Anda di halaman 1dari 183

PESAN MORAL FILM ANIMASI ADIT DAN SOPO JARWO

(PENANAMAN NILAI KARAKTER SISWA


KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SEMARANG)

TEGGOEH SUSILO

NPM 15120283

1
PESAN MORAL FILM ANIMASI ADIT DAN SOPO JARWO
(PENANAMAN NILAI KARAKTER SISWA
KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SEMARANG)
SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagai Syarat

Memperoleh Derajat Sarjana Pendidikan

TEGGOEH SUSILO

NPM 15120283

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2019

2
SKRIPSI

PESAN MORAL FILM ANIMASI ADIT DAN SOPO JARWO

(PENANAMAN NILAI KARAKTER SISWA

KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SEMARANG)

yang disusun dan diajukan oleh

TEGGOEH SUSILO

NPM 15120283

telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan

di hadapan Dewan Penguji

pada tanggal Oktober 2019

Pembimbing I

Pembimbing II

Singgih Adhi Prasetyo, S.Sn., M.Pd

Husnul Hadi, S.Pd., M.Pd

NPP 148601453

NPP 159001501

3
i

SKRIPSI

PESAN MORAL FILM ANIMASI ADIT DAN SOPO JARWO


(PENANAMAN NILAI KARAKTER SISWA
KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SEMARANG)

Disusun dan diajukan oleh


Teggoeh Susilo
NPM 15120283
telah dipertahankan di depan Dewan penguji
pada tanggal Oktober 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji,

Ketua Sekretaris

Muniroh Munawar S.Pi., M.Pd. Sukamto, S.Pd., M.Pd.,


NPP 097901230 NPP 987701131

Anggota Penguji

1. Singgih Adhi Prasetyo, S.Sn., M.Pd (.......................................................)

NPP 148601453

2. Husnul Hadi, S.Pd., M.Pd (.......................................................)


NPP 159001501

3. ................................. (.......................................................)
NIP/NPP
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. “Jika Kita Memiliki Keinginan Yang Kuat Dari Dalam Hati, Maka

Seluruh Alam Semesta Akan Bahu Membahu Mewujudkannya”

(Ir. Soekarno)

2. “Dadio bocah seng pinter, nanngeng ora oleh dadi bocah kang

minteri”. (Yi Ru)

3. “Jika kau lapar maka makanlah”. (Monkey D luffy)

Persembahan:

Ku persembahakan skripsi ini untuk:

1. Bapak Mulyono, Ibu Rumini dan Kakek Nenekku

yang merawat dan yang selalu memberi

dukungan dan doa.

2. Almamaterku tercinta Universitas PGRI

Semarang.

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

: Teggoeh Susilo

NPM : 15120283

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan

tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya

sendiri. Apabila pada kemudian hari terbukti skripsi ini hasil jiplakan, maka saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Semarang, Oktober 2019

Yang membuat pernyataan

Teggoeh Susilo

NPM 15120283

iii
PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih-
Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi
yang berjudul “Pesan Moral Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo (Penanaman
Nilai Karakter Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang) di Kelas IV
Lingkungan SD Muhammadiyah 11 Semarang” ini ditulis untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Dukungan keluarga dan handai taulan juga sangat berati dalam
menumbuhkan semangat penulis. Peneliti mengakui bahwa dalam
mempersiapkan, melaksanakan penelitian, dan menyelesaikan penulisan skripsi
ini tidak akan sempurna tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak. di
antaranya:
1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., sebagai Rektor Universitas PGRI Semarang yang
telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menimba ilmu di
Universitas PGRI Semarang.
2. Muniroh Munawar, S.Pi., M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
3. Sukamto, S.Pd., M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang telah memberikan persetujuan skripsi.
4. Singgih Adhi Prasetyo, S.Sn., M.Pd ., Pembimbing I yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan serta pembelajaran untuk
menyelesaikan skripsi.
5. Husnul Hadi, S.Pd., M.Pd., Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada peneliti.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberi bekal ilmu kepada peneliti selama belajar di Universitas PGRI
Semarang.

iv
7. Sunarno S.Pd.SD., sebagai Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 11 Semarang
yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di instansi yang beliau
pimpin.
8. Sri Hartatik, S.Pd., sebagai Wali kelas V SD Muhammadiyah 11 Semarang
yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di kelas V.
9. Siswa-siswa kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang yang telah bersedia
bekerja sama dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
10. Orang tua siswa yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi kepada peneliti.
11. Kedua orang tua saya Bapak Mulyono dan Ibu Rumini yang selalu
memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.
12. Kakek dan Nenek yang merawatku ketika kedua orang tuaku bekerja yang
sudah saya anggap seperti ayah dan ibu.
13. Teman-teman PGSD kelas F angkatan 2015 yang telah berjuang bersama
untuk menyelesaikan studi selama kuliah di Universitas PGRI Semarang.
14. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan untuk menyelesaikan skripsi.
15. Keluarga gema yang telah memberikan keluarga baru dan pengalaman yang
baru.
16. Teman-teman kontrakan Anis yang selalu memberikan dukungan sejak awal
kuliah di Universitas PGRI Semarang.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik, khususnya di
dunia pendidikan dasar. Peneliti menyambut baik kritik dan saran yang
bersifat membangun utuk kesempurnaan skripsi ini dengan tangan terbuka.

Semarang, Oktober 2019

v
ABSTRAK

vi
DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR i
SAMPUL DALAM ii
PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi
PRAKATA vii
ABSTRAK x
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Konteks Penelitian 1
B. Fokus Penelitian 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
E. Penegasan Istilah 7
BAB II KAJIAN TEORI 10
A. Acuan Teori Fokus Penelitian 10
1. Karakter 10
2. Film 21
3. Adit dan Sopo Jarwo 24
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30
A. Pendekatan Penelitian 30

vii
B. Lokasi dan Latar Penelitian 30
C. Data dan Sumber Data 30
D. Prosedur Pengumpulan Data 31
E. Keabsahan Data 33
F. Teknik Analisis Data 33
G. Tahap Penelitian 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan 36
1. Deskripsi Data 36
2. Temuan Hasil Penelitian 41
B. Pembahasan 95
BAB V SIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
98
A. Simpulan 98
B. Saran 98
C. Keterbatasan Penelitian 99
DAFTAR PUSTAKA 100
LAMPIRAN-LAMPIRAN 101

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Deskripsi Nilai-nilai Pendidikan Karakter 12


Tabel 2 Hasil Analisis Nilai Karakter Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo 48
Tabel 4.1 Hasil Analisis Nilai Karakter Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo dari
Sudut Pandang Siswa Kelas IV SD 52
Tabel 4.2 Angket Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang 113
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Siswa 86

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Jarwo Sedang Berkata Jujur Terhadap Perbuatan yang Dilakukan
36
Gambar 4.2 Warga Berkumpul di Rumah Adit Untuk Tahlil 37
Gambar 4.3 Jarwo Sedang Menurunkan Tratak 37
Gambar 4.4 Jarwo dan Sopo Berkeliling Mencari Sumbangan 38
Gambar 4.5 Kang Ujang dan Jarwo Bercerita Tentang Ayah Adit 38
Gambar 4.6 Haji Udin Melerai Warga Dengan Jarwo 39
Gambar 4.7 Adit yang Sedang Bertanya Kepada Salah Satu Warga 39
Gambar 4.8 Bang Haji Udin Mengapresiasi Perbuatan Jarwo 40
Gambar 4.9 Jarwo Menurunkan Tratak 40
Gambar 4.10 Jaro dan Sopo Meminta Sumbangan Lelayu 41

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Pengamatan Nilai Karakter Film Adit dan Sopo Jarwo 112
Lampiran 2 Angket Nilai Moral Sekolah Dasar 113
Lmapiran 3 Angket Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang 115
Lampiran 4 Lembar Wawancara Siswa 135
Lampiran 5 Lembar Wawancara Orang Tua 147
Lampiran 6 Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas Tentang Pesan Moral Film
Animasi Adit dan Sopo Jarwo 156
Lampiran 7 Dokumentasi 168
Lampiran 8 Usulan Tema dan Bimbingan Skripsi 169
Lampiran 9 Permohonan Izin Penelitian 170
Lampian 10 Keterangan Telah Melakukan Penelitian 171

xi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan menjadi salah satu wahana dalam upaya


menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Bab I Pasal I, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya.
Melalui revitalisasi dan penekanan karakter diberbagai
lembaga pendidikan, baik informal, formal, maupun nonformal. Dengan adanya
revitalisasi, diharapkan Indonesia bisa menjawab berbagai tantangan dan
permasalahan yang semakin rumit dan kompleks. Hal ini penting dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni yang berkembang begitu pesat, dan tingginya
mobilitas manusia jarak antara ruang dengan waktu menjadi sangat relatif.
Berbagai tantangan dan permasalahan datang silih berganti di era globalisasi
tidak mungkin dihindari, meskipun kita menutup pintu, pengaruh globalisasi
akan masuk melalui berbagai cara. Bangsa Indonesia harus masuk dalam arus
perubahan tersebut dan ikut bermain dalam era globalisasi, dengan adanya era
globalisasi, Indonesia harus mengambil peluang agar dapat memanfaatkan demi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bangsa secara keseluruhan
(Mulyasa, 2011:2).
Dalam dunia pendidikan, pendidikan mempunyai tujuan personal dan
sosial. Tujuan personal yakni, berkaitan dengan kokohnya tiang-tiang
kemerdekaan yang mewarnai kehidupan setiap individu. Sedangkan, tujuan
sosial yakni terciptanya kebersamaan untuk membangun masyarakat yang
berbudaya dan berkebangsaan yang khas berdasarkan kemanusian, sehingga
terwujud kehidupan yang tertib, damai, aman, nyaman, dan sejahtera.
Dalam asas pendidikan Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara ingin
mendidik manusia Indonesia secara utuh (kaffah), yang dapat hidup mandiri,
efektif, efisien, produktif, dan akuntabel. Untuk kepentingan tersebut,
masyarakat khususnya siswa perlu dibekali dasar-dasar kehidupan agar
memiliki kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk
menuju masyarakat yang aman, tertib, dan damai (Mulyasa, 2011:6).
Setiap individu manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda,
manusia satu dengan manusia lain. Pembentukan nilai karakter sangatlah
penting bagi anak, untuk penerus bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
pendidikan karakter perlu ditanamkan kepada anak sejak dini, bukan hanya
diberi teori saja, melainkan anak diberikan contoh yang baik, disertai contoh
konkret sehingga dapat memudahkan anak dalam menangkap informasi.
Penanaman nilai karakter pada diri anak, diterapkan agar anak mampu menjadi
dirinya sendiri, memiliki daya saing yang sehat, dan kepedulian terhadap
lingkungan yang ada disekitarnya serta mempunyai nilai-nilai religius agar
terhindar dari hal-hal negatif.
Penanaman karakter anak sejak dini akan mewujudkan penerus bangsa
yang kuat dan unggul sehingga dapat meningkatkan daya saing Indonesia
lebih maju dan bermartabat dimasa mendatang. Pendidikan karakter menjadi
suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan siswa cerdas
tetapi juga memiliki budi pekerti dan sopan santun di manapun siswa berada,
baik di masyarakat, dirinya sendiri, keluarga, dan Bangsa. Purwanto (2009:15)
seorang filosofi inggris benama John Locke mengemukakan bahwa anak yang
baru dilahirkan dapat diumpamakan sebagai kertas putih bersih yang belum
ditulisi (a sheet of white paper avoidof all charartes). John Locke
memperkenalkan teori “tabula rasa” untuk mengungkapkan pentingnya
pengaruh pengalaman dan lingkungan hidup tehadap pekembangan anak.
Dalam teori tabula rasa dapat diperoleh kajian bahwa ketika dilahirkan anak
adalah pibadi yang masih bersih dan peka terhadap lingkungan. Orang tua
menjadi tokoh penting yang mengatur rangsangan-rangsangan dalam mengisi
secarik kertas yang putih ini. Dalam hal ini, pendidikan dan lingkungan
memiliki pengaruh penting dalam pendidikan karakter seorang anak. Selain
peran orang tua dan lingkungan, tayangan televisi merupakan salah satu aspek

2
yang mempengaruhi pembentukan karakter. Ditengah maraknya tayangan
telivisi yang beredar di Indonesia, banyak tayangan televisi yang tidak layak
untuk ditonton anak-anak. Melalui tayangan televisi anak dapat belajar dengan
lebih cepat, apabila tayangan yang dikonsumsi anak tidak sesuai tentunya
dapat membentuk dampak negatif terhadap pembentukan karakter anak
karena, anak cenderung mencontoh apa yang dilihatnya. Adapun sebaliknya,
jika suatu tayangan memiliki nilai-nilai positif yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, tentunya akan mempermudah dalam proses pendidikan
karakter. Dalam hal ini, orang tua berkewajiban untuk memantau tayangan-
tayangan yang ditonton oleh anak, agar dapat mengarahkan anak kedalam hal
yang positif.
Yuwono (2007:157) berpendapat bahwa film adalah cerita lakon yang
ditampilkan pada layar maupun media elektronik yang dapat dijadikan sebagai
media komunikasi berupa gambar dan dapat ditayangkan melalui televisi. Di
era globalisasi seperti sekarang ini, tentunya televisi bukan barang mewah
yang setiap orang bisa menggunakannya sehingga lebih memudahkan untuk
menyampaikan informasi yang salah satunya berkaitan dengan nilai karakter.
Seiring dengan berkembangan globalisasi dunia yang identik dengan teknologi
informasi, penanaman nilai karakter dapat dilakukan melalui media massa,
cetak, maupun elektronik. Salah satu media massa yang sering digunakan
adalah televisi, banyak tayangan televisi yang disajikan secara menarik.
Tayangan televisi memiliki beberapa macam, antara lain sinetron, berita,
olahraga, dan animasi.
Tayangan televisi yang menarik perhatian anak, serta mampu
menyampaikan pesan secara unik dan menyenangkan hal tersebut,
mempengaruhi pembentukan karakter anak. Genre film yang kemudian masuk
ke Indonesia dalam tayangan televisi, salah satunya adalah film animasi, film
animasi merupakan salah satu tayangan yang bukan hanya disukai oleh anak-
anak tetapi, orang dewasapun menyukainya. Film animasi memuat ragam
bahasa komunikasi yang ringan, mudah dipahami anak usia Sekolah Dasar
yang berisi hal yang menarik, baik dari segi visual maupun desain yang

3
terkandung didalamnya. Kecanggihan desain animasi yang terdapat dalam
film, gerakan-gerakan, mimik para tokoh, warna-warni yang menarik, mampu
membuat anak merasakan berada pada dunia film animasi tesebut, adapun alur
cerita serta tampilan visual yang menjadikan film animasi mudah diterima
oleh anak-anak.
Salah satu film animasi yang bernilai positif adalah serial film animasi
Adit dan Sopo dan Jarwo yang pernah ditayangkan di MNC TV dan telah
diunggah di youtube, yang dilakukan pada bulan Juni 2015. Melalui analisis
isi disimpulkan, bahwa serial animasi Adit dan Sopo Jarwo memuat pesan-
pesan mutikulturalisme dari berbagai karakter pemain melalui dialek, topik,
dan setting. Misalnya, dialek Kang Ujang yang kesunda-sundaan, dangdut, dan
adanya warung tegal dalam film animasi tersebut. Walaupun telah ada pesan-
pesan multikulturalisme, namun belum banyak menampilkan ragam budaya,
kuliner nusantara, karakter etnik lainnya, dan peringatan keagamaan semua
agama serta setting sosial masyarakat di luar kampung yang mencerminkan
multikulturalisme bangsa.
Film animasi adit dan sopo jarwo ini bnyak sekali keunggulan dan
kelebihan dalam pembuatannya karena memadukan bebagai ciri khas
Indonesia. Film animasi Adit dan Sopo Jarwo dibuat dan diproduksi oleh
pemuda Indonesia, judul dalam film tersebut begitu unik dengan
menggunakan nama-nama karakter yang mudah diingat oleh masyarakat. Oleh
sebab itu salah satu cara untuk menunjang kreativitas anak negeri adalah
memperkenalkan film Adit dan Sopo Jarwo.
Selain dibuat oleh pemuda dalam negeri dalam film Adit dan Sopo Jarwo
ada yang unik yaitu pemberian nama-nama yang biasa dipakai oleh
masyarakat di Indonesia, sehingga film ini dapat diterima baik oleh para
penonton. Film Adit Sopo Jarwo sejak pertama ditayangan dalam salah satu
stasiun TV lokal hingga sekarang naik daun dan memiliki penggemar banyak
sekali oleh sebab itu film ini juga mendapatkan penghargaan yang di proleh
dari awal penayangan hingga sekarang, antara lain Panasonic Gobel Award

4
2015, Indonesia kids choice, anugerah dari KPI (komisi penyiaran Indonesia).
Terakhir film ini juga mendapat penghargaan yang sama di tahun 2017.
SD Muhammadyah 11 Semarang berada di Kecamatan Gayamsari, Kota
Semarang. Salah satu visi dan misi di SD Muhammadiyah 11 Semarang
adalah penanaman nilai karakter kepada para peserta didik. Peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang nilai karakter peduli sosial yang ada
didalam film Adit dan Sopo Jarwo. Nilai karakter peduli sosial pada film ini
sangat baik diteladani bagi anak Sekolah Dasar. Dengan adanya film animasi
Adit dan Sopo Jarwo episode 22, anak diharapkan mengerti serta
mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak
memiliki sikap saling membantu yang dapat dijadikan bekal hidup di dalam
masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganalisis nilai karakter peduli
sosial yang terkandung dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo episode 22
dengan mengambil skripsi yang berjudul “Pesan Moral Film Animasi Adit dan
Sopo Jarwo (Penanaman Nilai Karakter Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah
11 Semarang)”.

B. Fokus Penelitian

Dari uraian konteks penelitian, peneliti


membuat fokus penelitian, fokus penelitian tersebut adalah nilai karakter peduli
sosial dalam tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Berdasarkan fokus
penelitian di atas, maka peneliti dapat merinci rumusan masalah sebagai
berikut:
Pesan Moral apa saja yang dapat siswa tangkap dan di kaitkan dengan
pendidikan karakter dari film ADIT dan SOPO JARWO dalam episode 22
“Kabar Burung bikin Bingung”

5
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter peduli sosial


dalam tayangan televisi Adit dan Sopo Jarwo dan pengaruhnya terhadap peserta
didik kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis dan praktis bagi.
1. Manfaat Teoretis
Adapun manfaat teoretis bagi penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)Dapat dijadikan acuan bagi penelitian berikutnya untuk mengetahui lebih
dalam mengenai penanaman nilai karakter peduli sosial untuk anak pada
tayangan televisi film animasi Adit dan Sopo Jarwo episode 22.
2)Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan penelitian berikutnya untuk
meningkatkan inovasi pembelajaran, khususnya dalam penanaman nilai
karakter peduli sosial untuk anak pada tayangan televisi film animasi.
2. Manfaat Praktis
1) Siswa
Manfaat praktis bagi siswa, dapat mencontoh, meniru, dan meneladani
nilai karakter peduli sosial dalam membantu orang lain melalui tayangan
film animasi Adit dan Sopo Jarwo.
2) Guru
Manfaat praktis bagi guru, sebagai kajian untuk lebih berinovasi
dalam menggunakan media elektronik televisi dalam menanamkan nilai
karakter peduli sosial pada anak melalui amanat yang terkandung dalam
tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo episode 22.
3) Orang Tua
Manfaat praktis bagi orang tua, yakni tayangan film animasi yang
mendidik anak dalam penanaman nilai karakter peduli sosial.

6
4) Sekolah
Manfaat praktis bagi sekolah, yakni dapat dijadikan pedoman dalam
memperkenalkan nilai karakter peduli sosial dalam membantu orang lain
pada anak dengan media yang menarik dan menyenangkan.
5) Penulis
Manfaat praktis bagi penullis, yakni dapat memberikan pengalaman
langsung dalam melakukan penelitian dan menambah wawasan serta
pengetahuan penulis.

E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dalam peneliti ini bermaksud untuk membatasi secara
terarah tentang istilah-istilah yang tercakup dalam judul penelitian sehingga
menjadi lebih jelas, supaya tidak menimbulkan salah penafsiran berkaitan
dengan judul.
1. Analisis
Nasution (dalam Sugiyono, 2010:334) menjelaskan bahwa
analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis
memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak
ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga
setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan
sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh
peneliti yang berbeda. Analisis dalam penelitian ini, adalah nilai karakter
peduli sosial dalam tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo episode
22.
2. Karakter

Pendidikan karakter, menurut Ratna Megawangi (2004:95)


mengungkapkan bahwa “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar
dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikanya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang
positif kepada lingkunganya ".

7
3. Karakter Peduli Sosial
Darmiyati Zuchdi (2011:170) menjelaskan bahwa peduli sosial
merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada
masyarakat yang membutuhkan.
4. Film
Film merupakan media komunikasi modern yang efektif untuk
menghibur sekaligus menyampaikan pesan yang dapat mempengaruhi
sikap, pola pikir, dan wawasan bagi penontonnya, tentunya yang sesuai
dengan norma-norma kehidupan bermasyarakat. Film mempunyai potensi
sebagai penyampai pesan pendidikan yang baik. Salah satunya adalah
sebagai penyampaian pesan pendidikan karakter. Karena film dapat
menampilkan suatu adegan atau contoh karakter yang seharusnya
dilakukan di masyarakat dengan lebih nyata.
5. Animasi
Animasi adalah salah satu film atau acara yang ditayangkan ditelevisi.
Animasi merupakan film yang berbentuk gambar hidup atau gambar yang
dapat bergerak (Ranang, 2010:9). Gerakan tersebut dapat terjadi karena
melalui suatu proses pengolahan gambar secara mekanik sehingga gambar
tersebut menjadi bergerak. Tokoh utama didalam film animasi biasanya
diperankan oleh seorang anak, karena film animasi biasanya ditonton oleh
kalangan anak-anak, film animasi sendiri mempunyai kesan yang menarik
bagi anak.
6. Adit dan Sopo Jarwo
Adit dan Sopo Jarwo adalah sebuah film animasi anak-anak
yang di rilis pada tanggal 27 Januari 2014 di Indonesia dan di siarkan di
MNCTV. Film di produksi oleh MD Animation. Film Adit dan Sopo
Jarwo berisi tentang kisah persahabatan antara Adit, Dennis, Mitha, dan
Devi serta si mungil Adelya yang kehidupannya di warnai petualangan tak
terduga. Adit berperan sebagai penggerak motivator, juga inspirator bagi

8
para sahabatnya untuk melewati hari-hari dalam menggapai mimpi pada
masa mendatang. Namun, mereka harus berhadapan dengan dua orang
yang selalu mencari keuntungan tanpa usaha, yaitu Sopo Jarwo. Perbedaan
paham atau cara pandang merupakan bumbu utama yang memicu
“perseteruan” abadi antara Adit Cs dan Sopo Jarwo. Tapi perseteruan
keduanya bukanlah secara fisik maupun secara emosional, beruntung
diantara mereka ada Haji Udin, ketua RW yang telah menjabat selama
belasan tahun. Sosok bijaksananya menjadi penengah antara Sopo Jarwo
dan Adit Cs. Petuah bijak yang disampaikannya dengan ringan dan lugas
mampu mengembalikan suasana gaduh menjadi teduh.

9
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori Fokus Penelitian

1. Karakter
Menurut Samani (2013:41) mengemukakan bahwa
karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap
individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah
individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung
jawabkan setiap akibat dari keputusannya. Pendapat lain mengungkapkan
Yaumi (dalam Daryanto, 2013:9) mengemukakan bahwa “karakter
menggambarkan kualitas moral seseorang yang tercermin dari segala
tingkah lakunya yang mengandung unsur keberanian, ketabahan,
kejujuran, dan kesetiaan, atau perilaku dan atau kebiasaan yang baik”.
Karakter menjadi sangat penting karena dengan karakter yang kuat maka
seseorang akan dapat bertindak atau berbuat sesuai dengan kebutuhannya
dan dengan karakter yang kuat pulalah seseorang dapat menjadi contoh
dan panutan untuk orang lain (Subadi, 2018:82).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu yang
menggambarkan kualitas moralnya dan tercermin melalui sikap atau
perilaku setiap individu. Selain itu, setiap individu satu dengan individu
lainnya memiliki karakter yang berbeda-beda. Karakter seseorang dapat
berubah sewaktu-waktu karena dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain
pengaruh dari keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat
tinggal. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha untuk membentuk karakter
dan mempertahakannya agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat

10
menjerumuskan karakter setiap individu. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan yaitu melalui pendidikan karakter.
Soegeng (2013:23) menjelaskan bahwa pendidikan karakter pada
dasarnya adalah pendidikan nilai (Value Education). Manusia tidak dapat
terlepas dari nilai. Semua kegiatan, perbuatan, tingkah laku, perilaku,
tindak-tanduk manusia selalu dinilai. Berdasarkan pengertian diatas dapat
diartikan bahwa pendidikan karakter memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkah laku, perilaku, dan tindak-tanduk yang memiliki nilai. Ratna
Megawangi (2004:95) mengemukakan bahwa pendidikan karakter
merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungannya. Adapun Fakry Gaffar (2010:11) menjelaskan bahwa
“pendidikan karakter yakni sebuah proses tranformasi nilai-nilai kehidupan
untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang, sehingga
menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu".
Jadi, dari tiga teori di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter adalah penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik agar
memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab serta harus
melalui contoh dan keteladanan dari guru dan orang tua.
Lickona dalam Daryanto, (2013:64) ada tujuh alasan mengapa
pendidikan karakter itu perlu disampaikan.
a. Merupakan cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki
kepribadian yang baik dalam kehidupannya.
b. Merupakan cara untuk meningkatkan prestasi akademik.
c. Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya
di tempat lain.
d. Mempersiapkan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan
dapat hidup dalam masyarakat yang beragam.

11
e. Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan masalah moral,
sosial, seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran
kegiatan seksual, dan belajar yang rendah.
f. Merupakan persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat
kerja.
g. Mengajarkan nilai-nilai budaya merupakan bagian dari kerja peradaban.
Dalam pelaksanaan pendidikan karaker di sekolah terdapat beberapa
nilai-nilai karakteristik yang akan dikembangkan, dari beberapa nilai
karakter tersebut pihak lembaga pendidikan mempunyai kewenangan
tersendiri dalam menetapkan nilai utama pendidikan karakter yang akan
dikembangkan dalam pembelajarannya.
Soegeng (2013:261) mengemukakan bahwa terdapat 18 nilai
pendidikan karakter yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan
tujuan pendidikan nasional dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan
pendidikan karakter, yaitu (1) Religius; (2) Jujur; (3) Toleransi; (4)
Disiplin; (5) Kerja keras; (6) Kreatif; (7) Mandiri; (8) Demokratis; (9)Rasa
ingin tahu; (10) Semangat kebangsaan; (11) Cinta tanah air; (12)
Menghargai prestasi; (13) Bersahabat; (14) Cinta damai; (15) Gemar
membaca; (16) Peduli lingkungan; (17) Peduli sosial; dan (18) Tanggung
jawab. Adapun deskripsi dari masing-masing nilai pendidikan karakter
sebagai berikut.
Tabel 1
Deskripsi Nilai-nilai Pendidikan Karakter
No Nilai Deskripsi
.
1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang diabutnya,
toleran terhadap pelaksaan ibadah agama lain,
serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu

12
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dengannya.
4 Displin Tindak yang menunjukan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukan upaya sunguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8 Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dengan
orang lain.
9 Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
Tahu untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan
didengar.
10 Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berkewawasan
Kebangsaan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11 Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
Air menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan
politik bangsa.
12 Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

13
Prestasi untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, mengakui, dan menghormati
keberhasilan orang lain.
13 Bersahabat Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
orang lain.
14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
15 Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
Membaca berbagi bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
16 Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
Lingkungan mencegah kerusakan pada lingkungan alam
di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkannya.
18 Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk
Jawab melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan
Yang Maha Esa.

Deskripsi Nilai-nilai Pendidikan Karakter


1. Religuis

14
Karakter religius ini merupakan karakter yang patuh dan
taat akan ajaran agama (Wibowo, 2013:15). Dengan memiliki rasa saling
menghormati antar sesama umat beragama, memiliki toleransi yang tinggi
terhadap agama yang lain dan hidup rukun dengan sesama umat beragama,
baik yang seagama maupun yang tidak. Menurut Daryanto dan suryatri
(2013:144) nilai karakter religius terbagi menjadi beberapa indikator yaitu
sebagai berikut:
a) Mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan tuhan
dengan cara merawatnya dengan baik.
b) Mengagumi ciptaan dan kekuasan Tuhan yang telah menciptakan berbagai
jenis bahas dan suku.
2. Jujur
Wibowo (2013:15) menjelaskan bahwa jujur adalah
karakter yang mampu membuat seseorang itu menjadi mudah dipercaya baik
perkataan maupun perbuatan. Wahab dan Udin juga berkata bahwa jujur
merupakan suatu tindakan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jujur
akan membuat anak akan menjadi lebih terbuka dalam menyampaikan
pemikiran. Apabila anak terbiasa jujur, maka saat tidak jujur anak tersebut
merasa bersalah dan berusaha untuk terus jujur.
a) Menjawab pertanyaan berdasarkan sesuatu yang diketahui.
b) Mengatakan sesuatu dengan sungguh telah terjadi atau dialami.
c) Mengemukaan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan keyakinan dan
kenyataan.
3. Toleransi
Zubaedi (2012:20) menjelaskan bahwa toleransi yaitu
menghormati martabat dan semua orang meskipun keyakinan dan perilaku
mereka berbeda dengan yang lain. Toleransi akan menciptakan sesuatu
hubungan yang baik dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat. Toleransi
akan menjauhkan suatu bangsa dari perpecahan yang biasanya diakibatkan
oleh adanya masalah yang berkaitan dengan berbagai perbedaan yanga ada
dalam kehidupan bangsa.

15
4. Disiplin
Merupakan karakter yang menunjukan sikap taat dan tertib
terhadap berbagai aturan atau ketentuan yang ada, baik di sekolah, dirumah
maupun di lingkungan masyrakat. Daryanto dan Suryatri (2013 :49)
berpendapat bahwa disiplin berkaitan dengan kotmitmen yang dimiliki oleh
individu untuk mematuhi peraturan yang diciptakan oleh diri sendiri maupun
orang lain.
a) Melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab.
b) Tepat waktu.
c) Menyelesaikan tugas pada waktunya.
5. Kerja Keras
Narwanti (2011:29) menyatakan bahwa kerja keras
merupakan perilaku sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan untuk
menyelesaikan sesuatu. Kerja keras menunjukan perilaku pantang menyerah
yang dimiliki seseorang dimana seseorang tidak dapat berhenti berusaha
sampai apa yang diinginkan tersebut selesai dan mendapatkan hasil yang
diinginkan.
a) Melaksanakan semua tugas dengan sungguh-sungguh.
b) Fokus terhadap tugas yang telah diberikan.
6. Kreatif
Menurut Samni dan Hariyanto (2013:51) kreatif berarti mampu
menyelesaikan suatu masalah secara inovatif, luwes, kritis, dan dapat
membaca situasi serta memanfaatkan peluang yang ada. Menciptakan sesuatu
yang belum ada dengan memanfatkan segala sesuatu yang dimiliki.
a) Membuat suatu karya dari bahan yang ada.
b) Mengusulkan suatu kegiatan baru.
7. Mandiri
Wibowo (2013:16) menyebutkan bahwa perilaku yang
selalu berusaha untuk melakukan sesuatu sendiri tanpa harus bergantung
dengan sesorang disebut juga mandiri. Karakter mandiri akan mampu
membuat seseorang anak untuk menjadi lebih percaya diri dalam bertindak

16
maupun dalam mengambil suatu keputusan. Sehinnga anak akan dapat
melakukan segala sesuatu secara individu tanpa campur tangan oleh orang
lain.
8. Demokratis
Lickona (2013:26) menyatakan bahwa demokratis adalah suatu
sikap peduli terhadap hak-hak yang dimiliki oleh orang lain demi kebaikan
bersama. Jadi setiap anak memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
melakukan segala sesuatu yang dia inginkan baik dalam kehidupan di sekolah,
keluarga, maupun lingkungan.
a) Mengemukakan pendapat mengenai sesuatu.
b) Menerima arahan dari orang lain.
c) Membiasakan diri bermusyawarah.
9. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu adalah perilaku yang selalu aktif dalam mencari
informasi atupun sesuatu yang belum diketahui. Berusaha lebih untuk
mengetahui berbagai hal secara lebih mendalam. Wahab dan Udin (1998: 4—
18) menyebutkan bahwa rasa ingin tahu merupakan sebuah perilaku yang
selalu penasaran akan sesuatu yang lebih jauh, mendalam, dan lebih luas lagi.
Rasa ingin tahu bisa membuat seorang anak menjadi lebih kritis dalam
menanggapi berbagai hal yang ia temui di lingkungan masyarakat. Sehingga
akan dapat membuat anak memiliki pengetahuan yang lebih banyak.
a) Bertanya tentang sesuatu yang belum diketahui.
b) Mendiskusikan sesuatu yang baru dilihat atau didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Semangat kebangsaan yaitu cara berpikir dan berpengetahuan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri sendiri
dan kelompok. Jadi semangat kebangsaan akan menciptakan Indonesia yang
memiliki kepedulian sesama warga Negara Indonesia. Samani dan Hariyanto
(2013:53) semangat kebangsaan menyangkut hak-hak dan kewajiban sebagai
warga Negara.

17
a) Mengakui hak dan kewajiban antara diri sendiri, lingkungan, dan berbagai
komponen yang ada dalam lingkup masyarakat.
b) Bisa saling membantu antar teman yang berbeda suku, etnis, agama, dan
budaya.
11. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air yaitu cara berpikir dan bersikap yang menunjukan
kesetiaan, kepedulian, penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik (Wibowo, 2013:16). Karakter cinta
tanah air dapat ditanamkan sejak dini melalui pendidikan karakter di sekolah
dengan membiasakan anak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar dan menggunakan produk olahan dalam negeri.
a) Mengagumi keindahan geografis yang dimiliki oleh Indonesia.
b) Menyenangi berbagai macam suku dan budaya yang ada.
12. Menghargai Prestasi
Wibowo (2013:16) menjelaskan tentang menghargai prestasi yaitu sikap
dan tindakan kita untuk mendorong seseorang untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyrakat, mengakui serta menghargai, dan menghormati
keberhasilan orang lain. Sikap menghargai prestasi ini saling mendorong
seseorang dengan hal positif yang di lakukannya. Tidak menganggap sepele
sesuatu yang diperoleh seseorang tersebut.
a) Menghargai karya orang lain.
b) Menghargai kerja keras orang lain.
c) Menghargai ciptaan-ciptaan yang di temukan.
13. Bersahabat
Bersahabat adalah perilaku yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bisa bekerja sama dengan orang lain. Tindakan yang menjadikan
seseorang mudah akrab dan dekat dengan orang lain dengan teman maupun
orang yang baru diketahuinya. Karakter bersahabat ini menjadikan seorang
anak mudah bergaul dengan teman sebayanya menjadikan individu yang baik.
a) Bisa bekerjama dengan baik di dalam kelompok.
b) Selalu berpendapat.

18
c) Bergaul dengn cepat dan membaur dengan teman baru.

14. Cintai Damai


Cintai damai yaitu sikap, tindakan, maupun perkataan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan nyaman. Wibowo (2013:16)
mengatakan karakter cinta damai tercermin dalam perilaku yang tenang dalam
menanggapi berbagai situasi yang ditemuinya. Tidak menggunakan cara kasar
dalam menangani suatu masalah. Karakter cinta damai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif dan aman bahkan nyaman.
a) Menciptakan suasana kelas dan bekerja yang nyaman, tentram serta
harmonis.
b) Membiasakan warga sekolah dengan perilaku anti kekerasan.
c) Perilaku yang penuh kasih sayang dan kejujuran.
15. Gemar Membaca
Adalah kebiasaan menyediakan waktu atau menyelesaikan sedikit
waktu itu untuk membaca untuk kebaikan dirinya. (Wibowo,2013:16)
Membaca akan membuat seseorang mengetahui segala sesuatu yang terjadi
melalui buku maupun bacaan. Membaca membuat seseorang menjadi
berwawasan luas. Berikut adalah indikator yang dapat menggambarkan nilai
karakter gemar membaca.
a) Membaca buku sekolah.
b) Membaca koran dan majalah.
c) Membaca buku yang ada di sekitarnya.
16. Peduli Lingkungan
Menurut Wibowo (2013:16) peduli lingkungan berati sikap dan
tindakan kita terhadap lingkungan sekitar kita serta mencintai alam. berupa
menjaga lingkungan agar tetap indah terawat. Mengupayakan memperbaiki
kerusakan alam yang terjadi akibat ulah manusia. Tindakan cinta lingkungan
bisa dilakukan dengan hal–hal yang kecil, dengan membuang sampah pada
tempatnya, tidak menggunakan plastik dan lain sebagainya.
a) Membuang sampah pada tempatnya.

19
b) Menjaga kebersihan rumah .

17. Peduli Sosial


Menurut Suyadi (2013:9) menjelaskan bahwa peduli sosial adalah sikap
dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun
masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan Narwati (2012:64—68)
menyatakan bahwa peduli sosial merupakan sikap, tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain, dan masyarakat yang membutuhkan.
Peduli sosial merupakan salah satu pendidikan karakter yang harus diterapkan
pada proses pembelajaran. Menurut Muchlas Samani dan Harianto
peduli sosial, yaitu (1) Memperlakukan orang dengan sopan; (2)
Bertindak santun; (3) Toleran terhadap perbedaan; (4) Tidak
menyakiti orang lain; (5) Tidak mengambil keuntungan dari orang
lain; (6) Mampu bekerja sama; (7) Mau terlibat dalam kegiatan masyarakat;
(8) Menyayangi manusia dan makhluk lain; dan (9) Cinta damai dalam
menghadapi persoalalan.
Dalam melaksanakan pendidikan karakter peduli sosial, peneliti
menggunakan indikator keberhasilan sekolah dan kelas yang terdapat di
dalam panduan penerapan pendidikan karakter bangsa yang diterbitkan oleh
Kemendiknas (dalam Masrukhan, 2011:30—31) yaitu (1) Memfasilitasi
kegiatan bersifat sosial; (2) Melakukan aksi sosial; (3) Menyediakan fasilitas
untuk menyumbang; (4) Berempati kepada sesama teman kelas; (5)
Membangun kerukunan warga kelas; (6) Membagi makanan dengan teman;
(7) Berterima kasih kepada petugas kebersihan sekolah; (8) Meminjamkan
alat tulis kepada teman yang tidak membawa atau tidak punya; (9)
Mengumpulkan uang dan barang untuk korban bencana alam; (10)
Mengunjungi rumah yatim dan panti jompo; (11) Menghormati petugas-
petugas sekolah; dan (12) Membantu teman yang sedang memerlukan
bantuan.

20
Contoh perbuatan-perbuatan dalam menanamkan sikap peduli sosial
yaitu sebagai berikut:
a. Menengok saudara atau tetangga yang sedang sakit.
b. Mengunjungi panti jompo.
c. Rajin bersedekah.
d. Berbagi kepada anak jalanan.
e. Memberikan sumbangan pada korban bencana alam.
18. Tanggung Jawab
Wibowo (2013:17) menyatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap
dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang
seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan,
Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Apabila seorang anak memiliki karakter
tanggung jawab yang tinggi maka akan mampu melaksakan segala sesuatu
dengan sungguh-sungguh.
a) Melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa di suruh.
b) Berani menanggung resiko atau akibat dari segala sesuatu ataupun
perbuatan yang di lakukan.
c) Bersedia mengakui segala kesalahan yang di lakukan.

2. Film
Undang-undang perfilman nomor 8 tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1
bahwa film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa audio-visual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi
dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, atau bahkan hasil
penemuan teknologi lainya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui
proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan
ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sebagainya.
Tayangan film berpengaruh terhadap jiwa manusia, penonton tidak hanya
sewaktu menonton saja tetapi sampai waktu yang cukup lama. Misalnya
penipuan terhadap cara berpakaian atau model rambut, hal ini disebut imitasi.
Kategori penonton yang mudah terpengaruh adalah anak-anak sebagai generasi

21
muda. Analisis peneliti terhadap film animasi Adit dan Sopo Jarwo beracuan
serta berpegang terhadap teori strukturalisme yang dijelaskan oleh
Nurgiyantoro (2002:36) bahwa strukturalisme dapat dipandang sebagai salah
satu pendekatan kesastraan yang menekankan pada kajian hubungan antar
unsur pembangunan karya yang bersangkutan. Analisis struktural penelitian ini
dilakukan dengan mengkaji, mengidentifikasi, mendeskripsikan fungsi, dan
hubungan antar unsur intrinsik film animasi Adit dan Sopo Jarwo.
Seperti halnya karya sastra dalam bentuk tulisan, film juga memiliki unsur
intrinsik, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Tokoh (penokohan)
Penokohan meliputi peran dan sifat-sifat tokoh yang diciptakan oleh
pengarang. Seperti yang diungkapkan Jones (dalam Nurgiyantoro,
2002:165) penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ini memiliki tokoh utama yaitu
Adit dan Sopo Jarwo. Adit tokoh utama yang selalu ngebut dalam naik
sepeda. Denis teman akrab Adit yang memiliki sikap pemalu dan takut sama
bang Jarwo, Adel selalu ceria saat naik sepeda bersama Adit, Bunda, Ibu
Adit yang sangat teliti saat menjelaskan sesuatu, Ayah memiliki sikap
ceroboh dan lupa, Bang Jarwo adalah tokoh Utama yang selalu membuat
onar dan kadang juga bisa di andalkan, tapi sangat ceroboh, Sopo teman
karibnya Jarwo yang selalu di suruh membantu Jarwo, Haji Udin memiliki
sikap bijaksana dan sering menjadi pemecah masalah.
b) Tema
Tema adalah gagasan yang menjadi landasan suatu cerita. Menurut
Nurgiyantoro (2002:68) tema merupakan gagasan dasar umum yang
menompang sebuah karya sastra. Tema film animasi Adit dan Sopo Jarwo
episode 22 ini adalah “Kabar burung bikin bingung”, dimana animasi ini
menceritakan kesalah pahaman Jarwo yang salah menerima dan menafsirkan
apa yang di dengarnya dari Adit”.
c) Alur

22
Alur cerita yaitu jalan cerita yang dibuat pengarang
dalam menjalin kejadian secara berututan. Film animasi Adit dan sopo
Jarwo episode 22 ini memiliki alur maju dimana Jarwo melakukan kesalah
pahaman terhadap apa yang didengarnya dan akibatnya dia menanggung
semua kesalahan itu dengan bertanggung jawab apa yang telah
diperbuatnya.
d) Latar
Latar yaitu tempat, situasi, dan waktu terjadinya peristiwa yang ada
dalam cerita itu. Unsur latar dapat dibedakan dalam tiga unsur pokok, yaitu
tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing
menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara
sendiri, pada kenyataan saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama
lain (Nurgiatoro, 2002:248).
Latar belakang film Adit dan Sopo Jarwo ini mengambil lokasi di
Desa depan rumahnya Adit.
e) Sudut Pandang
Sudut pandang, point of view, view point merupakan salah satu
unsur fiksi yang stanton digolongkan sebagai sarana cerita, leteraty device.
Walaupun demikian, hal itu tidak berarti bahwa perannya dalam fiksi tidak
penting. Sudut pandang haruslah dipertimbangkan kehadirannya, bentuknya,
sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian cerita
(Nurgiantoro, 2002:248)
Dalam film Adit dan Sopo Jarwo kali ini pembuat film memberikan
sudut pandang yang unik dimana sudut yang dipilih adalah sudut pandang
orang ketiga serba tahu, sudut pandang orang ketiga serba tahu adalah
penonton mengerti apa saja yang ada dalam film tersebut.
f) Amanat
Amanat, moral atau pesan dapat dipahami sebagai sesuatu yang
ingin disampaikan kepada penonton. Sesuatu itu berkaitan dengan hal yang
positif, bermanfaat bagi kehidupan dan mendidik.

23
Selain unsur instrinsik, unsur ekstrinsik juga terdapat dalam suatu
karya sastra. Untuk ekstrinsik yaitu unsur yang berada diluar cerita, namun
secara tidak langsung mempengaruhi sistem organisme karya sastra, seperti
yang diungkapkan oleh Nuriyantoro (2002:23).
Amanat film ini mengajarkan kita untuk saling peduli sosial terhadap
semua orang, seperti Sopo dan Jarwo yang meminta sumbangan sosial
kepada warga setempat.
g) Animasi
Kata animasi berasal dari bahasa latin, anima yang berarti
“hidup” atau animare yang berarti “meniupkan hidup ke dalam”. Kemudian
istilah ini dalih bahasakan ke dalam bahasa Inggris menjadi animate yang
berarti “memberi hidup” (to give life to) atau animation yang berarti ilusi
gerakan atau hidup. Namun istilah animation dialih bahasakan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi animasi. Animasi merupakan suatu teknik
visualisasi yang banyak sekali dipakai di dunia perfilman dewasa ini, baik
sebagai satu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu live action maupun
bersatu dalam live action (Ranang, 2010:9).

3. Adit dan Sopo Jarwo


"Adit, Bang Jarwo makin deket!", "Welhadalah, Adiiit!". Sebagian anak-
anak Indonesia sudah akrab dengan dialog tersebut. Kata-kata tersebut selalu
terdengar dalam pembuka serial animasi Adit dan Sopo Jarwo. Serial animasi
produksi MD Animation itu tayang di salah satu televisi swasta yang juga
menayangkan serial animasi produksi Malaysia seperti "Upin-Ipin",
"BoBoiBoy" dan "Pada Zaman Dahulu".
Berbicara tentang munculnya film animasi Adit Sopo Jarwo, film ini
muncul dari tangan-tangan kreatif yang di pimpin oleh Eki (kepala Dinas
Kreatif MD Animation). Eki mulai bergabung dengan MD Animation pada
2012 dan ditantang untuk membuat sebuah cerita animasi yang
menggabungkan "Tintin", "Home Alone", dan"Si Doel Anak Sekolahan".
Setelah berpikir dan melakukan riset akhirnya Eki bersama timnya mulai

24
menemukan gambaran serial ASJ. Awalnya terpikir judul "Sahabat Sejati" dan
"Petualangan Seru". Namun, setelah melakukan riset lebih lanjut, kebanyakan
judul serial animasi populer menggunakan nama karakter tokohnya sebagai
judul supaya lebih mengena dibenak penontonnya. Eki mengatakan karakter
tokoh yang pertama kali tercipta adalah Adit. Munculnya karakter Adit karena
Eki teringat dengan tokoh Kevin Mc Callister dalam film "Home Alone".
Sedangkan karakter Sopo dan Jarwo terpikir dari hubungan emosional antara
Babe Sabeni, Mas Karyo, dan Mandra dalam ”Si Doel”. Karena itulah tercipta
karakter dengan hubungan emosional antara Adit, Sopo, dan Jarwo.
Masing-masing karakter dalam ASJ memiliki cerita dan latar belakang.
Menurut dia, karakter masing-masing tokoh dalam serial tersebut
menggambarkan karakter masyarakat Indonesia. Adit adalah seorang anak yang
digambarkan memiliki keluarga yang sempurna. Meskipun tinggal di keluarga
yang sempurna, Adit memiliki ketulusan dalam berteman dan bermasyarakat.
Adit juga digambarkan sebagai anak yang tanpa beban. Adit tinggal bersama
dengan Ayah, Bunda, dan adiknya yang bernama Adel. Ayah adalah tipikal
orang yang ceroboh dan sering melupakan sesuatu, sedangkan Bunda tipikal
ibu yang disiplin dan sangat memperhatikan anak-anaknya. “Bunda itu lulusan
S2 yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sejak Adit lahir, tanpa
ingin menafikan peran ibu yang bekerja, kami ingin menggambarkan
bagaimana seorang ibu harus bersikap terhadap keluarganya" tutur Eki.
Adel digambarkan dalam serial ini adalah adik Adit yang belum bisa
berbicara lancar. Hanya ada tiga orang yang bisa memahami apa yang
disampaikan Adel, yaitu Adit, Sopo, dan Haji Udin. Menurut Eki, hanya orang-
orang yang tulus saja yang bisa mengerti ucapan Adel. Sedangkan Jarwo
adalah seorang pemuda yang berasal dari Semarang dan ikut kakaknya
merantau di Jakarta. Dia bercita-cita menjadi tentara, tetapi tidak kesampaian.
Karena itu, dia sering memperlakukan Sopo bagaikan prajurit anak buahnya.
Jarwo tinggal menumpang di rumah kakak perempuan dan suaminya di
Kampung Karet Berkah dan bekerja serabutan. Dalam salah satu episode,
Jarwo disebutkan memiliki saudara kembar bernama Jarwis yang nasibnya

25
lebih baik dari pada Jarwo. Sedangkan Sopo berasal dari Brebes, tapi pernah
menjadi kuli angkut di Stasiun Cirebon. Karena itu, dia suka senang hati
membantu orang dan tulus bersama Jarwo meskipun dia tidak lulus SD, Dia
anak ke-11 dari 12 bersaudara.
Karakter lain dalam serial itu adalah Haji Udin, yang menjabat sebagai ketua
RW di Kampung Karet Berkah.Menurut Eki, di masa mudanya Haji Udin
cukup bandel. Dibalik baju koko yang kerap dia pakai, badannya penuh tato.
Dimasa mudanya, Haji Udin juga merupakan anggota geng motor. Setelah
semakin dewasa, Haji Udin semakin bijak dan meninggalkan kehidupan masa
mudanya. Motor miliknya saat ini digunakan oleh Jarwo. Karena itu, Haji Udin
selalu bisa memberi nasihat kepada Jarwo karena dia dulu juga pernah muda
seperti Jarwo. Kalau kata orang, "Ane juga dulu pernah begitu". Bagi orang
yang pertama kali menonton ASJ dan melihat Haji Udin, tentu akan langsung
teringat dengan sosok Dedi Mizwar yang kini menjabat sebagai Wakil
Gubernur Jawa Barat. Menurut Eki, Haji Udin memang diciptakan berdasarkan
tokoh dan karakter Dedi Mizwar. “Kami izin kepada yang bersangkutan untuk
menggunakan tokoh dan karakternya pada figur Haji Udin”. Apalagi selama
ini Pak Wagub memiliki citra yang positif.
Tokoh lain dalam film Adit dan Sopo Jarwo adalah Denis, teman bermain
Adit. Denis memiliki karakter yang bertolak belakang dengan Adit yang tanpa
beban. Denis adalah anak yang selalu diliputi ketakutan dan ketidakpercayaan
diri. Tidak jarang, ketakutan dan ketidakpercayaan diri Denis membuat dia
tidak berkutik bila menghadapi suatu masalah. Namun, berkat bantuan
semangat dari Adit, dia berhasil menghadapi masalahnya meskipun akhirnya
muncul masalah baru. "Tutup mata kamu, ambil napas dalam-dalam, lalu
bayangkan kamu adalah pahlawan super" kata Adit bila memberi semangat
kepada Denis.
Banyak tokoh lainnya dalam film ini seperti Kang Ujang, penjual bakso asal
Garut yang juga seringkali menjadi "korban" Jarwo. Jarwo dan Sopo kerap
harus membantu Kang Ujang mencuci mangkok bakso untuk membayar utang-
utang mereka.

26
Selain menceritakan kehidupan masing-masing karakter di Kampung
Berkah, ASJ juga sesekali memasukkan karakter dari kehidupan nyata sebagai
bintang tamu. Bintang tamu yang pertama kali muncul adalah Madun dari
serial "Tendangan Si Madun" yang merupakan produksi MD Entertainment.
Setelah Madun, bintang tamu lain yang juga sempat muncul dalam beberapa
episode ASJ adalah "gilrband" Cherrybell. Salah satu cerita yang cukup
menarik adalah ketika Jarwo jatuh hati kepada salah satu personel Cherrybell.
Bintang tamu lain yang akan muncul adalah Armand Maulana. Apalagi saat
ini Armand sudah menyanyikan lagu tema ASJ yang berjudul “Hebatnya
Persahabatan”, setiap bintang tamu yang muncul selalu digambarkan memiliki
hubungan tertentu dengan salah satu atau beberapa karakter tetap ASJ.
Tokoh selanjutnya yang paling ingin dimunculkan dalam film ASJ ini
adalah Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar. Pasti akan ada tantangan
tersendiri untuk memunculkan hubungan antara Dedi Mizwar dengan karakter-
karakter di ASJ, apalagi ada karakter Haji Udin yang memang diciptakan
berdasarkan karakter Dedi Mizwar, bersama tim kreatif MD Animation
lainnya, memiliki harapan supaya dunia animasi Indonesia bisa semakin maju
dan lebih berkembang.
Dengan adanya Badan Ekonomi Kreatif, Eki berharap dalam jangka
waktu dekat bisa ada regulasi yang jelas untuk melindungi karya dan jenjang
karir pekerja animasi. Yang tidak kalah penting adalah adanya piranti lunak
untuk memproduksi animasi yang murah dan berkualitas ciptaan anak negeri,
selain itu, dia juga berharap studio animasi dan para animatornya bisa saling
bersinergi untuk mengembangkan animasi Indonesia. Salah satunya adalah
dengan bergabung dalam komunitas Indonesia Animation Army.
4. Kerangka berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti menayangkan film animasi Adit dan Sopo
Jarwo sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada
siswa. Setelah menonton film tersebut, siswa menerima pengetahuan dan
perilaku positif dari pesan dan informasi yang diterima dan berpengaruh pada
perilaku siswa.

27
Bagan Kerangka Pikir Penelitian Seperti di bawah ini

Film Animasi
Adit dan Sopo
Jarwo Pesan moral

Siswa

18 Point Daya tangkap


Karakter pesan moral

28
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilakukan dengan acuan beberapa penelitian yang
sudah pernah dilakukan karena terdapat aspek yang sama yaitu (oleh
Dhanang Lukmantoro 2091). Penelitian tersbut berjudul “Pesan Moral
dalam Animasi” The Boss baby” Sudut Pandang Bagi Siswa Sekolah
Dasar”di SD N 2 Taman di kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal
tujuan peneliti moral geneerasi muda yang rusak yang ditandai dengan
maraknya seks bebas, peredaran narkoba, tawuran, peredaran foto, dan
video seks yang terjadi pada pelajar. Hasil penelitian tentang film animasi
“ The Boss Baby”, mengandung nilai moral yang baik untuk anak sekolah
dasar, antara lain nilai kejujuran, keadilan, toleransi, bijaksana, disiplin.
Yang diharapkan mampu memberi perhatian lebih terhadap nilai moral
yang baik bagi sekolah dasar.
Penelitian lain yang meneliti tentang film animasi yang di teliti (Ririn
Laifatul Munawaroh, 2019) dengan judul “ nilai karakter dalam film
animasi Horton Hearts A Who” sudut pandang siswa kelas V SD Negeri 1
Glapansari Parakan Temanggung. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
film animasi ini terdapat atau mengandung 16 nilai karakter yang ada.
Penamanan nilai karakter baik baigi siswa melaui film animasi Horton
Hearts A Who. Tayangan yang di lihat oleh anak juga dapat
mempengaruhi perkembangan karakter anak, termasuk serial animasi ini.
oleh karena itu perlu adanya bimbingan orang tua saat menonton tayangan
animasi. Pesan-pesan yang terkandung melaui adegan dalam film ini baik
untuk perkembangan karakter bagi anak itu sendiri.

29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Peneltian
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, salah satu alasan penulis akan menggunakan metode kualitatif
dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu
data yang diperoleh dari fenomena yang terjadi dengan menggunakan
beberapa metode yang ada. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada
(Moleong, 2013:5).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fokus
penelitian yaitu mengenai analisis film animasi Adit dan Sopo Jarwo dalam
penanaman karakter peduli sosial.

B. Lokasi dan Latar Penelitian


Penelitian ini “Pesan moral Film Adit dan Sopo Jarwo (Penanaman
Nilai Karakter Siswa kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang) yaitu pada
episode 22 di Sekolah Dasar Muhammadyah 11 Semarang yang bertempat di
Jalan Tambak Dalam I nomor 89, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

C. Data dan Sumber Data


Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen-dokumen dan

30
lain-lain (Moleong, 2013:5). Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini
sumber datanya dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data Sugiyono (2010:193). Adapun pendapat Moleong
(2013:157) kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data tersebut dicatat
melalui catatan tertulis atau melalui perekam video, pengambilan foto, atau
film. Data primer dalam penelitian ini adalah film animasi Adit Sopo dan
Jarwo episode 22. Sumber data berupa film Adit Sopo dan Jarwo.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
dokumen Sugiyono (2010:193). Data sekunder dalam penelitian ini adalah
berupa hasil wawancara langsung dengan guru sekolah dasar dan wali
murid siswa.

D. Prosedur Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan (Sugiyono, 2010:308). Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, angket, dan dokumentasi.
1) Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam ( Sugiyono,
2010:319) Penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi
terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan

31
instrumen wawancara yang sering disebut dengan pedoman
wawancara. Pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang
dapat mencakup data, pengetahuan, konsep, pendapat, dan penilaian
narasumber terhadap fokus masalah yang dikaji dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai guru kelas IV dan
wali murid kelas IV mengenai film animasi Adit dan Sopo Jarwo
apakah sudah sesuai untuk anak Sekolah Dasar sehingga dapat
dijadikan sebagai contoh bagi anak-anak atau dapat dijadikan media
yang dapat menggambarkan perilaku yang memiliki nilai-nilai
karakter.
2) Observasi
Nasution (dalam Sugiyono, 2010:226) mengatakan bahwa
“observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”. Dalam
mengobservasi, peneliti menggunakan lembar observasi yang berisi
indikator tentang peran guru, indikator tentang nilai utama dalam
penguatan pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran, mengamati
karakter siswa dan mengisi lembar observasi yang sesuai di lapangan.
3) Angket
Sugiyono (2010:142) mengemukakan bahwa “kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan. Seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya”. Pertanyaan yang digunakan dalam
kuesioner yakni kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah
kalimat pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan lebih serius
sehingga memudahkan dalam hal melakukan analisis data
(Sugiyono, 2010:143). Angket ini ditujukan kepada siswa siswa
kelas IV, angket diberikan ketika siswa selesai menonton tayangan
film animasi Adit dan Sopo Jarwo, angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tentang nilai karakter yang dapat ditiru
atau diteladani dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo yaitu
peneliti membuat pertayaan mengenai hal-hal yang ada didalam film

32
animasi Adit dan Sopo Jarwo episode 22, kemudian siswa diminta
merespon pertanyaan dengan memberikan jawaban yang tepat.
4) Dokumentasi
Menurut Sugiyono, (2010:329) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu yang bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik dokumentasi
digunakan peneliti untuk memperoleh bukti data nyata penelitian.

E. Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif
menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Cara
pengujian kredibilitas data hasil kualitatif ini dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, analisis kasus negatif dan member check
(Sugiyono, 2010: 369—372). Dalam penelitian ini penulis menggunakan
teknik triangulasi. Menurut Moleong (2013:330) “Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam pengecekan
keabsahan data ini, peneliti menggunakan uji kredibititas data triangulasi
teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Salah satu pengecekan
keabsahan data dalam penelitian ini melalui triangulasi teknik yaitu tentang
nilai karakter yang sebelumnya diambil dari sumber peserta didik berupa
pemberian angket. Maka pengumpulan dan pengujian data yang telah
diperoleh dilakukan menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan
pengumpulan dokumentasi.

F. Teknik Analisis Data


Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiono, 2010:337)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing atau verification.

33
1) Data reduction (Reduksi data) adalah merangkum, memilih hal-hal
pokok, dan menfokuskan pada hal-hal yang penting serta
menyingkirkan data yang dipandang kurang penting.
2) Data display (Penyajian data) adalah cara yang dilakukan untuk
memudahkan, untuk memahami data. Dalam penelitian kualitatif,
yang paling sering adalah dengan teks yang bersifat naratif. Akan
tetapi bisa juga dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya.
Conclusion drawing atau verification (verifikasi dan simpulan) adalah
mengecek kembali pada catatan-catatan yang telah dibuat oleh peneliti
dan selanjutnya membuat simpulan-simpulan sementara.
3) Conclusion drawing (simpulan) adalah mengecek kembali pada
catatan-catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya
membuat simpulan-simpulan sementara.

G. Tahap Penelitian
Moleong (2013) menyatakan tahap penelitian kualitatif terdiri dari
empat tahap yaitu (1) Tahap Pra Lapangan, (2) Tahap Pekerjaan Lapangan,
(3) Tahap Analisis Data, (4) Tahap Penulisan Laporan. Adapun keterangan
dari masing-masing tahapan penelitian yang akan peneliti lakukan di SD
Muhammadyah 11 Semarang sebagai berikut :
1. Tahap Pra Lapangan
Peneliti membuat rancangan penelitian terlebih dahulu dan
melakukan survei pendahuluan, yakni dengan meminta izin terlebih
dahulu ke SD yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian dan
menyiapkan perlengkapan untuk penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Dalam hal ini peneliti memasuki dan memahamai latar penelitian
dalam rangka pengumpulan data selama penelitian di SD
Muhammadyah 11 Semarang.

