DAN NEOPLASMA
Disusum Oleh :
NIM : 180205136
Semester/Kelas : 4/18A3
1
TUGAS MANDIRI SEMESTER IV LABORATORIUM REKAM MEDIS
DAN NEOPLASMA
Disusum Oleh :
NIM : 180205136
Semester/Kelas : 4/18A3
Surakarta, ……..………..………
Mengesahkan,
Kepala Lab Rekam Medis
2
A. KASUS Atropi Vaginitis
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.N
Alamat : Karangasem Rt 01 Rw 01 Banaran Kalijambe
Sragen
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 30 Tahun
3. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Saras Elie,dkk(2019) pemeriksaan penunjang yang terjadi
pada atropi vaginitis yaitu :
1. Whiff Test : Sekret vagina diberi 10% KOH ke sampel.
2. Penilaian PH vagina
3. Kultur dan
4. Pewarnaan Gram
4. Diagnosa
Diagnosa Utama :
Atropi Vaginitis
Diagnosa Lain :
-
5. Komplikasi
-
6. Penatalaksanaan
Menurut Saras Elie,dkk(2018) yaitu :
3
Pengobatan Atrofi vagina bertujuan untuk meredakan gejala yang
engganggu ,megembalikan atau meminimalkan perubahan fisiologik
yang sudah terjadi..
1. Mengurangi penggunaan sabun,deodoran,bedak.
2. Terapi aktif secara seksual.
3. Penggunaan dilator ,alat khusus dengan berbagai ukuran yang
dimasukkan kedalam vagina sebelum berhubungan secara
bertahap dari kecil hingga besar.
Terapi hormonal yaitu:
1. Terapi estrogen vagina lokal.
2. Terapi hormonal sistemik
3. Ospemifene,obat-obatan oral non-estrogen
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
1. KOH (Kalium Hidroksida) : Suatu senyawa anorganik.
2. Whiff Test : Salah satu pemeriksaan yang khas
yang terjadi pada vaginitis.
3. PH : Satuan derajat kesamaan yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasamaan atau kebasaan
yang memiliki sutu larutan.
4. Vaginitis : Peradangan pada vagina yang
ditandai dengan rasa gatal divagina dan keputihan.
5. Atrofi : Proses fisiologi umum reabsorpsi
dan kerusakan jaringan yang melibatkan aptotosis.
6. Dilator : Tehnik dimana pasien wanita
melakukan pelebaran vagina menggunakan jarinya sendiri.
7. Ospemifene : Pil yang bertindak sepert estrogen
pada jaringan vagina untuk membuat lebih tebal dan tidak rapuh.
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Kode ICD 10 :
4
Lead term : Menometrorrhagia N92.1
Menometrorrhagia
b. Kode Tindakan
Kode ICD 9 CM
Scrotectomy 61.3
9. Referensi
Saras Elie,dkk.2019.Penyakit Atropi Vaginitis.Jakarta
Yosia Mikhael.2020.Penyakit Vaginitis.Hello Health.Jakarta
Widiastuti.2018.Vaginitis.Bandung
5
II. SISTEM GENITORIUM
B. KASUS Sistitis Kronik disertai interstitial
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.X
Alamat : Karangasem RT 2 RW 3 Kacangan Kranganyar
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 35 Tahun
6
Diagnosa Lain :
-
5. Komplikasi
Menurut Patricia Lukas G(2020) komplikasi yang terjadi yaitu :
1. Pielonefritis
2. Hematuria
6. Penatalaksanaan
Menurut Patricia Lukas G (2020) yaitu :
1. Obat-obatan
Obat-obatan yang bisa mengatasinya yaitu :
a. Ibuprofen atau Naproxen sodium
b. Amitrypilin atau Imipramine
c. Loratadine
d. Pentosan Solisulfat Sodium
2. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) TENS dapat
digunakan untuk meredakan rasa nyeri panggul.
3. Rangsangan Saraf sakral
4. Distensi kandung kemih
5. Obat yang dimasukkan kedalam kandung kemih yaitu dimetil
sulfoxide
6. Operasi yang dilakukan adalah memasukkan alat lewat uretra
untuk membakar luka,memasukkan alat ke uretra untuk
memotong luka dan Pembesaran Kandung kemih.
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
1. Uretra : Saluran yang mengalirkan urine dari
kandung kemih untuk dikeluarkan dari tubuh.
2. Testis : Kelenjar kelamin jantan pada hewan dan
manusia.
3. Mikroorganisme : Organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
7
4. Sitoskopi : Suatu prosedur medis yang bertujuan untuk
memeriksa saluran kemih.
5. USG : Ultrasonography merupakan alat bantu atau
pemeriksaan penunjang dalam bidang kedokteran.
