Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No.

1, Maret 2020 p-ISSN: 2355-5785


http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325

PENGEMBANGAN INSTRUMEN SOAL HOTS (HIGH ORDER THINKING


SKILL) PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR 1
Tri Isti Hartini, Martin

FKIP, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, zainisti@yahoo.com, martin@uhamka.ac.id


Abstrak
Telah dilakukan penelitian mengenai pengembangan instrumen soal HOTS (High Order Thinking Skill) berbasis hipotesis
deduktif pada mata kuliah Fisika Dasar 1. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan mengacu
pada model ADDIE. Langkah-langkah penelitian ini meliputi: menyusun spesifikasi tes, menulis soal tes, menelaah soal tes,
melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal, memperbaiki tes, dan merakit tes. Teknik untuk validitas isi yaitu meminta
kepada ahli/expert, dalam hal ini sebagai validator, untuk memeriksa ketepatan dan memberikan penilaian antara kesesuaian
butir soal dengan indikator-indikatornya dan redaksi penulisan soal. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli evaluasi diperoleh
rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 95,83 %, hasil validasi oleh ahli materi diperoleh rata-rata
persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 85,3% sedangkan hasil validasi oleh dosen pengampu, diperoleh rata-rata
persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 89,37%. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, diperoleh rata-rata persentase
penilaian keseluruhan aspek adalah 79,2%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa soal HOTS yang dikembangkan layak
digunakan sebagai alat penilaian pada perkuliahan fisika dasar 1.

Kata Kunci: Penelitian pengembangan, Instrumen soal HOTS (High Order Thinking Skill), Fisika Dasar 1

PENDAHULUAN dapat berbentuk lembar pengamatan atau


kuesioner, skala sikap, daftar cocok, dan skala
Proses perkuliahan merupakan suatu bertingkat. Tes obyektif dapat berbentuk
proses yang mempunyai tujuan, tujuan tersebut jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan
dinyatakan dalam rumusan kemampuan atau pilihan ganda dengan berbagai variasi : biasa,
perilaku yang diharapkan dimiliki mahasiswa hubungan antar hal, kompleks, analisis kasus,
setelah menyelesaikan kegiatan belajar. Untuk grafik dan gambar tabel. Untuk tes uraian yang
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran juga disebut dengan tes subyektif dapat
serta kualitas proses belajar mengajar yang telah berbentuk tes uraian bebas, bebas terbatas, dan
dilaksanakan, perlu dilakukan suatu usaha terstruktur.
penilaian atau evaluasi terhadap hasil belajar Selanjutnya untuk penyusunan
mahasiswa. instrumen tes atau nontes, seorang guru harus
Kegunaan evaluasi dalam proses mengacu pada pedoman penyusunan masing-
perkuliahan adalah untuk mengetahui seberapa masing jenis dan bentuk tes atau non tes agar
jauh mahasiswa telah menguasai tujuan instrumen yang disusun memenuhi syarat
pembelajaran yang telah ditetapkan, juga dapat instrumen yang baik, minimal syarat pokok
mengetahui bagian-bagian mana dari program instrumen yang baik, yaitu valid (sah) dan
pengajaran yang masih lemah dan perlu reliable (dapat dipercaya).
diperbaiki. Salah satu cara yang digunakan Pemilihan karakterisitk soal didasarkan
dalam evaluasi diantaranya dengan pada kondisi kehidupan masyarakat yang
menggunakan teknik pengumpulan data tes, dituntut dapat berfikir kritis dan kreatif dalam
melalui tes kita dapat mengetahui sejauh mana memecahkan persoalan hidup yang semakin
kemampuan mahasiswa dalam menerima komplek. Soal berkarakter berfikir tingkat tinggi
pelajaran yang telah diberikan. atau HOTS diharapkan mampu melatih
Tahapan pelaksanaan evaluasi mahasiswa berfikir secara kritis dan kreatif
perkuliahan adalah penentuan tujuan, dalam memecahkan masalah dalam soal,
menentukan desain evaluasi, pengembangan sehingga mahasiswa siap menghadapi persoalan
instrumen evaluasi, pengumpulan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari.
informasi/data, analisis dan interpretasi dan Berdasarkan peringkat Indonesia dalam ajang
tindak lanjut. Instrumen evaluasi hasil belajar PISA dari beberapa tahun dapat dijadikan salah
dapat berwujud tes maupun non-test. Tes dapat satu tolak ukur rendahnya tingkat berfikir siswa
berbentuk obyektif dan uraian, sedang non-tes Indonesia dibandingkan negara lain.

