Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Oleh : Endah Yunitasari

Dalam mengembangkan LKPD untuk pembelajaran daring kita perlu LKPD yang mudah diakses kapan
saja dan dimana saja, menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, menyesuaikan dengan kurikulum yang
kita gunakan, membuat LKPD yang mudah diakses siswa.karena menyesuaikan pembelajran daring. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pengembangan LKPD antara lain :
1. LKPD yang relevan sesuai dengan RPP
2. LKPD harus memuat unsur-unsur TPACK dan HOTS
3. LKPD yang dapat meningkatkan pengalaman siswa untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
4. LKPD yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian siswa
5. LKPD yang membuat siswa dapat mengkonstruksi informasi dan konsep materi yang diberikan
Penyusunan LKPD bertujuan menfasilitasi siswa dalam menemukan konsep secara mandiri dengan
cara kita mempersiapkan E-LKPD, sehingga LKPD kita bisa diakses oleh peserta didik dengan mudah diakses
dimana saja dan kapan saja mungkin tanpa harus bertatap muka langsung dengan guru peserta didik bisa belajar
secara mandiri. Jadi kita bisa upload LKPD kita diaplikasi secara online seperti digoogle classroom,goole meet.
Adapun pengembangan LKPD dalam pembelajaran daring antara lain :
1. Melakukan analisis kurikulum KI, KD, indikator dan materi pembelajaran.
2. Menyusun peta kebutuhan LKPD.
3. Menentukan judul LKPD
4. Menulis LKPD.
5. Menentukan alat penilaian.
Membuat LKPD yang terperinci dan mudah dipahami oleh siswa sehingga siswa mampu menangkap
atau memahami konsep yang diajarkan. LKPD dikembangkan oleh guru sesuai dengan pendekatan yang tepat
maka diharapkan tujuan terbentuknya kemanpuan pemecahan masalah akan tercapai dengan baik. LKPD adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKPD adalah materi ajar yang sudah
dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar secara mandiri. LKPD
secara daring disampaikan kepada peserta didik lewat google form atau yang lain. LKPD dikembangkan oleh
guru sesuai dengan pendekatan yang tepat maka diharapkan tujuan terbentuknya kemampuan pemecahan
masalah akan tercapai dengan baik. LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa. Menjelaskan LKS adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan
dapat mempelajari materi ajar secara mandiri. LKPD secara daring disampaikan kepada peserta didik lewat
google form atau LMS yang lain. Sebelum memberikan kepada peserta didik LKPD yang yang sudah
dikembangkan ada empat variabel yang harus dicermati, diantaranya :
a) Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar
b) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
c) Kesesuaian elemen atau unsur dengan tujuan pembelajaran
d) Kejelasan penyampaian LKPD.
Selain itu struktur LKPD juga harus memuat :
(1) Judul mata pelajaran
(2) Petunjuk belajar
(3) Kompetensi yang akan dicapai
(4) Indikator
(5) Informasi pendukung dan langkah-langkah kerja
(6) Tugas-tugas
(7) Penilaian.

Dengan membuat LKPD yang mudah diakses, menarik dan mudah dipahami oleh siswa sehingga materi
yang disajikan pada LKPD dibuat agar menuntun siswa untuk melakukan kegiatan. LKPD yang dikembangkan
misalnya materi gerak lokomotor sangat layak sebagai media pembelajaran. LKPD yang dikembangkan dibuat
untuk siswa agar belajar lebih aktif dan bekerja sama dengan teman sekelompoknya. Di dalam LKPD disajikan
beberapa kegiatan dan juga disajikan materi agar bisa belajar secara berdiskusi. Jika siswa terdapat kesulitan
guru siap memabantu siswa. Hal ini yang membuat siswa lebih mengerti dan pembelajaran lebih bertahan lama
dalam ingatan siswa. Karena tujuan dari LKPD adalah untuk memperkuat dan menunjang tujuan pembelajaran
serta ketercapaian indikator serta kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku dalam membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka dalam penyusunan LKPD
harus :
1. Memperkaya kegiatan di dalam kelas
2. Memotivasi peserta didik
3. Mengembangkan keterampilan proses peserta didik
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah
5. Menanamkan sikap ilmiah melalui proses pembelajaran
Untuk meningkatkan kreatifitas siswa maka dalam Lembar kerja peserta didik kita lengkapi dengan soal
yang bervariasi dari pilihan ganda, essay , complete dialog, mix and match.Sehingga siswa dilatih untuk lebih
kreatif dalam menyelesaikan LKPD. Dalam penyususnan LKPD harus berisi unsur yang mendorong siswa
untuk berpikir aktif, kreatif dalam memahami konsep
Cara memanfaatkan LKPD daring untuk meningkatkan kreativitas dalam memecahkan masalah :
1. LKPD disusun dengan pendekatan scientific agar siswa lebih banyak mencarti tahu masalah dan
pemecahannya.
2. LKPD disusun agar mendorong siswa aktif dalam usaha mencari tahu dari berbagai sumber observasi,
bukan diberi tahu.
3. Siswa mampu merumuskan masalah dengan banyak menanya, bukan hanya menyelesaikan masalah
dengan menjawab saja.
4. Melatih siswa berpikir analitis siswa diajarkan bagaimana mengambil keputusan bukan berpikir
mekanistis rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata
Dalam pengembangan LKPD Kesulitan yang dihadapi adalah penyusunan LKPD yang dibuat terkadang
tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, LKPD yang kita siapkan kadang tidak bisa diaplikasikan karena
sarana dan prasarana yang tidak memadai. Selain itu membuat LKPD pembalajaran daring menuntut guru
untuk bisa menguasai IT dan aplikasi pembuatan soal secara online karena hal ini sangat baru bagi kami.
Kesulitan pada proses pengembangan LKPD :
1. Menentukan kualitas isi dalam LKPD
2. Penyajian konten dalam LKPD
3. Penyajian bahasa dalam LKPD
4. Tampilan desain LKPD yang menarik
Selain itu masih banyak kelemahan LKPD yang saya susun antara lain :
1. Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu
mempresentasekan kejadian secara berurutan.
2. Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian-
bagian tertentu.
3. Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan
jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.
4. Tidak mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena media ini ditulis pada
tingkat baca tertentu.
5. Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan.
Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan
dalam memahami.
6. Cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian pendidik yang menuntut peserta didiknya
untuk menghafal data, fakta dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan hanya untuk alat
menghafal.
7. Kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban
kognitif yang besar kepada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai