KELOMPOK : 3
Fakultas Ekonomi
2020
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya
kami sebagai kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah laporan hasil Mini riset kami untuk
GajahMada Unit Usaha Tahu Tempe Man Ponimin di Jl Langgar LK 3 no 29 A Kel.Sari rejo
Kec.Medan Polonia
Kami menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi materi makalah ini masih banyak
kekurangan. Sehingga kami mengharapkan bagi setiap pembaca untuk menyampaikan kritik
dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah ke depannya. Dan kami
juga berterima kasih kepada dosen pengampu Strategi dan Kebijakan SDM Ibu Aprinawati
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih dengan selesainya tugas
makalah ini. Semoga tugas ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat.
Untuk itu kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk membangun lebih baik
kedepannya.
Kelompok 3
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
3|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari
gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional hanya 56,7 persen dan dalam
ekspor nonmigas hanya 15 persen, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99 persen
dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen dalam
penyerapan tenaga kerja. Namun, dalam kenyataannya selama ini UKM kurang
mendapatkan perhatian.
SDM memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan, karena fasilitas yang
canggih dan lengkap belum merupakan jaminan akan berhasilnya suatu organisasi tanpa
diimbangi oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. Oleh karena itu,
individu-individu yang terlibat dalam suatu usaha dapat mempengaruhi keberhasilan dari
usaha tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan Ardiana et al (2010) menjelaskan bahwa
kualitas SDM yang ada di UKM akan berpengaruh terhadap kinerja UKM. Manajemen
SDM sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan dalam jangka waktu beberapa lama untuk
(skill) yang dimiliki sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang dilakukan (Saydam 2000).
Pengembangan SDM harus dilakukan secara terus menerus dan disesuaikan dengan
organisasi. Selain itu, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar setiap waktu mengalami
1.2 Tujuan
Daya Manusia (SDM) Dalam meningkatkan keuungulan bersaing UKM “Unit Usaha Tahu
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada strategi untuk peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM). Medan Polonia Sumatera Utara merupakan tempat pelaksanaan
penelitian
5|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai gambaran,
kendati sumbangannya dalam output nasional hanya 56,7 persen dan dalam ekspor nonmigas
hanya 15 persen, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99 persen dalam jumlah badan usaha
di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen dalam penyerapan tenaga kerja. Namun, dalam
kenyataannya selama ini UKM kurang mendapatkan perhatian. Dapat dikatakan bahwa
kesadaran akan pentingnya UKM dapat dikatakan barulah muncul belakangan ini saja. Usaha
Kecil Menengah atau lazim kita kenal sebagai UKM mempunyai banyak peranan penting
dalam perekonomian. Salah satu peranannya yang paling krusial dalam pertumbuhan ekonomi
adalah menstimulus dinamisasi ekonomi. Karakternya yang fleksibel dan cakap membuat
UKM dapat direkayasa untuk mengganti lingkungan bisnis yang lebih baik daripada
perusahaan-perusahaan besar. Dalam banyak kasus, dari sejumlah UKM yang baru pertama
kali memasuki pasar, di antaranya dapat menjadi besar karena kesuksesannya dalam
beroperasi. Sejak krisis moneter yang diawali tahun 1997, hampir 80% usaha besar mengalami
kebangkrutan dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya. Berbeda dengan UKM yang
tetap bertahan di dalam krisis dengan segala keterbatasannya. UKM dianggap sektor usaha
yang tahan banting. Selain itu sebagai sektor usaha yang dijalankan dalam tataran bawah, UKM
berperan besar dalam mengurangi angka pengangguran, bahkan fenomena PHK menjadikan
para pekerja yang menjadi korban dipaksa untuk berfikir lebih jauh dan banyak yang beralih
melirik sektor UKM ini. Produk-produk UKM, setidaknya memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional, karena tidak sedikit produk-produk UKM itu
6|Page
yang mampu menembus pasar internasional. Sekarang ini lembaga-lembaga donor
Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang merupakan aset non
material/non financial. SDM berfungsi sebagai penggerak suatu organisasi untuk mewujudkan
eksistensi organisasi tersebut. SDM merupakan modal yang memiliki kedudukan penting
dalam suatu organisasi, bukan sekedar sumber daya organisasi yang dibutuhkan dan
keahlian, kemampuan dan keterampilan kerja seseorang. Menurut Matutina (2001) kualitas
1. Pengetahuan (knowledge) yaitu penguasaan ilmu dan teknologi yang diperoleh melalui
3. Kemampuan (abilities) yaitu sikap untuk mengerjakan tugas dalam berwirausaha juga
Indikator yang digunakan oleh Ardiana et al (2010) untuk mengetahui kualitas SDM yaitu:
7|Page
Peningkatan kualitas SDM menurut Ruhana (2012) dapat dilakukan melalui:
1. Jalur pendidikan formal yang bertujuan untuk membekali seseorang dengan dasar
2. Jalur latihan kerja yaitu meningkatkan kemampuan profesional dan mengutamakan praktek
daripada teori.