P a g e | 18
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 1, Maret 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325

Soal yang terdapat dalam PISA berupa HASIL DAN PEMBAHASAN


soal dengan tingkat berfikir tinggi atau disebut Pengembangan soal HOTS
HOTS. Kemampuan berfikir tinggi tidak hanya Pengembangan soal berbentuk uraian
membutuhkan 4 kemampuan menghafal saja, HOTS pada mata kuliah Fisika dasar 1 diawali
namun juga membutuhkan kemampuan berfikir dengan tahap anilisis berupa analisis kebutuhan,
kritis, kemampuan berfikir kreatif, dan analisis kurikulum dan analisis soal ujian mata
kemampuan memecahkan masalah. kuliah Fisika dasar 1 yang terdahulu. Analisis
Kemampuan tersebut sangat bermanfaat untuk kurikulum dilakukan dengan menelaah
mengembangkan potensi dalam menganalisis kurikulum yang diterapkan oleh program studi
dan memecahkan masalah dalam kehidupan Pendidikan Fisika UHAMKA serta perangkat
sehari-hari. Berdasarkan uraian latar belakang di terkait.
atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai Tahap kedua adalah perancangan, pada
Pengembangan Instrumen Soal HOTS (High tahap ini mulai menetapkan rancangan soal
Order Thinking Skill) Pada Mata Kuliah Fisika HOTS yang akan dikembangkan dengan
Dasar 1. mengacu pada hasil analisis kurikulum dan
analisis kebutuhan. Dalam penelitian ini
dikembangkan soal HOTS pada mata kuliah
METODE PENELITIAN Fisika Dasar 1 yang terdiri dari:
Metode yang digunakan dalam penelitian 1. Konsep-konsep keilmuan yang ada dalam fisika;
ini adalah metode penelitian dan pengembangan pengukuran, sistem satuan dan dimensi, sistem
(Research and Development). Penelitian jenis ini satuan internasional, dan besaran-besaran fisika,
berbeda dengan penelitian pendidikan lainnya 2. Kinematika partikel; kecepatan dan percepatan,
karena tujuannya adalah mengembangkan persamaan kinematika, gerak 1 dan 2 dimensi,
produk berdasarkan uji coba untuk kemudian 3. Dinamika partikel; inersia, Hukum Newton I, II
direvisi sampai menghasilkan produk yang layak dan Hukum Newton III, gaya dan gerak, gaya
pakai. Borg and Gall (Sugiyono, 2012) gesek, gaya normal, tegangang, gaya gravitasi
Newton,
menyatakan bahwa penelitian pengembangan
4. Kerja, energi dan daya; kerja, energi kinetik dan
adalah suatu proses yang digunakan untuk prinsip kerja-energi, energi potensial, energi
mengembangkan dan memvalidasi produk- mekanik.
produk yang digunakan dalam pendidikan dan Tahap ketiga adalah pengembangan,
pembelajaran. pada tahap ini mulai dibuat soal HOTS. Dalam
Penelitian ini merupakan penelitian penulisan soal uraian HOTS berpedoman pada
pengembangan dengan langkah-langkah kisi-kisi soal dan prinsip penulisan soal HOTS.
meliputi: menyusun spesifikasi tes, menulis soal Kisi-kisi soal merupakan tabel matrik yang
tes, menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat.
menganalisis butir soal, memperbaiki tes, dan Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi penulis soal,
merakit tes. Penelitian ini menggunakan model sehingga siapapun yang menulis soal akan
pengembangan ADDIE. Model pengembangan menghasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitan
ADDIE merupakan penelitian yang digunakan yang relatif sama. Kisi-kisi soal dapat dilihat
untuk menghasilkan produk tertentu, dan pada lampiran. Pedoman pembuatan soal juga
menguji keefektifan produk tersebut. Tahapan berisi 3 prinsip/aspek yaitu aspek materi,
model pengembangan ADDIE meliputi lima konstruksi dan bahasa.
tahap, yaitu Analysis (analisis), Design Soal yang dikembangkan dalam setiap
(perencanaan), Development (pengembangan), pokok bahasan terdiri dari 1 Sub-CP-MK dan
Implementation (implementasi), dan Evaluation beberapa indikator capaian. Soal yang telah
(evaluasi). dibuat kemudian ditelaah oleh tim ahli yang
terdiri dari ahli evaluasi dan ahli materi untuk
selanjutnya dilakukan uji coba. Pada tahap
pengembangan, selain membuat desain, dibuat
juga kisi-kisi instrumen validasi berupa angket

P a g e | 19
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 1, Maret 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325

yang akan diisi oleh ahli evaluasi, ahli materi dan 3. Validasi Dosen Pengampu Mata Kuliah
dosen pengampu mata kulaih fisika dasar 1. Fisika Dasar 1
Tahap ke empat adalah uji coba
lapangan, pada tahap ini dilakukan uji coba skala Hasil Validasi Dosen Pangampu
kecil kepada 15 responden. Setelah itu, peserta 100 93,7593,75 95
didik diminta untuk mengevaluasi aplikasi
80 75
dengan mengisi angket uji coba lapangan.

Persentase (%)
Kesesuaian
Tahap kelima adalah evaluasi produk 60 Materi
akhir, pada tahap ini dilakukan perbaikan
Bahasa
terakhir dengan menganalisis kembali hasil dari 40
Kefektifan Produk
uji coba kelompok kecil dan mempertimbangkan
saran dari ahli evaluasi dan ahli materi sehingga 20
soal HOTS untuk mata kuliah Fisika Dasar 1 0
benar-benar layak untuk digunakan.

Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan Gambar 3 Diagram Batang Hasil Validasi soal
HOTS oleh Dosen Pengampu
1. Validasi Ahli Evaluasi
Hasil validasi oleh dosen pengampu, diperoleh
Gambar 1 Diagram Batang Hasil Validasi soal
HOTS Oleh Ahli Evaluasi Hasil Validasi Ahli Evaluasi
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli evaluasi 102
100
Persentase (%)

diperoleh rata-rata persentase penilaian 100


keseluruhan aspek adalah 95,83 %. Hal ini 98 Konstruksi

menunjukkan bahwa instrumen soal HOTS 96


93,75 93,75 Substansi

ditinjau dari aspek substansi, konstruksi, dan 94 Bahasa

bahasa memiliki interpretasi sangat baik. 92


90
2. Validasi Ahli Materi
rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek
adalah 89,37%. Hal ini menunjukkan bahwa soal
Hasil Validasi Ahli Materi
87,5 HOTS yang dikembangkan ditinjau dari aspek
88 kesesuaian, materi, bahasa dan keefektifan
Persentase (%)

86 85 Ketepatan produk memiliki interpretasi sangat baik.


84 83,3 Kesesuaian
4. Uji Coba Produk
82 Bahasa

80 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil


Gambar 2 Diagram Batang Hasil Validasi soal 85 82,5
Persentase (%)

HOTS Oleh Ahli Materi


80 78 77,2
Ketertarikan

Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi Materi

diperoleh rata-rata persentase penilaian 75 Bahasa

keseluruhan aspek adalah 85,3%. Hal ini 70


menunjukkan bahwa soal HOTS ditinjau dari
aspek kesesuaian, ketepatan, dan bahasa
memiliki interpretasi sangat baik. Gambar 4 Diagram Batang Hasil Uji Kelompok
Kecil
Hasil uji coba lapangan, diperoleh rata-rata
persentase penilaian keseluruhan aspek adalah

P a g e | 20
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 1, Maret 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325

79,2%. Hal ini menunjukkan bahwa soal HOTS FJ King, L. G. (2015). Assessment and
yang dikembangkan memiliki interpretasi baik. Evaluation High Order Thinking Skills.
Florida: Center for Advencement
KESIMPULAN Learning and Assessment Florida State
Berdasarkan hasil penelitian dan University.
pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut: Gall, B. a. (1991). Educational Research and
1. Dari hasil uji validitas diperoleh bahwa Introduction. New York: Longman.
setiap butir soal memiliki rata-rata kategori
tinggi. Sedangkan nilai reliabilitas seluruh Istiyono, E. (2013). Pengembangan Instrumen
soal adalah 0,67. Nilai tersebut dapat untuk Mengukur Kemampuan Berpiki
dikategorikan bahwa reliabilitas soal tinggi. Tingkat Tinggi Dalam Mata Pelajaran
2. Soal uraian HOT yang dikembangkan Fisika. Yogyakarta: Universitas Negeri
memiliki kualitas soal yang baik. Hal ini Yogyakarta.
ditunjukkan dengan hasil analisis kualitatif
Krathwohl, D. R. (2002). A Revision of Bloom's
yang dilakukan oleh ahli dan analisis Taxonomy: An Overview. Theory Into
kuantitatif uji validitas butir soal dan
Practice, 212-218.
reliabilitas seluruh soal. Soal HOTS yang
dikembangkan layak digunakan sebagai alat Richey, R. C. (2007). Design and Development
penilaian pada perkuliahan fisika dasar 1 Research. London: Lawrence Erlbaum
khususnya untuk soal berbentuk uraian pada Associates. Inc.
materi Pengukuran, Kinematika Partikel,
Dinamika Partikel serta Usaha dan Energi. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Hal ini ditunjukkan dari hasil uji kelayakan Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kepada ahli evaluasi, ahli materi, dan dosen Kualitatif dan R&D). Bandung:
pengampu adalah 90,2% dengan interpretasi Alfabeta.
sangat baik, sedangkan respon peserta didik
didapatkan rata-rata persentase secara Sujadi. (2003). Metode Penelitian Pendidikan.
keseluruhan adalah 79,23% dengan Jakarta: Rineka Cipta.
intepretasi baik. Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal
High Order Thinking Skill (HOTS).
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: DIREKTORAT PEMBINAAN
Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher SMA KEMENTRIAN PENDIDIKAN
Order Thinking Skills in Your DAN KEBUDAYAAN.
Classroom. Alexandria: ASCD.

P a g e | 21

Anda mungkin juga menyukai