Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NURHAFIZAH HAMKA

STB : 15020190179

TUGAS : BAHASA INDONESIA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM WACANA


KORAN DENGAN ASPEK MORFOLOGI DALAM SURAT KABAR

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang bahasa, manusia memang memerlukan bahasa dalam berkomunikasi. Bahasa
berfungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulis. Artinya bahwa bahasa adalah suatu
alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kemauan yang murni manusiawi, dengan
pertolongan sistem lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja. Penyampaian informasi
atau pesan tersebut tentunya dengan menggunakan kata. Maka, agar pesan yang disampaikan
oleh penutur dapat diterima oleh penerima hendaknya perlu memerhatikan penyusunan kata
dengan baik.

Media masa merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu pikiran, salah
satunya adalah koran. Penulisan koran hendaknya memerhatikan penulisan kata atau morfem
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengetikan.

Koran yang dianalisis, ternyata redaksi yang bersangkutan yaitu Sinar Pagi Baru, edisi 16
November 2015. Tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan pembentukan kata atau tataran
morfologi.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diadakan rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana bentuk kesalahan yang terdapat pada koran Sinar Pagi Baru edisi 16 November 2016
tersebut?

Seperti apakah pembetulan yang seharusnya dilakukan pada koran Sinar Pagi Baru edisi 16
November 2016 tersebut?
c. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diadakan tujuan analisis sebagai berikut:

a. Mengetahui bagaimana bentuk kesalahan yang terdapat pada koran Sinar Pagi Baru edisi 16
November 2016.

b .Mengetahui pembetulan yang seharusnya dilakukan oleh koran Sinar Pagi Baru.

d. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik simak dan
mencatat.

Muh. Nazir, metode deskriptif data diartikan sebagai suatu metode dalam meneliti status
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada
masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual, akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
(Muh. Nazir 1983:63).

Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa "metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yang bertujuan membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi ataudaerah tertentu". (Sumardi Suryabrata, 1983:18)

e. Landasan Teori

Ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan dalam pembentuan kata atau atatran
morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain: penghilangan afiks, bunyi
yang harus diluluhkan teteapi tidak diluluhkan, peluluhan bunyi yang sesungguhnya tidak
diluluhkan, penggantian morf, penyingkatan morf mem-, men-, meny-, meng-,pemakaian afiks
yang tidak tepat, pemakaian afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, dan pengulangan kata
yang tidak tepat.

Bunyi yang seharusnya diluluhkan tidak diluluhkan

Sering kita jumpai kata dasar yang berfonem awal /k/, /p/, /s/,atau /t/ tidak diluluhkan saat
mendapar prefiks meng-, atau peng-. Sesuai dengan kaidah morfologi. Kata dasar yang berfonem
awal /k/, /p/, /s/,atau /t/ luluh menjadi bunyi sengau, yakni /s/ menjadi /ny/, /t/ menjadi /n/, /k/
menjadi /ng/, dan /p/ menjadi /m/.

Pembentukan kata depan yang tidak tepat


Kata di menunjukkan tempat banyak dijumpai salah penempatannya. Seharusnya di- mempunyai
spasi apabila menunjukkan tempat.

Hasil dan Pembahasan

SDN Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara Bendera

Berikut ini adalah analisis artikel SDN Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara Bendera yang
akan dibahas setiap paragraf, dimulai dari pembahasan judul.

Analisis

Judul:

SDN Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara Bendera

Kesalahan:

Terdapat kata tiadakan, penggunaan kata yang tidak baku dalam sebuah judul artikel.

Pembetulan:

SDN Grenjeng kota Cirebon, Meniadakan Upacara Bendera

Paragraf pertama

"Mulai tahun ini kita minta seluruh sekolah melaksanakan upacara tiap hari Senin, kepala
sekolah harus memberikan arahan setiap pekan."

Analisis:

Kesalahan:

Kata minta sebaiknya diganti dengan meminta, supaya baku.

Kata tiap sebaiknya diganti dengan setiap.

Pembetulan:
"Mulai tahun ini kita meminta seluruh sekolah melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin.
Kepala sekolah harus memberikan arahan setiap pekan."

Paragraf ketiga:

Salah satu guru yang bernama Eman, mengatakan selaku dirinya perwakilan guru kaget, kenapa
tempat pembangunan proyek di lapangan upacara.

Analisis:

Kesalahan:

Selaku dirinya sebaiknya diganti dengan dirinya selaku.

Kenapa sebaiknya diganti dengan mengapa

Permbetulan:

Salah satu guru yang bernama Eman, mengatakan dirinya selaku perwakilan guru kaget,
mengapa tempat pembangunan proyek di lapangan upacara.