34
3. Tahap Analisis Data
Pada tahapan ini peneliti menganalisis semua data yang telah
peneliti dapatkan saat berlangsungnya pengamatan, adapun tahap
pelaksanaan analisis data yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu
mengolah data yang sudah dikumpulkan dengan metode analisis data
kualitatif yaitu analisis data kualitatif deskriptif.
4. Tahap Penulisan Laporan
Adapun langkah terakhir yang harus dilakukan oleh peneliti adalah
membuat laporan penelitian, dalam tahapan yang terakhir ini peneliti
melaporkan seluruh kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan dengan
menggunakan laporan secara tertulis yang rancangan penulisannya telah
ditentukan.

35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Deskripsi Data

Film animasi Adit dan Sopo Jarwo, produki MD Animtion,


Indonesia. Film animasi asal Indonsia ini berkisah tentang pesahabatan
Adit dan Denis serta kekocakan yang dilakukan oleh Sopo dan Jarwo. Film
animasi ini menarik antusias penonton anak-anak, bahkan orang dewasa.
Berikut adalah analisis nilai karakter yang terdapat dalam film animasi
Adit dan Sopo Jarwo episode 22 “Kabar Burung Bikin Bingung”.

Gambar 4.1 Jarwo sedang berkata jujur terhadap perbuatan yang


dilakukan.
Gambar 4.1 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai jujur, pada
menit ke- 05:07 Jarwo berkata jujur kepada haji Udin dan warga di rumahnya
Adit.
Haji Udin : “Wo balikin duit sumbangan
warga”.
Jarwo : “Iya Bang iya”.
Haji Udin : “Terus sama tenda dan kursi”.
Dialog di atas menujukan Jarwo menunjukan sikap jujurnya.

36
Gambar 4.2 warga berkumpul di rumah Adit untuk tahlil.
Gambar 4.2 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai religius.
Pada menit 02:43 saat warga berkumpul di depan rumah Adit yang
menunjukan karakter religius.
Jarwo : “Sopo taruh depan sana bunga dan ucapan
meninggalnya, biar di lihat oleh warga”.
Sopo : “iya boss iya”.
Dialog Sopo dan Jarwo menunjukan karakter yang religius.

Gambar 4.3 Jarwo sedang menurunkan tratak.


Gambar 4.3 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai kerja
keras. Pada menit 05.25 yaitu Jarwo menunjukan sikap kerja keras.
Adit : ”Bang Jarwo tnurunkanya hati–hati ya”.
Jarwo : “Iya Dit tak turunin baik–baik”.
Dialog dan gambar di atas menunjukan bahwa bang Jarwo memiliki
karakter yang kerja keras.

37
Gambar 4.4 Jarwo dan Sopo berkeliling mencari sumbangan.
Gambar 4.4 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai kreatif. Pada
menit 02:27 Sopo dan Jarwo yang menunjukan sikap kreatif
Jarwo : “Ayo Po kita berkeliling mencari sumbangan ke warga”.
Sopo : “Baik Bos”.
Dari dialog di atas menunjukan bahwa Jarwo dan Sopo memiliki Karakter
kreatif.

Gambar 4.5 Kang Ujang dan Jarwo bercerita tentang ayah Adit.
Gambar 4.5 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai komunikatif.
Pada menit 02:23 menunjukan sikap komunikatif bang Jarwo dan kang Ujang
berkomunikasi.
Kang Ujang : “Soal jodoh, lahir dan mati tidak ada yang tahu”.
Jarwo : “Iya Bang”.
Sopo : “Mengangguk”.
Jarwo : “Ayo Sopo”.

38
Gambar 4.6 Haji Udin melerai warga dengan Jarwo.
Gambar 4.6 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai cinta damai.
Pada menit ke 04:58 menunjukan cinta damai oleh haji Udin melerai warga
yang bertengkar dengan Jarwo.
Warga : “Bang Jarwo sini kembalikan uang kami, huuuuuu”.
Jarwo : “Iya iya”.
Haji Udin : “Sudah–sudah tidak perlu dengan kekerasan, bisa di selesaikan
dengan baik–baik”.
Dialog di atas menunjukan sikap cinta damai yang di tunjukan Haji Udin.

Gambar 4.7 Adit yang sedang bertanya kepada salah satu warga.
Gambar 4.7 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai rasa ingin tahu.
Gambar yang menunjukan rasa ingin tahu Adit terhadap keramaian yang terjadi
di rumahnya pada menit ke 03.14.
Warga : “Kamu yang sabar ya Dit”.
Adit : “Lha emang ada apa pak Dasuki?”
Dialog di atas menunjukan bahwa Adit memiliki sikap rasa ingin tahu.

39
Gambar 4.8 Bang haji Udin mengapresiasi perbuatan Jarwo.
Gambar 4.8 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai menghargai.
Gambar dimana bang Haji Udin yang menghargai prestasi Jarwo pada menit ke
04:31.
Haji Udin : “Wo emang kamu sangat peduli kepada warga sini,
tapi haruslah memastikan kebenaran berita, bukan berdasarkan
katanya”.
Jarwo : “Iya Bang tapi, tapi Bang…”.
Dari dialog di atas menunjukan sikap haji Udin yang menghargai prestasinya
si Jarwo.

Gambar 4.9 Jarwo menurunkan Tratak.


Gambar 4.9 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai tanggung
jawab. Pada menit ke 05: 58 menunjukan sikap tanggung jawab yang dilakukan
oleh Jarwo terhadap apa yang sudah ia perbuat.
Haji Udin : “Gini gini Wo, kamu balikin deh uang warga dan kueri dan
tratak yang ada di sini”
Jarwo : “Saya sendiri Bang?”
Haji Udin : “Ya kamu sendiri”.

40
Dari dialog di atas menunjukan sikap tanggung jawab si Jarwo.

Gambar 4.10 Jarwo dan Sopo meminta sumbangan lelayu.


Gambar 4.10 adalah hasil screenshot yang mengandung nilai peduli
sosial. Pada menit ke 01:27 menunjukan Jarwo dan Sopo berkeliling Desa
membawa kardus penggalangan dana.
Jarwo : “Capek juga yap o berkeliling cari sumbangan”.
Sopo : “Bener juga kamu Boss”.
2. Temuan Hasil Penelitian
Temuan hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 11
semarang pada tanggal 16 dan 19 September 2019 tentang pesan moral film
animasi Adit dan Sopo Jarwo (penanaman nilai karakter siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 11 Semarang) episode 22 “kabar burung bikin linglung” di
bantu oleh siswa kelas IV, guru kelas IV serta kepala sekolah SD
Muhammadiyah 11 Semarang.
a. Sinopsis
Awal cerita di pagi hari yang cerah seperti biasa Adit ,Denis, dan
Adel mengendarai sepeda dengan terburu–buru, berpapasan dengan bang
Sopo Jarwo yang mengendarai montor tuanya di jalan desa, Adit dengan
kencang mengayuh sepedanya. Dari belakang Sopo dan Jarwo mengejar,
karena bang Jarwo mengendari montor dengan ugal–ugalan hampir saja
menabrak nenek–nenek yang berjalan kaki. Sopo dan Jarwo mengambil
jalan pintas untuk mengejar Adit, Denis, dan Adel. Adit Denis, dan Adel
dihadang Sopo Jarwo, sambil meminta maaf Adit segera meminta maaf
dan meninggalkan bang Sopo Jarwo. Adit dan Denis berbincang-bincang
dan bang Sopo Jarwo salah mendengar dan salah paham. Karena salah

41
mendengar yang dikira ayah Adit meninggal dengan sigap, bang Sopo
dan Jarwo berkeliling desa untuk meminta sumbangan kematian ayah
Adit.
Waktu berjalan siang yang terik saat Sopo dan Jarwo berkeliling
mereka berdua kelelahan. Jarwo ingin menggunakan duit hasil
sumbangan untuk membeli bakso. Sopo dan Jarwo memakan bakso dan
bercerita dengan kang Ujang penjual bakso langganan. Setelah selesai
menghabiskan bakso Sopo dan Jarwo pergi ke rumahnya Adit. Di rumah
Adit warga sudah berkumpul memasang tenda atau tratak di depan
rumah, serta Sopo membawa buket bung besar.
Adit Denis, dan Adel datang. Adit dan Denis kaget karena ada
keramaian di rumah Adit. Denis cemas dan berpikir yang tidak–tidak,
tapi Adit dengan tenang berjalan menghampiri keramaian. Salah satu
warga menghampiri Adit dan menasehati Adit supaya tabah dan sabar.
Ibu Adit datang dengan terheran–heran dan bertanya kepada Adit
yang juga tidak tau apa yang terjadi sehingga rumah mererka ramai.
Bang Jarwo memberitahu apa yang Jarwo ketahui atau yakini tentang
ayah Adit meninggal serta menyuruh ibu sabar. Tiba–tiba ayah keluar
dari dalam taxi sambil menyuruh mengambilkan laptop yang
ketinggalan. Bang Sopo, Jarwo, dan warga terheran–heran melihat ayah
Adit yang sehat saja. Jarwo mengira sedang di bodohi Adit, tapi
kenyatannya Jarwo lah yang salah paham sejak awal.
Pak haji Udin datang untung menengahi masalah kesalahpaham
yang terjadit akibat keteledoran Sopo dan Jarwo. Akibatnya warga
marah dan menuntut uang sumbangan dikembalikan. Dengan tenang pak
Haji menengahi kericuhan antara Jarwo dengan warga serta mencari
jalan tengah. Jarwo bertanggung jawab dan mengganti rugi serta
menunjukan atau membongkar tenda yang sudah terpasang. Kang Ujang
datang membawa bakso sebagai rasa belasungkawa. Tapi tidak terjadi
apa–apa dengan ayah Adit, baik saja Kang Ujang merasa ditipu dan
menyuruh Jarwo ganti rugi. Jarwo bertanggung jawab dan meminta maaf

42
kepada kang Ujang. Dan akhinya Jarwo menanggung kesalahpahaman
yang terjadi. Selesai.
b. Unsur intrinsik
Dalam cerita pasti di dalamnya terdapat suatu unsur–unsur yang
membangun dari luar maupun dari dalam cerita itu sendiri. Yaitu adanya
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tak lupa dalam film animasi Adit
dan Sopo Jarwo episode 22 ini juga memliki unsur yang sama pada
cerita lain. Unsur intrinsik yang menghidupkan cerita dalam film ini
meliputi:
a) Tokoh (penokohan)
Penokohan meliputi peran dan sifat-sifat tokoh yang
diciptakan oleh pengarang. Seperti yang diungkapkan Jones (dalam
Nurgiyantoro, 2002:165) penokohan adalah pelukisan gambaran
yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
(1) Adit
Adit merupakan tokoh utama yang memiliki kepribadian
yang baik, setiap hari bersama Denis selalu menaiki sepeda.

(2) Haji Udin


Haji Udin ketua Rw yang memiliki wajah seperti Deddy
Mizwar, yang bijaksana dan sering menjadi penengah atau
pemberi solusi untuk memecahkan masalah yang di timbulkan
oleh Sopo dan Jarwo.

43
(3) Kang Ujang
Kang Ujang adalah tukang bakso yang sering menyuruh
Sopo Jarwo untuk mencuci mangkok, sebagai ganti mereka
yang sering berhutang. Logatnya Kang Ujang seperti orang
sunda.

(4) Jarwo
Jarwo, pengangguran yang bekerja serabutan dan kadang
berseteru dengan Adit, tapi juga kadang bekerja sama.
sekarang menjadi pegawai Baba Chang.

44
(5) Sopo
Sopo merupakan temen seperjuangannya
Jarwo, sama seperti Jarwo, Sopo juga penganguran. Sopo
mempunyai bertubuh besar dan agak lamban saat berpikir,
watak, dan suara mirip dengan “Patrik Star”.

(6) Denis
Denis merupakan teman karib Adit yang selalu takut
melihat bang Jarwo dan kurang percaya diri.

(7) Bunda
Bunda, ibu Adit, yang selalu teliti saat meletakan sesuatu.

45
(8) Ayah
Ayah merupakan bapak Adit, yang teledor dan sering kelupaan
barang atau sesuatu.

b) Tema
Tema adalah gagasan yang menjadi landasan suatu
cerita. Menurut Nurgiyantoro (2002:68). Tema merupakan gagasan
dasar umum yang menopang sebuah karya sastra. Tema film animasi
Adit dan Sopo Jarwo episode 22 ini adalah “Kabar Burung Bikin
Bingung”, dimana animasi ini menceritakan kesalahpahaman Jarwo
yang salah menerima dan menafsikan apa yang di dengarnya dari
Adit”.
c) Alur
Alur cerita yaitu jalan cerita yang dibuat pengarang dalam
menjalin kejadian secara berurutan. Film animasi Adit dan Sopo
Jarwo episode 22 ini memiliki alur maju di mana Jarwo melakukan
kesalahpahaman terhadap apa yang di dengarnya dan akibatnya dia
menanggung semua kesalahan itu dengan bertanggung jawab apa
yang telah di perbuatnya.

46
d) Latar
Latar atau setting yaitu tempat, situasi, dan waktu terjadinya
peristiwa yang ada dalam cerita itu. Unsur latar dapat dibedakan
dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga
unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang
berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataan saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain (Nurgiatoro,
2002:248). Latar belakang film adit Sopo Jarwo ini mengambil
lokasi di kampung Berkah dan depan rumahnya Adit.
e) Sudut Pandang
Sudut pandang, point of view, view point merupakan
salah satu unsur fiksi yang Stanton digolongkan sebagai sarana
cerita, leteraty device. Walaupun demikian, hal itu tidak berarti
bahwa perannya dalam fiksi tidak penting. Sudut pandang haruslah
dipertimbangkan kehadirannya, bentuknya, sebab pemilihan sudut
pandang akan berpengaruh terhadap penyajian cerita (Nurgiantoro,
2002:248). Dalam film Adit dan Sopo Jarwo kali ini pembuat film
memberikan sudut pandang yang unik dimana sudut yang dipilih
adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu, sudut pandang orang
ketiga serba tahu adalah penonton mengerti apa saja yang ada dalam
film tersebut.
f) Amanat
Amanat, moral atau message dapat dipahami sebagai
sesuatu yang ingin disampaikan kepada penonton. Sesuatu itu
berkaitan dengan hal yang positif, bermanfaat bagi kehidupan dan
mendidik.
Selain unsur instrinsik, unsur ekstrinsik juga terdapat dalam suatu
karya sastra. Untuk ekstrinsik yaitu unsur yang berada diluar cerita,
namun secara tidak langsung mempengaruhi sistem organisme karya
sastra, seperti yang diungkapkan oleh Nuriyantoro (2002:23).
Amanat film ini mengajarkan kita untuk saling peduli sosial terhadap

47
semua orang, seperti Sopo dan Jarwo yang meminta sumbangan
sosial kepada warga setempat.
3. Nilai Karakter dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo
Hasil Analisis yang dilakukan oleh peneliti dan ditemukan sepuluh
nilai karakter dari delapan belas nilai karakter menurut Kemdiknas (2010)
(dalam Wibowo, 2016:14—15). Di setiap nilai yang ada dalam film
animasi Adit dan Sopo Jarwo dapat dilihat melalui adegan dan percakapan
antar pemain yang ditunjukan pada gambar, siap gambar menunjukan
niali–nilai karakter yang terdapat dicuplikan adegan dalam film animasi
Adit Sopo dan Jarwo. Berikut ini adalah tabel tentang karakter yang ada
dalam cuplikan adegan yang di sertai gambaran dan penjelasan:
Tabel 2
Hasil Analisis Nilai Karakter dalam Film Animasi
Adit dan Sopo Jarwo.
No Nilai Durasi menit Bukti gambar
karakterr ke-
1. Jujur Pada menit
ke- 05:07

Jarwo dengan jujur


menyesali
kecerobohannya.
2. Religius Pada menit
ke-02:43.

Di rumah Adit warga


berkumpul untuk
melakukan takziah.

48
3 Kerja keras

Sopo bekerja keras untuk


menurunkan atau
membongkar tratak atau
tenda.
4 Kreatif Pada menit ke-
02:27

Di sini, dengan inisaitif


Sopo dan Jarwo
berkeliling desa untuk
meminta sumbangan.
5 Bersahabat Pada menit
atau ke-02.23
komunikatif

Jarwo dan Kang Ujang


berbincang-bincang
mengenai ayah Adit
6 Cinta damai Pada menit
ke-04:58

Terlihat bang Udin


melerai keributan yang
terjadi.

49
7 Rasa ingin Pada menit
tahu ke- 03:14

Adegan dimana Adit lagi


bertanya dengan salah
satu warga yang sedang
berkumpul di rumahnya.
8 Menghargai Pada menit
prestasi ke-04:31

Bang Udin menghargai


apa yang Jarwo lakukan.
9 Tanggung Pada menit
jawab ke-05:58 an.

Jarwo bertanggung jawab


apa yang dilakukannya
yaitu dengan
mengembalikan kursi dan
tratak atau tenda.
10 Peduli sosial Pada menit
ke-01:27

Sopo dan Jarwo sedang

50
berkeliling membawa
kontak sumbangan buat
ayahnya Adit.

a. Hasil temuan anlisis nilai karakter di dalam film animasi Adit dan Sopo
Jarwo yang dilihat dari kacamata atau sudut pandang siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 11 Semarang Siwalan Gayamsari Kota Semarang.
1) Observasi

Observasi ini dilakukan oleh penelliti sebelum melakukan


penelitian yaitu di SD Muhammadiyah 11 Semarang. Observasi
dilakukan pada tanggal 4 Maret 2019 dengan mendatangi sekolah,
kemudian mengamati fasilitas, sarana, dan aktivitas belajar di dalam
kelas. Obsrvasi ini dilakukan untuk mengamati nilai karakter yang ada.
Observasi juga menanyai guru kelas. Guru kelas berpendapat dengan
animasi, alat bantu saat belajar sangat antusias. Hasil observasi
menunjukan bahwa siswa lebih senang dan tertarik belajar dengan apa
yang membuat mereka senang. Meraka sangat menyukai film animasi
yang di tayangkan oleh televisi.

Tabel 4.1

Hasil Analisis Nilai Karater Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo dari Sudut
Pandang Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
No Nama Nilai Karakter Bukti gambar

51
1 Afif 1. Kerja sama Pada menit ke 0:37 Sopo Jarwo

Akmal meminta sumbangan ke warga.

Saputra

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan tukang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

52
5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

2. Abel 1. Kerja sama Pada menit ke 01:37 Sopo

Fitrian Jarwo meminta sumbangan ke

Maheswa warga.

ri

2. Peduli sosial Pada menit ke 01:37 Sopo Jarwo

meminta sumbangan ke warga.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

53
4. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

5. Tanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

Jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

6. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

membongkar tratak.

3. Aprilia 1. Antagonis Jarwo memakai uang sumbangan

Dwi untuk beli bakso.

Zahrani Jarwo: “Capek juga ya dan juga

54
terasa lapar (sambil melirik kotak

sumbangan)”.

Sopo: “Jangan boss jangannn…”

2. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

membongkar tratak.

55
4. Ayrana 1. Kerja sama Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Kyra meminta sumbangan.

Wandara

sea

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

56
5 Cyndi 1. Kerja sama Pada

Kartika menit

Wati 01.37

Sopo dan Jarwo meminta

sumbangan.
2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

57
5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

6 Dinda 1. Peduli sosial Pada menit ke 01:37 Sopo Jarwo

Gita meminta sumbangan ke warga.

Swarasw

ati

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

58
4. Tanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

7. Diva 1. Membantu Pada menit ke 01:37 Sopo Jarwo

Nabila meminta sumbangan ke warga.

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

atau Jarwo berbicara dengan Kang

bersahabat Ujang tukang bakso.

59
3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

8. Dzikir 1. Kerjasama Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Mustaqi meminta sumbangan.

60
m

Widiyant

o
2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Tanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

61
9. Fitri 1. Buruk atau Jarwo mengambil duit sumbangan

Wulan antagonis yang terkumpul.

Dari

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

atau Jarwo berbicara dengan Kang

bersahabat Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

62
5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

10. Mega 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Purwatini meminta sumbangan.

ngtyas

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

63
4. Tanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

11. Meylani 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Ardhila meminta sumbangan.

Nur Aini

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

64
3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggun Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

12. Muhamm 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

ad Aldan meminta sumbangan.

65
Stoner

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

66
13. Muhamm 1. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

ad Jarwo berbicara dengan Kang

Ananda Ujang tukang bakso.

Riski

Saputra

2. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

3. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

4. kerja keras Pada menit ke 05:38 jarwo

menurukan tratak

67
14. Muhamm 1. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

ad Resky mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

2. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

3.kerja keras Pada menit ke 05:38 jarwo

menurukan tratak

15. Muhamm 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

ad meminta sumbangan.

68
Tristan

Aditya

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan tkang

ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Bekerja Pada menit ke 05:38 Jarwo

Keras menurukan tratak.

69
16. Nia 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Syahada meminta sumbangan.

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

70
5. Bekerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

17. Nur Putri 1. Antagonis Jarwo berniat mengambil uang

Indah sumbangan.

Yanti

2. Peduli sosial Sopo dan Jarwo meminta

sumbangan ke warga desa.

18 Purnomo 1. Peduli sosial Sopo dan Jarwo meminta

Saputra sumbangan ke warga desa.

71
2. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

3. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

19. Rachma 1. Kerja sama Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Zassqie meminta sumbangan.

Rinanti

2. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

meminta sumbangan.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

72
mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

20 Shofie 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Khoirunn meminta sumbangan.

isa

2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

73
3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Bekerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

21 Siti 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Mustika meminta sumbangan.

Asih

74
2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Peduli sosial Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

75
22 Yesya 1. Kerja sama Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Zahra meminta sumbangan.

Shebvila

2. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

meminta sumbangan.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

76
Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

6. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

23 Hana 1. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

Florisa mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

2. Kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

24 Ferdika 1. Peduli sosial Pada menit 01.37 Sopo dan Jarwo

Saputra meminta sumbangan.

77
2. Komunikatif Pada menit ke 02:29 Sopo dan

Jarwo berbicara dengan Kang

Ujang tukang bakso.

3. Jujur Pada menit ke 05:06 Jarwo

mengakui kesalahan karena

mengira ayah Adit meninggal.

4. Bertanggung Pada menit ke 05:06 Jarwo

jawab mengakui kesalahan dan

bertanggung jawab atas perbuatan

yang dilakukannya.

5. kerja keras Pada menit ke 05:38 Jarwo

menurukan tratak.

78
Dari data yang sudah diperoleh dapat disimpulkan bahwa dari 24 anak
yang didapat atau ditangkap nilai karakter : 1. Jujur (22 anak), 2. Religius (0
anak), 3. Kerja keras (19 anak), 4. Kreatif (0 anak), 5. Bersahabat atau
Komunikatif (16 anak), 6. Cinta Damai (0 anak), 7. Rasa Ingin Tahu (0 anak),
8. Menghargai Prestasi (0 anak), 9. Tanggung Jawab (21 anak), 10. Peduli
sosial (15 anak). Selain 10 karakter yang sudah di analisis juga ada yang
menjawab selain itu, sebanyak 7 anak melihat nilai karakter Kerja Sama, 2 anak
menuliskan karakter Antagonis dan 1 anak berpendapat poin karakter
Membantu.

2) Angket
Penelitian mengunakan angket sebagai instrumen penelitian untuk
mengtahui sejauh mana dampak tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo
pada penanaman nilai karakter siswa kelas IV di SD Muhammdiyah 11
Semarang.
Tabel 4.2 angket siswa kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang. Hasil
angket dari tabel merupakan penelitian yang dilakukan oleh siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 11 Semarang terhadap penanaman nilai karakter dalam film
animasi Adit dan Sopo Jarwo. Hasil persentase dapat di ketahui yang
diperoleh pada setiap pernyataan dengan cara menghitung banyak siswa yang
memilih iya atau tidak, kemudian dibagi jumlah siswa dan di kali 100%. Dari
data angket di atas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan siswa pada setiap
harinya menonton televisi sebanyak 91% dan 9% lainnya tidak menonton

79
televisi setiap harinya. Dan 91% yang ditonton oleh anak–anak atau siswa SD
kelas IV adalah film animsi, sedangkan 9% lainnya menonton seadanya.
Menurut data dari siswa, siswa yang memperoleh manfaat saat menonton
televisi sebanyak 67% dan 33% tidak memproleh manfaat saat menonton
televisi. Siswa kelas IV dengan persentase 46% meniru adegan atau
percakapan yang ada dalam film animasi, sedangkan 54% memilih untuk tidak
meniru Adegan maupun percakapan yang ada dalam film animasi. Ternyata
film animasi Adit dan Sopo Jarwo itu baik bagi siswa, buktinya 95% siswa
memilih ya dan 4% lainya tidak. Di dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo
ini terdapat nilai moral yang di lihat oleh siswa menentukan menjawab ya
pada angket sebanyak 87% dan sebanyak 13% tidak dapat mengetahui nilai
moral yang ada dalam film animasi ini. Tokoh Adit dalam film animasi Adit
dan Sopo Jarwo mempunya karakter yang jujur, dan karakter itu terlilhat dan
diketahui oleh siswa SD dengan persentase 96% menjawab ya dan 4% lainnya
menjawab tidak setuju. Tokoh Haji Udin yang adil dan baik hati itu bisa
diketahui oleh siswa dengan 100% menjawab ya dan 0% lain tidak
mengetahuinya. Karakter Denis yang menerima gagasan atau pendapat dari
orang lain, sebanyak 91% menjawab ya dan 9% menjawab tidak setuju dengan
Denis yang memiliki karakter atau sifat menerima gagasan atau pendapat.
Sifat bisa diandalkan dan bisa menepatkan diri pada situasi dan kondisi yang
dimiliki oleh Adit bias diketahui oleh siswa dengan 91% menjawab setuju dan
9% yang lain menjawab tidak setuju. Rasa belas kasih dan suka menolong
sesama yang dimiliki oleh tokoh–tokoh dalam film Adit dan Sopo Jarwo
dengan 100% siswa memilih setuju dan 0% memilih tidak setuju.
Adit memiliki sifat pemberani dan dapat bekerja sama dengan orang lain
hal ini mempunyai dampak baik bagi siswa dan juga merespon baik dengan
menjawab setuju sebanyak 100% dari 24 yang mengisi angket dan 0%
menjawab tidak setuju dengan sifat atau karakter yang ada pada Adit. Jarwo
salah satu karakter yang ada dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo yang
memiliki banyak sekali karakter dan salah satunya adalah sikap bertanggung
jawabnya dan sebanyak 87% siswa menjawab setuju dan 13% sisanya

80
menjawab tidak setuju. Tontonan yang baik dapat mendorong anak–anak
berbuat baik, hal ini juga ada di dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo yang
membuat siswa ingin memiliki nilai moral yang lebih baik sebanyak 96%
siswa menjawab setuju dan 4% memilih tidak setuju terdapat apa yang ia
dapat dalam film Adit dan Sopo Jarwo.
Karakter peduli sosial dalam tokoh Sopo dan Jarwo yang ada dalam film Adit
dan Sopo Jarwo ini terlihat oleh siswa 87% memilih setuju dan 13% memilih
tidak setuju. Tindakan tidak tanggung jawab yang dilakukan oleh Sopo dan
jarwo ini sebanyak 21% memilih setuju dan 79% memilih tidak setuju karena
Bang Sopo Jarwo memiliki sikap yang tanggung jawab terhadap apa yang
telah di lakukannya. Dalam hidup di masyarakat itu adanya suatu interaksi dan
salah satunya meniru tokoh baik seperti Adit, Sopo, jarwo, dan Bang Udin
dikehidupan mereka dan 83% siswa memilih setuju dan 13% memilih tidak
setuju untuk meniru tokoh baik dalam film animasi. Di dalam film pasti ada
yang namanya tokoh jahat, saat siswa mengisi angket untuk meniru tokoh
jahat masih ada siswa yang memilih meniru 4% dan 96% memilih tidak setuju
untuk meniru tokoh jahat ini. Film adit dan sopo jarwo memberikan moral
baik kepada penonton di sini khususnya siswa kelas IV SD Muhmmadiyah 11
Semarang 100% menjawab setuju memberikan mereka nilai moral yang baik
yang ada dalam film animasi dan 0% menjawab tidak setuju. Siswa memilih
atau mengisi angket untuk meniru dan menjalan moral baik dan di jalankan di
kehidupan sehari–harinya 96% menjawab setuju dan selebihnya 4% menjawab
tidak setuju untuk meniru atau melakukan moral baik yang ada dalam
film adit dan sopo jarwo dalam episode 22 ini.
3) Wawancara
a. Guru kelas
Analisis hasil wawancara dengan guru kelas yaitu ibu Sri Hartatik,
S.Pd. mengatakan bahwa tayangan di televisi untuk anak–anak sangat
memperhatikan, perlunya dampingan orang tua, menurutnya sekarang
tontonan kurang mendidik dan cuma memperhatikan dari segi ekonomi
saja tidak memperhatikan karakter maupun dampak dari tayangan.

