Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PENGINDERAAN : PENGHIRUP/PENCIUMAN

Fungsi Organ Sistem Penginderaan : Penghirup (Hidung)

1. Nasal Cavity : Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi di bagian
tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Pintu atau lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang
disebut nares posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring. Fungsinya sebagai jalannya masuk udara.

2. Nasopharyngeal Tonsil (tonsil dan adenoid) : Tonsil dan adenoid merupakan jaringan limfoid yang terdapat pada daerah faring atau
tenggorok. Keduanya sudah ada sejak anak dilahirkan dan mulai berfungsi sebagi bagian dari sistem imunitas tubuh setelah imunitas dari ibu
mulai menghilang dari tubuh anak. Tonsil dan adenoid merupakan organ imunitas utama pada anak, karena jaringan limfoid lain yang ada
diseluruh tubuh belum bekerja secara optimal.

3. Nasopharynx (nasofaring) : Nasofaring memiliki bentuk yang menyerupai ruang kotak. Fungsi dari nasofaring adalah sebagai jalur pernapasan
dari hidung ke tenggorokan, yang kemudian diteruskan menuju paru-paru.

4. Soft Palate (langit – langit lunak) : Soft palate memanjang hingga ke bagian nasofaring (nasopharynx) hampir memasuki bagian orofaring
(Oropharynx). Soft palatine ini memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung hingga ke belakang agar tidak ada makanan yang bisa masuk
ke dalam rongga hidung, melainkan diteruskan ke arah kerongkongan. Langit-langit lunak memiliki peran penting dalam menelan dan bernapas.

5. Tongue (lidah) : Lidah merupakan organ dominan yang berada di dalam rongga mulut. Lidah tertutup oleh membrane mukosa dan beberapa
bagian dari lidah termodifikasi untuk menyesuaikan diri. Fungsi lidah yaitu sebagai organ pengecapan dan perasa, membantu peletakkan
makanan ketika dikunyah.

6. Hyoid Bone (tulang hyoid) : Tulang hyoid ( tulang lingual atau tulang lidah ) adalah tulang berbentuk tapal kuda yang terletak di garis tengah
anterior leher antara dagu dan tulang rawan tiroid . Saat istirahat, itu terletak di tingkat pangkal mandibula di depan dan vertebra serviks ketiga
(C3) di belakang. Tidak seperti tulang lainnya, hyoid hanya diartikulasikan jauh ke tulang lain oleh otot atau ligamen. Hyoid ditambatkan oleh
otot dari arah anterior, posterior dan inferior, dan membantu gerakan lidah dan menelan. Tulang hyoid memberikan perlekatan pada otot dasar
mulut dan lidah di atas, laring di bawah, dan epiglotis serta faring di belakang.

7. Thyroid cartilage (tulang rawan tiroid) : tulang rawan (seperti tulang rawan pada hidung dan telinga) yang terletak di atas kelenjar tiroid
sehingga disebut juga sebagai kartilago tiroid dan fungsinya adalah melindungi pita suara (laring). Jakun terletak di atas kelenjar tiroid sehingga
disebut juga sebagai kartilogo tiroid. Dan jakun akan membesar secara alami seiring membesarnya pita suara (laring) saat memasuki masa
pubertas.

8. Cricoid cartilage (tulang rawan krakoid) : berbentuk seperti cincin adalah satu-satunya cincin lengkap tulang rawan di sekitar trakea . Ini
membentuk bagian belakang kotak suara dan berfungsi sebagai tempat perlekatan untuk otot, tulang rawan, dan ligamen yang terlibat dalam
membuka dan menutup jalan napas dan menghasilkan ucapan.
9. Oropharynx (orofaring) : Orofaring merupakan suatu bagian faring yang terletak dibelakang rongga mulut. Orofaring dapat dilewati udara dan
makanan sehingga berperan dalam sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Selain itu, orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur
makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan, klep tersebut disebut epiglotis.Saat menelan makanan, klep ini akan menutup saluran
pernapasan (terbukanya saluran pencernaan) dan saat bernapas, klep ini akan membuka saluran pernapasan (tertutupnya saluran pencernaan).

10 Epiglottis : Epiglotis merupakan susunan tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan terletak di depan laring (kotak suara).  Epiglotis
biasanya memiliki konformasi menghadap atas agar udara dapat masuk ke dalam jalur selanjutnya.  Bila terjadi proses menelan makanan,
epiglotis akan menghadap kebawah untuk menutup jalur kepada kotak suara, mencegah makanan dan minuman masuk ke dalam trakea.

11. Laryngopharynx (larofaring) : Laringofaring atau hipofaring ini merupakan salah satu bagian paling akhir faring. Bagian ini dapat dilewati
udara maupun makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel skuamosa berlapis. Laringofaring ini merupakan tempat bertemunya saluran
pernapasan dan saluran pencernaan. Saar menelan makanan, makanan tersebut memiliki hak jalan maka saluran pernapasan akan tertutup. Oleh
karena itu, kita tidak bisa menelan sambil bernapas.
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PENGINDERAAN : PENGECAP

Fungsi Organ Sistem Penginderaan : Pengecap (Lidah)

1. Ujung Lidah : Bagian ini meliputi lidah bagian depan (ujung) serta kanan dan kiri (tepi). Ujung dan tepi lidah bisa bergerak dengan bebas ke
depan, belakang, kanan, maupun ke kiri. Fungsinya untuk menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang mengunyah.

2. Circumvallate papilla : Papila merupakan bagian dari lidah yang memiliki sensor pengecap. Manusia memiliki sekitar 10.000 papila lidah.
Circumvallate papillae terletak di lidah bagian belakang, dekat tonsil (amandel). Circumvallate papilla memang ukurannya lebih besar dari
papila lainnya. Kadang jika ditemukan atau tidak sengaja terasa, circumvallate papilla yang besar ini disalahartikan sebagai suatu kelainan.

3. Celah Lidah : Fungsi celah lidah untuk merasakan sesuatu yang dimakan. Indera perasa terbagi atas 4 yaitu

a) Bagian Ujung Lidah paling peka terhadap rasa manis


b) Bagian tepi depan lidah (kiri dan kanan) paling peka terhadap asin
c) Bagian tepi belakang lidah (kiri dan kanan) paling peka terhadap rasa asam
d) Bagian belakang lidah (pangkal) paling peka terhadap rasa pahit

4. Celah Ujung : fungsi celah ujung adalah untuk merasakan rasa dan mengidentifikasi dari bentuk benda yang dimakan

5. Jendela Buntu : fungsi mekanis jendela buntu adalah mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak dan mudah dikunyah

6. Amandel Langit – Langit Tenggorokkan dan amandel tonsil : Tonsil atau amandel adalah bagian yang letaknya ada di kedua sisi pangkal
lidah, sehingga tonsil tidak terlalu terlihat. Fungsi tonsil untuk memonitor kualitas udara, makanan, dan cairan guna memasuki tubuh. Tonsil
menjadi bagian dari sistem imun yang bisa menghancurkan bakteri. Fungsi spesifik amandel langit – langit tenggorokan adalah mencegah
infeksi sedangkan amandel tonsil sebagai jaringan pertahanan tubuh. Keduanya saling berhubungan.

7. Katup Pangkal tenggorokkan : Fungsi katup pangkal tenggorokan (epiglotis)  ini adalah untuk menutupi laring saat kita sedang makan.  ketika
kita bernapas, epiglotis akan berfungsi sebaliknya, yaitu membuka dan membantu udara untuk masuk ke dalam laring.
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PENGINDERAAN : PERABA

Fungsi Organ Sistem Penginderaan : Peraba (Kulit)

Pada bagian Epidermis

1. Epidermis : Epidermis tersusun dari lapisan tanduk atau disebut juga lapisan korneum dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum yaitu lapisan
kulit mati, yang mampu mengelupas dan digantikan sel-sel baru.

