Anda di halaman 1dari 10

REVIEW ARTIKEL ILMIAH

Judul Penelitian : Positive Accounting Theory : A Ten Year Perspective


Penulis/Peneliti : Ross L. Watts dan Jerold L. Zimmerman
Tahun : 1990
Jurnal : The Accounting Review,. Vol. 65, No. 1 December : 131 - 156

A. RINGKASAN JURNAL
1. Berisi apakah jurnal tersebut?
Jurnal ini berisi hasil penelitian Watts dan Zimmerman yang berupa kritikan atas
literature akuntansi positif yang dipublikasikan oleh Watts dan Zimmerman juga pada
tahun 1978 dan 1979. Pada tahun 1978 makalah tersebut menyimpulkan bahwa
literature akuntansi menawarkan penjelasan mengenai pratik akuntansi, sedangkan
pada tahun 1979 mengenalkan sebuah debat meteodologi yang belum produktif.
Jurnal pada tahun 1990 menyarankan untuk perbaikan penelitian dalam pemilihan
metode akuntansi. Pengembangan model yang mengakui endogenitas antara variable
dalam regresi dan pengurangan dalam kesalahan pengukuran variable independen dan
dependen dalam regresi.
2. Apa yang ditemukan?
Peneliti menemukan beberapa hal dari penelitian ini yang dikemukakan di dalam
jurnal ini, antara lain:
 Penelitian akuntansi positif modern mulai muncul pada tahun 1960-anketika Ball
dan Brown (1968), Beaver (1968), dan peneliti lainnya memperkenalkan metode
keuangan empiris pada akuntansi keuangan. Penelitian selanjutnya
mengemukakan bahwa angka-angka dalam akuntansi memberikan informasi
kepada pasar sekuritas untuk membantu mengambil keputusan. Peneliti mulai
mencari hubungan antara angka akuntansi dengan harga saham, tetapi bidang
penelitian tersebut belum dapat memberikan hipotesis untuk memprediksi dan
menjelaskan pemilihan akuntansi. Angka-angka dalam akuntansi juga digunakan
dalam kontrak kompensasi manajer. Penggunaan angka akuntansi pada rencana
bonus menunjukkan kemungkinan bahwa pilihan akuntansi dapat mempengaruhi
kekayaan, sehingga peneliti akuntansi mulai meneliti arti dari pilihan akuntansi.

1
 Evaluasi metode penelitian dan metodologi yang digunakan untuk mencatat
empirical regularities. Masalah metode penelitian yang pertama adalah hilangnya
kekuatan dalam pengujian. Masalah kedua adalah adanya kemungkinan bahwa
hasil yang diperoleh dari literature akuntansi positif berasal dari hipotesis
alternatif yang tidak ditentukan dari awal penelitian. Penurunan kekuatan
pengujian disebabkan oleh masalah dengan spesifikasi model, variable sisi kiri
dan kanan serta adanya variable yang dihilangkan. Penyebab pertama adalah
spesifikasi model yang dapat mengalami kesalahan apabila penelitian
mengasumsikan bahwa pilihan akuntansi berasal dari alasan efisiensi atau
kesempatan manajemen. Penyebab kedua adalah kesalahan dalam
menspesifikasikan variable pilihan akuntansi terjadi karena penggunaan single
method choises sebagai variable sisi kiri.
 Pandangan peneliti mengenai arah untuk literature akuntansi positif dimasa depan.
Ada tiga saran untuk penelitian selanjutnya. Pertama, satu tugas penting yang
dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah meningkatkan hubungan antara
teori dan pengujian empiris. Kedua, ketika pilihan akuntansi dimasukkan sebagai
bagian efficient contracting technology, variable yang sering digunakan untuk
menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori
dan model empiris telah dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait
variable dan meningkatkan kekuatan pengujian. Ketiga, kesalahan pengukuran net
accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan pengujian.

B. KRITIK ARTIKEL
Menurut kami, jurnal ini, mempunyai kekurangan dalam hal pembahasannya yang
tidak saling berkaitan satu sama lain. Tabel 1 sebagian besar penelitian yang diterbitkan
dengan komentar kritis pada tahun 1978 dan 1979. Kolom kedua dan ketiga daftar sejumlah
referensi eksplisit yang dibuat oleh penulis tahun 1978 dan 1979. Kolom ini menunjukkan
yang mana dari dua penelitian yaitu fokus utama dari artikel. Kolom keempat berisi topik
umum dan kolom kelima kritik utama.
Kritik pada Tabel 1 dapat dibagi ke dua pengujian yang saling eksklusif: metode-
metode tentang penelitian (termasuk kesimpulan yang ditarik) dan yang menyangkut
metodologi (termasuk filsafat ilmu). Misalnya, Ball dan Foster (1982), Holthausen dan
Leftwich (1983), dan McKee et al (1984).

2
Para penulis yang berkonsentrasi pada masalah filsafat ilmu dengan
mengesampingkan dari masalah dalam metode penelitian. Kecuali untuk Holthausen dan
Leftwich (1983), semua tinjauan akuntansi positif mengabaikan dalam pengumpulan bukti
yang konsisten dengan teori. Misalnya, Hines (1988) mengutip McKee et al. (1984) sebagai
bukti bertentangan dengan Watts dan Zimmerman (1978). Namun, dia mengabaikan 21 studi
yang ditinjau dalam Watts dan Zimmerman (1986) dan Christie (forthcoming) bahwa
bukti ini umumnya konsisten dengan teori.
Isu-isu metode penelitian yang penting dan penelitian masa depan harus berusaha
untuk mengatasinya. Namun, tidak mungkin bahwa literatur akuntansi positif atau literatur
3
empiris lainnya yang pernah menghilangkan masalah tersebut. Kami tidak setuju dengan
banyak filosofi isu ilmu yang diangkat dan berusaha untuk menghilangkan kesalahpahaman
terhadap mereka. Masalah metode penelitian, beberapa diperluas oleh orang lain dan
beberapa oleh peneliti yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian ini dan pembahasan kedua
tentang isu filsafat ilmu.
Sedangkan menurut kami kelebihan dari jurnal ini, memiliki kekuatan yaitu dengan
melakukan perbaikan-perbaikan atas kritik, dan menjelaskan atau meluruskan kesalahan
kesalahan yang terdapat di paper Watss dan Zimerman pada tahun 1978 dan 1979 yang
dijadikan referensi oleh penelitian-penelitian terdahulu. Tindak lanjut penelitian topik yang
terkait dengan jurnal ini dalah denganmencoba menguji penggunaan perspektif Positif
Accounting Theory terhadap konservatisme akuntansi di Indonesia. Karena bisa saja
konservatisme perusahaan di Indonesia dapat dipengaruhi dari debt to equity hypothesis,
political cost hypothesis, dan plan bonus hypothesis yang merupakan konsep dalam teori
akuntansi positif.

C. ANALISIS LITERATUR DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


1. Pertanyaan penelitian dan mengapa ia menarik?
Penelitian ini berdasarkan pada perluasan dari paper yang diterbitkan pada tahun 1978
dan 1979. Penelitian ini menjelaskan pandangan dari teori akuntansi positif, dimana
tujuannya adalah untuk menghapus beberapa perdebatan yang terjadi dalam
metodelogi penelitian akuntansi. Hal ini, juga menunjukkan cara-cara untuk
meningkatkan penelitian akuntansi positif. Penelitian ini berupaya memperbaiki
antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan model yang mengakui
endogenitas diantara variabel dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di
kedua variabel independen dan independen dalam regresi. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) untuk menyampaikan perspective dari sudut pandang peneliti mengenai
evolusi dan keadaan sekarrang mengenai teori akuntansi positif dan meringkas bukti-
bukti empiris sistematis dalam akuntansi; (2) mengevaluasi metode riset dan
metodologi dalam akuntansi positif dan kritikan-kritikannya; dan (3) menunjukkan
pandangan peneliti mengenai arah masa depan literature akuntansi positif.
2. Asumsi dasar variabel (independen, dependen, intervening,moderator, dan lain-lain),
dan hipotesis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian krtik atas teori sebelumya, sehingga tidak
menggunakan asumsi dasar variabel dan hipotesis.
4
3. Teori utama
Teori utama dalam penelitian ini adalah positive accounting theory (PAT).
4. Penelitian sebelumnya
Terdapat penelitian sebelumnya atau penelitian terdahulu yang digunakan untuk
mendukung penelitian ini yaitu:
 Bowen et al (1981) memeriksa apakah pilihan akuntansi bervariasi dengan
ketatnya kendala dividen sebagaimana ditentukan dalam perjanjian hutang dan
diukur dengan "terbatas ditahan laba". Hubungan antara leverage dan pilihan
metode akuntansi adalah keteraturan empiris diketahui sebelum studi akuntansi
positif.
 Mealys (1985) tes mencakup lebih banyak jenis manipulasi. Hasilnya konsisten
dengan manajer memanipulasi akrual bersih untuk mempengaruhi bonus mereka.
 Smith dan Watts (1986) menemukan korelasi cross sectional yang signifikan
antara perusahaan kesempatan investasi, kebijakan keuangan, kebijakan dividen,
dan kebijakan kompensasi. Korelasi didokumentasikan antara utang atau ekuitas
dan akuntansi pilihan dan antara rencana bonusdan akuntansi pilihan bisa
disebabkan korelasi antara kebijakan keuangandan kompensasi dan set optimal
prosedur akuntansi untuk kontrak .
 Jensen dan Meckling (1986) menyatakan bahwa dalam perusahaan kurangnya
harga pasar digantikan oleh sistem untuk mengalokasikan keputusan antara
manajer, pengukuran bermanfaat, dan menghukum kinerja manajerial. Akuntansi
berperan dalam sistem ini sehinggatampaknya bagian dari teknologi kontrak yang
efisien perusahaan.
 Zimmerman (1979) dan Ball (1989) menyatakan bahwa angka akuntansi adalah
bagian dari proses pengendalian internal dan dengan demikian mempengaruhi
pilihan manajer metode akuntansi (misalnya, alokasibiaya).

D. ANALISIS METODE PENELITIAN


1. Sampel
Penelitian ini tidak menggunakan sampel
2. Desain penelitian

5
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini
berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan
model yang mengakui endogenitas diantara variable dan regresi, serta pengurangan
kesalahan pengukuran di kedua variable independen dan independen dalam regresi.
3. Definisi operasional dan pengukuran variabel
Secara eksplisit dalam jurnal ini tidak menjelaskan definisi operasional dan
pengukuran variabel, sebab penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga
tidak di perlukannya definisi operasional dan pengukuran variabel.
4. Metode pengujian hipotesis
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menandingkan beberapa
teori-teori yang ada dan peneliti terdahulu, sehingga penelitian ini tidak bertujuan
untuk menguji hipotesis.

E. ANALISIS BAGIAN AKHIR


 Hasil pengujian dan pembahasan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan pandangan mengenai
jurnal Accounting Review tahun 1978 dan 1979. Jurnal tahun 1978 merupakan
katalisator bagi penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi. Perdebatan
mengenai metodologi menjadi tidak berguna dibandingkan pencarian dan penjelasan
mengenai sifat empiris. Literature akuntansi positif telah menemukan beberapa sifat
empiris mengenai pemilihan akuntansi dan memberikan penjelasan mengenai hal
tersebut. Kritik terhadap jurnal tahun 1978 dan 1979 memunculkan masalah mengenai
metode penelitian dan filosofi sains. Metodologi yang digunakan peneliti dan
literature berikutnya adalah metodologi ekonomi, keuangan dan sains. Metodologi
tersebut telah suksespada akuntansi dan peneliti yakin tidak melakukan kesalahan
menggunakan metodologi tersebut. Teori terbaik adalah menentukan kompetisi dalam
memenuhi permintaan dari siswa dan praktisi terhadap teori yang menjelaskan dan
memprediksi pilihan akuntansi

 Kontribusi
Kontribusi dari penelitian ini adalah menjelajahi pola sistematik yang terdapat dalam
pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik mengenai pola tersebut.