6. Ibuprofen : Obat yang digunakan untuk meredakan
rasa nyeri.
7. Loratadine : Obat yang berguna untu mengatasi alergi
seperti bersin-bersin,pilek,batuk dan ruam pada kulit yang gatal.
8. Amitripylin : Obat antidepresan yang bermanfaat untuk
mengatasi depresi
9. TENS : Terapi dengan mengantarkan sinyal listrik
melalui dua elektroda dimana rasa sakit atau nyeri terasa.
10. Dimetil sulfoxide : Suatu senyawa organosulfur dengan rumus
kimia CH3(S02).
b. Kode Tindakan
Kode ICD 9 CM
Varicocelectomy 63.1
8
63.1 Excision of varicocele and hydrocele of spermatic cord
Buka pada ICD 9 CM Alphabetic halaman 308
Cystoscopy 57.32
Rujuk pada ICD 9 CM Tabular list halaman 159
57.32 Other cystoscopy
Buka pada ICD 9 CM Alphabetic halaman 465
Ultrasonography
Adomen 88.76
Rujuk pada ICD 9 CM Tabular list halaman 240
88.76 Diagnostic utrasound of abdomen and
retroperitoneum
11. Referensi
Merry Dame ,C.2020.Interstitial Cystitis
NHS Choiches.2018.Healt A-Z.Cystitis.
Diah Ayu.2020. Interstitial Cystitis (sistitis).
9
III.SISTEM REPRODUKSI
A. KASUS Hiperplasi Prostat
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Ar
Alamat : Karangjati RT 06 RW 08 Banaran Sragen
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 33 Tahun
5. Komplikasi
10
Menurut Tjin Willy (2019) komplikasi yaitu :
1. Kerusakan kandung kemih
2. Tidak bisa buang air kecil
3. Infeksi Saluran Kemih
6. Penatalaksanaan
Menurut (2019) Obat-obatan yang dapat meredakan penyakit
hiperplasi prostat yaitu :
1. Pengambat alfa seperti tamsulosin utuk memudahkan buang air
kecil
2. Penghambat 5-alpha reductade seperti finasteride atau
dutasteride untuk menyusutkan ukuran prostat.
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
1. Urine : Cairan sisa metabolisme yang
diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari tubuh.
2. Pemeriksaan Laboratorium : Suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari
pasien dalam bentuk darah,sputum,urine,kerokan kulit dan cairan
tubuh lainnya.
3. Pemeriksaan Radiologi : Pemeriksaan dengan menggunakan
teknologi pencitraan untuk mendiagnosa dan mengobati suatu
penyakit.
4. Ultrasonography : Alat bantu atau pemeriksaan
penunjang dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan
gelombang suara ultrasound .
5. CT-Scan : Prosedur yang menggabungkan
serangkaian gambar x-ray yang diambil dari berbagai sisi sekitar
tubuh
6. MRI : Magnetic Resonance Imaging
merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi magnet dan gelombang.
11
7. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang
struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada
sediaan jaringan yang dipotong tipis.
8. Penghambat alfa : Golongan obat yang digunakan
untuk menangani hipertensi atau tekanan darah tinggi.
9. Tamsusolin : Obat golongan penghambat alfa
yang bermanfaat untuk meredakan gejala pembesaran kelenjar
prostat.
10. Finasteride : Obat golongan 5-alpha-reductase
inhibitors yang bermanfaat untuk mengatasi pembesaran prostat.
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Kode ICD 10 :
-prostate N40
b. Kode Tindakan
Kode ICD 9 CM
Colposcopy 70.21
70.21 Vaginoscopy
12
Rujuk pada ICD 9 CM Tabular list halaman 240
88.76 Diagnostic utrasound of abdomen and
retroperitoneum
Buka pada ICD 9 CM Alphabetic halaman 352
Imaging
9. Referensi
HonestDocs.2019.Hiperplasia Prostat.
https://www.honestdocs.id/hiperplasia-prostat
Tjin Willy.2019.Prostat Hyperplasia.Ala doker.
https://www.alodokter.com/ prostatic-hyperplasia
13
IV. SISTEM REPRODUKSI
A. KASUS PRIAPISM
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.A
Alamat : Banyudono RT 09 RW 10 Karanganyar
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 45 Tahun
3. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Eko Budhidarmaja (2020) yaitu :
1. Analisis Gas Darah
2. Tes Darah
3. Tes Toksikologi
4. Ultrasonography
4. Diagnosa
Diagnosa Utama :
Priapism
Diagnosa Lain :
-.
