Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah

 Bagaimana makna sains baik dari sisi agama maupun secara umum

 Dalil-dalil yang mewajibkan seorang muslim untuk menuntut Ilmu

 Siapa saja tokoh muslim yang berperan penting dalam perkembangan

sains

B. Tujuan Penulisan

 Untuk mengetahui makna sains dari sisi agama maupun secara umum.

 Untuk mengetahui betapa diwajibkannya seorang muslim untuk

menuntut ilmu, sebagaimana firman Allah Swt. dan hadist.

 Untuk mengetahui peran tokoh muslim dan agama islam dalam

perkembangan sains.

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
LATAR BELAKANG

Secara bahasa, sains berasal dari istilah latin yaitu Scientia yang artinya

pengetahuan dan ataupun mengetahui. Seiring perkembangan zaman, lahirlah

sebuah istilah dalam bahasa Inggris yaitu science. Apabila dilihat dari

perngertiannya, sains memang mengalami perubahan juga. Secara global, sains

adalah sebuah ilmu pengetahuan yang khusus memahami suatu kejadian alam.

Dan serta bertujuan mengungkap kejadian yang ada di baliknya menggunakan

metode ilmiah.

Maka wajar saja, apabila sebagian orang mendefinisikan sains sebagai cara

terbaik untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Khususnya yang berkaitan dengan

alam dan bersifat terorganisir, sistematis dengan menggunakan sebuah metode

saintifik yang sudah terbukti keabsahannya. Sehingga dapat menghasilkan sesuatu

yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun seiring perkembangan

jaman istilah ini juga mengalami perubahan.

Dalam ensiklopedi Agama dan filsafat dijelaskan bahwa Islam adalah agama

Allah yang diperintahkan-Nya untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta

peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad saw. dan menugaskannya untuk

menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dengan mengajak mereka

untuk memeluknya. Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya

adalah penekanannya terhadap ilmu (sains). Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak

kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta

menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi.

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sains

Dalam arti etimologi, sains berarti sama dengan ‘ilmu yang didegradasikan

menurut Islam dari yaqin, zdan ((dugaan), dan syak (keraguan).

Kata sains lalu mengalami perkembangan dan perubahan pemaknaan

sehingga berarti “pengetahuan yang sistematis yang berasal dari obervasi, kajian,

dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menentukan sifat dasar atau

prinsip dari apa yang dikaji.” Perubahan makna sains dan ‘ilmu itu sudah terjadi

didalam dunia Islam saat mengalami era kejayaan (abad ke-7 s/d ke-10 M).

Eric J. Lerner menjelaskan:

“Pada masa kejayaan peradaban Arab sekitar tahun 1000, ketika bangsa

Eropa Barat masih merangkak keluar dari zaman kegelapan, mereka pertama

kalinya merumuskan metode ilmiah modern…. Inilah ide-ide dasar metode ilmiah

modern. Ilmu dimulai dari observasi dan pengukuran sistematis, namun tidak

berhenti hanya sampai di situ, seperti seorang kolektor informasi tentang alam.

Tindakan kreatifnya adalah bagaimana melakukan generalisasi dari data yang ada,

untuk membuat hipotesa tentang suatu proses fisis yang mungkin terjadi dan

untuk membuat gambaran prose situ dalam rumus metematis.’

Dengan demikian sejak masa keemasan peradaban Islam telah terjadi

pergeseran arti sains dari semula “pengetahuan” menjadi “pengetahuan yang

sistematis berdasarkan observasi inderawi”. Pergeseran makna sains menjadi

pengetahuan inderawi ini menyebabkan spesifikasi sains dalam Webster’s dibatasi

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
menjadi “pengetahuan yang sistematis tentang alam dan dunia fisik. (Webster’s

New Word Dictionary: 1305).

Jadi dapat disimpulkan, sains adalah produk aktivitas akal manusia yang

dihasilkan dengan cara eksperimen dan pengamatan yang berulang-ulang untuk

menghasilkan suatu teori yang dapat diuji oleh saintis lain sehingga menjelaskan

fenomena alam dan fenomena sosial.

B. Dalil Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

Seorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya

tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya

harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Dan untuk

melaksanakan konsekuensi-konsekuensi dari pengakuan bahwa kita sudah

berIslam, itu membutuhkan ilmu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”  (HR. Ibnu Majah no. 224,

dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani

dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)

Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah

turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita

lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan

firman Allah Ta ‘ala:

  ‫إِنَّ َما َكانَ قَوْ َل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ إِ َذا ُدعُوا إِلَى هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه لِيَحْ ُك َم بَ ْينَهُ ْم أَ ْن يَقُولُوا َس ِم ْعنَا َوأَطَ ْعنَا ۚ َوأُو ٰلَئِكَ هُ ُم‬

َ‫ْال ُم ْفلِحُون‬

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
  “Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk

kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan

hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan

kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.”  (QS. An-Nuur

[24]: 51)

‫س ِح هَّللا ُ لَ ُك ْم َۖوإِ َذاقِيل َ ا ْن ُش ُزوافَا ْن ُش ُزوا‬


َ ‫س ُحوا َي ْف‬
َ ‫ِس َفا ْف‬ َّ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنوا إِ َذا قِيل َ لَ ُك ْم َت َف‬
ِ ‫س ُحوا فِي ا ْل َم َجال‬

ٍ ‫هللا ال ِذ ْينَ ا َمنُوا ِمنـْ ُك ْم َوالّ ِذ ْينَ اُوتُو ْال ِع ْل َم َد َر َجـ‬  ‫يَرْ فَ ِع‬ 
‫ت َوهللاُ بِ َما تَعْـ َملُـوْ نَ َخـبِيْـر‬

Artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah

kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan  memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah  kamu, maka berdirilah,

niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara

kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat". Q.S Al-Mujadalah ayat

11

َ ‫َو َما َكـانَ ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِ ُر َكافّةً فَلَوْ الَنَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فَ ِرقَ ٍة ِم ْنهُ ْم‬
‫طائِفَةً لِيَتَفَقّهُوأ فِى ال ّدي ِْن َولِيُ ْن ِذرُوْ ا قَوْ ُمهُ ْم‬

َ‫اِذأ َر َجعُوْ اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلّهُ ْم يَحْ َذرُوْ ن‬

Artinya ;

"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi kemedan

perang, mengapa sebagian diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu

pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya

apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya " QS. At-

Taubah ayat :122

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
‫ووض ـ ًع‬
ِ ‫ض ًة َعلى ُكل ّ ُم ْس ـل ٍِم‬
َ ‫ب ا ْل ِع ْلم َف ْر ْي‬
ُ َ‫ َطل‬  ‫س ْول هللا صلى هللا عليه وسلـم‬
ُ ‫س ِا ْبنُ َمالِكٍ َقل َ َقال َ َر‬
ٍ ‫ْعنْ اَ َن‬

‫َب‬
َ ‫الذه‬ ْ َ‫ال ِع ْل ِم ِع ْن َد َغ ْيرُأ ْهلِ ِه َك ُمقِلِّ ِد ْال َخنَا ِزي ِْر ْل َجوْ هَ َرول‬
َّ ‫لؤلُ َؤ َو‬

Artinya  :

"Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw, bersabda: Mencari ilmu

itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya

seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas"

HR.Ibnu Majah

Dari hadits tersebut diatas mengandung pengertian, bahwa mencari ilmu

itu wajib bagi setiap muslim, tidak ada alasan untuk malas mencari ilmu. Ilmu

yang wajib diketahui oleh setiap muslim adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

tata cara peribadatan kepada Allah SWT. Ibadah tanpa ilmu akan mengakibatkan

kesalahan-kesalahan dan ibadah yang salah tidak akan dapat diterima oleh Allah.

Sedangkan orang yang mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak mengetahui

atau tidak paham maka akan sia-sia. Maksudnya, ilmu itu harus disampaikan

sesuai dengan taraf berfikir si penerima ilmu, memberikan ilmu secara tidak tepat

diibaratkan mengalungkan perhiasan pada babi, meskipun babi diberikan

perhiasan kalung emas maka babi tetap kotor dan menjijikkan.

C. Tokoh-tokoh Ilmuwan Muslim Yang Mempengaruhi Lahirnya Ilmu

Pengetahuan Modern

1. Jabir Ibnu Hayyan/Gebert

Jabir Ibnu Hayyan lahir di Irak pada tahun 712 Masehi. Ia dikenal

di Eropa dengan nama Gebert. Gebert merupakan penemu ilmu kimia.

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
Awalnya, Gebert melakukan eksperimen mengenai kuantitas zat yang

berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Dari keberhasilan

praktikumnya tersebut, ia menemukan hukum perbandingan tetap

terhadap reaksi kimia.

2. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi lahir di Uzbekistan pada tahun 780 Masehi. Ia

merupakan penulis buku tentang Al-Jabar yang menjadi buku pertama

mengenai ilmu aljabar, solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Ia

juga disebut sebagai bapak aljabar

3. Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak Al-Kindi

Al-Kindi merupakan ilmuwan yang telah menulis 270 ensiklopedi

mengenai berbagai macam bidang ilmu. Ilmuwan yang lahir pada tahun

801 ini merupakan ahli matematika, kedokteran, geografi, dan fisika.

Selain di bidang sains, ia juga mendalami ilmu filsafat, musik dan

Yunani kuno.

4. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi

Ilmuwan yang biasa dipanggil Ar-Razi ini lahir di Iran pada tahun

864 Masehi. Ar-Razi disebut bapak imunologi karena telah menemukan

penyakit alergi asma, cacar dan ilmu imunologi. Ia menekuni bidang

kedokteran di Baghdad dan pernah diamanahkan menjadi memimpin

sebuah rumah sakit di Rayy dan Muqtadari di Baghdad.  Selain ilmu

kedokteran, ia juga mendalami berbagai ilmu sains lainnya, seperti

farmasi dan matematika.

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
5. Al-Battani

Al-Battani merupakan ahli astronom terbesar Islam. Lahir pada

tahun 929 Masehi, ia merupakan pencipta alat ukur gata gravitasi dan

alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian

hingga 3 desimal.

6. Abul Qasim Khalaf ibn Al-Abbas

Abul Qasim yang lahir pada tahun 936 Masehi, merupakan dokter

pertama yang ahli di bidang kedokteran gigi dan kelahiran anak. Ia

sepanjang hidupnya, meneliti ilmu kedokteran khususnya gigi dan

kelahiran anak, selain itu ia juga menciptakan penemuan mengenai obat-

obatan.

7. Ibnu Sina/Avicenna

Ibnu Sina atau Avicenna merupakan ilmuwan dan filsuf terkenal yang

lahir pada tahun 986 Masehi. Ia pernah menulis buku tentang fungsi organ

tubuh, meneliti penyakit TBC, diabetes dan penyakit lainnya. 

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
PENUTUP

Islam sebagai agama dengan al-Qur’an dan as-sunnah sebagai sumber

ajaranyya banyak berbicara tentang ilmu pengetahuan dan menempatkan orang

yang mempunyai ilmu pengetahuan pada derajat terhormat. Pada abad ke-8

hingga dengan abad 12 M, umat Islam berada pada zaman keemasan. Zaman

dimana ilmu pengetahuan dan peradaban Islam berkembang pesat mencapai

puncaknya. Perkembangan islam dalam sains bersamaan juga ketika eropa

mengalami masa kegelapan atau yang biasa diketahui yaitu abad pertengahan.

Pada saat itu umat Islam menjadi pemimpin dunia karena perhatiannya yang

sangat besar tidak hanya dari sisi ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umu.

Walaupun saat ini, banyak ilmuan-ilmuan sains dan ilmu pengetahuan di dunia ini

yang di dominasi oleh orang-orang barat, tetapi tidak bisa dikesampingkan juga

adanya ilmuan muslim yang ikut menyumbangkan banyak pemikiran-

pemikirannya dalam peradaban sains dan ilmu pengetahuan. 

Tugas kita saat ini untuk senantiasa mencari dan mempelajari ilmu dengan

tetap berpegang pada agama, agar ilmu tersebut senantiasa bermanfaat.

Pembaruan dalam Islam memang sangat dianjurkan selama pembaruan itu tidak

mengebiri ajaran-ajaran Islam yang otentik, akan tetapi justru memperkuat,

mempertinggi dan mengangkat martabat ummat Islam dihadapan bangsa-bangsa

lain di dunia. Karena bagaimana pun, tanpa sains,kita tidak akan mampu

mengelola sumber daya alam yang umumnya sangat melimpah di negeri-negri

muslim. Tanpa sains kita akan bergantung pada Negara lain yang akhirnya kita

akan dimanfaatkan dan secara tidak langsung seperti dijajah.

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543
DAFTAR PUSTAKA

 https://alif.id/read/muhammad-ishom/pengertian-sains-b215714p/

 https://www.idntimes.com/science/discovery/raiyani-hidayah/ilmuwan-muslim-

yang-berpengaruh-di-dunia-sains-exp-c1c2/full

 https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html

 https://www.ilmusaudara.com/2015/10/dalil-al-quran-dan-hadit-tentang.html

 Hasyim, Baso. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Dakwah Tabligh Vol. 14

(2013): 127-139. Berkas PDF, 2015

Intergrasi Sains Dalam Islam


Fadhillah Andien_E1A.19.0543

Anda mungkin juga menyukai