81
Animasi yang baik dan pantas untuk di tonton oleh anak Sekolah Dasar
adalah animasi, suara karakter yang bias berubah–ubah, memiliki nilai
yang baik, sperti nilai keagamaan, toleransi, gotong royong. Perlunya
pantauan dan bimbingan orang tua walau orang tua sesibuk apapun harus
bias mendampingi dan memilih film yang baik. Menurut Bu Sri moral
anak sekolah dasar untuk saat ini sangat kritis, mereka meniru apa yang
mereka lihat dan sekarang tontonan yang ada di televisi itu utuk golongan
orang dewasa. Upin ipin adit dan sopo jarwo adalah salah satu film
animasi yang baik untuk dikonsumsi oleh anak–anak. 40% film animasi
sangat mempengaruhi pada nilai moral yang ada pada anak selebihnya
lingkungan dan orang tua. Film animasi sebagai media penanaman nilai
karakter moral bagi siswa bisa juga diterapkan, 20% dari sekolah, 30%
dari rumah dan sisanya 50% dari lingkungan. Film adit sopo jarwo dalam
episode 22 ini memiliki banyak sifat atau moral baik karena cerita dan
pembawaan suasana film yang menarik membuat siswa menyukai tokoh
dan tindakan tokoh. Ternyata dalam film animasi adit dan sopo jarwo
terdapat nilai karakter yang baik untuk ditiru oleh siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 11 Semarang. Menurut beliau film animasi adit dan sopo
jarwo baik untuk sarana penanaman moral karena baik, penanaman nilai
dalam film bisa dilakukan di sela–sela istirahat.
b. Kepala Sekolah
Banyak karakter dewasa yang justru di tonton oleh anak sekolah dasar
karena sekarang ini banyak film yang berbau remaja atau dewasa. Menurut
bapak kepala sekolah yaitu Bapak Sunarno, S.Pd. Sd tontonan yang pantas
untuk siswa SD yaitu, Adit dan Sopo Jarwo karena menurutnya memiliki
nilai, kerja sama, toleransi, religius, dan menarik dari segi sudut
pandangnya. Sebagai salah satu orang tua beliau menyampaikan pentingnya
dampingan orang tua saat menonton film, hal ini untuk mengawasi dan
mengarahkan anak. Moral anak sekarang dengan yang dahulu jauh berbeda,
pembimbingan moral kearah baik melalui karakter nasionalis yang cocok.
Film animasi dibuat seseorang untuk penikmat animasi atau sekarang anak–

82
anak yang beragam dan berbau dengan hal nyata di kehidupan sehari-hari.
Mempengaruhi atau tidaknya film naimasi terhadap nilai moral bergantung
pada film yang di tontonya. Film animasi sebagia media pembangun moral
siswa juga bisa dilakukan asal isi dalam film memiliki banyak karakter
yang baik, seperti religius. Film Adit dan Sopo Jarwo sangat bagus menarik
jika dijadikan sebagai media penanaman nilai moral karena sudah ada poin
18 karakter.
c. Wawancara Siswa
Table 4.3
Hasil Wawancara Siswa
N Nama Hasil wawancara
o
1 Afif Akmal Saputra Afif akmal Suka menonton televisi
setiap harinya dan dia suka
menonton film animasi hon the
sheep. Di dalam film sopo jarwo
terdapat moral baik seperti,
tanggung jawab, jujur. Ia akan
meniru adegan baik dalam film
animasi, menurutnya tokoh baik
dalam film adalah pak haji karena
suka menasehati. Dan tidak ada
tokoh jahat menurutnya.
2 Abel Fitrian Maheswari Dari data wawancara abel suka
menonton televisi setiap harinya
dan dia suka menonton film animasi
spongebob dan sii otan, saat
menonton sopo jarwo hal yang
disukai dalam film saat jarwo
menabrak nenek-nenek. Di dalam
film sopo jarwo terdapat moral baik

83
seperti, tanggung jawab, jujur. Ia
akan meniru adegan baik dalam
film animasi, menurutnya tokoh
baik dalam film adalah pak haji
karena suka menasehati. Dan tidak
ada tokoh jahat menurutnya.
3 Aprilia Dwi Zahrani Suka menonton televisi 2 jam setiap
harinya dan dia suka menonton film
animasi upin–ipin dan spongebob,
saat menonton sopo jarwo hal yang
disukai dalam film saat Jarwo
mengakui kesalahannya. Di dalam
film sopo jarwo terdapat moral baik
seperti, tanggung jawab, jujur. Ia
akan meniru adegan baik dalam
film animasi, menurutnya tokoh
baik dalam film adalah pak haji
karena suka menasehati. Dan tidak
ada tokoh jahat menurutnya.
4 Ayrana Kyra Wandarasea Dari hasil data wawancara Ayrana
Suka menonton televisi setiap
harinya dan dia suka menonton film
animasi shaun the sheep, saat
menonton sopo jarwo hal yang disui
dalam film saat Jarwo mengakui
kesalahannya. Di dalam film sopo
jarwo terdapat moral baik seperti,
tanggung jawab, jujur. Ia akan
meniru adegan baik dalam film
animasi, menurutnya tokoh baik
dalam film adalah pak haji karena

84
suka menasehati dan adit karena
suka menolong. Jarwo berwatak
jahat karena berbohong.
5 Cyndi Kartika Wati Suka menonton televisi setiap
harinya dan dia suka menonton film
animasi upin–ipin dam tayo, saat
menonton sopo jarwo hal yang disui
dalam film saat Jarwo mengakui
kesalahannya. Di dalam film sopo
jarwo terdapat moral baik seperti,
tanggung jawab, jujur. Ia akan
meniru adegan baik dalam film
animasi, menurutnya tokoh baik
dalam film adalah pak haji karena
suka menasehati. Dan tidak ada
tokoh jahat menurutnya.
6 Dinda Gita Swaraswati Dari data wawancara Dinda suka
menonton televisi setiap harinya
dan dia suka menonton film animasi
dhiva, saat menonton sopo jarwo
hal yang disukai dalam film saat
Jarwo mengakui kesalahannya. Di
dalam film sopo jarwo terdapat
moral baik seperti, tanggung jawab,
jujur. Ia akan meniru adegan baik
dalam film animasi, menurutnya
tokoh baik dalam film adalah Adit
karena suka menolongi. Dan jarwo
jahar karena mengambil uang
sumbangan.
7 Diva Nabila Dari hasil wawancara anak ini
dalam satu hari biisa menonton

85
televisi 1 jam tiap harinya. Dan dia
suak menonton Adit sopo jarwo.
Dia melihat watak baik pak haji
yang suka menolong dan dia juga
menemukan watak jahat dari jarwo
yang suka sembrono.
8 Dzikir Mustaqim Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap sore mega
Widiyanto
menonton televisi sopongebob, adit
sopo jarwo dan upin–ipin. Saat
menonton animasi Adit sopo jarwo
dia menemukan nilai baiki yaitu
jujur, tanggung jawab dan suka
membantu.
9 Fitri Wulan Dari Dari data hasil wawancara anak ini
Suka menonton televisi setiap
harinya dan dia suka menonton film
animasi adit sopo jarwo, saat
menonton sopo jarwo hal yang disui
dalam film saat Jarwo mengakui
kesalahannya. Di dalam film sopo
jarwo terdapat moral baik seperti ,
tanggung jawab, jujur. Ia akan
meniru adegan baik dalam film
animasi, menurutnya tokoh baik
dalam film adalah Adit yang suka
menolong dan tokoh jahat yaitu
jarwo yang kurang jujur.
10 Mega Purwatiningtyas Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap sore Mega
menonton televisi sopongebob, adit
sopo jarwo dan upin–ipin. Saat

86
menonton animasi Adit sopo jarwo
dia menemukan nilai baiki yaitu
jujur, tanggung jawab dan suka
membantu.
11 Meylani Ardhila Nur Aini Dari hasil wawncara yang sudah di
lakukukan setiap sore Meylani
menonton televisi sopongebob, adit
sopo jarwo dan upin–ipin. Saat
menonton animasi Adit sopo jarwo
dia menemukan nilai baik yaitu
jujur, tanggung jawab dan suka
membantu. Tokoh baik menurutnya
pak haji yang suka menolong dan
tokoh jahat yaitu jarwo menabrak
nenek.
12 Muhammad Aldan Stoner Hasil wawancara yaitu suka
menonton tapi tidak sering, film
yang di sukai yaitu sepongebob dan
dia juga menyuiaki film dit sopo
jarwo. Saat menonton film animasi
adit sopo jawo dia menemukan nilai
moral baik, jujur, bertanggung
jawab dan dia akan menerapkannya
dalam kehidupan sehari–hari
13 Muhammad Ananda Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukan setiap sore Riski menonton
Riski Saputra
televisi sopongebob, adit sopo
jarwo dan upin–ipin. Saat menonton
animasi Adit sopo jarwo dia
menemukan nilai baiki yaitu jujur,
tanggung jawab, dan suka
membantu

87
14 Muhammad Resky Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap sore menonton
tobot dan upin–ipin. Saat menonton
animasi Adit sopo jarwo dia
menemukan nilai baiki yaitu jujur,
tanggung jawab dan suka
membantu.dia menemukan nilai
moral baik dan akan menirunya
seperti jarwo yang jujur mengakui
kesalahannya.
15 Muhammad Tristan Muhammad Tristan sangat suka
menonton televisi, dia sering
Aditya
menonton animasi naruto dan
boruto. Dia juga suka film animasi
adit dan sopo jarwo, hal yang dia
sukai adalah adegan jarwo yang
mengakui keslahannya. Di dalam
film ia menemukan nilai moral
tanggung jawab dan jujur dan akan
menirukan nilai moral baik itu.
Jarwo adalah tokoh yang baik
karena jujur dan bertanggung
jawab.
16 Nia Syahada Dari hasil wawancara setiap hari
menghabiskan 2 jam untuk
menonton televisi dan dia sering
menonton spongebob dan adit sopo
jarwo. Dia menemukan moral baik
jujur dan bertanggung jawab. Adit
memiliki karakter yang seku
menolong dan jarwo jahat karena

88
memakai uang sumbangan katanya.
17 Nur Putri Indah Yanti Dari hasil wawncara yang sudah di
lakukukan setiap sore memenonton
televisi, Barbie dan upin–ipin. Saat
menonton animasi Adit sopo jarwo
dia menemukan nilai baiki yaitu
jujur, tanggung jawab dan suka
membantu
18 Purnomo Saputra Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap hari menonton
televisi tayo. Saat menonton
animasi Adit sopo jarwo dia
menemukan nilai baik yaitu jujur,
tanggung jawab dan suka
membantu. Dia saat di wawancarai
akan meniru adegan baik seperti
adit yang suka menolong dan
menhondari tokoh jarwo yang
sudah menabrak nenek–nenek.
19 Rachma Zassqie Rinanti Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap sore menonton
televisi sopongebob dan upin–ipin.
Saat menonton animasi Adit sopo
jarwo dia menemukan nilai baik
yaitu jujur, tanggung jawab dan
suka membantu. Dia akan meniru
adegan baik dalam film adit sopo
dan jarwo. Menurutnya tokoh baik
dalam film ini adalah jarwo yang
suka menolong.
20 Shofie Khoirunnisa Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap harinya menonton

89
televisi sopongebob, dan si otan.
Saat menonton animasi Adit sopo
jarwo dia menemukan nilai baik
yaitu jujur dan akan menirunya
dalam kehidupan sehari hari seperti
tokoh pak haji yang bersikap jujur.
21 Siti Mustika Asih Dari hasil wawancara yang sudah di
lakukukan setiap hari menonton
televisi upin–ipin. Saat menonton
animasi Adit sopo jarwo dia
menemukan nilai baik yaitu jujur,
tanggung jawab, dan suka
membantu.menutnya tokoh baik
yang ada dalam film yaitu jarwo
karena membantu mengumpulkan
dan sumbangan dan yang tidak
baiknya juga sopo dan jarwo karena
mengambil uang sumbangan.
22 Yesya Zahra Shebvila Suka menonton televisi setiap
harinya dan dia suka menonton film
animasi upin-ipin, saat menonton
sopo jarwo hal yang disukai dalam
film saat Jarwo mengakui
kesalahannya. Di dalam film sopo
jarwo terdapat moral baik seperti,
tanggung jawab, jujur. Ia akan
meniru adegan baik dalam film
animasi, menurutnya tokoh baik
dalam film adalah pak haji karena
suka menasehati. Dan tidak ada
tokoh jahat menurutnya.
23 Hana Florisa Dari hasil wawancara yang sudah di

90
lakukukan setiap hari menonton
televisi sepongebob dan upin–ipin.
Saat menonton animasi Adit sopo
jarwo dia menemukan nilai baik
yaitu jujur, tanggung jawab dan
suka membantu. Tokoh baik yaitu
pak haji yang suka menasehati.
24 Ferdika Saputra Dari hasil wawancara yang udah di
lakukan dia selalu menontot film 10
menit setiap harinya. Film yang di
tonton yaitu top, adit dan
spongebob. Dia suka film Adit sopo
jarwo yaitu adegan jarwo jujur dan
bertanggunga jawab. Saat di
wawancara dia menemukan nilai
moral baik dan akan menirunya.
Tokoh pak haji yang adil menjadi
contoh tokoh baik dalam film ini.

B. Pembahasan

Berdasarkan penjabaran mengenai hasil temuan yang telah dilakukan


pada tanggal 16 dan 19 september 2019 tentang penanaman nilai karakter
terhadap siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 11 Semarang. Film animasi
Adit dan Sopo Jarwo (episode 22) ini berdurasi 6 menit 25 detik, analisis
yang dilakukan adalah nilai karakter yang terkandung di dalam film animasi
Adit dan Sopo Jarwo berdasarkan sudut pandang siswa ataupun kemampun
siswa. Terdapat berbagai nilai karakter yang tentu perlu ditanamkan pada
anak sejak dini yaitu antara lain: 1) Religius; 2) Jujur; 3) Toleransi; 4)
Disiplin; 5) Kerja Keras; 6) Kreatif; 7) Mandiri; 8) Demokratis; 9) Rasa
Ingin Tahu; 10) Semangat; 11) Cinta Tanah Air; 12) Menghargai Prestasi;

91
13) Bersahabat; 14) Cinta Damai; 15) Gemar Membaca; 16) Peduli
Lingkungan; 17) Peduli Sosial; dan 18) Tanggung Jawab. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi nilai karakter anak adalah kecenderungan anak
yang gemar menonton tayangan televisi, tersebut dapat berpengaruh pada
nilai karakter anak karena pada dasarnya anak usia sekolah dasar senang
meniru apa yang mereka lihat tanpa mengetahui dampak positif dan negatif
bagi anak tersebut. Hal ini dapat diperhatikan orang tua untuk mengawasi
dalam menonton tayangan yang ada di televisi karena di Indonesia sendiri
tayangan televisi lebih dominan dengan sinetron-sinetron yang mengandung
kekerasan dan asmara yang tidak layak ditonton anak usia sekolah dasar.
Film merupakan salah satu yang disukai oleh anak, berdasarkan hasil
survei yang dilakukan oleh peneliti di kelas empat seluruh siswa suka
menonton film animasi, rata–rata mereka menonton setelah pulang sekolah.
Film ini dikemas dengan adegan dan suara yang khas budaya Indonesia,
karena itu bagus juga dijadikan media pembelajaran oleh guru karena
memiliki keunikan dan karakter budaya Indonesia, dan ada pesan moral
yang disampaikan yang tersirat maupun tersurat dalam film ini. Sekarang ini
film animasi sangat mudah diakses oleh semua masyarakat karena cepat
berkembangnya teknologi informasi sekarang ini. film yang diproduksi oleh
pihak dalam negeri maupun luar negeri sekarang sangat banyak, film
animasi Adit dan Sopo Jarwo dipilih sebagai objek penelitian. Alasannya,
karena film ini salah satu karya terbaik anak bangsa sendiri dan memiliki
karakter baik untuk anak, selain itu juga memiliki alur cerita yang mudah di
pahami oleh siswa. Film ini dii sukai anak–anak serta juga bisa menambah
wawasan anak karena di dalm film banyak adegan yang mendidik.
Berdasarkan hasil analisis film Adit dan Sopo Jarwo peneliti
menemukan sepuluh karakter acuan. Nilai karakter yang terdapat pada film
tersebut antaraa laini: 1. (Jujur), 2. (religious), 3. (kerja keras), 4.(kreatif), 5.
(komunikatif), 6.(cinta damai), 7.(rasa ingin tahu), 8.(menghargai prestasi),
9.(tanggung jawab), 10.(peduli sosial).

92
Dari angket yang sudah di analisis hampir seluruh siswa menemukan
sepuluh karakter yang ada dalam film. Namun hasilnya berbeda ketika siswa
diminta untuk menuliskan hanya dapat menemukan dua sampai enam nilai
karakter baik saja. Nilai karakter yng mereka tangkap dan dituliskan dengan
gaya mereka sendiri.
Dalam penelitian juga peneliti menumkan temuan lain, dimana siswa
tidak hannya menemukan karakter yang negatif. Hal ini membuktikan siswa
tidak hanya menemukann nilai baik namun juga nilai yang negatif, oleh
karena itu saat dalam menonton film animasi perlu adanya bimbingan oleh
orang tua agar siswa menerapakan nilai baiknya saja.
Dari hasil wawancara oleh guru kelas, kepala sekolah dan orang tua
dapat disimpulkan bahwa Film animasi Adit dan sopo Jarwo baik dan dapat
dijadikan referensi buat orang tua untuk anaknya untuk salah satu pilihan
penanaman nilai karakter sesuai dengan tingkatan perkembangan anak.