Lapisan Malpighi terdiri dari lapisan spinosum dan lapisan germinativum.

 Lapisan spinosum memiliki fungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel aktif membelah diri,
mengantikan lapisan sel pada lapisan korneum.
 Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna kulit. Lapisan Malpighi juga memiliki fungsi sebagai pelindung
dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet.

2. Batang Rambut (Rambut Kulit yang tampak di permukaan kulit) : Rambut membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari
cedera.

Pada Bagian Dermis

1. Kelenjar Minyak :  Kelenjar minyak adalah kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak yang
disebut sebum. Fungsi kelenjar minyak, yang mengeluarkan pelumas dan lemak lainnya, penting bagi kesehatan kulit.

2. Kelenjar Limpha : Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di
antara diafragma dan lambung dibawah tulang rusuk. Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Fungsi limpa yaitu
mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi
partikel asing yang masuk ke dalam darah. Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan penyokong
yang tebal dan satu lapisan otot halus. 

3. Kelenjar Keringat : Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat
adalah natrium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol
(p-kresol). Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari
kulit.

4. Akar Rambut : Akar Rambut adalah bagian rambut tempat dihasilkannya sel – sel tunas rambut dan pigmen melanin yang memberikan warna.
Papila rambut juga berfungsi sebagai penerima nutrisi dari folikel untuk menunjang pertumbuhan rambut. Pada Saat sel baru muncul, keratin
akan dihasilkan untuk mengeraskan struktur rambut, kemudian rambut terus tumbuh sehingga menembus folikel(kantong) rambut dan muncul ke
permukaan sebagai batang rambut.
Pada Bagian Hypodermis

1. Hypodermis : Lapisan hepidermis ada di bawah dermis. Lapisan dermis banyak mengandung lemak. Lemak memiliki fungsi sebagai cadangan
makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh. Lapisan hipodermis merupakan lapisan kulit paling dalam, yang sering
disebut dengan lapisan subkutan ataupun subkutis. Lapisan subkutan mengandung lemak paling banyak guna melindungi tubuh dan membantu
tubuh menyesuaikan diri dengan suhu luar.

2. Pembuluh Arteri dan Vena : : pembuluh arteri berfungsi untuk memberikan oksigen dan nutrisi melalui darah ke seluruh sel2 dalam tubuh.
Pembuluh darah vena = membawa darah menuju jantung dan mengirim O2 ke dalam kulit.

3. Jaringan Lemak : Jaringan lemak( adiposa) merupakan sekumpulan sel yang menaruh lemak. Jaringan ini yakni jaringan ikat spesial yang
menaruh cadangan lemak. Karakteristik khas sesuatu jaringan ikat merupakan tersusun atas sel serta matriks( substansi dasar). Serta jaringan
lemak memiliki sel yang mana substansi dasarnya merupakan lemak. Fungsi jaringan adiposa atau jaringan lemak adalah penyimpanan sekaligus
pelepasan energi ke seluruh tubuh manusia.Sel pada jaringan adiposa menghasilkan hormon yang merespon sinyal dari sisa organ di seluruh
tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://d4k3.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/sistem-penginderaan-materi-pengantar-kesehatan-kerja-semester-1-D-4-K3-anatomi-
fisiologi.pdf

http://eprints.undip.ac.id/57595/3/BAB_II.pdf

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/d1015aae367cae53cd8368651a52906e.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/15869/10/Bab%207.pdf

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5750/bab%20ii.pdf?sequence=4&isAllowed=y

https://www.slideshare.net/suhendrina/anatomi-fisiologi-lidah

https://id.scribd.com/document/344207420/Lidah-Dan-Mata

http://repository.unair.ac.id/25569/12/12.%20Bab%202.pdf

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1108505062-3-BAB%20II%20.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Limpa

Anda mungkin juga menyukai