6
Peneitian ini juga memberikan kerangka kerja yang masuk akal untuk memahami
akuntansi. Kerangka kerja tersebut adalah ilmu mendidik yang berguna untuk
mengajar akuntansi. Literature yang ada juga menganjurkan peneliti untuk melihat
masalah akuntansi dan menekankan pada peran utama dari contracting cost dalam
teori akuntansi. Literature menjelaskan alasan akuntansi digunakan dan memberikan
kerangka kerja untuk memprediksi pilihan akuntansi. Pilihan tidak dibuat untuk
pengukuran accounting construct yang lebih baik. Pilihan dibuat karena tujuan
individu dan pengaruh metode akuntansi terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Kontribusi lain terhadap literature adalah menyorot pentingnya contracting cost.
Penelitian akuntansi positif telah mengakui pentingnya contracting cost untuk
menjelaskan akuntansi. Pada akhir tahun 1960 dan 1970, ekonomi keuangan
memperoleh pricing model yang dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa costless
information menjelaskan alasan sekuritas yang berbeda dijual dengan harga yang
relatif berbeda. Untuk menjelaskan perbedaan tersebut dibutuhkan asumsi mengenai
costly information dan contracting.
 Keterbatasan
Dalam penelitian ini tidak mencamtukan keterbatasan penelitiannya.
 Saran
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran yaitu :
 Pertama, satu tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah
meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Teori memprediksi
bahwa besarnya biaya menegosiasikan hutang kembali akan mempengaruhi
pilihan manajer mengenai metode akuntansi. Saat ini, peneliti belum mampu
mendokumentasikan besarnya biaya yang disebabkan oleh pelanggaran teknis
perjanjian hutang atau besarnya biaya negosiasi kembali.
 Ketika pilihan akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting
technology, variable yang sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi
pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori dan model empiris telah
dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait variable dan meningkatkan
kekuatan pengujian.
 Kesalahan pengukuran net accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan
pengujian. Hal tersebut memerlukan model net accrual yang tidak subyektif
terhadap kebijakan akuntansi manajemen. Mengganti variable indikator sederhana

