Anda di halaman 1dari 46

MATERI

TRAUMA
MUSKULOSKELETAL

Disampaikan pada :

PELATIHAN BTCLS
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT
DAN BENCANA INDONESIA
ANATOMI
 Tulang :
◦ Tl batang badan.
◦ Tl belakang.
◦ Tl tengkorak.
◦ Tl Pembentuk badan.
 Tulang gerak :
◦ Gerak atas
◦ Gerak bawah
 Persendian :
 Otot :
ANATOMI
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
 Langsung :
◦ Kena pukulan.
◦ Jatuh dari ketinggian.
 Tidak langsung :
◦ Efek benda lain yg kena trauma (pengemudi
terbentur dasboard saat mobil tabrakan).
 Melintir
◦ Mis : kasus olahragawan gulat,

Mekanisme cedere
Posisi cedera perlu dikaji ?
 Posisi pasien dlm kendaraan saat kecelakaan
(pengemudi, penumpang).
 Poses kecelakaan (dlm mobil, terlempar
keluar).
 Kerusakan mobil (bag luar dan bag dalam).
 Penggunaan sabuk pengaman.
 Apakah pasien jatuh, berapa jaraknya, bgmn
mendaratnya.
 Apakah terlindas.ccc
 Apakah terjadi ledakan.  cedere lain.
 Pejalan kaki tertabrak kendaraan.
Akibat cedera pada
musculoskelatal
 Fraktur
 Dislokasi
 Amputasi
 Strain
 Sprain
 Putus ligament
 Ruftur tendon
 Kerusakan neurovaskuler.
 Kompartemen sindrome
Tipe Cedera
 Terbuka.
◦ Terjadi kerusakan kulit dan disertai
perdarahan.
 Tertutup.
◦ Tdk terjadi kerusakan kulit ttp kemungkinan
adanya perdarahan di dalam bisa terjadi
Cedera penyerta

 Cedera saraf
 Cedera arteri
 Cerera vena
 Cedera jaringan lunak
Cedera Jaringan Lunak Tertutup

Sprain : cedera ligamen yang diakibatkan


oleh peregangan berlebihan.

Tanda dan gejala :


a. Tidak berfungsinya bagian tubuh
b. Pembengkakan, nyeri
c. Keterbatasan gerak dalam 2-3 jam
d. Rongent  untuk mengetahui
kemungkinan fraktur
Tindakan :

 Istirahatkan bagian yang cedera


 Kompres es
 Tinggikan bagian yang cedera
 Bebat dengan verban elastis.
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik
Strain : pereganganan pada otot
dan tendon yang berlebihan

Tanda dan gejala :


a. Nyeri yang sangat berat
b. Pembengkakan
c. Ekimosis sesudah beberapa hari
d. Rongent  ada atau tidaknya
fraktur
Tindakan :
 Istirahatkan dan bidai
 Kompres es
 Tinggikan bagian yang cedera
 Pembedahan  jika rupture jaringan
 Penyembuhan : 4-6 minggu  aktifitas
ringan
DISLOKASI

 Sangat nyeri tetapi tidak mengancam jiwa


 Bila terjadi pada sendi besar merupakan
kasus darurat, bahaya jepitan
neurovaskuler dapat menyebabkan
seseorang harus diamputasi
 Penting untuk menilai PMS
 Imobilisasi yang baik adalah dengan
pading (bantalan) dan fiksasi ekstremitas
pada posisi yang nyaman
Tanda dan gejala Dislokasi
a. Asimetris dari sendi
b. Nyeri
c. Bengkak
d. Kehilangan fungsi
Tindakan :
 Reposisi secara tertutup atau terbuka
dengan kontrol anesthesi
 Imobilisasi dengan bantalan lunak
 Terapi analgetik
DISLOKASI
Gambar : Disklokasi sendi bahu

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby,


DISLOKASI
Luka tertutup.