3. Jalur pengalaman kerja yaitu seseorang dapat meningkatkan pengetahuan tekhnis maupun
keterampilan kerjanya dengan mengamati orang lain, menirukan dan melakukannya sendiri
tugas-tugas pekerjaan yang ditekuninya sehingga seseorang akan mahir dalam melakukan
pekerjaannya dan dapat menemukan cara-cara yang lebih praktis, efisien dan lebih baik dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai secara
kualitas maupun kuantitas oleh seorang ataupun sekelompok karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan
1999). Penilaian kinerja (Riyadi 2012) dapat dilihat dari pelaksanaan kerja individu selama
periode waktu tertentu. Kompetensi dalam diri seseorang dapat menunjukan tingkat kinerjanya.
Kinerja dapat menunjukan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu
di dalam melaksanakan tugas. Keberhasilan tersebut setelah dibandingkan dengan standar hasil
kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan. Proses kinerja organisasional
dipengaruhi beberapa aspek diantaranya faktor pengetahuan, SDM, posisis strategis, struktur
8|Page
dan sumber daya bukan manusia, sehingga kinerja dan SDM dalam hal ini pelaku usaha
Pengertian Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia) atau Human Resource Planning (HRP)
adalah Proses peramalan sistematis yang menghubungkan kebutuhan sumber daya manusia
memadai, berkualitas, dan cukup kompeten untuk mencapai tujuan organisasinya. Perencanaan
SDM menjadi elemen organisasi yang sangat penting untuk mempertahankan keunggulan
kompetitif dan mengurangi pergantian karyawan. Perencanaan Sumber Daya Manusia ini juga
dapat membantu perusahaan untuk menemukan jumlah orang yang tepat pada waktu dan
tempat yang tepat untuk melakukan tugas-tugas yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
Perencanaan Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk mengatur orang yang tepat
untuk pekerjaan yang tepat dari semua sumber yang tersedia. Selain itu, Perencanaan SDM
juga mengantisipasi kekosongan yang timbul karena promosi, transfer, pensiun, pemutusan
hubungan kerja, sehingga bisnis perusahaan yang bersangkutan tidak terpengaruh dari
kekosongan tersebut. Perencanaan SDM ini juga tidak hanya memperhatikan posisi kosong
yang akan diisi, tetapi juga menekankan pada mempekerjakan orang yang tepat pada pekerjaan
yang tepat. Dengan demikian Perencanaan SDM ini juga harus berfokus pada pengembangan
keterampilan karyawan yang ada melalui program pelatihan interaktif agar karyawan-
karyawan tersebut dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan di masa depan untuk
9|Page
2.5 Keunggulan bersaing
Michael Porter (1985) dalam Awwad (2013) menyatakan bahwa keunggulan bersaing
(competitive advantage) adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber
daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain
pada industri atau pasar yang sama. Isu tentang keunggulan bersaing menjadi sangat popular
lingkungan eksternal sambil menghindari ancaman eksternal dan kelemahan internal (Mooney,
2017). Keunggulan bersaing merupakan suatu proses dinamis bukan sekedar dilihat sebagai
hasil akhir. Hal ini dikarenakan keunggulan bersaing berasal dari banyaknya aktivitas berlainan
dan mendukung produknya. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
keunggulan bersaing merupakan suatu kondisi yang dimiliki perusahaan dimana melebihi
pesaingnya.
Diungkapkan oleh Hana (2013) bahwa dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini,
tujuan setiap organisasi adalah mengalahkan persaingan dan memenangkan pelanggan baru.
dimungkinkan untuk menghasilkan gagasan inovatif baru yang akan membantu perusahaan
terdapat faktor lainnya yang mendukung daya saing secara internal perusahaan yaitu faktor
motivasi, keuangan, dan dukungan pimpinan perusahaan dalam membangun daya saing
internal perusahaan
10 | P a g e
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Yayasan Gajah mada Unit Usaha Tahu Tempe Mas Ponimin berlokasi Di Jalan langgar
3.2.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan Unit Usaha Tahu Tempe
Mas Ponimin
3.2.2 Sampel
11 | P a g e
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang tepat sangat menentukan kebenaran ilmiah suatu
penelitian. Dalam memperoleh data yang diperlukan peneliti menggunakan pengumpulan data
melalui :
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dan informasi denga melaukan
kegiatan kepustakaan melalui buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu dan sumber lain
b. Observasi
UMKM Unit Usaha Tahu Tempe Mas Ponimin berlokasi Di Jalan langgar LK 3
c. Angket/ Kusesioner
Merupakan suatu alat pengumpul data dengan membuat sistem pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis dan dilengkapi dengan jawaban yang sudah tersedia dengan
keadaan yang terstruktur. Pada proses pengolahan data, untuk menghitung masing-
Kuesionerakan disebarkan secara online kepada objek penelitian yaitu karyawan UMKM
Unit Usaha Tahu Tempe Mas Ponimin, yang menjad sampel penelitian. Jenis data yang
digunakan pada kuesioner penelitian ini adalah data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala
peringkat.
12 | P a g e
Dalam setiap pernyataan terdiri dalam 5 option dengan menggunakan skala Likert. Skala
Likert menurut Dja Ali (2007:28) adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengykur
sikap, pendapat, dan persepsi, seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau
fenomena pendidikan. Skor jawaban angket yang dgunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
No Pernyataan Skor
1. SS = Sangat Setuju 5
2. S = Setuju 4
3. R = Ragu 3
4. TS = Tidak Setuju 2
yang diteliti melalui data sampel tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum dari
data tersebut yang dijelaskan dalam bentuk tabel atau grafik Dalam penelitian ini peneliti
13 | P a g e
BAB IV
Dalam menekuni suatu hal tentunya diperlukan visi dan misi yang akan dilakukan tak
terkecuali dalam berwirausaha. Visi adalah pencapaian yang ingin dicapai dalam menjalani
suatu usaha. Agar terwujudnya visi tersebut diperlukan misi yakni usaha usaha nyata yang
dilakukkan untuk merealisasikan visi yang ingin dicapai. Mempunyai visi dan misi penting
terhadap perkembangan suatu usaha ke depanya dengan visi dan misi yang kuat akan
Usaha Tahu tempe Mas Ponimin memiliki visi untuk memajukkan usahanya sehingga
dengan demikian usaha tersebut ini bisa memberdayakan masyarakat sekitar dan bisa
mempunyai misi yaitu berusaha memberdayakan karyawanya seoptimal mungkin agar kualitas
SDM yang dimiliki berkualitas. Dengan modal awal visi dan misi yang kuat nantinya akan
Jumlah responden pada penelitian kmai ini ada 21 responden Berdasarkan analisis
14 | P a g e
gender
Cumulative
Berdasrkann analisis deskriptif tersebut jumlah Responden laki laki sebanyak 12 orang dengan
presentase 57,1% dan Jumlah responden perempuan sebanyak 9 orang dengan presentase 42,9%
usia
Cumulative
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk responden berusia 17-27 tahun sebanyak 7
orang dengan presentase 33,3%, untuk Responden usia 28-38 tahun sebanyak 12 orang dengan
persentase 57,1% ,Dan Responden pada usia 39-49 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase
9,5%
Statistics
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
N Valid 21 21 21 21 21 21 21 21
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
15 | P a g e
Mean 4.00 3.86 3.76 3.95 3.90 4.00 4.14 4.00
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 5 5 4 4 4 4a
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Keterangan : berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat angka modus yang paling sering muncul
yaitu angka 4 dengan keteranga setuju , dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi SDM pada
UMKM usaha tahu tempe mas ponimin dapat dikatakan sudah baik
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa angka yang sering muncul dari item pertanyaan yang
diajukan kuesioner adalah angka 4 dengan keterangan Setuju , maka dapat dikatakan bahwa
keunggulan bersaing pada UMKM usaha tahu tempe mas ponimin sudah baik .
