PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Informasi?
2. Apa Pengertian Sistem Informasi Managemen?
3. Seperti apa Perkembangan Sistem Informasi Managemen?
4. Seperti apa Teknologi Informasi dalam Lingkungan Kerja?
5. Apa itu Pengendalian Anggaran?
1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi dari Informasi
2. Untuk mengetahui Pengertian Sistem Informasi Managemen
3. Untuk mengetahui Perkembangan Sistem Informasi Managemen
4. Untuk mengetahui Teknologi Informasi dalam Lingkungan Kerja
5. Untuk mengetahui seperti apa itu Pengendalian Anggaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses
pada perusahaan termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya
dapat memberikan keuntungan juga.
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi yaitu
sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan suatu perencanaan,
pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang mempunyai hubungan komando atau koordinasi
dengannya.
2. Untuk meningkatkan sebuah efisiensi dan efektifitas data yang tersaji
akurat dan tepat waktu.
3. Untuk meningkatkan suatu produktifitas dan penghematan biaya dalam
suatu organisasi.
4. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem
kerja yang terkoordinir dan sistematis.
4
Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen,
Relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
Terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun
sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan
manajer.
5
Informasi yang dibutuhkan semakin cepat dan mudah diakses untuk
kepentingan pekerjaan.
6
penggunaan keuangan, membandingkan pelaksanaan nyata dengan perencanaan,
menentukan dan mengatur penyimpangan-penyimpangan, serta melakukan koreksi
perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai
secara efektif dan efisien.
Kegiatan pengendalian sangat erat hubungannya dengan fungsi-fungsi
manajemen lainnya, oleh karena itu kegiatan pengendalian ini dapat dilihat apakah
tujuan kegiatan yang telah direncanakan dapat dicapai dalam pelaksanaan secara riil.
Kagiatan pengendalian anggaran mencakupi perencanaan, pengawasan,
monitoring, evaluasi dan koreksi. Untuk mengendalikan biaya dan memperoleh
informasi finansial, manajer menggunakan anggaran dan laporan dari berbagai kepala
departemen. Anggaran merupakan program kondisi operasi yang diperkirakan untuk
periode tertentu di masa depan. Tahap pengendalian anggaran tidak hanya sekedar
menyusun perencanaan. Perbandingan data operasi aktual dengan data perencanaan
anggaran perlu dilakukan sehingga perbedaan kedua data dapat diidentifikasi. Melalui
anggaran dan laporan berkala, manajemen berusaha mencapai sasaran berikut :
1. Menyediakan prosedur perencanaan pendapatan.
2. Memberikan sarana koordinasi kegiatan berbagai komponen perusahaan.
3. Membangun basis kontrol manajerial melalui pengawasan personalia dengan
berbagai ukuran kinerja.
4. Memotivasi individu dengan menciptakan iklim penghematan biaya.
Perencanaan dan pengendalian anggaran merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatan. Pada pelaksanaan yang memerlukan usaha
yang sungguh-sungguh dan sangat tergantung pada sistem pengendalian yang efektif
dan sistem informasi yang digunakan. Agar dapat melaksanakan pengendalian yang
efektif, maka seorang pimpinan atau pelaksana tugas memerlukan informasi, sebagai
berikut :
a) Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Apakah terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih kecil dari
rencana biaya), dimana hal itu terjadi, Siapa yang bertanggung jawab, Dan
apa yang telah dikerjakan.
b) Mengetahui biaya yang akan datang sesuai dengan rencana atau melebihi
rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak hanya pada manajer saja tetapi
merupakan tanggung jawab semua orang yang terlibat pada aktivitas tersebut
agar dapat mengerjakan bagiannya dengan baik dan tepat
waktu.
7
Pengendalian anggaran adalah proses untuk memberikan kembali nilai dan selalu
memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tersebut tidak menyimpang dari
tujuan yang sudah ditentukan.
Nupriyoni (1999 : 5) berpendapat bahwa pengendalian bertumpu pada konsep
umpan balik, yang secara kontinyu mengharuskan adanya pengukuran pelaksanaan
dan pengambilan tindakan koreksi yang ditujukan untuk menjamin pencapaian
tujuan-tujuan. Untuk proses pengendalian ini, maka manajemen sedapat mungkin
mendapatkan informasi yang tepat dan up to date, agar para manajer dapat segera
mengadakan tindakan-tindakan pengendalian sebelum terjadi suatu penyimpangan
yang serius. Karena pengendalian yang teratur akan menghasilkan suatu pencapaian
yang efektif.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pengendalian menurut Glenn
A. Welch (2000 : 9), sebagai berikut :
1. Measurement of performance against predetermined objec tive, plans and
standard.
2. Communication (reporting) of the result of the measurement process to the
approriate individu and groups.
3. An analysis of the deviations from the objective plans policies and standard in
order to determinc the under line causes.
Jadi menurut pengertian di atas, bahwa dalam suatu proses pengendalian,
mencakup pengukuran pelaksanaan dengan rencana yang telah dibuat dan
pelaporan hasil pengukuran kepada manajer yang bersangkutan. Untuk mengukur
dalam pelaksanaan, dilakukan dengan cara analisis varians untuk menentukan sebab-
sebabnya, sehingga dapat dilakukan pemilihan alternatif yang terbaik untuk
menentukan rencana yang akan datang. Agar lebih efektif, proses pengendalian ini
harus pada titik atau pada waktu mulai dilakukan kegiatan, artinya seorang manajer
yang bertanggung jawab akan tindakan tertentu sebelumnya harus mengusahakan
suatu bentuk pengendalian. Untuk itu tujuan-tujuan, rencana-rencana, kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan standar-standar yang telah ditetapkan harus disampaikan kepada
manajer dan dipahami sepenuhnya oleh manajer tersebut terlebih dahulu untuk
kemudian dilaksanakan pelaksana itu.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem informasi yang
digunakan oleh organisasi untuk mengelola semua transaksi yang mendukung fungsi
manajemen, dan bisa berguna untuk pengambilan keputusan. Atau sistem informasi
manajemen yakni sistem informasi yang menghasilkan output dengan masukan
input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu
dalam kegiatan manajemen.
Sistem informasi manajemen sering sekali disebut dengan SIM, hasil dari SIM
umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam
suatu organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai
macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu bisa
diselesaikan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen bisa berjalan secara baik
bila didukung dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang
berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat
bermanfaat untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan
suatu keputusan. Kegiatan SIM juga bisa mendukung proses bisnis pada suatu
perusahaan dan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan
harus mempunyai suatu komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi
Manajemen, Agar berbagai proses pada perusahaan termasuk proses produksi bisa
berjalan dengan baik dan tentunya mampu memberikan keuntungan juga.