 Jaringan di bawah kulit mengalami


kerusakan  Kulit utuh.
 Hati-hati resiko cedera tersembunyi pada
organ daerah kepala, dada, perut dan
pelvis
Gambar : luka tertutup kemungkinan fr pelvis dengan perdarah

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby,


Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada Luka tertutup :
a. Proteksi diri
b. Memar besar berikan kompres dingin ?
c. Perubahan warna kulit luas 
perdarahan luas.
d. Memar sekepalan tangan  hilang darah
10 %
e. Memar besar di kepala, dada dan perut
 peardarahan di dalam.
f. Memar di atas anggota gerak 
kemungkinan fraktur
Luka tusuk dengan benda
tertancap
Penatalaksanaan
a. Amankan benda tertancap untuk cegah
pergerakan
b. Buka pakaian sekitar luka
c. Kontrol perdarahan, stabilisasi/balut tekan
sekitar luka tusuk.
d. Gunakan balut besar u/ stabilkan benda
e. Jangan cabut benda yang tertancap
Gambar : Luka tusuk karena pensil di kelopak mata

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby


Gambar : Luka tusuk di kepala

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby


Cedera Jaringan lunak terbuka

1. Luka bakar
2. Luka terbuka
3. Luka Lecet
4. Laserasi
5. Luka sayat
6. Luka tusuk dan luka tembus
Gambar : Cedera jaringan lunak

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby,


Gambar : Cedera jaringan lunak terbuka

Sumber: Domumentasi Tim Emergensi Nursing Basic 2, Depkes R


Gambar : Cedera jaringan lunak terbuka

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby


Gambar : Cedera Jaringan lunak terbuka

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby


Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada Luka terbuka :
 Buka pakaian hingga seluruh luka terlihat.
 Kontrol perdarahan dengan penekanan
langsung dan peninggian.
 Cegah kontaminasi, jaga luka sebersih
mungkin.
 Jangan pernah coba mencabut benda
tertancap
 Balut luka dengan kasa steril dan balut
 Periksa nadi distal setelah pembalutan.
Perawatan Luka
 Teknik showering (irigasi).
◦ Gunakan Cairan normal saline / Nacl 0,9%
Tidak tosik terhadap jaringan
Tidak menghambat proses penyembuhan
Tidak menyebabkan alergi
 Teknik debridement
Membantu proses penyembuhan luka 
menghilangkan jaringan nekrotik
◦ Tehnik yang digunakan surgical debridement
FRAKTUR
 Nyeri dan kemerahan.
 Pembengkakan.
 Deformitas.
 Krepitasi.
 Keterbatasan gerak sendi.
 Bone expose.
 Perubahan posisi.
Pengkajian

 ABC.
 Mekanisme terjadinya cedera
 Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak,
abdomen, ektremitas atas dan bawah.
 Pemeriksaan DCAP-BTLS (Deformity, Contusio,
Abrations, penetration, burns, tenderness,
laceration, swelling)
 Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan
krepitasi, pelvis hati-hati
 Periksa ada tidaknya nyeri pada semua sendi
 Periksa dan catat PMS
Pengkajian Sistem
Muskuloskeletal

 Status lokalis : pemeriksaan dilakukan


secara sistematis : Inspeksi (Look),
Palpasi (Feel), Kekuatan otot (Power),
Pergerakan (Move).
 Inspeksi (look) :
◦ Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.
◦ Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.
 Palpasi (Feel) :
◦ Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri
teraba/tdk, adakah spasme otot.
◦ Nyeri tekan atau nyeri kiriman (refered pain)
 Kekuatan otot (Power) :
◦ Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)
 Pergerakan (Move) :
◦ ROM (Range of Joint Movement)
◦ Pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi,
fleksi dll
PENGELOLAAN

 Penanganan cedera muskuloskeletal yang


baik dan benar akan mengurangi nyeri,
kecacatan, dan menghindari komplikasi
 Antisipasi syok perdarahan pada fraktur
femur dan pelvis
 Reduksi dilakukan dengan segera dengan
cara traksi (menarik) dan gentle
 Bila ada tahanan pada saat reduksi
jangan dipaksa, lakukan pembidaian pada
posisi yang nyaman menurut pasien
PENGELOLAAN

 Selalu catat PMS sebelum dan sesudah


pembidaian
 Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan
tetanus
 Fr terbuka harus tangani perdarahannya.
 Gunakan balut tekan.
 JANGAN gunakan torniquet  kerusakan
neurovaskuler.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai