita berbincang – bincang mas Edo?”
Waktu
“jam berapa mas Edo? sampai nanti siang … ya mas Edo”
Indriyani
G6B205019