Paragraf keempat:

H Bram sendiri hanya menerima upah gaji kerja semua tenaga kerja(tukang) dari H Bram.

Analisis:

Kesalahan:

Upah gaji diganti dengan upah. Karena Jika ditulis keduanya akan menimbulkan pemborosan
kata.

H Bram diberi tanda titik menjadi H. Bram. Karena, merupakan singkatan kata haji.

Pembetulan:

H. Bram sendiri menerima upah kerja semua tenaga kerja(tukang)[...]

Paragraf kelima:
[...] karena ada lahan kosong di jejeran kelas(pojok) tapi setelah lihat gambar berbeda.

Kesalahan:

Terdapat kata lihat sebaiknya diganti dengan melihat, supaya baku.

Perbaikan:

[...] karena ada lahan kosong di jejeran kelas(pojok) tapi setelah melihat gambar berbeda.

Paragraf ketujuh:

"Bagi penilaian saya hanya selalu mencari akal akalan saja agar anggaran sarana prasarana selalu
meningkat di setiap tahunya, masa kota cirebon hanya 5 kecamatan tingkat pembangunanya[...]"

Kesalahan:

Terdapat kata bagi yang seharusnya menggunakan kata menurut.

Kata hanya selalu sebaiknya diganti dengan selalu.

Akal akalan sebaiknya akal-akalan.

Tahunya seharusnya menggunakan tahunnya.

Pembangunanya seharusnya menggunakan pembangunannya. Karena keduanya ditambahkan


sufiks-nya.

Pembetulan:

"Menurut penilaian saya hanya mencari akal-akalan saja agar anggaran sarana prasarana selalu
meningkat di setiap tahunnya, masa kota cirebon hanya 5 kecamatan tingkat
pembangunannya[...]"

Judul:

Disdikpora Gunungkidul Terkesan Menutupi

Analisis:
Kesalahan:

Kata menutupi masih ambigu, sehingga seharusnya ditambahkan objek. Yaitu, swakelola di SD
Negeri Sokoliman.

Pembertulan:

Disdikpora Gunungkidul Terkesan Menutupi Swakelola di SD Negeri Sokoliman

Paragraf kedua:

[...] dari mulai upaya mengkaburkan informasi, bahkan pengerjaannya telah diborongkan.

Kesalahan:

Kata mengkaburkan seharusnya mengaburkan karena mengalami k, t, s, p apabila di bubuhkan


afiks akan mengalami peluruhan.

Pembetulan:

[...] dari mulai upaya mengaburkan informasi, bahkan pengerjaannya telah diborongkan.

Paragraf kelima:

[...] kenapa muncul nama pihak ketiga, yaitu Maryanto siapakah Maryanto?Sekdin menjawab
dirinya tidak tahu.

Kesalahan:

Kenapa seharusnya diganti dengan mengapa, supaya lebih resmi.

Penempatan kata sekdin seharusnya setelah spasi, sehingga tidak digabung dengan tanda tanya.

Paragraf ketujuh:

Sebagai pejabat publik di Dinas Pendidikan, seharusnya dapat memberikan contoh pejabat lain
dilingkungan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul [...]

Kesalahan:
Kata dilingkungan seharusnya ditulis di lingkungan karena di merupakan kata depan sehingga
harus dipisah dengan kata lingkungan.

Untuk memberikan informasi yang sejalas jalasnya sesuai jabatan serta tanggung jawab yang
diembanya.

Kesalahan:

Kata sejalas jalasnya seharusnya diganti dengan sejelas-jelasnya.

Kata diembanya karena di bubuhkan sufiks-nya sehingga diembannya.

Pembetulan:

Untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya sesuai jabatan serta tanggung jawab yang
diembannya.

Paragraf kedelapan:

Pasalnya publikmempunyai hak untuk mendapatkan [...]

Kesalahan:

Kata publlikmempunyai seharusnya dipisah, karena merupakan dua kata yang bukan kata
gabungan.

Pembetulan:

Kata publlik mempunyai seharusnya dipisah, karena merupakan dua kata yang bukan kata
gabungan.

PENUTUP

Kesimpulan

Berbicara tentang bahasa, kita memang membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi. Media
masa merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu fikiran, maupun informasi,
salah satunya adalah surat kabar. Penulisan surat kabar hendaknya memerhatikan penulisan kata
atau mofem sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengetikan.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang terjadi dalam surat kabar
Sinar Pagi Baru terletak pada peluluhan bunyi yang salah, penulisan afiks yang salah,
penempatan kata setelah tanda baca yang salah, dan abreviasi yang salah.

Anda mungkin juga menyukai