93
BAB V
SIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan
Berdasaran hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa film animasi Adit dan Sopo Jarwo yang dibuat oleh
anak bangsa sendiri ini, mengandung 10 nilai karakter yang ada. Nilai karakter
yang ada dalam film ini yaitu: (1) Jujur, (2) Religius, (3) kerja keras, (4)
Kreatif, (5) Bersahabat atau Komunikatif, (6) Cinta Damai, (7) Rasa Ingin
Tahu, (8) Menghargai Prestasi, (9) Tanggung Jawab, (10) Peduli Sosial. Hasil
data yang sudah dianalisis oleh peneliti bahwa ada 5 karakter yaitu: 1. Jujur, 2.

94
Kerja keras, 3. Bersahabat atau Komunikatif, 4. Tanggung Jawab, 5. Peduli
sosial. Selain 10 karakter yang sudah dianalisis juga ada yang menjawab selain
itu. Dan ada 7 anak melihat nilai karakter kerja sama, 2 anak menuliskan 2
karakter Antagonis, dan 1 anak berpendapat poin karakter Membantu.
Nilai–nilai karakter jahat (antagonis, Jarwo yang mengunakan uang
sumbangan) yang juga terdapat dalam film animasi “adit dan sopo jarwo”. Hal
ini membuktikan bahwa siswa tidak hanya menangkap nilai karakter baik
namun juga menangkap nilai karakter yang tidak baik juga. Namun film ini
masih cocok untuk ditonton oleh siswa SD dengan bimbingan orang tua
selama menonton film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Peran penting orang tua
dalam mendampingi tumbuh kembang anak, begitu juga dengan
pendampingan saat menonton tayangan atau film yang disukai oleh anak. Tak
hanya dalam pendampingan sekaligus juga buat menjadi penjembatan anak
saat mereka mengetahui hal baru yang belum diketahui oleh anak.

B. Saran
Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka diperoleh saran antara lain:
1. Bagi Guru
Guru dapat mengaplikasikanya ataupun menyisipkan film animasi
“Adit dan Sopo Jarwo” sebagai media penanaman nilai karakter baik bagi
siswa. Serta sebagi memberikan sesuatu berbeda dalam proses belajar
mengajar di kelas maupun diluar kelas.
2. Bagi Siswa
Dalam hal ini siswa tidak perlu takut atau ragu saat menonton film
animasi Adit dan Sopo Jarwo karena di dalamnya banyak sekali
mengandung nilai karakter baik yang disisipkan oleh tindakan atau
percakapan antar tokoh. Dan bisa juga menjadi alternative bagi siswa untuk
selalu termotivasi berbuat kebaikan seperti dalam film “adit dan sopo
jarwo”.
3. Bagi Orang Tua

95
Film animasi Adit dan Sopo dapat dijadikan referensi orang tua saat
memilih tontoan yang baik bagi anak yang banyak mengandung nilai
karakter baiknya.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hannya terfokus oleh satu kelas saja dan


membatasi episode film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Hasil penelitian hanya
di peruntungkan untuk Kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang. Dan hasil
penelitian hanya memuat 10 karakter dari 18 pin karakter yang ada, serta
hannya memfokuskan apa saja nilai karakter yang ditangkap atau berdasarkan
sudut pandang siswa. Serta peneliti menyadari masih banyak memiliki
kekurangan saat melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava


Media.

Lickona, Thomas. 2013.character matters (persoalan karakter): Bagaimana


membantu anak mengembangkn penilaian yang baik, integritas, dan
dan kebijakan penting lainnya. Terjemahan oleh Juma Abdu
Wamaungo dan Jean Antunes Rudolf Zein. Jakarta: Bumi
Aksara.Masrukhan, Ahsan. 2016. Pelaksaan Pendidikan Karakter
Peduli Sosial di SDNegeri Kotagede 5 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah DasarEdisi 29 Tahun ke-5 2016.

Moleong, Lexy.2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosda Karya.

96
Narwanti, Sri. 2012. Pendidikan Karakter. Jakarta: Failia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Purwanto, Ngalim. 2009. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung: PT


Remaja Rosda Karya.

Ranang, A.S, dkk. 2010. Animasi Kartun Analog Sampai Digital.Jakarta Barat:PT
Indeks.
Samani, Muchlas. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Soegeng, Ysh. 2013. Landasan Pendidikan Karakter. Semarang: IKIP PGRI


Semarang Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung:


Alfabeta.

Suryani, Dwi Puspa, 2018. Persepsi Anak Sekolah Dasar Terhadap Serial
Animasi Dalam Mempengaruhi Perkembangan Karakter.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.2003. Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Citra Umbara.

Wahab, Aziz dan Udin S. Winatapura .1998. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas terbuka.

Wibowo , Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta:


Pustakapelajar.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan aplikasinya dalam


Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grub.

97
LAMPIRAN

Lampiran 1

Nama :
Kelas :
No. Absensi :

TABEL PENGAMATAN NILAI KARAKTER FILM “ADIT DAN SOPO


JARWO’’

98
No Nilai Deskripsi Adegan Bukti Adegan
Karakter

99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
Lampiran 2
ANGKET NILAI MORAL SEKOLAH DASAR

ANGKET SISWA
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
No Absen : ...........................................
Sekolah : ...........................................
Petunjuk pengisian :
1. Tulislah identitasmu secara lengkap.
2. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan cermat dan teliti.
3. Berilah tanda centang (√) pada kolom YA, apabila sesuai dengan kondisi
Anda, pilihlah tanda centang (√) apabila TIDAK sesuai dengan kondisi
Anda.
SOAL
Jawaban
No Uraian
S TS
1 saya suka menonton Televisi setiap hari    
2 Saya suka menonton film animasi di televisi
3 Film animasi mempunyai manfaat bagi saya
Saya suka meniru adegan/perkataan dari film animasi
4
yang saya tonton.
Film “Adit dan Sopo Jarwo” merupakan film animasi
5
yang baik untuk saya
Saya menemukan Nilai Moral dari film animasi “Adit
6
dan Sopo Jarwo”
Tokoh Adit dari film “Adit dan Sopo Jarwo””
7
mempunyai sikap jujur terhadap orang lain.
Tokoh Haji Udin dari film “Adit dan Sopo Jarwo””
8
bersikap adil dengan orang lain.
Tokoh dennis dari film “Adit dan Sopo Jarwo” dapat
9 menerima pedapat atau gagasan dari orang lain.

10 Tokoh Adit dari film “Adit dan Sopo Jarwo” mampu

110
menempatkan diri sesuai kemampuannuya.
Tokoh Adit, Denis, Sopo, jarwo, Haji Udin dari film
11 “Adit dan Sopo Jarwo” mempunyai rasa belas kasih
dan suka menolong sesama.
Tokoh Adit dari film “Adit dan Sopo Jarwo”
12 mempunyai sikap berani dan dapat bekerja sama
dengan orang lain.
Tokoh Jarwo dari film “Adit dan Sopo Jarwo”
13
bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya.
Film “Adit dan Sopo Jarwo” membuat anda ingin
14
memiliki nilai moral yang lebih baik.
Saya menemukan karakter peduli social di dalam
15 Tokoh sopo dan jarwo dalam film animasi “Adit dan
Sopo Jarwo”.
Saya menemukan karakter tidak tanggung Jawab
16 Tokoh Sopo Dan Jarwo jahat dalam film “Adit dan
Sopo Jarwo”
Saya akan meniru tokoh baik seperti Adit ,sopo,
17 jarwo dan haji udin dari film animasi “Adit dan Sopo
Jarwo” dalam kehidupan anda.
Saya akan meniru tokoh jahat dalam film animasi
18
“Adit dan Sopo Jarwo”dalam kehidupan saya.
Film “Adit dan Sopo Jarwo”memberikan contoh
19
moral yang baik kepada saya.
Saya akan meniru dan menjalankan moral yang baik
20
dari film tersebut dalam kehidupan saya.

Lampiran 3

Tabel 4.2 angket siswa kelas IV SD Muhammadiyah 11 Semarang.


Jawaban
No Uraian T %
S %
S
1 saya suka menonton Televisi setiap hari 22 91.% 2 9%
2 Saya suka menonton film animasi di televisi 22 91% 2 9%

111
3 Film animasi mempunyai manfaat bagi saya 16 67% 8 33%

Saya suka meniru adegan/perkataan dari


4 11 46% 13 54%
film animasi yang saya tonton.
Film “Adit dan Sopo Jarwo” merupakan
5 23 96% 1 4%
film animasi yang baik untuk saya
Saya menemukan Nilai Moral dari film
6 21 87% 3 13%
animasi “Adit dan Sopo Jarwo”
Tokoh Adit dari film “Adit dan Sopo
7 Jarwo”” mempunyai sikap jujur terhadap 23 96% 1 4%
orang lain.
Tokoh Haji Udin dari film “Adit dan Sopo
8 24 100% 0 0%
Jarwo”” bersikap adil dengan orang lain.
Tokoh dennis dari film “Adit dan Sopo
9 Jarwo” dapat menerima pedapat atau 22 91% 2 9%
gagasan dari orang lain.
Tokoh Adit dari film “Adit dan Sopo
10 Jarwo” mampu menempatkan diri sesuai 22 91% 2 9%
kemampuannuya.
Tokoh Adit, Denis, Sopo, jarwo, Haji Udin
dari film “Adit dan Sopo Jarwo”
11 24 100% 0 0%
mempunyai rasa belas kasih dan suka
menolong sesama.
Tokoh Adit dari film “Adit dan Sopo
12 Jarwo” mempunyai sikap berani dan dapat 24 100% 0 0%
bekerja sama dengan orang lain.
Tokoh Jarwo dari film “Adit dan Sopo
13 Jarwo” bertanggung jawab dengan apa yang 21 87% 3 13%
dikerjakannya.
Film “Adit dan Sopo Jarwo” membuat anda
14 23 96% 1 4%
ingin memiliki nilai moral yang lebih baik.
Saya menemukan karakter peduli social di
15 dalam Tokoh sopo dan jarwo dalam film 21 87% 3 13%
animasi “Adit dan Sopo Jarwo”.
16 Saya menemukan karakter tidak tanggung 5 21% 19 79%

112
Jawab Tokoh Sopo Dan Jarwo jahat dalam
film “Adit dan Sopo Jarwo”
Saya akan meniru tokoh baik seperti Adit
,sopo, jarwo dan haji udin dari film animasi
17 20 83% 4 17%
“Adit dan Sopo Jarwo” dalam kehidupan
anda.
Saya akan meniru tokoh jahat dalam film
18 animasi “Adit dan Sopo Jarwo”dalam 1 4% 23 96%
kehidupan saya.
Film “Adit dan Sopo Jarwo”memberikan
19 24 100% 0 0%
contoh moral yang baik kepada saya.
Saya akan meniru dan menjalankan moral
20 yang baik dari film tersebut dalam 23 96% 1 4%
kehidupan saya.

113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
Lampiran 4
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Nama :
Kelas :
No. Absen :

1. Apakah kamu suka menonton televisi setiap harinya?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2. Apakah kamu suka menonton film animasi ? jika pernah contohnya film apa ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….
3. Setelah kamu tadi menonton film “Adit dan Sopo Jarwo” apakah kamu
menyukainya? Jika suka hal apa yang kamu sukai?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
4. Setelah kamu menonto film “Adit Dan Sopo Jarwo” apakah kamu
menemukan moral yang baik dari tokoh film tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
5. Tolong berikan salah satu contoh moral yang baik dari fil “Adit Dan Sopo
Jarwo” yang kamu temukan setelah menonotn film tersebut?

132
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
6. Apakah kamu akan meniru moral yang baik dari film tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
7. Menurut kamu siapa tokoh baik dari film tersebut? Dan jelaskan alasannya!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
8. Menurut kamu siapa toko jahat dari film tersebut? Dan jelaskan alasannya!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
Lampiran 5
LEMBAR WAWANCARA ORANG TUA

Nama :
Hari/Tanggal Wawancara :
Waktu Wawancara :
Tempat Wawancara :

PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu sebagai guru melihat tayangan yang terdapat di
televisi untuk anak-anak pada saat ini?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………...
2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu film yang seperti apa yang pantas di tonton
untuk anak-anak khususnya usia siswa sekolah dasar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
3. Menurut bapak/Ibu sebagai orang tua apakah harus adanya pantauan dan
bimbingan dalam memiilih/menonotn film? Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

144
4. Menurut Bapak/Ibu bagaimana moral anak sekolah dasar pada masa sekarang
ini?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………
5. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang film animasi?
Jawab…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
6. Apakah menurut Bapak/Ibu tayangan film animasi dapat mempengaruhi pada
nilai moral yang berlaku? Jelaskan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
7. Apakah menurut Bapak/Ibu film animasi bisa sebagai media pembangun
moral bagi siswa sekolah dasar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
8. Saya memiliki sampel film animasi yang berjudul “AditdanSopoJarwo”
mohon unutk ditonton. Setelah ditonton menurut Bapak/Ibu bagaimana film
tersebut ditonton oleh anak Sekolah Dasar?

145
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………
9. Apakah film tersebut jika di lihatmenggunakan 18 nilaikaraktermengunakan
film animasi yang bagus di komsumsianak – anak ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana jika film animasi “AditdanSopoJarwo” ini
dijadikan sebagai sarana penanaman moral untuk anak Sekolah Dasar?
Jawab:…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..

146
147
148
149
150
151
152
Lampiran 6
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU KELAS TENTANG
PESAN MORAL FILM ANIMASI ADIT DAN SOPO JARWO
(PENANAMAN NILAI KARAKTER SISWA
KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SEMARANG)

A. Tujuan
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memproleh data
berupa tulisan atau rekaman tentang “pesan moral film animasi adit dan
sopo jarwo (penanaman nilai karakter siswa kelas IV SD Muhammadiyah
11 Semarang)”.
B. Narasumber
Guru Kelas Sekolah SD Muhammadiyah 11 semarang.
C. Identitas Narasumber
Nama :
Jabatan :
NIP :
Hari/Tanggal Wawancara :
Waktu Wawancara :
Tempat Wawancara :
D. INTRUMEN WAWANCARA GURU KELAS
1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu sebagai guru melihat tayangan yang
terdapat di televisi untuk anak-anak pada saat ini?
Jawab:
………………………………………………………………………………
…………………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………...

153
2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu film yang seperti apa yang pantas di tonton
untuk anak-anak khususnya usia siswa sekolah dasar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
3. Menurut bapak/Ibu sebagai orang tua apakah harus adanya pantauan dan
bimbingan dalam memiilih/menonotn film?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
4. Menurut Bapak/Ibu bagaimana moral anak sekolah dasar pada masa sekarang
ini?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………

5. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang film animasi?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

154
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………
6. Apakah menurut Bapak/Ibu tayangan film animasi dapat mempengaruhi pada
nilai moral yang berlaku? Jelaskan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………..

7. Apakah menurut Bapak/Ibu film animasi bisa sebagai media pembangun


moral bagi siswa sekolah dasar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………..

155
8. Saya memiliki sampel film animasi yang berjudul “AditdanSopoJarwo”
mohon unutk ditonton. Setelah ditonton menurut Bapak/Ibu bagaimana film
tersebut ditonton oleh anak Sekolah Dasar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
9. Apakah film tersebut jika di lihatmenggunakan 18 pomkaraktermengunakan
film animasi yang bagus di komsumsianak – anak?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………

10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana jika film animasi “AditdanSopoJarwo” ini


dijadikan sebagai sarana penanaman moral untuk anak Sekolah Dasar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………

156
Semarang,
2019
Narasumber, Peneliti,
Guru Kelas SDN Muhammadiyah
11 Semarang

(………………………………………..) (…………
…………………………….)

157
158
159
160
161
162
163
164
165
Lampiran 7
Dokumentasi

166
Lampiran 8

167
Lampiran 9

168
Lampiran 10

169

Anda mungkin juga menyukai