Correlations
Strategi
perencanaan keunggulan
16 | P a g e
N 21 21
N 21 21
Dasar pengambilan keputusan jika signifikansi <0,05 ,dari hasil output diketahui nilai
signifikansi untuk hubungan Strategi perencanaan SDM terhadap keunggulan bersaing sebesar
0,002 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara strategi perencanaan SDM terhdap
keunggulan bersaig
Coefficientsa
Standardized
SDM(X)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel yang telah dilakukan, maka diperoleh
Y = 21,478+ 0,657X
Persamaan tersebut menyatakan bahwa intercept atau konstanta sebesar 21,478 artinya tanpa
adanya sub variabel X (Strategi Perencanaa SDM ) maka besarnya variabel Y (Keunggulan
Bersaing) adalah sebesar 21,478. Dengan demikian interpretasi persamaan regresi adalah
sebagai berikut:
17 | P a g e
Variabel X (Strategi Perencanaan SDM) sebesar 0,657X1 menandakan bahwa setiap kenaikan
Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kebermaknaan koefisien parsial. Apabila
t hitung > (lebih besar) t tabel maka Ho ditolak dengan demikian variabel bebas menerangkan
variabel berikutnya. Sebaliknya apabila t hitung < (lebih kecil) t tabel maka Ho diterima
sehingga dapat dikatakan variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel berikutnya, dengan
kata lain tidak ada pengaruh diantara dua variabel yang diuji.
Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan statistika Uji-t maka diperoleh hasil, untuk nilai thitung dapat
dilihat dari output pada keterangan t pada tabel, dimana hasilnya adalah sebagai berikut:
Variabel Strategi perencanaan SDM dengan thitung > ttabel, yaitu 3,688 > 1,720, artinya
berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing pada UMKM usaha tahu tempe mas ponimim
Koefisien determinasi
Model Summaryb
18 | P a g e
Berdasarkan tabel diperoleh hasil korelasi 71,7% maka korelasi variabel X terhadap Y dapat
dikatakan sangat kuat karena nilai R berada diantara nilai (0,70-1,000). Jadi terdapat hubungan
yang sangat kuat antara strategi perencanaan SDM terhadap variabel keunggulan bersaing.
Output SPSS pada tabel tampak dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi
(r2) sebesar 0,717. Hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh variabel independen yaitu
strategi perencanaan SDM terhadap variabel keunggulan bersaing, yang dapat diterangkan
dengan persamaan ini adalah sebesar 71,7 % dan sisanya 28,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor
19 | P a g e
\
BAB V
PENUTUP
5.1 . Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh
Strategi Perencanaan SDM terhadap Keunggulan Bersaing pada UMKM usaha tahu tempe
1. Strategi perencanaan SDM di UMKM usaha tahu tempe mas ponimin termasuk dalam
kategori baik, artinya UMKM usaha tahu tempe mas ponimin sudah mampu meciptakan
2. Keunggulan Bersaing di UMKM usaha tahu tempe Hotel Sumber Alam mas ponimin
termasuk dalam kategori cukup baik, artinya pihak UMKM usaha tahu tempe mas ponimin
3. Terdapat pengaruh strategi perencanaan SDM terhadap keunggulan bersaing pada UMKM
usaha tahu tempe mas ponimin, hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengolahan yang
menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dibanding dengan dengan thitung > ttabel, yaitu
3,688 > 1,720,, dengan demikian Ho ditolak atau dengan kata lain ini menegaskan bahwa
5.2 Saran . Strategi perencanaan SDM di UMKM usaha tahu tempe mas ponimin termasuk
dalam kategori baik, artinya UMKM usaha tahu tempe mas ponimin sudah mampu
20 | P a g e
2. Keunggulan Bersaing di UMKM usaha tahu tempe Hotel Sumber Alam mas ponimin
termasuk dalam kategori cukup baik, artinya pihak UMKM usaha tahu tempe mas ponimin
3. Terdapat pengaruh strategi perencanaan SDM terhadap keunggulan bersaing pada UMKM
usaha tahu tempe mas ponimin, hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengolahan yang
menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dibanding dengan dengan thitung > ttabel, yaitu
3,688 > 1,720,, dengan demikian Ho ditolak atau dengan kata lain ini menegaskan bahwa
Dalam penelitian mini riset kami ini mungkin banyak kekurangan , untuk itu kami
berharap kepada pembaca semoga penelitian ini dapat menjadi acuan dan kami berharap saran
21 | P a g e
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUISIONER
BERSAING PADA
USAHA KECIL DAN MENENGAH “UNIT USAHA TAHU TEMPE MAS PONIMIN ”
Petunjuk :
22 | P a g e
5 = Sangat Setuju (SS)
4 = Setuju (S)
Bagian I : Identitas
Responden Nama Re
Umur :
23 | P a g e
1.Strategi perencanaan SDM
o Pernyataan
5
24 |
2.Keunggulan bersaing
Pilih jawaban
No. Pertanyaan
SS S KS TS STS
Harga
Kualitas
Delivery Dependability
Inovasi
25 |
7 produk seiring dengan perubahan kebutuhan pelanggan
pesaingnya
LAMPIRAN FOTO
26 |
27 |