7
yang digunakan untuk menyajikan bonus plan atau persyaratan hutang berbasis
akuntansi dengan continuous variable dapat mengukur besarnya contracting cost
dengan lebih baik sehinggadapat meningkatkan kekuatan prediksi teori.
5. Implikasi
Penelitian berimplikasi untuk menghilangkan beberapa kesalahan konsep mengenai
metodologi yang muncul dalam debat terkait paper Watts and Zimmerman
(1978,1978).
6. Kritik
Penelitian Watts dan Zimmerman (1990) masih banyak terdapat celah yang dapat
memberikan ruang kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk
memanipulasi maupun mempengaruhi kekayaan pribadinya dengan menggunakan
metode akuntansi yang berlaku, hal ini dikarenakan positive accounting theory (PAT)
yang dikembangkan tidak menyentuh aspek sosial, dalam praktik maupun teori yang
telah dikembangkan. Positive accounting theory (PAT) yang berkembang dari saat
pembuatan teori hingga perkembangan saat ini hanya sebatas ilmu alam (natural
science). Seharusnya baik dalam teori maupun dalam praktiknya akuntansi selain
berdasarkan ilmu alam, harus melibatkan aspek manusia di dalamnya, agar segala
bentuk praktik akuntansi lebih banyak berada antara lingkungan sosialnya. Adanya
praktik akuntansi yang ada selain member keuntungan bagi pemilik perusahaan
maupun pembuat standar, namun masyarakat yang terlibat atau yang berada dalam
lingkungan praktik akuntansi tersebut juga memperoleh keuntungan seperti yang
diperoleh oleh pemilik perusahaan maupun pembuatan standar. Hal ini didukung oleh
Garffikin (2006) menyebutkan bahwa daripada mencoba untuk menciptakan metode-
metode ilmu alam, itu adalah lebih tepat bahwa akuntansi beralih ke metode yang
mengakui aspek manusia disiplin daripada mengklaim status intelektual mirip dengan
ilmu alam artinya bahwa agar metode akuntansi yang ada hingga saat ini dirubah
kearah yang lebih melibatkan aspek manusia, sehingga hasil yang akan selain berguna
bagi pemilik perusahaan maupun manajer, juga akan berguna bagi masyarakat sekitar
yang terlibat langsung dengan penggunaan standar akuntansi yang berasal dari dasar
positive accounting theory (PAT). Sebenarnya dari metode yang dikeluarkan oleh
Watts dan Zimmerman (1990) sudah cukup membuktikan kalau metode akuntansi
yang dikeluarkan oleh mereka berdua tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Masih terdapat moral hazard yang dilakukan oleh para manajer atas
metode tersebut. Sehingga para manajer tersebut dapat memperkaya sendiri dengan
8
menggunakan celah dari metode akuntansi tersebut. Selain masalah metode yang
dalam teori akuntansi positif hanya bermuatkan dengan nilai yang terlahir dari fakta
atau dapat dikatakan bebas nilai. Sehingga dapat dikatakan bahwa positive accounting
theory (PAT) yang telah berkembang hingga saat ini tidak bermuatan nilai atau bebas
nilai. Itulah sebabnya dalam teori maupun praktik positive accounting theory (PAT)
yang ada tidak memasukkan unsur religi maupun sosial di dalamnya. Padahal
sebenarnya dengan memasukkan unsur sosial maupun religi ke dalam positive
accounting theory (PAT) maka dalam praktiknya pasti positive accounting theory
(PAT) juga akan berpandangan bahwa semua praktiknya akan bermuatan nilai-nilai
sosial. Sehingga masyarakat yang baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap metode akuntansi akan memperoleh keuntungan selain manajer dan pihak-
pihak yang berkepentingan di dalamnya. Selain dari faktor di atas terdapat juga hal
yang perlu dikritisi dari jurnal positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan
oleh Watts dan Zimmerman (1990) adalah mengenai metodologi yang digunakan
dalam pengembangan ilmu positive accounting theory (PAT) tersebut. Dari segi
pandang metodologi positive accounting theory (PAT), kurang mencerminkan dan
mengembangkan keadaan akuntansi yang terdapat dalam masyarakat saat ini. Hal ini
disebabkan metodologi positive accounting theory (PAT) telah gagal tes pasar karena
mereka memiliki sedikit pengaruh pada penelitian akuntansi. Disebabkan antara lain
karena kebanyakan dari penelitian positive accounting theory (PAT) hanya
menggunakan metode penelitian yang tidak secara langsung menyentuh aspek
masyarakat. Teori ini sebagian besar hanya menyentuh dari permukaan masalah tidak
menyentuh akar permasalahan. Selain masalah substansi dari penelitian dan metode
penelitian yang digunakan terdapat kritikan yang cukup tajam mengenai metodologi
positive accounting theory (PAT) yakni para peneliti tidak boleh merubah pendekatan
yang mereka gunakan. Selain itu bila dilihat dari sudut pandang manfaat yang akan
diperoleh dari hasil metodologi penelitian positive accounting theory (PAT)
digambarkan bahwa setiap fenomena sosial sebagai konsekuensi pembuatan
keputusan oleh individu. Singkatnya individu membuat keputusan tetapi tidak
melaksanakan. Ketika komite menyusun standar, direktur membuat keputusan,
metodologi individu mengatakan bahwa itu keputusan group dengan penjelasan
keputusan yang dibuatoleh masing-masing anggota dalam komite. Sehingga
fenomena yang diambil dari penelitian positive accounting theory (PAT) tidak dapat
merubah keputusan yang akan diambil oleh para penggunanya, lebih tepatnya
9
tergantung dari masing-masing individu dalam hal ini komite-komite maupun
manajemen. Dari segi filosofi positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan
oleh Watts dan Zimmerman (1990) lebih banyak didasarkan pada penekanan bahwa
Watts dan Zimmerman (1990) memberi batasan positif atau normatif. Watts dan
Zimmerman tidak bersandar pada filsafat argumen-argumen ilmu pengetahuan
lainnya dalam tulisan pertama mereka untuk mendukung metodologi yang sedang
mereka kembangkan. Watts & Zimmerman menganggap bahwa lingkungan sosial dan
strukturnya dapat dipandang secara terpisah dari individu yang dipelajarinya, hal ini
tidak obyektif karena tidak mungkin peneliti terpisah dari obyek yang diteliti.
Disarankan lebih banyak penelitian yang berbasis selain positive accounting theory
(PAT), sehingga lebih dapat mengembangkan akuntansi yang telah ada dan
mempunyai manfaat yang lebih besar dalam perkembangan akuntansi. Terutama bagi
seluruh lapisan masyarakat yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses
akuntansi. Selain dituntutnya perkembangan akuntansi yang lebih baik, maka secara
otomatis juga harus terjadi perubahan pada standar akuntansi yang akan digunakan
setiap negara. Yang mana setiap negara tersebut harus membuat standar akuntansi
sesuai dengan keadaan negaranya.

10

Anda mungkin juga menyukai