5. Komplikasi
Menurut Eko Budhidarmaja (2020) komplikasi yang biasanya terjadi
pada priapisum yaitu :
1. Kerusakan Saraf Permanen
14
2. Disfungsi Ereksi
6. Penatalaksanaan
Menurut Tjin Willy (2019) untuk dapat meredakan penyakit priapisum
yaitu :
1. Phenylephrine
Menurut Eko Budidharmaja (2020) untuk dapat meredakan penyakit
priapisum yaitu :
1. Alprostadil
2. Sertaline
3. Prazosin
4. Hydroxzine
5. Heparin
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
1. Priapism : Suatu kondisi ketika pria mengalami ereksi
berkepanjangan tanpa adanya rangsangan seksual.
2. Ereksi :Kejadian yang menjadi persyaratan
berhasilnya korpulasi atau hubungan seksual pada hewan yang
memiliki penis.
3. USG : Alat bantu atau pemeriksaan penunjang
dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan gelombang
suara/ultrasound
4. Phenylephrine : Obat yang digunakan untuk meredakan
gejala hidung tersumbat secara sementara.
5. Alprostadil : Obat untuk mengobati disfungsi ereksi
pada pria, atau dikenal dengan nama impotensi
6. Sertraline : Obat untuk menangani depresi, OCD
(obsessive compulsive disorder), gangguan panik, gangguan
kecemasan sosial, PTSD (post traumatic stress disorder), serta
premenstrual dysphoric disorder.
7. Prazosine : Kelompok obat yang disebut alpha-
adrenergic blockers.
15
8. Hydroxzine : Obat untuk membantu mengobati gatal-
gatal yang disebabkan oleh alergi
9. Heparine : Obat yang digunakan untuk mengobati dan
mencegah penggumpalan darah
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Kode ICD 10 :
N48.3 Priapism
b. Kode Tindakan
Kode ICD 9 CM
Hysterectomy 68.9
16
91 Microscopic examinatiion-II
9 other microscopic examination
Buka pada ICD 9 CM Alphabetic halaman 304
Control
Hemorrhage 39.98
10. Referensi
Nuramdani, M. (2020, Juli 1). Priapism.
Staff, M. C. (2019). Priapsm.
Wily, T. (2019, Februari 16). Priapism.
V. SISTEM NEOPLASMA
17
A. KASUS Tumor Ganas Retina
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. X
Alamat : Karangdono RT 6 RW 9 Boyolali
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 54 Tahun
3. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Merry Dame Cristy (2019) pemeriksaan penunjang pada
kanker retina yaitu :
1. Pemindaian seperti USG,CT scan atau MRI untuk mengetahui
sel kanker.
2. Biopsi untuk mengambil sampel pada jaringan mata yang diduga
mengalami kanker guna diperiksa di laboratorium.
3. Lumbal pungsi untuk mendeteksi apakah kanker limfoma
intraokular sudah menyebar otak atau saraf belakang.
4. Diagnosa
Diagnosa Utama :
Tumor ganas retina
Diagnosa Lain :
-
5. Komplikasi
Menurut Merry Dame Cristy (2019) komplikasi yang terjadi yaitu :
1. Glaukoma
18
2. Mestatis
6. Penatalaksanaan
Menurut Merry Dame Cristy (2019) untuk menghilangkan penyakit
kanker retina yaitu :
1. Pembrolizumab
2. Ipilimumab
Menurut American cancer (2019) untuk menghilangkan penyakit
kanker retina yaitu :
1. Kemoterapi
2. Brachyterapi
3. Radioterapi eksternal
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
1. Retina : Selapis tipis sel yang terletak pada bagian
belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda.
2. Pupil : Bagian di tengah mata yang berbentuk
bulat dan berwarna hitam.
3. Konjungtivitis : Peradangan konjungtiva atau selaput
bening yang menutupi bagian putih mata (sklera) dan bagian
dalam kelopak mata.
4. Ultrasonography : Alat bantu atau pemeriksaan penunjang
dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan gelombang
suara/ultrasound.
5. Ct-scan : Prosedur yang menggabungkan
serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di
sekitar tubuh seseorang.
6. MRI : Pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan
dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio.
7. Biopsi : Prosedur pengambilan sebagian kecil
jaringan dari tubuh pasien untuk diperiksa menggunakan
mikroskop.
19
8. Lumbar Pungsi : Prosedur pengambilan cairan tulang
belakang dan otak (serebrospinal).
9. Glaukoma : Jenis gangguan penglihatan karena adanya
kerusakan saraf mata, yang seringkali disebabkan oleh tekanan
tinggi pada mata.
10. Mestatis : Kanker yang sudah menyebar dari bagian
tubuh kanker itu berawal (tumor utama) ke bagian lain tubuh.
11. Pembrolizumab : Sebuah imunterapi untuk menghambat
PD-1 immune checkpoint.
12. Ipilimumab : Mematikan mekanisme penghambatan ini
dan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap sel kanker.
13. Kemoterapi : Salah satu prosedur perawatan yang
paling umum diberikan untuk kanker.
14. Brachyterapi : Salah satu jenis terapi radiasi yang
digunakan untuk mengobati kanker.
15. Radioterpi Exsternal : Terapi radiasi yang dilakukan dengan
bantuan peralatan medis dengan mengarahkan pancaran energi
ke bagian tubuh yang ditumbuhi sel-sel kanker
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Kode ICD 10 :
-retina C69.2
C69.2 Retina
b. Kode Tindakan
Kode ICD 9 CM
20
Lumpectomy
breast 85.21
Imaging
Biopsy
Eye 16.23
9. Referensi
Cancer, A. (2019, September 12). Cancer Eye.
Cristy, M. D. (2019, Mei 10). Cancer Retina.
21
VIII.SISTEM NEOPLASMA
A. KASUS Kanker Nasofaring Dinding Atas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.Y
Alamat : Gemolong RT 4 RW 7 Wonorejo Sragen
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 34 Tahun
2. Manifestasi Klinis/ Anamnesa
Pada kasus penyakit kanker nasofaring dinding atas biasanya pasien
mengalamai kesulitan dalam membuka mulut,terdapt benjolan pada
tenggorokan ,infeksi telinga,telinga berdengung,sakit kepala,wajah terasa
nyeri atau mati rasa,mimisan,sakit tenggorokan,hidung tersumbat dan
penglihatan kabur (Tjin Willy,2018).
3. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Fitriana Apriliana (2019) yaitu :
1. Foto rotgen
2. CT-Scan
3. MRI
4. Possitron Emission Tomography scan
4. Diagnosa
Diagnosa Utama :
Kanker Nasofaring Dinding Atas
Diagnosa Lain :
-
5. Komplikasi
-
6. Penatalaksanaan
Menurut Yusra Firdaus (2017) obat-obatan yang dapat meredakan
penyakit kanker nasofaring yaitu :
1. Terapi radiasi dengan menggunakan cahaya bersinar tinggi seperti
X-Ray.
22
2. Kemoterapi dengan cara meminum sebuah obat berbentuk pil dan
dan disuntikkan kedalam pembuluh darah.
3. Operasi untuk dapat mengangkat kelenjar getah benig dileher.
Menurut Fitriana Apriliana obat-obatan yang dapat meredakan penyakit
kanker nasofaring yaitu :
1. Radioterapi memancarkan sinar berenergi tinggi untuk
menghentikan pertumbuhan sel.
2. Kemoterapi dengan menggunakan prosedur radioterapi agar lebih
efektiv pengobatan lebih maksimal.
3. Pembedahan ini dilakukan apabila kanker sudah menyebar hingga ke
kelnjar geth bening dan perlu adanya pengangkatan.
4. Imunoterpi dengan memberikan obat seperti pembroizumab atau
cetuximab.
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
1. Foto Rontgen : Prosedur pemeriksaan medis
yang menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik untuk
mendapatkan gambaran bagian dalam tubuh.
2. Ct-Scan : Prosedur yang
menggabungkan serangkaian gambar X-ray yang diambil dari
berbagai sisi di sekitar tubuh seseorang.
3. MRI : Merupakan pemeriksaan
organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi
magnet dan gelombang radio.
4. Possitron Emission Tomography : Pemeriksaan diagnostik
dengan cara visualisasi fungsi tubuh menggunakan radioisotop
yang memancarkan positron .
5. Nasofaring : Merupakan salah satu bagian pada
tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di
balik langit-langit rongga mulut.
23
6. X-ray : Jenis radiasi yang disebut
gelombang elektromagnetik. Pencitraan X-ray akan menciptakan
gambar bagian dalam tubuhmu.
7. Pembrolizumab : Sebuah imunterapi untuk
menghambat PD-1 immune checkpoint.
8. Cetuximab : Obat kanker untuk target terapi bagi
pasien kanker kolorektal stadium 4 grup 1 dan 2.
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Kode ICD 10 :
-nasopharynx
--roof C11.0
b. Kode Tindakan
Kode ICD 9 CM :
Excision
lesion
24
Imaging
Radiography 88.39
9. Referensi
Apriliana, F. (2019). Pemeriksaan untuk Deteksi Karsinoma
Nasofaring.
Sabina, A. (2017, Desember 24). Kanker Nasofaring. Retrieved
Agustus 10, 2020, from Hello Sehat.
Willy, T. (2018, Agustus 9). Karsinoma Nasofaring. Retrieved
Agustus 10, 2020
25