Anda di halaman 1dari 4

SUBHANALLAH...!!!

MENELADANI CARA MAKAN RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI


WASSALLAM...[[SEBARKAN]]

 Kesehatan
iklan

Tolong Bantu share Ke-Semua Saudara-Saudara kita,,,Karna Satu Share Dari Anda Telah Di
Tunggu Jutaan Saudara-Saudara kita..!!!

1. Ibnul Qayyim berkata: Barangsiapa yang memperhatikan makanan yang dikonsumsi Nabi,
niscaya ia mengerti bahwa beliau tidak pernah memadukan menu antara SUSU dengan IKAN,
atau antara SUSU dengan CUKA, atau antara DUA MAKANAN yang sama-sama
MENGANDUNG UNSUR PANAS, UNSUR DINGIN, UNSUR LENGKET, UNSUR PENYEBAB
SEMBELIT, UNSUR PENYEBAB MENCRET, UNSUR KERAS, atau DUA MAKANAN yang
mengandung UNSUR KONTRADIKTIF, misalnya antara MAKANAN YANG MENGANDUNG
UNSUR PENYEBAB SEMBELIT DENGAN YANG MENGANDUNG PENYEBAB MENCRET,
ANTARA YANG MUDAH DICERNA DENGAN YANG SULIT DICERNA, ANTARA YANG
DIBAKAR DENGAN YANG DIREBUS, ANTARA DAGING YANG SEGAR, DENGAN YANG
SUDAH DIGARAMI DAN DIKERINGKAN, ANTARA SUSU DENGAN TELUR, DAN ANTARA
DAGING DENGAN SUSU.

Beliau tidak pernah makan pada saat makanan tersebut masih sangat panas atau masakan
yang dihangatkan untuk besok, makanan-makanan yang bulukan (berjamur) dan asin, seperti
makanan-makanan yang DIASINKAN, DIASAMKAN, atau DIHANGUSKAN. Semua makanan ini
berbahaya dan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.

2. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam biasa melawan unsur panas pada makanan dengan unsur
dingin pada makanan lain, unsur kering suatu makanan dengan unsur basah pada makanan
lain, sebagaimana beliau memakan mentimun dengan ruthob (kurma matang yang belum
dikeringkan), makan tamr (kurma kering) dengan minyak samin, meminum ekstrak kurma untuk
melunakkan chymus (Materi semi cair, homogen, berkrim atau seperti gruel yang dihasilkan oleh
pencernaan makanan oleh lambung) makanan-makanan keras. Itulah intisari makanan sehat.

3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang makan, sehingga akan merusaknya, apalagi jika air
tersebut panas atau dingin, karena itu pola makan yang buruk sekali.

4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, "Rasulullah tidak pernah mencela makanan sedikitpun, jika
suka, beliau memakannya, jika tidak dibiarkannya, tidak memakannya." (HR. Bukhari : 5409, dan
Muslim : 2064)

5. Beliau menyukai daging, yang paling beliau sukai adalah lengan dan bagian depan kepala
kambing. Karena itu, seorang wanita Yahudi pernah meracuninya.

 6. Pernah suatu ketika Rasulullah diberi daging, lantas diperlihatkan bagian lengan kepada
beliau, maka beliau menyukainya. (HR. Bukhari : 5712, dan Muslim : 194)

7. Daging yang disukai Nabi adalah yang paling baik dan paling mudah dicerna oleh lambung,
baik itu daging leher, lengan maupun lengan atas.

8. Beliau juga menyukai makanan-makanan manis dan madu. Diriwayatkan dari ‘Aisyah
radhiallahu anh, ia berkata, "Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam menyukai makanan-makanan
manis dan madu." (Shahihul Bukhari : 5614).
9. Beliau biasa makan roti dengan lauk apa saja yang beliau punya, kadang daging, kadang
semangka, kadang kurma, dan kadang cuka. Beliau bersabda, "Sebaik-baik lauk adalah cuka."
(Shahih Muslim : 2052).

10. Beliau biasa makan buah-buahan hasil panen negerinya pada musimnya, beliau tidak
memantangnya. Ini juga merupakan sarana paling besar untuk menjaga kesehatan.

11. Rasulullah bersabda : "Aku tidak makan sambil bersandar." (Shahihul Bukhari : 5398)

Ada tiga cara bersandar:


a. Bersandar pada rusuk.
b. Bersila.
c. Bersandar diatas sesuatu.

Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi aliran makanan secara alami,
menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung, dan menekan lambung sehingga sulit
terbuka untuk makanan. Lambung akan miring, tidak tegak, sehingga makanan tidak mudah
sampai kepadanya.

Adapun dua jenis lainnya merupakan gaya duduk orang-orang sombong yang bertentangan
dengan jiwa kehambaan.

12. Dalam hadits Anas disebutkan, "Saya melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam duduk
dengan posisi iq'a sambil memakan kurma." (Shahih Muslim : 2044)

Beliau biasa duduk dengan posisi iq'a untuk makan, maksudnya duduk dalam posisi bertumpu
pada kedua lutu, seraya memposisikan perut telapak kaki kanan, sebagai bentuk ketawadhuan
kepada Rabbnya. Ini merupakan posisi paling baik pada saat makan.

13. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda : "Jika salah seorang dari kalian makan,
maka janganlah ia membersihkan tangannya sebelum menjilatinya." (Muttafaqun ‘Alaih,
Bukhari : 5376, dan Muslim : 2031).

14. Beliau makan dengan menggunakan tiga jemari beliau, dan ini merupakan cara menyuap
makanan yang paling bermanfaat.
15. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : "Wahai anak kecil! Sebutlah nama Allah
(BISMILLAH), makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang terdekat darimu."
(Muttafaqun ‘Alaih, Bukhari : 5376, dan Muslim : 2022).

Demikianlah cara makan yang paling baik adalah cara makan beliau shalallahu ‘alaihi wassallam
dan cara makan siapa saja yang meniru cara beliau.

Diringkas dari kitab : KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI, Penulis : Aiman bin ‘Abdul Fattah,
Halaman 175 - 178. 

Anda mungkin juga menyukai