Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen komparasi

yang membandingkan kondisi yang ada di dua tempat apakah kedua kondisi

tersebut sama atau berbeda. Penelitian ini melibatkan dua kelas, dimana ada

sebagai kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Kelas ekperimen I diberi

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Team Asissted

Individualization (TAI) sedangkan kelas ekperimen II diberi perlakuan

dengan model pembelajaran student team achievement division (STAD).

Desain penelitian yang digunakan adalah “pretest postest control

group design”. Dalam desain ini terdapat dua grup yang di pilih secara

random kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal

antara grup eksperimen I dan eksperimen II. Dalam penelitian ini diawali

dengan pretest dan diakhiri dengan posttest setelah diberikan perlakuan.

Secara umum model penelitian eksperimen ini disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Bentuk Desain Pretest-Posttest Control Group


Kelompok Pretest Perlakuan posttest
K. Eksperimen I (R) O1 x O2
K. Eksperimen II (R) O3 x O4

Sumber: Sugiyono, 2015: 112

Keterangan :

23
24

R : kelompok eksperimen I dan eksperimen II yang diambil

secara random

O1 dan O3 : Kelompok eksperimen I dan eksperimen II sama-sama

diberikan pretes untuk mengetahui hasil belajar siswa

X            : perlakuan model pembelajaran untuk eksperimen  I

                                      menggunakan   Team      Assisted Individualization (TAI)

                                     dan eksperimen II menggunakan student team achievement

                                        division (STAD)

O2 : posttest pada kelompok eksperimen berupa model

pembelajaran Assisted Individualization (TAI)

O4 : posttest pada kelompok eksperimen berupa model

pembelajaran student team achievement division

(STAD)

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan model

pembelajaran. Variabel terikat hasil belajar siswa. variabel bebas I model

pembelajaran Team Asissted Individualization (TAI). Variabel bebas II model

pembelajaran student team achievement division (STAD).


25

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Citra Bangsa Makassar yang

beralamat di pulau Kodingngareng sedangkan untuk waktu pelaksanaan

dalam penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Citra

Bangsa Makassar, yang berjumlah 86 siswa dan terbagi ke dalam 4 rombel.

Tabel 3.2 Rombel Siswa Kelas X MIA SMA Citra Bangsa Makassar
Rombel Jumlah siswa
X MIA 1 20
X MIA 2 20
X MIA 3 26
X MIA 4 20
Jumlah 86
( Sumber: SMA Citra Bangsa Makassar,2019)

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik “random sampling” dengan alasan bahwa sifat populasi

yang terdiri dari beberapa kelompok/kelas dan setiap kelompok/kelas di

sekolah yang bersangkutan memiliki anggota dengan sifat dan karakteristik

yang diasumsikan sama atau hampir sama. Hal ini dikarenakan pembagian

kelas di sekolah tersebut tidak berdasarkan peringkat atau bersifat homogen.

Setelah diambil dua kelas secara acak, terpilihlah kelas X MIA 1 sebagai

kelas eksperimen I yang diajar dengan menerapkan model kooperatif tipe TAI

(Team Asissted Individualization) dan X MIA 2 sebagai kelas eksperimen II


26

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD).

Tabel 3.3 Sampel Penelitian


Sampel Jumlah
X MIA 1 20 siswa
X MIA 2 20 siswa

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan

gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan sehingga

tidak terjadi kesalahan penafsiran. Hasil belajar yaitu suatu kemampuan yang

diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang

digambarkan dengan terjadinya suatu perubahan baik itu tingkah laku atau

nilai belajar siswa. Cara mengukur perubahan yang terjadi dengan melihat

hasil belajar siswa dari tes hasil belajar serta lembar observasi.

Setelah melihat permasalahan yang terjadi maka disini diterapkan

sebuah model pembelajaran TAI (Team Asissted Individualization) dan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) yang dimana siswa

dibagi dalam kelompok-kelompok kecil kemudian diberikan LKS setelah itu

siswa saling berdiskusi untuk menyelesaikan soal yang diberikan terakhir

siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke kelompok lain.

Kemudian setelah itu, akan diberikan tes untuk melihat bagaimana

pemahaman siswa tentang soal yang telah diberikan.

F. Prosedur Penelitian
27

Prosedur penelitian secara garis besar digunakan dalam tiga tahap

yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis hasil

penelitian dan tahap akhir.

1. Tahap Persiapan

Adapun persiapan yang dilakukan sebelum penelitian yaitu:

a) Observasi pada sekolah yang diteliti.

b) Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala sekolah untuk

memohon agar peneliti diberi izin untuk melakukan penelitian di sekolah.

c) Menelaah Silabus Biologi kelas X SMA.

d) Membuat dan menyusun Perangkat Pembelajaran.

e) Membuat dan menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes hasil

belajar biologi siswa dan lembar observasi siswa kemudian divalidasi

oleh tim validator.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan peneliti yaitu tiga pekan. Pelaksanaan

eksperimen dilaksanakan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Team Assisted


Individualization (TAI)

Aktivitas guru Aktivitas siswa


28

Siswa menjawab pretest yang


Memberikan pretest kepada siswa
diberikan

Siswa diajar dengan menggunakan

model pembelajaran team assisted


Siswa kekelompoknya masing-masing
individualization (TAI) yang dibagi

kedalam beberapa kelompok


Siswa mencari masing-masing

Diberi sebuah lks jawaban dari lks kemudian berdiskusi

dengan teman kelompok


Siswa setiap kelompok membacakan
Menyuruh siswa untuk membacakan
jawaban yang telah didapatkan
jawabannya
didepan kelompok lain
Memberikan penjelasan ulang ke Siswa mendengarkan penjelasan ulang

siswa mengenai materi keanekaragam hayati


Siswa menjawab postest yang
Memberikan postest kepada siswa
diberikan oleh guru

Tabel 3.5 Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Pembelajaran Student


Team Achievement Division (STAD)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Siswa menjawab postest yang
Memberikan postest ke siswa
diberikan
Siswa diajar dengan menggunakan
model pembelajaran student team Siswa membentuk kelompok belajar
achievement division (STAD)
29

Siswa mengerjakan tugas yang


Guru memberikan tugas setiap
diberikan oleh guru secara
kelompok
berkelompok

Siswa perkelompok bergantian untuk


Mengevaluasi hasil belajar siswa
mempersentasikan hasil kerjanya
Siswa menjawab postest yang
Memberikan postest ke siswa
diberikan oleh guru

3. Tahap analisis hasil penelitian

Adapun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengumpulkan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari tes hasil

belajar siswa, lembar observasi siswa, lembar keterlakasanaan

pembelajaran, dan lembar angket respons siswa.

b) Menganalisis dan membahas data hasil penelitian.

4. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan untuk tahap akhir adalah menyimpulkan

hasil penelitian dan dibuatkan laporan.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting

dalam penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa instrumen yang digunakan,

diantaranya sebagai berikut.

1. Tes hasil belajar biologi

Tes hasil belajar biologi merupakan instrumen penelitian yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar biologi siswa sebelum dan setelah
30

digunakan model kooperatif tipe TAI (Team Asissted Individualization) dan

model kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Tes ini

berupa soal pilihan ganda sebanyak 35 nomor untuk pretest dan 50 nomor

soal untuk posttest.

2. Lembar observasi siswa dan guru

Lembar observasi siswa dan guru ini digunakan untuk melihat

bagaimana proses pemberlajaran antara siswa dan guru dengan menggunakan

model kooperatif tipe TAI (Team Asissted Individualization) dengan model

kooperatif tipe student team achievement division (STAD).

3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi pertanyaan peneliti untuk siswa tentang

pendapat mereka selama atau sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung

4. Pedoman dokumentasi

Dokumentasi merupakan gambar yang diambil pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya memperoleh data atau informasi, maka peneliti harus

mengumpulkan data melalui alat – alat tertentu, seperti melakukan tes,

observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tes
31

Tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu

atau kelompok. Untuk memperoleh gambaran atau informasi tentang

bagaimana pengaruh pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan model

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk

mengetahui hasil belajar kognitif siswa, maka digunakan tes sebagai

instrumen penelitian. Adapun rumus untuk memperoleh nilai hasil belajar

kompetensi pengetahuan (kognitif) adalah sebagai berikut:

jumlah jawaban benar


Nilai pengetahuan = x 100 %
jumla hbutir soal

2. Observasi

Observasi digunakan peneliti untuk mengadakan pengamatan terhadap

objek yang diteliti, observasi dilaksanakan pada proses pembelajaran yang

meliputi aktifitas siswa, penyampaian materi (aktivitas guru) dan hasil belajar

siswa. Alat yang digunakan yaitu berupa lembaran yang diisi dengan

pemberian tanda centang (√).

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan bukti dan keterangan.

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data nilai tugas siswa

pada pelajaran biologi dan foto sebagai gambaran pelaksanaan tindakan.

I. Teknik Analisis Data


32

Data yang telah terkumpul dengan menggunakan instrumen-instrumen

yang ada kemudian di analisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif dan analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif

digunakan untuk mengungkap keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar

siswa dan respons siswa terhadap pembelajaran. Sedangkan teknik analisis

Inferensial digunakan untuk menganalisis pengujian hipotesis.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik skor dari

sampel penelitian untuk masing-masing variabel. Dalam hal ini, digunakan

nilai rata-rata, standar deviasi, nilai tertinggi dan nilai terendah, serta

ketuntasan hasil belajar yang didasarkan pada nilai KKM untuk biologi

sebesar 75. Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh

siswa, baik pada kelas eksperimnen I maupun kelas eksperimen II dengan

menggunakan pedoman ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

yaitu:

Tabel 3.6 Pengkategorian Hasil Belajar


Interval
Huruf Keterangan
Nilai
93 - 100 A Sangat Baik
84 - 92 B Baik
75 - 83 C Cukup
<74 D Kurang
Sumber :(Kemendikbud, 2017)
33

Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian

ketuntasan hasil belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan

tuntas belajar apabila memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu

75. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Interval Nilai Kategorisasi Ketuntasan Belajar
75−100 Tuntas
¿ 74 Tidak Tuntas
( Sumber: SMA Citra Bangsa Makassar,2019)

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis Statistik Inferensial ini digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian yang dilakukan adalah uji-t. Sebelum uji hipotesis, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data

secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas bertujuan untuk

melihat apakah data tentang hasil belajar biologi siswa setelah perlakuan

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam pengujian data ini

digunakan uji Liliefors dengan bantuan microsoft excel untuk

mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Uji kenormalan yang digunakan yaitu liliefors, dengan rumus:

Lo = F (Zi) – S (Zi)
34

Keterangan:

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Populasi angka baku

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Urutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar

Xi−X
b. Tentukan nilai Zt = dengan:
S

Zt = Skor baku

Xi = Skor data

X =¿ Nilai rata – rata

S = Simpangan baku

Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi dan sebut

dengan F(Zi) dengan aturan, jika Zi > 0, maka F(Zi) = 0,57 (nilai tabel)

dan jika Zi > 0, maka F(Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel).

c. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3...., Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Z1, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka:

Banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , … . Zn ≤ Z 1
S(Z1) =
n

d. Hitunglah selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya

e. Ambil nilai terbesar antara harga – harga mutlak selisih tersebut ini

kita namakan Lo.


35

f. Memberikan interpretasi Lo, dengan dengan membandingkan Lt. Lt

adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors

g. Mengambil kesimpulan berdasrkan harga Lo dan Lt yang telah

didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal.

Kriteria pengujian:

Jika Lhit < Ltab, berarti data berdistribusi normal

Jika Lhit > Ltab, berarti data berdistribusi tidak normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui kesamaan

antara dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan

melihat keadaan kehomogenan populasi. Pengujian homogenitas

dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel menggunakan uji Fisher (F).

Kriteria pengujian:

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti varians kedua populasi

homogen

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak

homogen

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipótesis dilakukan dengan menggunakan bantuan

Microsoft Excel dengan statistic uji Independent Sample t-test. Dengan

taraf signifikan 0,05 (5%).


36

H0 ditolak jika t¿t(1- α) dan H0 diterima jika t ≤ t(1- α) dimana α =

5%.Jika t ¿t(1- α) berarti peningkatan hasil belajar biologi bisa mencapai

0,30.

Anda mungkin juga menyukai